Tag Archives: jlab audio

Harganya Bersahabat, JLab JBuds Work Adalah Headset Nirkabel Kaya Fitur untuk Pekerja Kantoran

Bukan JLab namanya kalau produk yang dijualnya tidak ramah kantong. Produk terbaru mereka adalah sebuah headset nirkabel untuk kalangan pekerja kantoran, dan lagi-lagi mereka mematok harga yang amat bersahabat: $79.

Namun jangan sesekali tertipu oleh harganya. Headset bernama JBuds Work ini tergolong kaya fitur. Yang paling mencolok, ia datang membawa koneksi Bluetooth 5, lengkap dengan dukungan multipoint pairing. Jadi dalam waktu yang bersamaan, ia dapat dihubungkan ke dua perangkat yang berbeda, semisal smartphone dan laptop, sangat berguna dalam konteks bekerja.

Fitur lain yang tak kalah menarik adalah, panggilan telepon yang masuk dapat diterima secara otomatis hanya dengan menurunkan mikrofon yang terpasang pada earcup sebelah kanannya. Selesai berbicara, lipat kembali mic-nya ke atas untuk mengakhiri panggilan telepon.

JBuds Work turut dilengkapi tombol mute pada salah satu earcup-nya, sehingga Anda tidak perlu repot-repot mengingat posisi tombol mute di berbagai aplikasi video conference. Saat mic dalam kondisi mute, sebuah indikator LED di ujungnya akan menyala dalam warna merah.

Andai diperlukan, headset ini dapat digunakan dalam mode mono dengan melepas earcup sebelah kirinya. JBuds Work tercatat memiliki bobot 170 gram, dan itu berarti bobotnya bakal lebih enteng lagi saat salah satu earcup-nya dicopot, ideal untuk pemakaian dalam durasi yang lama.

Meski ringan, baterai JBuds Work terbilang sangat awet. Dalam sekali pengisian, JLab mengklaim daya tahan hingga 60 jam nonstop. Anggap Anda bekerja selama 9 jam per hari, itu berarti headset ini tidak perlu di-charge sama sekali selama dipakai dari hari Senin sampai Jumat, termasuk ketika ada sesi-sesi lembur sekalipun.

Charging-nya sudah menggunakan USB-C. Dalam paket penjualannya, JLab turut menyertakan kabel USB ke AUX (3,5 mm) agar perangkat dapat digunakan sebagai wired headset seandainya diperlukan. Oh ya, JBuds Work punya dua pengaturan equalizer (EQ); satu untuk bekerja (menelepon), satu untuk bersantai (mendengarkan musik). Untuk berganti mode EQ, pengguna cukup mengklik dan menahan kedua tombol volume yang terdapat pada earcup.

Sekali lagi, semua itu bisa didapat dengan harga $79 saja, atau kurang lebih sekitar 1,1 jutaan rupiah. Sayang sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaan JLab JBuds Work di pasar tanah air.

Sumber: Engadget.

Cuma $20, TWS JLab Go Air Pop Unggulkan Fitur yang Lengkap dan Baterai yang Awet

Sejak pertama kali didirikan di tahun 2005, JLab sudah dikenal sebagai produsen earphone dengan harga terjangkau. Lalu ketika era TWS tiba, JLab pun memutuskan untuk menerapkan formula yang sama di segmen tersebut. Hasilnya, tahun lalu konsumen disuguhi TWS seharga $29 bernama JLab Go Air.

Apakah $29 adalah batas terendah yang mampu dicapai oleh brand asal Amerika Serikat tersebut? Tentu tidak, dan itu mereka buktikan lewat TWS terbarunya, JLab Go Air Pop. Harganya? $20 saja. Namun yang lebih mengejutkan adalah bagaimana JLab justru dapat menyempurnakan sejumlah aspek selagi semakin menekan harga jualnya lebih jauh lagi.

