Tag Archives: Jirnexu

Jirnexu's board of co-founder / Jirnexu

KreditGoGo Parent Company Records a Series B Funding Worth of 155 Billion Rupiah

Jirnexu, a parent company of the financial aggregator “KreditGoGo”, announces the closing round of series B funding worth of $11 million (equal to Rp155 billion). It is led by Japanese Venture Capital, SBI Group. SIG Asia Investments also participated in this round. Previously, the company has managed to acquire $4,5 million in series A funding round. In total (all rounds), the company has raised around $17 million.

Yuen Tuck Siew, CEO of Jirnexu, said in his speech that the previous funding has led the company into rapid development, going 100% year-on-year in 2017. This year, they are hoping to make it bigger than before. In Indonesia, KreditGoGo business unit is not really subtle, meanwhile, in Malaysia, it becomes one of the largest units in regional fintech landscape.

Jirnexu last year’s focus is to develop white-label product “XpressApply” for the automation of marketing, sales, and product shipping used by financial institutions. The technology is now integrated for RinggitPlus service in Malaysia and KreditGoGo in Indonesia. In terms of consumers, it offers comprehensive financial products feature qualification.

Partners with RBH bank, Jirnexu has launched a chatbot for the online personal lending process. It is claimed to be the first in Southeast Asia. The service called XpressApply, it allows financial institutions to manage transaction and demand easier through familiar instant messaging platform used by customers.

“The next step of the technology roadmap, we’ll be launching various solutions for financial institutions, including digital technology for consumer identification and eKYC (Electronic Know Your Customer), that capable of providing very personal and relevant financial products. Next year, Jirnexu will automate the digital risk assessment and customer verification,” Yuen Tuck Siew, said.

In addition, the Series B funding will be allocated to upgrade human resources. Specifically for RinggitPlus, the company is looking for a new CTO and Head of Digital Marketing, for the expansion plan in the near future. In the meantime, there’s no particular agenda for KreditGoGo in this strategic plan post-series B funding.

KreditGoGo got its own fight in Indonesia’s tight competition without special recognition from the parent company. On the other hand, there are several players start dominating the market with similar services in Indonesia, such as Cermati, CekAja, DuitPintar, and HaloMoney.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Jajaran co-founder Jirnexu / Jirnexu

Induk Perusahaan KreditGoGo Bukukan Pendanaan Seri B Senilai 155 Miliar Rupiah

Jirnexu sebagai induk perusahaan agregator finansial KreditGoGo hari ini (17/5) mengumumkan penutupan putaran pendanaan seri B senilai $11 juta (atau setara dengan 155 miliar rupiah). Kali ini pendanaan dipimpin oleh pemodal ventura asal Jepang SBI Group. SIG Asia Investments (SIG) juga turut berpartisipasi dalam pendanaan ini. Sebelumnya, di pendanaan seri A, perusahaan juga telah mengantongi pendanaan $4,5 juta. Ditaksirkan total nilai pendanaan yang didapat perusahaan secara keseluruhan (di semua putaran) mencapai $17 juta.

Dalam sambutannya, CEO Jirnexu Yuen Tuck Siew mengatakan pendanaan yang telah dicapai pada tahap sebelumnya berhasil membawa perusahaan berkembang pesat, mencapai 100% year-on-year di tahun 2017. Diharapkan tahun ini dapat melakukannya lagi dengan angka yang lebih besar. Di Indonesia unit bisnis KreditGoGo memang terlihat tidak begitu mencolok, namun diklaim bisnisnya di Malaysia menjadi salah satu yang terbesar di lanskap fintech wilayah setempat.

Tahun lalu fokus Jirnexu mengembangkan produk whitelabel XpressApply untuk otomasi pemasaran, penjualan, dan pengiriman produk yang digunakan lembaga finansial. Kini teknologi tersebut telah diintegrasikan untuk layanan RinggitPlus di Malaysia dan KreditGoGo di Indonesia. Di sisi konsumen teknologi tersebut menawarkan layanan perbandingan produk finansial yang komprehensif.

Bekerja sama dengan RBH Bank, Jirnexu juga meluncurkan chatbot untuk pemrosesan pinjaman personal secara online. Inovasi tersebut diklaim menjadi yang pertama di Asia Tenggara. Bernama XpressApply Chatbot, layanan tersebut memungkinkan institusi finansial untuk memproses permintaan dan transaksi dengan mudah melalui platform pesan instan yang biasa digunakan oleh pelanggan.

“Di tahap berikutnya dari roadmap teknologi, kami akan meluncurkan berbagai solusi untuk lembaga keuangan, termasuk teknologi digital untuk identifikasi konsumen dan teknologi eKYC (Electronic Know Your Customer), sehingga dapat menyediakan produk keuangan yang sangat personal dan relevan. Di tahun mendatang, Jirnexu akan mengotomatiskan penilaian risiko digital dan verifikasi pelanggan,” ujar Yuen Tuck Siew.

