Esports kini memang tengah menjadi pembicaraan hangat. Meskipun berawal dari komunitas, esports kini tumbuh menjadi industri bernilai US$1,1 miliar, menurut Newzoo.
Para tim dan pemain profesional tentu saja jadi bintangnya. Ketika Kyle “Bugha” Giersdorfmenjadi juaraFortnite World Cup, namanya muncul di berbagai headline media. Namun, menjadi atlet tidak melulu soal hadiah yang besar dan popularitas. Ada harga mahal yang harus dibayar bagi para atlet esports profesional, mulai masalah kesehatan, stres, hingga kerelaan untuk tidak menjalin hubungan romantis. Di belakang para atlet ini, juga terdapat manajemen tim yang mendukung. Seperti yang dibahas dalam artikel tentang perjuangan para atlet esports, salah satu kunci dari keberlangsungan esports sebagai industri adalah regenerasi.
Sekarang, di Amerika Serikat, mulai bermunculan program yang dikhususkan untuk memunculkan para atlet esports berbakat. Contohnya, University of California, Irvine (UCI) telah menawarkan program beasiswa untuk pemain Super Smash Bros. Kabar terbaru, National Student Esports (NSE) juga mengumumkan kerja samanya dengan ESL. Dengan kerja sama ini, NSE dan ESL akan membuat program untuk para mahasiswa di universitas di Inggris agar mereka lebih siap untuk masuk ke industri esports.
“Universitas selalu menjadi pusat berkumpulnya talenta generasi berikutnya di industri baru, begitu juga dengan esports,” kata Executive Director of NSE, Jon Tilbury, seperti dikutip dari Esports Insider. “Kami tidak sabar untuk bekerja sama dengan ESL untuk membuka kesempatan bagi para mahasiswa, tidak peduli apakah mereka ingin menjadi pemain profesional atau bekerja di belakang layar untuk mengadakan turnamen esports terbesar dunia.”
Kerja sama dari ESL dan NSE ini diawali dengan workshop yang diadakan oleh Intel. Dalam satu tahun ke depan, ESL dan NSE akan bekerja sama untuk membuat berbagai program, baik program yang akan mereka eksekusi bersama atau dengan perusahaan dan organisasi lain yang menjadi rekan mereka.
Baik NSE dan NSL merupakan ahli di bidangnya. Menurut British Esports Association, NSE merupakan badan resmi yang dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan ekosistem esports di tingkat universitas dan mereka telah sukses melakukan itu. Sementara ESL dipercaya sebagai perusahaan esports terbesar. Mereka merupakan penyelenggara turnamen yang telah berdiri sejak 2000. Di Indonesia, ESL pernah menyelenggarakan R6S Community Cup.
“Kami sangat senang untuk menjalin kerja sama yang positif dengan NSE untuk mendekatkan diri dengan mahasiswa,” kata Marketing and Communication Manager, ESL, Heather Dower, seperti dikutip dari Gamasutra. “Kerja sama yang erat akan menjadi kunnci dari pertumbuhan industri esports di Inggris pada masa depan. Kami tidak sabar untuk memberikan informasi lebih detail tentang ini!”
Meskipun masih ada stigma negatif tentang pekerjaan terkait gaming atau esports di Indonesia, dipercaya bahwa industri game lokal akan tumbuh positif. Saat ini, telah ada 20 sekolah dan kampus Indonesia yang menawarkan pendidikan terkait pembuatan game. Mengingat game menggabungkan banyak aspek — mulai dari pemrograman, animasi, musik, hingga penulisan cerita — maka program studi yang ditawarkan juga beragam. Misalnya, SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus membuka program studi Desain Komunikasi Visual, Animasi 3D, dan Rekayasa Perangkat Lunak. Sementara Institut Teknologi Bandung menawarkan program Opsi Media Digital & Teknologi Game di bawah program studi Teknik Elektro.
Industri game menyimpan banyak potensi sebagai lahan mata pencaharian. Akan tetapi untuk bisa sukses di industri ini, salah satu syaratnya tentulah kita harus dapat menciptakan produk bagus yang punya daya saing global. Developer-developer Indonesia pun belakangan sudah mulai membuktikan bahwa mereka mampu membuat karya visioner yang tak kalah dari dari developer luar negeri, dan banyak pihak optimis bahwa industri game lokal kita masih akan berkembang pesat.
Bila Anda berminat untuk masuk ke industri game, sebetulnya mengenyam pendidikan di bidang game secara khusus bukanlah sebuah kewajiban. Game adalah produk yang terdiri dari berbagai aspek, mulai pemrograman, penulisan, seni musik, seni visual, dan sebagainya. Asalkan Anda mempelajari ilmu di aspek-aspek tersebut, Anda bisa menjadi developer game dengan latar belakang pendidikan yang sudah umum.
