Setelah melakukan pivot akhir tahun 2016 lalu, platform screening management system untuk kandidat JobSmart meluncurkan aplikasi Android yang bisa digunakan perusahaan dan pencari kerja. Co-Founder dan COO JobSmart Peter Wijaya kepada DailySocial mengungkapkan dirilisnya aplikasi mobile bisa memudahkan klien untuk melihat video interview calon kandidat dengan resolusi yang lebih kecil dan tidak banyak menyedot paket data.
“Setelah sebelumnya kami meluncurkan versi beta, ternyata aplikasi Android JobSmart lebih banyak digunakan oleh perusahaan untuk melihat video interview kandidat usai jam kerja, yaitu ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang dari kantor, [baik] di transportasi umum hingga mobil pribadi,” kata Peter.
JobSmart belum ada rencana untuk merilis aplikasi untuk platform iOS, karena belum adanya demand atau permintaan dari klien. Kebanyakan klien dan pengguna JobSmart selama ini menggunakan platform Android.
Platform andalan perusahaan kelas menengah hingga ke atas
Saat ini JobSmart telah memiliki 1200 klien yang terdiri dari perusahaan kelas menengah hingga ke atas. Sementara kalangan UKM dan startup masih belum terlalu banyak menggunakan platform JobSmart. Menurut Peter, kalangan UKM dan startup belum terlalu banyak mencari jumlah kandidat. Hal tersebut yang membedakan dengan perusahaan kelas menengah hingga ke atas.
“Kami melihat selama ini kebutuhan rekrutmen belum besar seperti perusahaan yang skalanya nasional. Contoh sederhana adalah perusahaan seperti Astra, yang biasanya mendapatkan sekitar 8 ribu kandidat untuk satu posisi saja. Sementara untuk startup biasanya belum membutuhkan jumlah yang banyak untuk posisi tertentu,” kata Peter.
Perusahaan yang telah bergabung dengan JobSmart bisa memanfaatkan platform screening management system dengan berlangganan bulanan atau monthly subscription.
“Harga [untuk berlangganan bulanan] tersebut sudah termasuk semua sistem yang tersedia di JobSmart, mulai dari screening berdasarkan kepribadian kandidat hingga video interview. Sehingga mampu memangkas biaya serta waktu proses rekrutmen yang selama ini banyak dikeluhkan oleh perusahaan kelas menengah hingga UKM dan startup,” kata Peter.
Untuk pelaku UKM dan startup, JobSmart juga menyediakan layanan Free Forever, dengan biaya gratis semua sistem serta fitur yang tersedia di JobSmart tetap bisa digunakan. Layanan Free Forever ini hanya bisa digunakan untuk satu kandidat saja.
“Kami menjamin keberhasilan kandidat sebanyak 80%, dengan hanya meng-import data kandidat yang sebelumnya telah dipilih oleh perusahaan. Sistem dari JobsSmart selanjutnya bisa melakukan proses perekrutan dengan mudah, cepat, dan akurat,” kata Peter.
Rencana JobSmart tahun 2017
Saat ini JobSmart masih menjalankan bisnisnya dengan menggunakan pendanaan dari angel investor dan belum ada rencana untuk melakukan penggalangan dana. Terkait inovasi yang akan diluncurkan di tahun ini, rencananya JobSmart akan merilis fitur untuk tenaga magang atau intern kepada klien.
“Grand design dari JobSmart adalah platform untuk pencarian kerja, namun saat ini kami juga sudah banyak menerima permintaan dari perusahaan untuk mulai memberikan pilihan untuk tenaga kerja magang. Karena JobSmart banyak digunakan untuk fresh graduate, layanan ini nantinya juga bakal membantu kedua belah pihak,” kata Peter.
Beroperasi sejak tahun 2015, situs pencari kerja JobSmart hari ini mengumumkan telah melakukan pivot menjadi screening management system. Sistem ini akan membantu perusahaan menemukan kandidat pekerja dengan spesifikasi yang telah didefinisikan. Sebelumnya JobSmart menghadirkan layanan menyerupai JobStreet atau JobsDB dengan kelebihan fitur pencocokan otomatis.
Terkait dengan pivot ini, Co-Founder dan COO JobSmart Peter Wijaya mengatakan:
“Kami memutuskan untuk beralih dari platform pencarian kerja menjadi screening management system. Langkah ini kami ambil karena berdasarkan review selama satu tahun kami beroperasi. Khususnya terhadap pertumbuhan jumlah kandidat yang tergabung di JobSmart. Nyatanya di JobStreet sendiri jumlah kandidatnya sudah mencapai lebih dari 3,5 juta. Tentunya akan sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memiliki jumlah kandidat sebanyak mereka.”