Dari aspek fisik misalnya, Go Air Pop memiliki dimensi 15 persen lebih ringkas dan bobot 40 persen lebih ringan ketimbang Go Air. Di saat yang sama, Go Air Pop tetap mengusung sertifikasi ketahanan air IPX4 yang sama, dan daya tahan baterainya justru lebih awet meskipun ukurannya lebih mungil.

Dalam sekali charge, Go Air Pop diklaim mampu beroperasi selama 8 jam nonstop. Charging case-nya dapat mengisi ulang perangkat sebanyak tiga kali, memberikan total daya tahan baterai hingga sekitar 32 jam. Case milik Go Air Pop ini juga memiliki kabel USB terintegrasi seperti milik Go Air, akan tetapi bagian atasnya sudah dilengkapi penutup.

Harga jual serendah itu juga tidak mencegah JLab menyematkan kontrol sentuh pada Go Air Pop. Ini mengesankan mengingat Skullcandy Dime yang dihargai $25 saja tidak punya kontrol sentuh. Di Go Air Pop, kontrol sentuhnya dapat dipakai untuk play/pause, mengatur volume, menerima panggilan telepon, memanggil asisten virtual di smartphone, maupun memilih satu dari tiga preset equalizer yang tersedia.

Di balik masing-masing earpiece-nya bernaung driver dengan diameter 6 mm, sedangkan konektivitasnya mengandalkan Bluetooth versi 5.1. Fitur Dual Connect memungkinkan kedua earpiece-nya untuk digunakan secara terpisah maupun bersamaan.

JLab Go Air Pop rencananya bakal dipasarkan mulai akhir Agustus mendatang, tapi sejauh ini belum ada informasi kapan ia bakal masuk ke pasar tanah air. Selain warna hitam, tersedia pula warna lilac, merah, abu-abu, dan teal.

Sumber: Engadget.

JLab JBuds Frames Adalah Sepasang Speaker Mini yang Dapat Dikaitkan ke Kacamata

Di antara sekian banyak TWS yang ada di pasaran, Samsung Galaxy Buds Live mungkin adalah salah satu yang paling unik berkat desain terbukanya. Untuk tahun 2021 ini, sepertinya tren di kategori TWS bakal mengarah ke sana, dan sejauh ini kita sudah melihat Bose beserta Earin yang meluncurkan perangkat berdesain serupa.

Lain halnya dengan yang dilakukan oleh JLab. Produsen perangkat audio asal Amerika Serikat tersebut justru menghadirkan wujud alternatif TWS yang sangat menarik, terutama bagi konsumen yang berkacamata. Dijuluki JBuds Frames, ia sebenarnya merupakan sepasang speaker mini yang dapat dikaitkan ke tangkai kacamata.

JLab JBuds Frames

Kacamatanya bisa kacamata hitam, bisa juga kacamata biasa. Konsepnya kurang lebih sama seperti yang ditawarkan oleh Bose Frames, hanya saja di sini kita sendiri yang menyediakan kacamatanya masing-masing. Berhubung tidak ada satu pun bagian yang menutupi telinga, suara dari sekitar pengguna pun bisa didengar dengan cukup jelas.

Tentu saja hal ini bisa jadi kelebihan sekaligus kekurangan, tergantung kebutuhan masing-masing pengguna. Di dalam kabin pesawat atau di angkutan umum, perangkat semacam ini jelas tidak cocok. Namun saat berada di kantor dan jika sering diinterupsi oleh koleganya, TWS berdesain terbuka ataupun JBuds Frames ini bisa dibilang merupakan alternatif yang lebih praktis.

Masing-masing unit JBuds Frames ditenagai oleh driver berdiameter 16,2 mm, dan JLab bilang suara yang dihasilkannya cukup keras untuk dapat didengar secara jelas oleh penggunanya, tapi tidak sampai kedengaran oleh orang-orang di sekitarnya. Pengguna bebas mengenakan kedua earpiece-nya secara bersamaan, atau bisa juga secara terpisah (kiri saja atau kanan saja).

