Tag Archives: jumlah pengguna

LinkedIn Tembus Empat Juta Pengguna di Indonesia

Jejaring sosial profesional LinkedIn mengumumkan bahwa jumlah anggotanya di Indonesia kini mencapai empat juta pengguna. Hal ini berarti sepertiga dari total pengguna LinkedIn di Asia Tenggara disumbangkan oleh Indonesia. Secara total jumlah pengguna LinkedIn di Asia Pasifik mencapai 64 juta orang.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan terus meningkat melihat pertumbuhan ekonomi yang impresif satu dekade belakangan ini, dimana pendapatan per kapitanya meningkat tiga kali lipat. Pertumbuhan ini akan menambah ketertarikan pada Indonesia, dimana para profesional non-Indonesia semakin banyak mencari tahu tentang perusahaan-perusahaan Indonesia,” ujar Managing Director LinkedIn untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Cliff Rosenberg.

Lebih lanjut Rosenberg mengatakan, “Sebagai kunci perekonomian di Asia Tenggara, profesional Indonesia mempunyai posisi yang bagus untuk bisa mengembangkan jaringannya di dalam maupun luar Indonesia. Hal ini dapat menghasilkan pertukaran pengetahuan dan kesempatan pengembangan ekonomi yang bagus, di mana LinkedIn yang menghubungkan profesional di seluruh dunia, bisa membantu para anggotanya mewujudkan hal ini.”

Profil pengguna LinkedIn di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Muda, mapan, senantiasa mobile, dan berkelas: 70% anggota LinkedIn di Indonesia berusia antara 25-44 tahun. Selain muda, mereka memegang posisi senior dalam perusahaannya – 71% menyandang jabatan manager atau lebih senior lagi, sementara 22% bertanggung jawab untuk membuat keputusan dalam organisasi mereka.
  • Senantiasa mobile : 86% anggota LinkedIn di Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile mereka setiap hari. Sebagian besar dari mereka senang mencari pengalaman baru dengan bepergian baik untuk berlibur (71% berlibur ke luar negeri dalam 1 tahun terakhir) ataupun kepentingan bisnis (61% bepergian ke luar kota dalam satu tahun terakhir)
  • Ambisius dalam mencari peluang pengembangan karir : 90% anggota LinkedIn di Indonesia ingin mencapai puncak karirnya dan 71% memandang LinkedIn sebagai alat penting yang bisa membantu percepatan karier mereka.

Menurut informasi yang dikumpulkan oleh LinkedIn, empat dari lima perusahaan yang paling banyak diikuti (di-follow) oleh profesional di Indonesia adalah perusahaan migas, yang disebut menjanjikan karier dengan gaji tinggi. Mereka adalah Chevron, BP, Shell, dan Pertamina. Satu perusahaan lagi adalah Unilever yang dikenal sebagai perusahaan FMCG dengan gaji dan jenjang karier menarik.

Dari orang-orang Indonesia yang terdaftar di LinkedIn, lima universitas lokal yang paling representatif adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas Bina Nusantara.

[Gambar: Twin Design/Shutterstock.com]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin.

Bolt Capai 750 Ribu Pengguna dalam Waktu Sepuluh Bulan

Dalam ajang LTE Asia yang diadakan di Singapura, CTO Bolt Devid Gubiani mengungkapkan setelah sepuluh bulan peluncurannya layanan Internet 4G pertama di Indonesia ini telah memiliki 750 ribu pengguna, dengan 90% di antaranya menggunakan perangkat Mi-Fi atau personal hotspot. Ke depannya Devid mengakui pihaknya sudah menyiapkan fasilitas Voice over LTE (VoLTE) dan video broadcast jika penjualan berbasis mobile broadband sudah mencapai limit.

Dikutip dari Mobile World Live, Devid mengatakan bahwa kunci sukses Bolt untuk melayani konsumen sebanyak itu, meskipun hanya memiliki spektrum 2 x 10 MHz, adalah arsitektur jaringan yang terdiri atas lapisan host tradisional sebagai base station dan lapisan pendorong (boost layer) yang terdiri dari small cell setinggi 10-15 meter dengan 98% di antaranya terkoneksi melalui jaringan fiber. Saat ini diklaim kecepatan rata-rata yang dihantarkan oleh Bolt sebesar sekitar 12,5 Mbps.

Tentu saja pencapaian itu tidak tanpa masalah. Saat konsumen dengan cepat merangsek di angka 400 ribu pengguna, Bolt mengalami “kemacetan” jaringan. Akhirnya Bolt mengimplementasikan teknologi dual-carrier dan melakukan penambahan spektrum 2 x 5 MHz. Mereka juga menambah 300 base station lagi untuk melengkapi 1800 base station yang sudah ada. Karena mereka tak lagi bisa menambah spektrum, pengembangan teknologi berikutnya bergantung pada implementasi small cell yang lebih banyak.

Dengan perluasan jaringan yang cukup agresif, Bolt mengklaim telah menjadikan bandara internasional Soekarno-Hatta sebagai bandara pertama di dunia yang memiliki jaringan LTE.

Untuk mendorong pertumbuhan konsumen, Bolt mengajukan penawaran smartphone yang sudah secara langsung mengakomodasi teknologi 4G TD-LTE. Bolt memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menikmati teknologi 4G langsung di genggaman dengan menggandeng ZTE dan partner lokal IVO. Karena Bolt tidak memiliki lisensi seluler, kegiatan menelepon dan berkirim pesan melalui SMS tetap dilakukan melalui operator GSM yang sudah ada.

Meskipun terbilang sukses, Bolt yang beroperasi di kawasan Jabodetabek dan Banten bisa dibilang tak luput dari sasaran konsolidasi. Bolt dikabarkan sudah menjajaki rencana penggabungan usaha dengan segmen BWA yang bakal diusung “saudaranya” First Media. First Media sendiri direncanakan memasuki segmen BWA 2,3 GHz dengan teknologi serupa untuk menggantikan Sitra WiMAX yang tidak sukses.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

Indonesia Duduki Posisi Kedua Pengguna Line Terbesar dengan 30 Juta Pengguna

Data yang kami peroleh dari Asahi (dalam bahasa Jepang) menyebutkan Indonesia sebagai pengguna Line terbesar kedua di dunia, setelah Jepang, dengan 30 juta pengguna. Jumlah ini berarti pengguna Line di Indonesia mencapai separuh pengguna Facebook asal Indonesia yang mencapai 60 jutaan. Secara total, Line sendiri sedang bergerak menuju 500 juta pengguna terdaftar.

Continue reading Indonesia Duduki Posisi Kedua Pengguna Line Terbesar dengan 30 Juta Pengguna

Pengguna Terdaftar Google+ Lewati Angka 400 Juta

Sejak kemunculannya satu tahun lalu, kini Google+ telah mimiliki jumlah pengguna terdaftar melewati angka 400 juta pengguna, dengan pengguna aktif perbulan sebanyak 100 juta pengguna. Informasi ini diungkapkan oleh Vic Gundotra yang merupakan Senior Vice President of Engineering di Google, dalam sebuah post di Google+.

Continue reading Pengguna Terdaftar Google+ Lewati Angka 400 Juta