Tag Archives: jenis

Ekonomi Makro: Mari Mengenal Pengertian, Tujuan, Bentuk, Ruang Lingkup, dan Permasalahannya

Apakah kamu tahu apa itu ekonomi makro, yang merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang paling penting? Dalam hal ini, ekonomi makro adalah komponen yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi berbagai kebijakan.

Termasuk tenaga kerja, stabilitas harga, dan pertumbuhan bisnis nasional. Dari sini, jelas bahwa memahami apa itu ekonomi makro sangat penting. Simak penjelasan lengkap di bawah ini!

Pengertian Ekonomi Makro

Ekonomi makro, juga dikenal sebagai makroekonomi adalah bidang penelitian yang mempelajari perekonomian secara keseluruhan dan menyeluruh.

Namun, Adam Smith, bapak ekonomi, mengatakan bahwa ekonomi makro adalah upaya untuk menganalisis fenomena atau peristiwa yang biasanya untuk mengetahui sebab-akibatnya.

Selain itu, masalah ekonomi makro mencakup topik seperti inflasi, pengangguran, pembangunan nasional, pendapatan nasional, GDP, tingkat harga, dan lain-lain.

Selain itu, ekonomi makro juga digunakan untuk mempelajari arus lingkar pendapatan, yang merupakan perputaran uang dan barang-barang antara dua atau lebih pelaku ekonomi. Arus lingkar pendapatan menunjukkan perilaku konsumen yang menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen.

Konsep ekonomi makro membahas secara menyeluruh perekonomian, yang memungkinkan kita untuk mengetahui seberapa baik kesehatan ekonomi suatu negara. Pemerintah dapat menggunakan konsep ini sebagai acuan untuk mengambil kebijakan ekonomi makro untuk tumbuh.

Tujuan Ekonomi Makro

Seperti yang disebutkan sebelumnya, konsep makro ekonomi adalah mempelajari ekonomi secara keseluruhan, termasuk faktor-faktor seperti inflasi, pengangguran, kemiskinan, dan lain-lain yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Jadi, mengatasi masalah ekonomi ini adalah tujuan ekonomi makro. Ini adalah beberapa tujuan ekonomi makro:

  1. Menciptakan Kesempatan Kerja

Untuk menyelesaikan masalah pengangguran, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan ekonomi makro untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Hal ini dilakukan karena pengangguran yang sangat tinggi masih ada di suatu negara, yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi. 

Pemerintah dapat mengurangi tingkat pengangguran dengan mengeluarkan kebijakan yang menciptakan lapangan pekerjaan.

  1. Peningkatan Produksi Nasional

Pendapatan nasional dapat dipengaruhi oleh rendahnya produksi dalam negeri. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu negara, meningkatkan produksi dalam negeri adalah salah satu tujuan ekonomi makro.

  1. Menciptakan Situasi Ekonomi yang Stabil

Membuat ekonomi stabil adalah tujuan selanjutnya dari makroekonomi. Untuk mencapai hal ini, pemerintah akan berusaha untuk menstabilkan harga barang, lapangan pekerjaan, dan tingkat pendapatan masyarakat.

Akan menguntungkan negara jika ekonomi stabil.

  1. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran

Stabilitas neraca perdagangan merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Untuk meningkatkan pundi-pundi devisa negara, pemerintah akan berusaha menyeimbangkan neraca pembayaran dengan meningkatkan kegiatan ekspor dengan negara lain.

  1. Meratakan Pendapatan Masyarakat

Ini adalah tujuan ekonomi makro tambahan yang berkaitan dengan meratakan pendapatan masyarakat. Ini dapat dicapai melalui pemerataan hasil olahan sumber daya manusia dan sumber daya alam.

Dengan meningkatkan pendapatan masyarakat, tingkat jual-beli masyarakat akan meningkat, menghilangkan ketimpangan sosial, yang menghasilkan kehidupan yang aman dan damai.

  1. Mengendalikan Inflasi

Inflasi adalah salah satu masalah ekonomi yang paling sering melanda suatu negara. Ini terjadi karena adanya permintaan yang berlebihan untuk suatu komoditas, yang menyebabkan harganya naik.

Untuk menghentikan laju inflasi, pemerintah akan menerapkan kebijakan cash ratio, politik pasar terbuka, dan politik diskonto dalam ekonomi makro.

Bentuk Kebijakan Ekonomi 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kebijakan dibuat menggunakan praktik ekonomi makro. Beberapa contoh kebijakan ekonomi makro adalah sebagai berikut.