JLab JBuds Frames

JBuds Frames diklaim tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4, yang berarti ia masih bisa beroperasi seperti biasa di tengah guyuran hujan. Dalam sekali pengisian, baterainya diyakini mampu bertahan hingga 8 jam pemakaian. Charging-nya sendiri membutuhkan waktu sekitar 2 jam menggunakan kabel USB khusus yang disertai konektor magnetis untuk masing-masing earpiece.

Kabarnya, JLab JBuds Frames bakal mulai dipasarkan pada musim semi 2021 seharga $50. Harganya ini jelas jauh lebih terjangkau ketimbang Bose Frames yang memang satu paket bersama kacamatanya.

Sumber: SlashGear dan GlobeNewswire.

Headphone Wireless JLab Flex Sport Didedikasikan untuk Penggemar Olahraga Sejati

Beberapa bulan lalu, JLab Audio meluncurkan headphone wireless berdesain retro ala headphone orisinal pendamping Walkman. Sekarang, JLab kembali ke akar bisnisnya, yakni menyajikan solusi audio portabel bagi para penggemar olahraga.

Menariknya, yang mereka luncurkan bukanlah earphone, melainkan headphone wireless tipe over-ear dengan earcup berukuran besar yang membungkus telinga. Headphone tipe ini pada umumnya kurang cocok dipakai sembari berolahraga, akan tetapi JLab sudah membubuhkan ‘sihirnya’ demi mematahkan anggapan tersebut.

JLab Flex Sport

Dijuluki JLab Flex Sport, ia memiliki headband yang begitu lentur sampai-sampai bisa dipelintir 180 derajat. Desain semacam ini tentu bakal membantu membebaskan pergerakan kepala pengguna selagi aktif menguras keringat, namun JLab rupanya belum selesai.

Flex Sport juga datang bersama dua tension headband yang dapat dilepas-pasang sehingga pengguna bebas memilih antara pemakaian yang ketat, normal, atau longgar (tanpa tension headband). Masih belum selesai, Flex Sport turut dibekali headband padding ekstra yang dapat dipasangkan ketika penggunanya memerlukan kenyamanan lebih.

JLab Flex Sport

Lalu kalau Anda melihat bantalan telinganya, tampak bahwa material yang digunakan bukanlah material fabric yang umum. Bantalan ini diklaim bisa menyerap cairan (dalam kasus ini keringat), sehingga pengguna akan tetap merasa nyaman sepanjang sesi latihan.

Keringat yang menumpuk tentu terdengar menjijikkan. Solusinya? Copot bantalan tersebut, lalu cuci dengan tangan atau menggunakan mesin cuci. Simpel nan cerdas.

JLab Flex Sport

Terkait fitur, Flex Sport yang dibekali sepasang driver 40 mm dan konektivitas Bluetooth 4.2 ini juga tidak malu-malu. Utamanya berkat fitur Be Aware yang ketika aktif, memungkinkan suara dari luar untuk masuk sehingga pengguna bisa lebih awas terhadap sekitarnya.

Dalam satu kali pengisian, baterai Flex Sport bisa tahan sampai 20 jam pemakaian. Charging-nya mengandalkan sambungan USB-C, sedangkan pengoperasiannya mengandalkan deretan tombol di sisi earcup.

Konsumen yang tertarik sudah bisa memesan JLab Flex Sport seharga $100.

Sumber: PR Newswire via SlashGear.

JLab Rewind Adalah Reinkarnasi Modern Headphone Pendamping Walkman

Bagi yang lahir di tahun 80-an seperti saya, hampir pasti Anda semua pernah setidaknya tahu perangkat Walkman buatan Sony. Mereka yang pernah memilikinya besar kemungkinan juga mengenal baik headphone yang mendampinginya, yang belakangan kembali dipopulerkan oleh film Guardians of the Galaxy.

