Tag Archives: John Kodera

Backward Compatibility di PS5 Memungkinkan Pengguna Bermain Bersama Gamer PlayStation 4

Sudah lama menjadi fitur andalan di Xbox One, Sony juga berencana untuk membubuhkan backward compatibility di console next-gen mereka. Fungsi fitur ini sederhana: memungkinkan console menjalankan game/software di platform generasi sebelumnya. Meski terdengar simpel, ia berdampak besar pada cara pengguna menikmati konten. Berkatnya, kita bisa mudah bernostalgia dengan permainan-permainan klasik favorit.

Bagi Sony Interactive Entertainment sendiri, backward compatibility bukanlah hal baru. Mari kita mundur satu generasi, ketika PlayStation 3 melakukan debutnya. Model orisinal sistem last-gen itu dapat menjalankan permainan PlayStation 2 karena masih menggunakan chip PS2 di dalamnya. Kapabilitas hampir serupa juga tersimpan di PlayStation 3 edisi Metal Gear Solid 80GB, walaupun sistem sebetulnya menggunakan software emulasi dan pada dasarnya tak lagi mendukung game-game PS2.

Penyajian backward compatibility di PlayStation ‘5’ kemungkinan akan berbeda dari PS3. Keberadaan fitur ini berpotensi memperpanjang umur PS4 serta membuat koleksi permainan Anda tetap relevan. Tapi ada hal menarik dari backward compatibility di console next-gen yang diungkapkan oleh CEO sekaligus presiden baru Sony, Jim Ryan. Menurutnya, kapabilitas itu menjadi sebuah elemen esensial dan punya pengaruh besar, terutama di era yang serba tersambung seperti sekarang.

Ryan menjelaskan bahwa gaming cenderung membuat para penikmatnya untuk berkelompok. Namun backward compatibility memberikan Sony kesempatan buat pelan-pelan mendorong transisi dari PlayStation 4 ke perangkat next-gen. Uniknya lagi, deputy president Sony Interactive Entertainment John Kodera sempat menyampaikan bahwa ‘komunitas cross-generation bisa menikmati game bersama-sama’. Istilah cross-gen tentu saja mengacu pada PS4 dan PS5.

Sony sudah pasti ingin banyak orang membeli PlayStation 5, namun perusahaan sepertinya meramu produk secara lebih istimewa agar ia tidak hanya jadi sekadar console baru. Sony berupaya menjamin agar game-game PlayStation 4 berjalan lancar tanpa masalah di sana, mempersilakan kita bermain dengan kawan-kawan yang belum memiliki PS5, sembari memastikan waktu loading berjalan lebih gesit.

Hingga saat ini, Sony belum mengabarkan kapan hardware baru tersebut akan tersedia. Analis Hideki Yasuda dari Ace Research Institute memperkirakan bahwa secepat-cepatnya, PlayStation 5 baru meluncur pada bulan November 2020. Tapi sebuah bocoran dari narasumber terpercaya menyebutkan, game-game blockbuster eksklusif seperti The Last of Us: Part 2, Death Stranding dan Ghost of Tsushima akan tetap dirilis di PlayStation 4 dalam waktu tiga tahun ke depan. Hal ini mengindikasikan pelepasan PS5 di tahun 2021

Itu mungkin alasannya Sony terus menegaskan, sekarang adalah waktu terbaik untuk bermain PlayStation 4.

Sumber: GamesRadar+.

Sony: PlayStation 4 Telah Memasuki Tahap Akhir Siklus Hidupnya

Nintendo memang tengah berbahagia dengan kesuksesan Switch mereka, tetapi di ranah persaingan console, Sony masih jadi nomor satu. Hingga kini, Sony diketahui telah menjual 79,8 juta unit PlayStation 4. Namun momentum persebarannya kini lebih mengendur dengan angka penjualan yang sedikit lebih rendah dibanding periode sebelumnya.

Dan dalam Sony Corporate Strategy Meeting kemarin, boss PlayStation John Kodera menyampaikan bahwa sebagai console generasi kedelapan mereka, PlayStation 4, resmi memasuki tahap akhir siklus hidupnya – setelah melewati periode panen (masa di mana perusahaan meminimalkan investasi demi mendapatkan keuntungan maksimal) yang dimulai tiga tahun silam.

Fase akhir tersebut memang berpeluang memberikan dampak negatif pada pemasukan divisi gaming Sony, namun seperti yang dituturkan oleh reporter Wall Street Journal Takashi Mochizuki, perusahaan bisa menambal kerugian melalui layanan berlangganan PlayStation Plus serta penjualan software. Mungkin Anda khawatir tibanya PS4 di fase ini menandai semakin dekatnya momen penghentian produksi console, tapi kenyataannya tidak begitu.

Menurut para pakar, penjualan PlayStation 4 tetap akan tetap tinggi. Alasan mengapa Kodera bilang bahwa console telah masuk pada fase akhir siklus hidupnya adalah ia mencoba menjelaskan menurunnya ekspektasi penjualan dari 19 juta ke 16 juta unit di tahun ini pada para investor. Meski demikian, produk diperkirakan masih mempunyai umur cukup panjang, hanya saja momentum pengapalannya tidak setinggi dulu.

Dan ada alasan kuat mengapa kita tidak akan berjumpa dengan akhir hayat PS4 dalam waktu dekat: ada banyak game menarik yang siap dirilis dalam waktu dekat sampai tahun depan. Mereka ialah permainan-permainan eksklusif ataupun multi-platform, contohnya Detroit: Become Human, Spider-Man, Red Dead Redemption 2, Days Gone; serta judul-judul yang belum diketahui kapan meluncur: The Last of Us Part II, Death Stranding, Ghost of Tsushima, hingga remake Final Fantasy VII.

Penurunan penjualan console memang tidak terelakkan. Sudah ada banyak orang mengadopsi PlayStation 4 dan perangkat ini telah berumur lima tahun. Menakar dari perjalanan PS3 selama tujuh tahun, itu berarti PS4 punya dua tahun lagi. Tapi perlu diingat, Sony baru meluncurkan PlayStation 4 Pro di bulan November 2016. Eksistensi dari versi high-end console current-gen mereka berpotensi memperpanjang usia PS4.

Kodera juga sempat bilang, di momen ini sampai penghujung masa fiskal 2020 yang jatuh pada tanggal 31 Maret 2021, Sony akan ‘berjongkok untuk berdiri lebih tinggi di masa depan’. Apakah waktu yang mereka sebut itu merupakan perkiraan peluncuran console next-gen? Sony sendiri telah mengonfirmasi tak akan mengumumkan hardware baru di E3 2018…

Via Polygon & GameSpot.