  1. Kebijakan Keuangan

Kebijakan moneter adalah kebijakan pertama yang membentuk perbedaan antara ekonomi makro dan mikro. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia bertindak sebagai bank sentral nasional.

Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah yang mempengaruhi pengeluaran agregat, mulai dari mengubah penawaran atau peredaran uang hingga menaikkan tingkat bunga.

Singkatnya, kebijakan moneter bertujuan untuk mengukur jumlah dana yang dikeluarkan bank sentral negara. Ini karena perputaran uang bank sentral mempengaruhi tingkat inflasi yang tinggi atau rendah.

Oleh karena itu, salah satu fungsi kebijakan moneter dalam ekonomi makro adalah untuk memastikan bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu negara tetap stabil.

  1. Kebijakan Pengeluaran

Pemerintah menerapkan kebijakan fiskal dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi pengeluaran agregat atau perekonomian.

Dalam ekonomi makro, kebijakan fiskal memengaruhi distribusi pendapatan, tingkat investasi, dan pendapatan nasional lainnya.

  1. Kebijakan yang Berkaitan dengan Penawaran

Kebijakan segi penawaran, yang lebih berfokus pada keseimbangan neraca keuangan negara atau perusahaan, merupakan kebijakan terakhir dalam ekonomi makro.

Kebijakan segi penawaran juga membantu bisnis menghemat lebih banyak uang dan meningkatkan upaya untuk mengurangi pajak pendapatan rumah tangga.

Pemerintah umumnya melaksanakan kebijakan ini dengan mendorong bisnis untuk terus berinovasi, menggunakan teknologi terbaru, dan mengembangkan produk berkualitas tinggi.

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Ada tiga ruang lingkup utama ekonomi makro dalam penerapannya, di antaranya:

  1. Kebijakan yang Dibuat oleh Pemerintah

Dari ketiga kebijakan pemerintah yang disebutkan sebelumnya adalah bentuk upaya pemerintah untuk mengatasi inflasi, pengangguran, dan masalah ekonomi makro lainnya.

  1. Menentukan Kondisi Ekonomi Nasional

Dalam ekonomi makro, ruang lingkup kedua adalah kemampuan suatu negara untuk membuat produk dan jasa. Ini mencakup detail tentang pengeluaran pemerintah, investasi dan pengeluaran bisnis, konsumsi rumah tangga, dan ekspor dan impor.

  1. Pengeluaran Secara Keseluruhan 

Tingkat pengeluaran agregat, atau secara keseluruhan, adalah topik terakhir yang dibahas dalam ekonomi makro. Jika tingkat pengeluaran agregat tidak ideal, maka akan muncul masalah perekonomian lainnya.

Problem Ekonomi Makro

Dilakukannya ekonomi makro juga ternyata berdampak pada iklim bisnis suatu negara dan sering dikaitkan dengan masalah keuangan negara tersebut.

Selain itu, ada beberapa masalah ekonomi makro yang sering muncul. Yang pertama adalah masalah yang berkaitan dengan perbankan dan kredit; yang kedua adalah krisis nilai tukar uang, baik di dalam maupun di luar negeri; dan yang terakhir adalah masalah yang berkaitan dengan konteks bisnis yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.

Ini mencakup penjelasan lengkap tentang definisi ekonomi makro, serta penjelasan tentang jenis kebijakan, ruang lingkup, tujuan, dan masalah yang terkait dengannya. Memahami ekonomi makro akan sangat membantu kamu dalam menangani setiap situasi dan membuat keputusan, baik secara pribadi maupun bisnis.

jenis business proposal

5 Jenis Business Plan yang Perlu Kamu Ketahui

Business plan merupakan dokumen penting untuk keberlangsungan sebuah bisnis. Business plan sendiri adalah sebuah guide atau panduan bisnis agar kamu tidak kebingungan menjalankan bisnismu di kemudian hari.

Selain itu, terdapat manfaat lain membuat business plan, misalnya sebagai dokumen penguat atas model bisnismu untuk mendapat pendanaan dari investor. Untuk membuat dokumen tersebut, kamu harus memperhatikan beberapa komponen penting dalam business plan.

Salah satu aspek penting yaitu riset pasar. Ada pula komponen-komponen penting lainnya untuk membentuk kerangka business plan yang utuh. Mengenai pengertian business plan, manfaat, serta cara membuatnya, kamu bisa mengakses materi business plan di edisi sebelumnya.

Pada praktiknya, business plan memiliki beragam jenis. Kini, waktunya kamu memahami jenis-jenis business plan agar tidak salah format. Pengkategorian business plan ini didasari alasan kepada siapa dokumen tersebut akan diberikan. Selengkapnya, simak perbedaannya di bawah ini.

