Tag Archives: j&t alibaba

Sudah mengoperasikan bisnis di Thailand dan Vietnam, Jet Commerce sudah memiliki 20 mitra brand global dan didukung satu gudang di Daan Mogot, Jakarta Barat

Layanan “E-Commerce Enabler” Jet Commerce Umumkan Rencana Ekspansi ke Malaysia dan Filipina

Jet Commerce siap mengembangkan cakupannya ke dua negara baru, yakni Malaysia dan Filipina, pada tahun depan seiring mewujudkan ambisinya sebagai pemain “e-commerce enabler” terdepan di regional. Perusahaan telah mengoperasikan bisnisnya di Thailand dan Vietnam baru-baru ini. Sudah ada tim lokal yang ditempatkan di negara tersebut untuk mengembangkan bisnis.

CEO Jet Commerce Oliver Yang menuturkan, Thailand dan Vietnam merupakan dua negara yang pertama kali disambangi lantaran kedua negara tersebut memiliki kondisi yang mirip dengan Indonesia. Di samping itu, ada permintaan dari sisi mitra brand global yang menginginkan kehadiran perusahaan di negara tersebut.

“Jet Commerce ingin menjadi pemain terdepan di regional, sudah ada sejumlah rencana yang kami siapkan. Nanti di tiap negara akan menangani solusi ‘e-commerce enabler’ yang dihadapi brand untuk kepuasan konsumennya,” terangnya Oliver kepada DailySocial.

Meskipun demikian, Oliver enggan membeberkan investasi yang disiapkan untuk melancarkan seluruh strategi ekspansinya tersebut.

Jet Commerce pertama kali hadir di Indonesia tahun lalu dengan nama J&T Alibaba, kemudian rebranding dengan nama sekarang sejak September 2017 berbarengan dengan dimulainya produk baru, yakni e-commerce enabler. Jet Commerce mengawali bisnisnya sebagai mitra resmi Alibaba.com di Indonesia yang menghubungkan penjual lokal dengan pembeli internasional dari seluruh dunia.

Dalam model bisnis ini, Jet Commerce menggaet mitra UKM yang siap ekspor untuk memasarkan produknya lewat Alibaba.com. Mereka juga mengadakan workshop secara rutin untuk membantu UKM paham menggunakan platform Alibaba.com. Meskipun demikian, Jet Commerce tidak ikut berpartisipasi dalam kesepakatan pembelian karena sepenuhnya dilakukan di luar platform.

“Untuk produk ini, kami hanya mengedukasi mitra UKM agar paham menggunakan platform Alibaba.com karena umumnya ada keterbatasan penguasaan bahasa Inggris. Apabila ada deal dengan pembeli internasional kami tidak ikut campur karena Alibaba.com itu kan platform B2B sehingga prosesnya di luar platform.”

Terhitung kurang lebih ada 400 mitra UKM di seluruh Indonesia yang telah tergabung dalam platform B2B Alibaba.com.

Mirip dengan konsep Alibaba

Konsep e-commerce enabler ini, menurut Oliver, diinspirasi dari apa yang dilakukan Alibaba dalam membangun ekosistem di masing-masing unit bisnisnya. Salah satunya adalah Tmall, platform ritel e-commerce B2C. Dalam model bisnisnya, Tmall sebagai platform terbuka menyediakan infrastruktur untuk membantu brand mengoperasikan etalase toko digitalnya.

Brand dapat mendesain tata letak desain etalase yang diinginkan, integrasi sistem, pemasaran produk, layanan pra purna jual, manajemen inventaris dan pergudangan, sampai memproses pesanan yang masuk. Semua layanan tersebut sudah disediakan Tmall dan dibantu ekosistem Alibaba.

Oleh karena itu, Jet Commerce mantap untuk mengadopsi konsep e-commerce enabler sebagai pengembangan layanannya. Ditegaskan kembali bahwa antara Alibaba dengan Jet Commerce hanya sebatas pada mitra resmi, tidak ada penempatan saham sama sekali.

Diklaim pendekatan Jet Commerce berbeda dengan apa yang ditawarkan pemain lain yang kebanyakan fokus pada fulfilment dan warehousing. Perusahaan juga menawarkan solusi front-in untuk para brand, mulai dari strategi pemasaran digital, mengelola akun official store di berbagai platform marketplace, dan lainnya yang bermuara pada cara menjaga kepuasan konsumen.