Saat ini persaingan dalam pencarian kandidat pekerja terbaik mengalami persaingan yang luar biasa. Perusahaan pastinya ingin menempatkan lowongan pekerjaan di situs pencarian kerja yang memiliki banyak kandidat, dengan harapan semakin banyak jumlah kandidat yang ada tergabung di situs tersebut, semakin banyak juga yang melamar pada lowongan pekerjaan di perusahaan mereka.
“JobSmart melakukan pivot, dan fokus pada kekuatan kami saja, yaitu membantu menyaring kandidat yang sesuai dengan kriteria perusahaan dengan menggunakan fitur pencocokan otomatis. Karena dengan layanan kami ini, perusahaan tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk menyaring kandidat yang berkualitas, melainkan hanya dalam hitungan detik saja,” tambah Peter.
Di versi sebelumnya fitur-fitur unggulan yang ditawarkan JobSmart antara lain tes kepribadian online, video interview, dan pencocokan otomatis. Dengan fitur inilah diharapkan JobSmart dapat membantu perusahaan menemukan calon pekerja dengan efektif.
Fitur-fitur yang diunggulkan ini menurut JobSmart menjadikan dirinya bukan sebagai kompetitor bagi para situs pencari kerja seperti Jobstreet atau JobsDB, melainkan menjadi pelengkap bagi perusahaan yang ingin lebih mudah menyaring kandidat hingga akhirnya menemukan kandidat yang dibutuhkan lebih cepat.
Selain bidang kesehatan, layanan informasi dan sistem pencarian kerja juga menjadi salah satu bidang yang banyak diminati startup Indonesia untuk berkarya. Terbukti hingga saat ini sudah ada lebih dari 10 startup yang mengusung layanan di bidang yang sama dengan berbagai variasi layanan.
Berikut ini adalah beberapa startup yang menyajikan layanan informasi pencarian kerja yang berhasil dihimpun oleh DailySocial:
Zelos
Zelos merupakan platform pencocokan pekerjaan yang mampu mempertemukan pelajar dan lulusan yang prospektif ke pada para pemilik bisnis dan perusahaan berdasarkan minat dan keahlian. Para pengguna (mahasiswa atau pemilik pekerjaan) dapat mencari dan menawarkan pekerjaan purnawaktu, paruh waktu dan juga kesempatan magang. Zelos didirikan dan dipimpin oleh Markus L. Rahardja. Latar belakang pendirian Zelos didasarkan pada fakta bahwa upaya pencarian staff yang cocok sesuai passion dan keahlian tidaklah selalu mudah.
KapanKerja
Telah mengudara dan tersedia sejak akhir bulan Desember 2015 silam, KapanKerja dibentuk guna mewadahi pelaku usaha dan pencari kerja mengikuti era transformasi digital saat ini. Dengan mengambil perhatian lebih besar pada pemain UMKM.
Startup bentukan William Salim ini dibentuk atas dasar keprihatinan atas tingginya tingkat pengangguran di Indonesia, namun di satu sisi banyak sekali pelaku usaha yang kesulitan mencari karyawan. Oleh karena itu dengan menyediakan platform lapangan pekerjaan yang gratis bagi pemasang iklan lowongan pekerjaan, maupun user.
Kerjabilitas
Kerjabilitas merupakan sebuah platform pencari kerja yang dikhususkan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel). Sedikit berbeda dengan platform pencari kerja pada umumnya, Kerjabilitas mendesain layanan yang ada menyesuaikan dengan calon penggunanya. Misalnya dengan menambahkan kompatibilitas screen reader untuk penyandang tuna netra dan memasangkan simbol-simbol tertentu untuk mudah dipahami oleh penyandang tuna rungu. Selain itu lowongan pekerjaan yang ditawarkan juga langsung menyasar kepada perusahaan penyedia kerja inklusi.
Kerjabilitas digagas oleh Rubby Emir pada September 2015. Rubby dan teman-teman melihat sebuah kesenjangan di masyarakat, orang dengan kebutuhan khusus cenderung dianaktirikan oleh lapangan kerja, ketenagakerjaan di Indonesia belum ramah disabilitas. Dari masalah tersebut muncul sebuah ide untuk menjembatani kebutuhan lapangan kerja penyandang disabilitas dengan lapangan pekerjaan yang mau menerima.