Selain pengembangan di sisi teknologi, pendanaan Seri B kali ini juga akan difokuskan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Khusus untuk RinggitPlus, pihaknya tengah mencari CTO dan Digital Marketing Head baru, karena ada agenda ekspansi yang akan dilancarkan dalam waktu dekat. Sementara untuk KreditGoGo belum ada agenda khusus yang diperbincangkan dalam rangkaian strategi pasca pendanaan seri B ini.

Di Indonesia, KeditGoGo sebenarnya sudah dihadang dengan persaingan yang cukup ketat, kendati belum mendapatkan perhatian spesial dari perusahaan induk. Di lain sisi, saat ini sudah ada beberapa pemain yang mulai beradu mendominasi pasar. Selain KreditGoGo, di Indonesia ada layanan serupa, seperti Cermati, CekAja, DuitPintar, dan HaloMoney.

Induk Perusahaan KreditGoGo Peroleh Pendanaan Seri A 60 Miliar Rupiah

Jirnexu, induk perusahaan agregator finansial KreditGoGo, mengumumkan perolehan pendanaan Seri A senilai $4,5 juta (hampir 60 miliar Rupiah) yang akan digunakan untuk mengakselerasi pengembangan dan implementasi solusi teknologi di pasar prioritasnya, yaitu Malaysia dan Indonesia. Putaran pendanaan kali ini dipimpin investor terdahulu DMP, dengan partisipasi investor baru Gobi Partners dan OSK Ventures International Berhad.

Selain fokus melalui RinggitPlus di Malaysia dan KreditGoGo di Indonesia, Jirnexu mengembangkan produk whitelabel XpressApply yang diharapkan juga bisa ditawarkan ke solusi-solusi di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA).

Data Swiss Re Institute menunjukkan bisnis berbasis komisi untuk produk perbankan ritel dan produk asuransi di Asia Tenggara $25 miliar per tahun.

Jirnexu sendiri tak cepat puas dengan pendanaan kali ini. Dalam pernyataannya mereka sudah siap mencari pendanaan Seri B yang diharapkan diperoleh di awal tahun depan. Pendanaan Seri B ini akan fokus untuk meningkatkan positioning RinggitPlus sebagai yang terdepan di Malaysia.

Di Indonesia sendiri KreditGoGo bisa dibilang masih tertinggal jika dibandingkan CekAja dan Cermati yang memiliki bisnis serupa.

Secara keseluruhan, kedua layanan tersebut memiliki 550 ribu konsumen dengan lebih dari satu juta kunjungan per bulan.

“Jirnexu saat ini mencari jawaban mengapa kebanyakan konsumen Asia Tenggara tidak memiliki akses ke layanan kredit dan tidak memiliki asuransi atau asuransi yang dimiliki belum mencukupi. Platform teknologi dan analitik data konsumen kami memposisikan Jirnexu untuk menyelesaikan masalah fundamental dengan inklusi finansial,” ungkap CEO Jirnexu Yuen Tuck Siew.

Studi McKinsey tentang konsumen ASEAN menyebutkan 40-50% responden mengidentifikasi mereka mempertimbangkan membuka akun dengan bank tanpa jaringan fisik, dalam hal ini kantor cabang.

Celebes Capital Terlibat Pendanaan Startup Fintech Jirnexu Malaysia

Startup fintech asal Malaysia Jirnexu baru saja memperoleh pendanaan Seri A sebesar US$3 juta. Salah satu investor lokal Celebes Capital terlibat dalam pendanaan tersebut, bersama venture capital DMP asal Singapura , NTT DoCoMo asal Jepang, dan beberapa investor lainnya.

Sebelumnya Celebes Capital yang mulai beroperasi sejak tahun 2000 ini telah menanamkan investasi di beberapa perusahaan di berbagai bidang, termasuk bidang finansial, agrobisnis, dan teknologi komunikasi.

Jirnexu yang juga pemilik KreditGogo di Indonesia ini  menempatkan Indonesia sebagai salah satu fokus pasca pendanaan ini. Belum ada informasi detil mengenai ini, yang jelas pihak Jirnexu sudah menyiapkan rencana seperti pengembangan produk, menambah tim, dan mendanai sejumlah ekspansi regional.

“Pendanaan Seri A ini menempatkan total pendanaan Jirnexu mencapai US$4.5 juta. Kami akan melanjutkan membangun tim manajemen senior kami di Malaysia dan Indonesia. Jirnexu juga akan mempekerjakan produk Development untuk semua level, tim tersebut akan menjadi dua kali lipat tahun ini, ” ujar pihak Jirnexu.

Saat ini seperti dilansir dari Digital News Asia Jirnexu kurang lebih telah mempekerjakan lebih dari 100 orang di Malaysia dan Indonesia.  Meskipun demikian, dalam strategi ekspansinya ke depan, CEO Jirnexy Siew Yuen Tuch belum menjelaskan negara mana yang akan menjadi tujuan selanjutnya Jirnexu.

Dalam portofolionya, selain menjadi pemilik KreditGogo di Indonesia Jirnexu juga menjadi perusahaan di balik RinggitPlus di Malaysia dan solusi XpressApply. Yang terakhir adalah sebuah platform untuk solusi application workflow management dan customer relationship management (CRM).