Akan tetapi mengenyam pendidikan khusus game juga memberi berbagai keuntungan, misalnya pembelajaran tentang game design yang tidak kita dapatkan di jurusan lain. Sudah cukup banyak sekolah atau kampus di Indonesia yang menawarkan pendidikan di bidang game. Berikut ini beberapa di antaranya.
Program Studi: Desain Komunikasi Visual; Animasi 3D; Rekayasa Perangkat Lunak
Sekolah kejuruan yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah, ini cukup sensasional karena memiliki fasilitas berstandar internasional untuk pengembangan dan pendidikan multimedia. Dengan lima kompetensi keahlian yang ditawarkan, SMK RUS Kudus bisa jadi pilihan utama bagi pelajar yang serius ingin masuk ke industri game ataupun industri media kreatif lainnya.
Dulunya dikenal dengan nama IKIP Malang, kampus yang berfokus pada pendidikan ini juga memiliki berbagai program studi cabang nonpendidikan. Salah satunya jurusan Game Animasi yang berdiri sejak tahun 2008. Kurikulumnya menawarkan pembelajaran yang mengarah ke visuaisasi animasi dan game 3-dimensi berbasis kearifan lokal.
Program studi Animasi di ISI Yogyakarta merupakan perwujudan pendidikan seni yang multidisipliner. Keahlian yang ditawarkan tidak hanya soal menggambar, tapi juga meliputi storyboarding, penulisan skenario, penciptaan model 3D, pemrograman game, dan kebutuhan-kebutuhan lain. Sesuai dengan kondisi industri saat ini di mana seni tidak bisa lepas dari teknologi.
Pendidikan Teknologi Game di PENS tidak hanya fokus pada hal-hal teknis, tapi juga persiapan untuk menjadi sumber daya manusia yang dapat mengembangkan industri game lebih jauh lagi. Contohnya kewirausahaan, kepemimpinan, serta komunikasi. Mata kuliah sisi teknisnya sendiri cukup beragam, meliputi desain game 2D, 3D, serta multiplayer online, sejarah game, hingga desain suara dan musik.
Melalui program studi Desain Teknologi Permainan, STMM “MMTC” Yogyakarta ingin menghasilkan lulusan dengan kemampuan manajerial profesional untuk tujuan pendidikan, bisnis, ataupun sosial. Kampus ini ingin mendidik sumber daya manusia yang mampu memanfaatkan perangkat multimedia, serta melakukan kerja sama berbasis riset. Salah satu mata kuliah menarik yang ditawarkan adalah Penyutradaraan Game (Game Directing).
Sama seperti penyedia program studi Game Technology lainnya, Polimedia ingin menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian teknis dan kewirausahaan di industri game yang mampu menghadirkan muatan-muatan lokal. Terdapat juga jurusan Animasi yang mengajarkan animasi 2D maupun 3D. Polimedia memiliki kerja sama dengan berbagai pemain industri, salah satunya studio gameCreacle yang berbasis di Yogyakarta.
SAE Institute dulunya adalah kampus pendidikan musik (School of Audio Engineering) yang didirikan oleh sound engineer Tom Misner pada tahun 1976 di Australia. Kali ini SAE Institute telah tersabar di berbagai penjuru dunia, salah satunya Indonesia di Jakarta. SAE Institute Indonesia menawarkan berbagai macam pendidikan media kreatif, termasuk salah satunya studi Visual Effects & Animation untuk keperluan industri game.
Anda yang mengincar gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) namun punya jiwa seni yang kuat dapat memilih pendidikan di UBAYA, program studi Informatika Program Multimedia (IF – P. K. Multimedia). Program ini cukup unik karena mengajarkan mata kuliah seni dan teknik sekaligus di satu jurusan. Anda dibentuk menjadi ahli multimedia holistik, yang mampu menguasai berbagai hal dari keamanan jaringan hingga digital audio.
Program Studi: Teknik Informatika – Konsentrasi Gim, Grafika, dan Multimedia
Jurusan Teknik Informatika di UII Yogyakarta memiliki berbagai cabang konsentrasi, salah satunya yaitu Gim, Grafika, dan Multimedia. Mata kuliah yang ditawarkan dalam konsentrasi ini mencakup Pengembangan Aset Gim, Gim Serius, serta Multimedia untuk Pembelajaran. Jurusan ini cocok untuk Anda yang ingin menguasai Teknik Informatika secara umum, namun juga punya minat pada game.