Application Information Will Show Up Here
Student Job Indonesia
Student Job Indonesia mencoba melakukan pendekatan yang berbeda untuk layanan job marketplace. Didirikan oleh Annisa Purbandari yang merupakan lulusan Founder Institute, ia mencoba menyasar kalangan fresh graduate dan mahasiswa yang belum memiliki banyak pengalaman kerja. Dengan mengusung tema “Start Your Journey”, Student Job mengajak anak muda berusia 17 hingga 24 tahun untuk mulai berkarier sejak dini.
Student Job memiliki visi menjadi portal kerja pertama dan terpopuler bagi pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Selain memberikan informasi lowongan kerja paruh waktu dan magang untuk fresh graduate, Student Job juga memberikan tips seputar dunia pendidikan dan pekerjaan, pelatihan / seminar, Student Coach, dan StuDi (Student Discussion).
JobSmart
JobSmart merupakan startup berbasis di Jakarta yang didirikan oleh Tiffany Effendy dan Peter Wijaya. Latar belakang pengembangan platform ini karena dari pengalaman sering kali perusahaan dikecewakan ketika mengiklankan lowongan pekerjaan dari sisi masukan lamaran. Perusahaan menerima banyak CV yang tidak cukup memenuhi persyaratan dari perusahaan. Hal tersebut yang menjadi perhatian JobSmart dalam menyuguhkan layanannya.
Di layanan JobSmart terdapat sebuah sistem dinamakan Smart Hunter yang secara otomatis mencocokkan apa yang diinginkan perusahaan dengan calon pekerja. Fitur ini dinilai akan efisien dan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan filtering secara otomatis dari sistem. Informasi yang diberikan bukan hanya informasi dasar, seperti tingkat pendidikan atau pengalaman kerja dan minat, melainkan hingga tipe kepribadian dan juga karakteristik dari kandidat. Smart Hunter dikembangkan menggunakan algoritma yang memungkinkan JobSmart untuk memahami rincian calon dan mampu menyaring jutaan kandidat.
Urbanhire
Benson Kawengian, Hengki Sihombing, dan Jepri Sinaga adalah tiga orang di balik lahirnya Urbanhire. Ketiganya bertemu akhir tahun lalu dalam sebuah gelaran hackathon di Jakarta, selanjutnya karena kesamaan visi mengenai solusi untuk memecahkan permasalahan menemukan talenta terbaik bagi perusahaan akhirnya ketiganya sepakat mendirikan Urbanhire.
Secara sederhana solusi Urbanhire ingin mengubah pola rekrutmen tradisional yang akrab dengan email, dokumen spreadsheet dan lain sebagainya menjadi satu dashboard yang mengontrol semuanya. Perusahaan akan dimudahkan untuk membuat halaman lowongan pekerjaan dan membagikannya ke beberapa media sosial dan situs pencari kerja lain seperti CareerJet, Karejo, dan lainnya. Selain itu terdapat juga fitur analisis untuk membantu perusahaan melihat bagaimana proses rekrutmen mereka selama ini.
Karir.com
Karir.com merupakan sebuah situs pencarian kerja yang tidak hanya berfokus menampilkan informasi lowongan saja, melainkan juga pengembangan profesi calon pekerja. Salah satu fitur yang ditawarkan untuk pengembangan diri tersebut adalah MT Academy, sebuah portal belajar yang siap memberikan pengetahuan seputar pengembangan bakat dan tips mencari kerja yang sesuai dengan minat.
Qerja
Qerja merupakan “Glassdoor versi Indonesia” yang memberikan informasi gaji dan tempat kerja berbagai perusahaan di Indonesia. Qerja juga pernah menelurkan layanan Jobs.id yang fokus di situs lowongan pekerjaan. Qerja resmi diluncurkan tanggal 8 Maret 2014 dan didirikan oleh Veronika Linardi dan Rinaldo Augusta.
Ide membuat situs ini berawal dari sebuah hasil lembaga riset Gallup yang mengeluarkan fakta bahwa hanya delapan persen orang Indonesia yang benar-benar puas dengan pekerjaannya. Riset lain yang menguatkan, menurutnya lagi adalah dari Accenture yang melakukan riset di lebih 30 negara.
