Tag Archives: Joint Express Transport

OLX Kolaborasi dengan RajaPindah dan JET Luncurkan RajaJual

Persaingan e-commerce di tanah air semakin hari semakin memanas, tidak hanya dengan para pemain baru tetapi oleh perusahaan-perusahaan mapan yang mulai banyak membuka lini bisnis e-commerce. OLX, salah satu platform e-commerce customer to customer (C2C) berinovasi dengan menggandeng RajaPindah dan Joint Express Transport (JET) meluncurkan sebuah layanan untuk jual beli barang RajaJual.

RajaJual merupakan layanan yang ditujukan untuk setiap individu-individu yang ingin menjual barang yang sudah tidak terpakai namun tidak memiliki banyak waktu untuk bertransaksi. Dengan menggandeng RajaPindah yang berpengalaman dalam jasa pindahan sejak tahun 2011 dan JET yang merupakan salah satu jasa transportasi dan kurir, OLX mencoba menghadirkan kemudahan dan pengalaman berbeda dalam menjual barang.

“Selama ini banyak penduduk, terutama di kota-kota besar, telah menyadari manfaat finansial dari menjual barang-barang bekas yang bertumpuk di rumah. Namun, kendalanya adalah keterbatasan waktu untuk bertransaksi langsung,” tutur CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa.

Dalam rilisnya OLX juga menjelaskan bahwa tren jual beli barang bekas sebenarnya sudah menjadi budaya sendiri negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa. Budaya ini dipercaya mampu untuk memberikan manfaat tidak hanya bagi para penjual dan pembeli tetapi juga bagi lingkungan karena dinilai bisa mengurangi limbah barang bekas.

CEO RajaPindah M. Akbar Djohan memandang kerja sama ini sebagai sebuah kesempatan untuk membantu pelanggan dalam skala yang lebih besar. Salah satunya dengan membantu pelanggan yang ingin pindah tetapi tidak ingin membawa semua barang ke tempat tinggal yang baru.

“Kerja sama ini memberikan solusi kepada para pelanggan yang tidak ingin membawa semua barang-barangnya ke tempat tinggal yang baru. Melalui RajaJual, mereka dapat menjual barang tersebut tanpa khawatir tidak memiliki waktu untuk bertransaksi, atau pun kediamannya didatangi banyak calon pembeli yang tidak dikenal,” ujar Akbar.

Sementara itu, CEO JET Indonesia Michael Roosevelt mengungkapkan bahwa pihaknya bangga menjadi bagian dari kolaborasi ini. Menurutnya dengan menggabungkan kapabilitas teknologi dan kelebihan masing-masing RajaJual bisa memberikan pelayanan yang prima bagi pelanggan.

“Joint Express Transport bangga menjadi bagian dari kolaborasi ini. Dengan menggabungkan kapabilitas teknologi dan armada kami, jaringan RajaPindah yang ekstensif, serta OLX sebagai platform iklan baris terbesar di Indonesia, kami yakin layanan ini dapat diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Roosevelt.

Hadirkan Aplikasi Mobile, Layanan Logistik JET Ingin Melesat di tahun 2016

Joint Express Transport, atau yang lebih dikenal dengan JET, belum lama ini meluncurkan sebuah aplikasi mobile untuk perangkat berbasis Android. Lewat aplikasi tersebut, kini para penggunanya dapat menikmati secara langsung empat layanan JET yang terdiri dari JETride, JETcourier, JETpickup, dan JETbox. Di tahun 2016 ini, JET ingin lebih agresif lagi dan bisa melesat hingga dapat menjangkau seluruh Indonesia di kota-kota besarnya dengan target, setidaknya punya 12 ribu pengemudi.

JET, yang pernah kami bahas sebelumnya, dapat didefinisikan sebagai layanan ride-sharing dengan bumbu tambahan berupa layanan pengiriman. Sederhananya, bayangkan saja layanan Uber dengan Deliveree yang digabungkan. Dan belum lama ini, JET telah meluncurkan aplikasi berbasis Android untuk penggunanya.

“Aplikasi [Android] baru berumur [kurang-lebih] satu bulan. […] Untuk sekarang, kami lebih mengarah ke uji pasar dulu. Kami mulai dengan Android karena melihat pasar di Indonesia banyak yang menggunakan,” ujar Co-Founder JET Michael Willy Roosevelt (Mike) ketika ditemui DailySocial di kantornya yang berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Mike menambahkan bahwa pihaknya kini sedang dalam tahap pengembangan untuk aplikasi berbasis iOS. Rencananya, aplikasi berbasis iOS dan juga Android ini akan diluncurkan secara resmi di bulan Februari mendatang.

Pun masih dalam tahap beta dan uji pasar, Mike melihat bahwa animo yang ditunjukkan oleh masyarakat terhadap JET cukup besar. Ini ditunjukkan dengan jumlah unduhan aplikasi JET untuk Android yang diklaim sudah mencapai lebih dari 2.500. Sedangkan JETpilot, sebutan untuk mitra pengemudi JET, jumlahnya baru sekitar 300-400 pengemudi.

Mike mengatakan, “Fokus kami sekarang adalah memperbesar armada untuk memenuhi kebutuhan permintaan di Jabodetabek dahulu. […] Targetnya, mau bisa jangkau seluruh Indonesia dengan hadir di kota-kota besar. “

“Kami lihat top 12 dari data Badan Pusat Statistik [BPS] untuk pengguna kendaraan bermotor di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, Jambi, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara. […] Pastinya kami ingin penetrasi ke yang lebih banyak dulu seperti Jakarta, tetapi […] tujuan kami adalah harus bisa ada di minimum dua kota di setiap pulau. […] Dari sana seharusnya akan mudah untuk jangkau kota-kota di sebelahnya,” lanjut Mike.

Mengenai peta persaingan, Mike tetap optimis. Mike menjelaskan bahwa layanan JET sendiri sebenarnya berbeda dengan layanan ride-sharing atau kurir online lain karena JET menyediakan keduanya. Jadi, menurut Mike tak ada kompetisi langsung dengan layanan lain dan JET lebih diposisikan untuk mengisi kekurangan yang ada.

Saat ini, dalam masa promosinya, JET tidak menarik kompensasi pada mitra pengemudi. Menurut Mike, 100 persen penghasilan pengemudi saat ini adalah hak mereka. Namun bila sudah selesai, JET akan mengambil kompensasi sebesar 20 persen.

JET memiliki empat layanan, yaitu JETride, JETcourier, JETpickup, dan JETbox. Metode pembayaran yang tersedia yaitu tunai, kartu kredit, dan JETwallet yang dapat diisi ulang melalui e-cash Mandiri.

Di tahun 2016 ini, JET melihat bahwa kue dari layanan ride-sharing dan kurir online seperti JET masih besar. Karenanya JET akan lebih agresif untuk dapat terus tumbuh lebih besar dan bisa menjangkau seluruh Indonesia.

Selain menargetkan untuk memperbesar armada hingga setidaknya mencapai 12 ribu, JET juga berharap untuk segera mendapatkan dukungan investasi tambahan. Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk perekrutan talenta di bidang teknologi dan juga membuka kantor yang lebih besar.