Startup Business Plan

Sesuai namanya, business plan jenis ini digunakan untuk bisnis yang ingin mencari sokongan dana untuk memulai bisnis. Biasanya, jenis business plan semacam ini digunakan oleh perusahaan startup atau bisnis UMKM yang masih baru.

Secara susunan komponen, startup business plan tak jauh beda dengan komposisi business plan pada umumnya. Seperti adanya executive summary, produk atau servis yang ditawarkan, evaluasi pasar dan value proposition, strategi marketing, budget dan perencanaan keuangan.

Namun, perlu diingat bahwa dokumen ini akan kamu berikan kepada investor agar mereka mau mendanai bisnismu. Selain komponen wajib di atas, kamu juga harus menyediakan ruang bagi investor terhadap pengelolaan uang yang sudah mereka investasikan dalam bisnismu.

Di bagian tersebut, kamu bisa menyantumkan, akan dipakai untuk apa saja uang para investor. Kamu juga bisa memasukkan exit strategy atau strategi bagi investor jika bisnismu mengalami situasi darurat yang memungkinkan terjadinya kegagalan.

Internal/Strategic Business Plan

Business plan tak selalu dibuat untuk pihak eksternal perusahaan saja. Kamu juga perlu membuat internal/strategic business plan untuk kepentingan bisnismu sendiri. Dokumen semacam ini akan membantumu mengarahkan bisnis dengan jelas.

Internal/strategic business plan juga sangat berguna bagi tim-tim yang memiliki peran-peran krusial dalam bisnis. Misalnya, tim marketing dapat menggunakan internal/strategic business plan sebagai pedoman untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang sudah dilakukan.

Tak hanya itu, dokumen ini juga berfungsi sebagai dokumen tertulis mengenai ekspektasi dan implementasi bisnis. Misalnya, berisi tentang visi misi perusahaan, bagaimana strategi untuk mencapai tujuan, bagaimana finansial akan diatur, hingga bagaimana implementasi terhadap rencana yang ada.

Operations Business Plan

Jika internal/strategic business plan berisi ekspektasi dan implementasi, maka operations business plan berisi proyeksi pelaksanaan internal/strategic business plan. Operations business plan juga sering disebut sebagai rencana tahunan perusahaan.

Operations business plan berisi pemetaan kegiatan operasional perusahaan, termasuk pada tanggung jawab manajemen dan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dokumen ini juga berisi kriteria sumber daya seperti apa yang dibutuhkan, kriteria perekrutan SDM.

Feasibility Business Plan

Sebuah feasibility business plan ditulis saat sebuah perusahaan yang sudah mapan ingin mengembangkan bisnisnya. Misalnya dengan membuat produk baru atau memasarkan produk lama terhadap target pasar yang baru.

Dokumen ini terhitung sederhana karena hanya berisi satu aspek penting, yaitu seberapa besar prospek ide yang kamu usung. Apakah target pasar untuk produk baru memang ada dan menjanjikan? Apakah produk baru bisa menjamin keuntungan bagi perusahaan.

Business plan semacam ini biasanya membutuhkan riset pasar yang kuat. Kamu bisa melakukan product-testing untuk membuktikan seberapa layak produk usulanmu beredar di pasar. Kamu juga bisa memasukkan strategi detail mengenai pemasaran produk baru tersebut.

Growth/Expansion Business Plan

Ketika sebuah perusahaan ingin berekspansi ke dalam skala yang lebih besar, otomatis perusahaan membutuhkan sumber daya yang lebih besar pula. Seperti investasi dana, bahan untuk produk baru, dan tentunya penambahan karyawan.

Sebenarnya, perusahaan cukup memperbarui strategic dan operations plan saja jika ingin melakukan ekspansi. Akan tetapi, growth/expansion business plan akan bermanfaat jika bisnismu memerlukan bantuan dana dari pihak ketiga, misalnya investor.

Komposisi growth/expansion business plan kurang lebih sama dengan komposisi startup plan yang memiliki tujuan sama: pendanaan dari investor. Namun, karena bisnismu sudah mapan, kamu bisa menonjolkan kelebihan-kelebihan bisnismu agar investor semakin tertarik.

Misalnya, kamu bisa memasukkan manajemen yang namanya cukup dikenal dalam industri dan menambahkan achievement yang pernah dicapai. Jangan lupa untuk memasukkan proyeksi dana yang kamu butuhkan dan bagaimana kamu mengelola dana tersebut.