Menurut riset itu, karyawan Indonesia justru yang paling tidak bahagia. Hanya 18 persen yang puas. Alasan utama ketidakpuasan dari hasil riset tersebut dirangkum antara lain, kompensasi, work-life balance, dan kesempatan untuk mengembangkan karier.
Rekruta
Didirikan oleh Silvia Pratama dan Yanuar Wibisono, layanan ini diklaim sebagai startup pertama di bidang SaaS untuk human resources applicant tracking system di Indonesia. Solusi yang ditawarkan Rekruta dianggap dapat meringankan pekerjaan perusahaan untuk mempercepat proses perekrutan SDM dan membuat keputusan berdasarkan data yang teragregasi.
Rekruta sendiri diklaim sebagai startup pertama di bidang SaaS untuk human resources applicant tracking system di Indonesia. Secara sederhana, solusi yang ditawarkan Rekruta merupakan solusi yang dapat meringankan pekerjaan perusahaan yang mempunyai banyak pelamar kerja untuk dapat mempercepat proses perekrutan SDM dan membuat keputusan berdasarkan data yang teragregasi melalui satu set alat dan otomatisasi yang disediakan Rekruta.
Karirpad
Layanan ini didirikan agar perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak lagi melakukan proses manual dalam perekrutan. Ia menawarkan RMS, sebuah piranti lunak yang diklaim bisa memenuhi kebutuhan perusahaan saat mencari kandidat.
Semua proses perekrutan disebutkan akan berlangsung melalui sistem RMS, tanpa harus melakukan konfirmasi melalui telepon. Pihak HR akan mendapat dashboard yang berisi berbagai informasi, misalnya berapa jumlah kandidat yang sudah mendaftar. Laporannya nanti bisa diunduh dalam bentuk berkas Excel.
RMS memungkinkan setiap lowongan yang dipasang di situs perusahaan secara otomatis juga dipublikasi di situs Karirpad. Fitur export dan import yang tersedia memudahkan perpindahan data dari RMS ke sistem HRIS (Human Resource Information System) yang dimiliki masing-masing perusahaan.
Karirpad mengklaim sebagai, mungkin satu-satunya, penyedia layanan e-recruitment lokal, dengan pesaing berbasis di luar negeri. Hal ini memudahkan Karirpad melakukan pelatihan dan troubleshooting bagi para kliennya.
Jobs.id
Jobs.id ditelurkan oleh tim Qerja, dan CEO Jobs.id Veronika Linardi juga adalah Co-Founder Qerja. Jobs.id memiliki visi untuk menjadi platform penyedia lowongan kerja yang dapat diandalkan dan berharga dengan menyederhanakan proses perekrutan, baik itu untuk memperkerjakan atau mendapatkan kerja. Misinya adalah mewujudkan pemenuhan bakat di industri dan spesialisasi.
KerjaDulu
KerjaDulu merupakan startup media sosial karier dan platform pencarian kerja yang menghadirkan layanan integrasi layaknya situs media sosial lainnya. KerjaDulu menghadirkan pengalaman layaknya berjejaring sosial untuk kalangan profesional. Pengguna dapat menemukan keunggulan seperti berbagi dengan sesama rekan kerja, menjalin koneksi bisnis dan profesional, dan juga menemukan peluang karier yang berguna bagi siapa saja yang ingin mengembangkan karier di bidang profesional.
Platform yang dikembangkan oleh Johan Ng tersebut sebenarnya mirip dengan layanan yang ditawarkan LinkedIn namun dengan cita rasa lokal yang sangat kental. Indonesia yang dipandang sebagai salah satu negara dengan pengguna situs media sosial populer terbanyak di dunia, dianggap merupakan negara yang memiliki “lahan empuk” bagi perkembangan situs-situs media sosial yang tak hanya berasal dari luar negeri namun juga situs-situs buatan lokal.
Kendati saat ini sudah banyak ditemui situs-situs yang menawarkan daftar lowongan pekerjaan, sebuah startup asal Jakarta besutan Tiffany Effendy dan Peter Wijaya baru saja meluncurkan JobSmart. Latar belakang pengembangan platform ini karena pengalaman seringkali perusahaan dikecewakan ketika mengiklankan lowongan pekerjaan dari sisi masukan lamaran. Perusahaan menerima banyak CV yang tidak cukup memenuhi persyaratan dari perusahaan. Hal tersebut yang menjadi perhatian JobSmart dalam menyuguhkan layanannya. Continue reading Platform Pencari Kerja JobSmart Andalkan Fitur Pencocokan Otomatis→