Tiba-tiba kangen dengan headphone tersebut namun barangnya sudah hilang entah ke mana? Jangan khawatir, sebab Anda bisa membeli reinkarnasi modernnya. Adalah JLab Audio yang berjasa menghidupkan kembali headphone legendaris tersebut, dan mereka menamainya JLab Rewind.

JLab Rewind

Desainnya nyaris identik dengan headphone Walkman orisinil, dengan headband tipis tanpa bantalan, sampai ke bantalan telinga berwarna oranyenya. Satu-satunya perbedaan fisik yang begitu kelihatan adalah absennya kabel pada Rewind. Yup, ia merupakan headphone Bluetooth dengan daya tahan baterai sekitar 12 jam.

Elemen modernnya tidak berhenti sampai di situ saja. Menggunakan tombol di earcup sebelah kanan, pengguna bisa memilih satu dari tiga preset equalizer yang tersedia: Signature, Balanced dan Bass Boost. Di samping itu, tombol ini juga berfungsi untuk menyala-matikan perangkat maupun mengontrol jalannya musik.

JLab Rewind

Juga menarik adalah integrasi mikrofon di dalamnya, yang berarti pengguna dapat menerima atau melakukan panggilan telepon tanpa melepasnya. Tak hanya itu, mikrofon ini juga memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan Siri maupun Google Assistant pada ponselnya masing-masing.

Bagian terbaiknya, JLab hanya menjualnya seharga $20 saja, dan ini mungkin yang menjadi alasan mengapa stoknya langsung ludes meski statusnya masih pre-order. Selain warna hitam, Rewind juga tersedia dalam varian warna putih dan biru.

Sumber: JLab.

JLab Audio Epic Air Siap Tandingi AirPods di Ranah True Wireless Earphone

Sesuai dugaan, jumlah wireless earphone dengan desain tanpa kabel terus bertambah sejak Apple memperkenalkan iPhone 7 dan aksesori bernama AirPods. Mengingat AirPods harus dibeli secara terpisah, konsumen pun terbuka atas opsi alternatif, dan produsen perangkat audio melihatnya sebagai peluang emas.

Salah satu yang terbaru datang dari JLab Audio yang sudah cukup dikenal akan earphone kategori sport-nya. Dijuluki Epic Air, ini merupakan debut pertama JLab Audio di ranah wireless earphone ‘murni’. Kendati demikian, fitur yang ditawarkan cukup menarik untuk percobaan pertama.

Tidak seperti AirPods, Epic Air mengadopsi desain ear hook sehingga perangkat tidak mudah terlepas ketika dipasangkan di telinga. Menariknya, masing-masing ear hook juga merangkap sebagai antena Bluetooth, menjanjikan koneksi yang lebih stabil dari biasanya.

Charging case-nya bisa dipakai untuk mengisi ulang baterai smartphone / JLab Audio
Charging case-nya bisa dipakai untuk mengisi ulang baterai smartphone / JLab Audio

Problem lain yang coba diselesaikan JLab Audio lewat Epic Air adalah perihal daya tahan baterai. Epic Air dapat digunakan selama 6 jam nonstop, lalu charging case-nya dapat menyuplai daya selama 30 jam ekstra saat terisi penuh. Uniknya lagi, charging case ini juga dapat diperlakukan seperti power bank untuk smartphone.

Navigasinya mengandalkan kontrol sentuh; sebelah kanan berfungsi untuk lompat ke lagu selanjutnya atau kembali ke sebelumnya, sedangkan sebelah kiri untuk play dan pause. Epic Air sendiri telah mengantongi sertifikasi IPX5, yang berarti ia tahan terhadap cipratan air maupun keringat.

Pre-order JLab Audio Epic Air saat ini telah dibuka dengan banderol harga $150. Pemasarannya sendiri baru akan dimulai pada awal tahun depan.

Sumber: PR Newswire.