Program Studi: Ilmu Komputer – Peminatan Game Technology & Animation
Meski namanya Business School, EBS sebenarnya juga menawarkan jurusan-jurusan di luar bidang bisnis. Contohnya Ilmu Komputer dengan peminatan Game Technology & Animation. Sesuai dengan visi kampusnya, program ini ingin Anda menjadi seorang creative technopreneur. Tak hanya seorang profesional di bidangnya, tapi juga mampu memimpin perubahan dengan keahlian wirausaha.
Dahulu bernama Institut Teknologi dan Bisnis KALBE (ITBK), KALBIS Institute kini telah berkembang dengan lebih banyak jurusan serta mampu menampung lebih dari 8.000 mahasiswa. Kampus ini juga bekerja sama dengan organisasi Bina Nusantara (BINUS) untuk manajemennya. KALBIS Institute memiliki jurusan Game Computing and Technology sendiri yang terpisah dari jurusan Teknik Informatika. Fakultas yang membawahinya pun bernama Fakultas Industri Kreatif, menunjukkan bahwa kampus ini sangat up-to-date terhadap perkembangan zaman.
Program Studi: Information & Multimedia Technology (IMT) – Konsentrasi Game Development
Sebagai prodi yang dirancang agar selalu mengikuti perkembangan teknologi, prodi Informatika (IMT) di UC Surabaya menawarkan tiga konsentrasi peminatan untuk para mahasiswanya: Game Development, Artificial Intelligence, dan Internet of Things. Keistimewaan UC Surabaya adalah adanya kerja sama dengan Apple Developer Academy Program untuk pendidikan mobile apps development tingkat dunia.
Program Studi: Desain Komunikasi Visual – Peminatan Interaction Design
Jurusan Desain Komunikasi Visual di UMN membekali mahasiswanya dengan keterampilan analisis, perancangan, serta penerapan desain estetika dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu peminatannya, yaitu Interaction Design, memberikan bekal mata kuliah yang berhubungan dengan interaksi seperti Visual Storytelling, Game Design, Sound Design Interaction, dan sebagainya.
Kampus dengan jurusan game yang sangat terkenal, BINUS University mendirikan program studi ini pada bulan September 2012. Game Application and Technology (GAT) dengan cepat menjadi salah satu program terbaik di bawah departemen School of Computer Science. BINUS University baru-baru ini juga meraih peringkat 7 universitas terbaik Indonesia versi QS World University Rankings.
Kampus yang satu ini menawarkan program studi yang sangat menarik. Secara berdiri sendiri, sebetulnya tidak ada program studi game di IKADO, akan tetapi bila Anda memilik jurusan Informatika, Anda berkesempatan mengambil program Dual Degree prodi Game Technology di Dongseo University, Korea Selatan. Sebanyak 79 SKS kuliah (4 semester) akan Anda tempuh di IKADO, sementara 66 SKS (4 semester) sisanya Anda ambil di Dongseo University. Setelah lulus, Anda akan memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) dan Bachelor of Engineering (B.Eng.) sekaligus.
Program Studi: Teknik Elektro – Pemintan Jaringan Cerdas Multimedia
Baru segelintir universitas di Indonesia yang menawarkan pendidikan pascasarcana di bidang game, salah satunya ITS di Surabaya. Dengan mengambil program studi Magister Teknik Elektro, Anda dapat memilih satu dari enam bidang minat yaitu Jaringan Cerdas Multimedia. Dalam bidang ini dikembangkan spesialisasi Jaringan Cerdas Multimedia dan Game Technology.
Program Studi: Teknik Elektro – Opsi Media Digital & Teknologi Game
Satu lagi kampus yang program Magister di bidang game adalah ITB. Sama seperti ITS, prodi ini juga merupakan opsi yang berada di bawah program studi Teknik Elektro. Prodi ini terbuka bagi lulusan S1 teknik dan sains yang memiliki kemampuan memadai di bidang matematika dan pemrograman. Lulusan D4 atau lulusan S1 selain Teknik Elektro/Informatika juga diperkenankan mendaftar, akan tetapi wajib menjalani kuliah bridging terlebih dahulu sebanyak 10 SKS.
Nama SMA 1 PSKD pasti sudah tak asing lagi di kalangan pencinta esports. Sekolah ini memang merupakan satu dari sangat sedikit lembaga pendidikan Indonesia yang sudah memfasilitasi pendidikan esports. Saat ini program pembinaan esports baru tersedia di SMA 1 dan SMP 1 PSKD, namun direncanakan untuk juga tersedia di SMA 4 dan SMP 4 PSKD nantinya.
UDINUS melalui kerja sama dengan Indonesia e-Sports Association (IeSPA) telah membuka program pembinaan esports setara UKM untuk para mahasiswa yang berminat. Dengan program ini, UDINUS telah menjadi universitas pertama di Indonesia yang berperan dalam mempromosikan dunia game kompetitif. Program ini juga didukung oleh platform live streaming NimoTV.