Ada tim dedicated yang disiapkan Jet Commerce untuk melayani tiap brand, apa saja kebutuhan mereka dan inisiatif seperti apa yang perlu dilakukan.

Produk tiap brand disimpan di warehouse Jet Commerce yang berlokasi di Daan Mogot, Jakarta Barat, seluas empat ribu meter persegi. Pengiriman last mile dilakukan mitra logistik yang dipilih konsumen.

Disebutkan Jet Commerce telah bermitra dengan 20 brand global, seperti Mattel, Shiseido, MamiPoko, Oppo, Mustika Ratu, Colgate, dan sebagainya. Oliver menargetkan setidaknya ada tambahan 20 brand global yang bermitra dengan perusahaan.

Untuk mendukung rencana tersebut, pihaknya sedang mempersiapkan tambahan gudang yang siap ditempatkan di sekitar Jawa demi mendukung efisiensi ongkos pengiriman ke tempat tujuan.

“Indonesia butuh lebih banyak pemain ‘e-commerce enabler‘. Di Cina saja ada sekitar 1000 pemain dengan menawarkan berbagai solusi. Di Indonesia, kami ingin menjadi pemain yang fokus pada kepuasan konsumen. Orang Indonesia itu mudah percaya dan itu yang ingin kembangkan dengan packaging dan pelayanan lebih menarik buat mereka,” pungkasnya.

Alibaba dan J&T Express Resmikan “J&T Alibaba”, Beri Akses Pemasaran Global untuk UKM Lokal

Alibaba dan J&T Ekspress mengumumkan peresmian J&T Alibaba, perusahaan dengan entitas baru yang dibentuk khusus menyasar segmentasi B2B. Perusahaan ini menjadi mitra resmi sekaligus perwakilan kantor Alibaba di Indonesia, dengan semangat ingin mendorong perekonomian Indonesia lewat sektor UKM untuk menembus pasar internasional melalui platform e-commerce.

J&T Alibaba menyediakan jasa konsultasi bisnis e-commerce langsung dari pakar, edukasi mengenai strategi pemasaran dan ekspor, serta akses langsung ke kumpulan pembeli potensial dari seluruh dunia lewat jaringan Alibaba.

“J&T Alibaba resmi berdiri sebagai mitra bisnis Alibaba di Indonesia, bukan sebagai mitra logistik. Kami berkomitmen untuk memajukan perekonomian Indonesia dengan mendorong sektor UKM dan memperkenalkan produk mereka pada pasar internasional,” terang Direktur J&T Alibaba Oliver Yang, Selasa (9/5).

General Manager of Oversea B2B of Alibaba Group Jack Zhang menambahkan, “Alasan kami menggandeng J&T Express karena mereka memiliki 1.200 jaringan tersebar di seluruh Indonesia. Kami harap sinergi solid ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada ekonomi Indonesia.”

Dalam model bisnisnya, J&T Alibaba menyediakan dua fasilitas keanggotaan bagi pelaku UKM, yakni International Free Member (IFM) dan Global Gold Supplier (GGS). Kedua keanggotaan ini memiliki fasilitas yang berbeda-beda.

Menurut Marketing Manager J&T Alibaba Agustina Putri Wijaya, keanggotaan ini menjadi syarat utama yang bisa dimanfaatkan pengusaha UKM sebelum mengakses platform Alibaba.

Di kondisi sebelumnya, ketika pengusaha ingin berjualan di Alibaba mereka harus berhubungan langsung dengan pihak Alibaba di Tiongkok. Hal ini tentu saja sangat rumit dan membuat minat pengusaha untuk melakukan ekspor juga terhambat.

“Sekarang dengan adanya J&T Alibaba, pengusaha bisa langsung mendaftar jadi anggota dan berjualan di Alibaba. Selain itu, berpotensi mendapat pelanggan baru di Alibaba yang berasal dari negara lain,” kata Agustina.

Saat ini ada 26 cabang J&T Alibaba yang bisa dipergunakan untuk menjangkau pengusaha lokal, di antaranya ada di Aceh, Bali, Balikpapan, Manado, kota-kota di Pulau Jawa, dan beberapa kota lainnya. Ditargetkan pada tahun ini dapat bertambah jadi 50 titik.

Diklaim saat ini Alibaba telah melayani sektor pelanggan B2B di lebih dari 190 negara dan 40 industri, dengan 160 juta pembeli.