Setiap perusahaan pastinya harus selalu mencatat setiap transaksi penjualan maupun pembelian yang terjadi. Seluruh transaksi tersebut dicatat secara rutin dalam jurnal pembelian dan jurnal penjualan.
Transaksi yang telah tercatat dalam jurnal pembelian maupun penjualan nantinya akan digunakan sebagai salah satu bahan laporan keuangan. Oleh sebab itu, seluruh transaksi tersebut harus dicatat dengan benar, teliti, dan akurat.
Nah, kali ini DailySocial.id akan memberikan penjelasan mengenai pentingnya jurnal penjualan serta tips menyusunnya. Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Pengertian Jurnal Penjualan?
Jurnal penjualan merupakan jurnal yang berisi catatan atau pembukuan seluruh kegiatan transaksi penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Jurnal ini termasuk dalam jurnal khusus akuntansi karena nantinya akan dimasukkan ke dalam buku besar dan dicatat secara berkala.
Jurnal khusus sendiri sering berfungsi sebagai alat pemantauan untuk organisasi bisnis. Tujuannya, untuk memudahkan saat melacak transaksi tertentu jika dibutuhkan.
Adapun beberapa hal penting yang harus dicatat dalam jurnal penjualan, seperti tanggal transaksi, nomor rekening, nama pelanggan, nomor faktur, serta jumlah penjualan (tunai maupun kredit).
Jenis-Jenis Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan transaksi yang dilakukan. Berikut adalah beberapa jenis jurnal penjualan.
Jurnal Penjualan Tunai
Jurnal penjualan tunai merupakan jurnal yang mencatat seluruh transaksi penjualan yang dibayar secara tunai. Transaksi tunai merupakan transaksi yang dibayarkan langsung ke kasir dan dicatat dalam akun tertentu.
Jurnal Penjualan Kredit
Sementara jurnal penjualan kredit merupakan jurnal penjualan yang mencatat segala transaksi yang dilakukan secara kredit. Transaksi ini akan dianggap sebagai utang dagang, di mana nantinya juga dapat dilihat dalam jurnal wesel bayar dan wesel tagih.
Jurnal Diskon Penjualan
Pada faktur penjualan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli umumnya terdapat syarat penjualan. Syarat penjualan merupakan syarat waktu pembayaran yang telah disepakati, baik oleh penjual maupun pembeli.
Jika pembeli meminta kelonggaran waktu pembayaran, maka periode kredit dimulai sejak tanggal terjadinya transaksi penjualan yang tertera dalam faktur. Agar pembeli mau membayar sebelum tenggat waktu yang diberikan, biasanya penjual akan memberikan diskon berupa potongan harga.
Jurnal Retur Penjualan
Jurnal retur penjualan merupakan jurnal yang mencatat banyaknya barang yang dikembalikan oleh pembeli kepada penjual. Barang yang dapat dikembalikan biasanya merupakan barang yang memiliki kondisi cacat, rusak, dan lain sebagainya.
Saat terjadi retur pengembalian barang, penjual akan menerbitkan memo kredit (credit memorandum) untuk pihak pembeli. Memo ini yang nanti berisi jumlah serta alasan kredit penjual dalam akun piutang usaha.
Tips Menyusun Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan termasuk dalam jurnal khusus yang bersifat penting. Oleh karena itu, jurnal penjualan harus disusun secara teliti untuk meminimalisir kesalahan.
Berikut adalah beberapa tips menyusun jurnal penjualan, antara lain:
- Ada dua cara untuk menghitung jurnal penjualan, yakni dengan metode periodik dan perpetual.
- Transaksi penjualan tunai dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
- Jurnal penjualan meliputi semua transaksi penjualan yang terjadi, sehingga untuk melihat saldo yang tercatat harus menggunakan nomor faktur yang tercantum.
- Perhatikan posisi debit dan kredit agar posisinya tetap seimbang.
- Jika ada utang yang telah dilunasi, jangan lupa untuk segera menghapusnya dan perhatikan detail pembayarannya.
- Jika ada retur pembelian, jangan lupa untuk segera mencatat persediaan di posisi kredit.
Itulah penjelasan mengenai jurnal penjualan beserta tips dalam menyusunnya. Nah, setelah mengetahui tips di atas, jangan lupa untuk melakukan pencatatan secara teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan.