Tag Archives: Jusuf Kalla

Kalla Group "going digital" by launching the Saoraja Hub, holding Kalla Youth Fest 2018 (KYF), and developing the Kalla Toyota app

Kalla Group Partners with Local Venture Capitals to Build Saoraja Hub Incubator

The lack of promising space and potential among young entrepreneurs of Eastern Indonesia, specifically Makassar, is the main reason behind the creation of Saoraja Hub. As an incubator, it’ll be a platform for Eastern Indonesian entrepreneurs having ideas of creative and digital business to share together.

In ensuring the idea goes well in term of business and management, Saoraja Hub will provide seed funding for five selected startups.

“The upcoming startup can be in vary and based not only in digital. Ideally, those having similar service or business sector with Kalla Group,” Solihin Jusuf Kalla, Kalla Group‘s President Director, said.

He continued, in supporting incubator, Saoraja Hub will partner with corporate to local venture capitals. Kalla avoids mentioning further detail about the local venture capital to partner with Saoraja Hub because it’s still in discussion.

“The certain ones are two local venture capitals, and banks, and corporates, ready to partner with Saoraja Hub, to support Eastern Indonesia’s startup ecosystem improvement,” he added.

Previously, Saoraja Hub was also involved with DISRUPTO, an inclusive disruption movement, initiated by WIR Group. It was objectively done to reach the government, startups, and global technology and economic players. This event will be attended by some of the Indonesian Government institutions,

“Starting from a casual conversation about the low number of Makassar entrepreneurs, Saoraja Hub is finally founded,” he said.

Kalla Group warehouse utilization

In addition to Saoraja Hub, Kalla Group plans to rent the current warehouse to FMCG company and e-commerce, in order to accelerate startup growth in Eastern Indonesia, Makassar in particular. Logistics of Kalla Group currently has a large capacity. It’s ideal to use and for rent.

“At first, we have no intention to use the warehouse for FMCG. However, we receive demand and starting to use the warehouse to store FMCG’s stuff,” Kalla explained.

Thus, Kalla Group still has around 200,000 sqm land to be used for warehouse construction. Regarding Kalla Group to collaborate with e-commerce for the warehouse utilization, Kalla said its still in discussion and yet to set an agreement with any e-commerce.

“Our next focus is indeed to enter the digital business. Step by step, with the current resource and potential, Kalla Group is starting to enter the digital business,” he said.

Regarding the plan to enter the fintech or financial sector, Kalla said there’s no plan for it yet due to the lack of background in the sector.

“Since the very beginning, our focus has been more on automotive, transportation and logistics, construction and development, manufacturing, and energy. In fact, we have no plans to enter the financial sector,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Kalla Group "going digital" dengan meluncurkan Saoraja Hub, menggelar Kalla Youth Fest 2018 (KYF), dan mengembangkan aplikasi Kalla Toyota

Rencana dan Fokus Bisnis Kalla Group dengan Semangat “Going Digital”

Di usianya yang ke-66 tahun, Kalla Group mulai melakukan pembaruan di berbagai sektor. Jika sebelumnya fokus ke sektor unggulan seperti otomotif, transportasi dan logistik, pembangunan dan konstruksi, hingga manufaktur dan energi, kini Kalla Group mulai mengadopsi bisnis digital dengan meluncurkan inisiatif pengembangan aplikasi hingga program inkubator.

Kepada DailySocial, Presiden Direktur Kalla Group Solihin Jusuf Kalla menyebutkan, langkah ini sengaja diambil Kalla Group melihat makin banyaknya pegawai yang didominasi kalangan milenial saat ini.

“Kita juga telah mengganti logo Kalla Group yang sebelumnya dengan tampilan baru yang lebih segar dan modern, sesuai dengan visi dan misi Kalla Group saat ini.”

Berdiri sejak tahun 1952 di Makassar, Sulawesi Selatan, selama ini fokus Kalla Group adalah pembangunan dan bisnis di Indonesia Timur, terutama di Makassar. Dengan sumber daya yang ada, Kalla Group pun siap mengadopsi teknologi dan digital ke dalam jajaran group perusahaan.

“Jika dibilang terlambat sepertinya tidak ya, karena kita memang sengaja terjun ke bisnis digital sekarang. Tujuannya untuk mengembangkan ekosistem entrepreneurship dan mendukung bisnis yang ada di dalam Kalla Group,” kata Solihin.

Menggelar Kalla Youth Fest dan meresmikan Saoraja Hub

Untuk kedua kalinya, Kalla Group menggelar Kalla Youth Fest 2018 (KYF). Tidak berbeda jauh dengan acara sebelumnya, kegiatan ini digelar Kalla Group sebagai wadah mempertemukan calon entrepreneur dengan pelaku bisnis hingga pakar di dunia startup, teknologi, industri kreatif dan masih banyak lagi dalam satu acara.

Selain menggelar KYF, Kalla Group juga telah resmi meluncurkan program inkubator Saoraja Hub menggandeng partner lokal, mulai dari venture capital sehingga perusahaan teknologi seperti WIR Group.

“Yang membedakan program inkubator seperti Saoraja Hub dengan program inkubator lainnya adalah di Saoraja Hub kita memastikan semua produk dan layanan yang dimiliki oleh pemilik startup adalah fokus kepada intellectual property,” kata CEO dan Co-Founder WIR Group Daniel Surya kepada DailySocial.

Daniel menambahkan, Saoraja Hub dibentuk bukan hanya untuk mencari dan mengembangkan karya intelektual dari Indonesia, tapi juga untuk mendaftarkannya di tingkat nasional serta internasional sehingga dapat memberikan hasil komersil bagi para inovator dan kreator.

WIR Group merupakan salah satu partner program inkubator yang diinisiasi Saoraja Hub. Selama dua bulan ke depan (pendaftaran berakhir Desember 2018), Saoraja Hub membuka pendaftaran untuk kemudian disaring menjadi 5 startup terpilih yang berhak mendapatkan program inkubasi selama 6 bulan.

“Bukan cuma dengan perusahaan teknologi, Saoraja Hub juga akan menggandeng perusahaan ritel, finansial, hingga venture capital untuk melakukan mentoring hingga coaching kepada startup terpilih,” kata Solihin.

Untuk memastikan ide dan model bisnis startup lulusan Saoraja Hub mencapai target, program yang diusung akan membantu startup melakukan validasi hingga menemukan pasar yang tepat. Jika model bisnis dan teknologi yang ditawarkan relevan, bisa jadi startup tersebut bisa berkolaborasi atau bergabung dengan bisnis yang ada di Kalla Group.

Dukungan Jusuf Kalla

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyampaikan dukungannya terkait dengan rencana Kalla Group mulai mengadopsi teknologi ke dalam bisnis.

Menyadari bahwa selama ini dunia startup, layanan e-commerce, hingga teknologi sudah mulai mendominasi bisnis di tanah air, Jusuf Kalla menyambut baik sejumlah rencana yang akan diluncurkan perusahaan. Sebelumnya, mengawali semangat Kalla Group “Going Digital”, Kalla Toyota Makassar telah mengembangkan aplikasi mobile.

“Saya melihat apa yang terjadi dengan Go-Jek cukup luar biasa ya, meskipun merugi namun valuasi perusahaan rintisan tersebut makin meningkat nilainya. Hal ini tentu saja karena mereka memiliki big data yang saat ini menjadi sangat berharga,” kata Jusuf Kalla.

Meskipun tidak terlalu banyak terlibat dalam bisnis yang sudah memasuki generasi keempat saat ini, Jusuf Kalla mendukung sepenuhnya semua rencana mengembangkan teknologi ke dalam group dan program lainnya.

“Kini pertumbuhan sektor ekonomi kreatif semakin masif. Oleh karenanya tak bisa dipandang sebelah mata potensi yang ada di Indonesia, khususnya di bagian Timur. Karena kita punya semua, keberagaman. Tak hanya sumber daya alam, tapi potensi sumber daya manusia pun masih bisa dikembangkan,” tutup Solihin.

Eks Direktur Utama IM2 Indar Atmanto Ajukan Peninjauan Kembali

Indar Atmanto Saat Membacakan Materi PK / Indosat

Polemik hukum kasus yang melibatkan eks Direktur Utama IM2 Indar Atmanto terbilang cukup pelik. Banyak yang mengharapkan Kabinet Kerja memberikan fokus lebih dalam penyelesaian kasus ini. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akhirnya angkat bicara menanggapi kasus ini. JK berharap sudah semestinya Indar mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Continue reading Eks Direktur Utama IM2 Indar Atmanto Ajukan Peninjauan Kembali

Jaring Pendonor Darah Secara Online, Palang Merah Indonesia Luncurkan Layanan Ayo Donor dan BloodBook

Kegiatan sosial seperti donor darah kini juga memasuki ranah online. Lembaga Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan Indosat dan Leo Burnett menjaring pendonor darah melalui aplikasi online berbasis web yang baru saja diluncurkan oleh PMI, yakni Ayo Donor dan BloodBook. Continue reading Jaring Pendonor Darah Secara Online, Palang Merah Indonesia Luncurkan Layanan Ayo Donor dan BloodBook