Tag Archives: Kakatu

Kurang dari Seminggu Lagi, Submisi Aplikasi INA 3.0 Akan Ditutup

Kompetisi aplikasi Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) telah berada pada tahap final submisi aplikasi. Setelah melakukan rangkaian training di 6 kota (Surabaya, Malang, Yogyakarta, Bandung, Bogor dan Jakarta) dan mengumpulkan lebih dari 700 developer lokal, kini ratusan peserta sudah dan akan mengembangkan aplikasi untuk smartphone, wearable  berplatform TIZEN dan aplikasi multimedia untuk Gear VR. Submisi aplikasi sudah dibuka sejak awal bulan Agustus dan akan ditutup di tanggal 31 Agustus mendatang.

Di tengah banyaknya dukungan korporasi TI terhadap pengembang aplikasi dan startup lokal, Samsung menjadi salah satu perusahaan manufaktur smartphone yang paling pertama memberikan dukungan melalui kompetisi INA yang diadakan sejak tahun 2014. Dengan besarnya marketshare Samsung di pasar konsumen perangkat pintar di Indonesia, ratusan pengembang bersemangat mengikuti kegiatan ini. Pemenang-pemenang Indonesia Next Apps juga telah sukses memvalidasi ide dan produk mereka, serta mulai menikmati traksi pengguna dan perkembangan bisnis dari mobile apps dan startup yang mereka gawangi.

Kakatu salah satunya, sebuah startup pengembang aplikasi pengendali dan pemantau penggunaan smartphone bagi anak yang kini telah menorehkan sukses di pangsa pasar mobile apps. Dalam kesempatan ini Kakatu menceritakan tentang bagaimana Indonesia Next Apps 1 dan 2 berperan penting bagi perjalanan startup mereka. Dimulai dari validasi ide di INA 1, mendapatkan kerja sama strategis untuk perkembangan Kakatu, sampai dengan kesempatan untuk menjadikan Kakatu sebagai preload aplikasi di 600.000 unit perangkat tablet Samsung yang langsung memberikan traksi cepat pada pengguna aplikasi Kakatu di Indonesia.

Seperti apa cerita dan pesan-pesan dari Kakatu untuk pengembang aplikasi, simak perjalanan mereka di Indonesia Next Apps pada video berikut:

Telkom Berangkatkan Startup Terbaik Indigo Incubator ke Silicon Valley

Telkom telah memberangkatkan sejumlah startup binaan Indigo Incubator ke Silicon Valley, Amerika Serikat. Melalui program immersion, Telkom mendayagunakan koneksi yang dibangun Telkom Group melalui MDI Ventures memberangkatkan beberapa perwakilan dari startup terbaik di Indigo untuk terbang ke Amerika Serikat bertemu dengan startup yang sudah mendunia seperti Uber, Facebook, Apple dan Google, dan juga venture capital KPCB.

Programm immersion yang berlangsung tanggal 9 sampai 16 April tersebut memberangkatkan perwakilan dari tiga startup di Indigo Incubator, masing-masing adalah Kakatu (aplikasi parental control), AMTISS (aplikasi asset tracking management), dan Goers (aplikasi event discovery dan management).

Di Amerika Serikat, Niki Tsuraya Yaumi (COO) dan Anselmus Kurniawan (CTO) dari Goers, Muhammad Nur Awaludin (CEO) dari Kakatu, dan Ivan Faizal Gautama (CEO) dari AMTISS akan diajak untuk mengikuti mentorship lebih dalam dari founder startup yang akan memberikan wawasan global kepada startup terbaik.

“Kesuksesan inovasi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan untuk membuat produk. Namun, juga bagaimana Telkom mampu mengelola talenta sebagai insan yang berkreasi dan melahirkan produk yang bermanfaat,” ujar Deputi EGM Coherence dan Innovation Management Digital Service Division Telkom Ery Punta dalam siaran persnya.

Tak hanya mentoring, dalam kunjungan ke Silicon Valley ini perwakilan startup Indigo akan mengikuti F8 Conference, sebuah acara developer tahunan yang diadakan Facebook. Pelatihan product management & growth oleh Uber, bertemu dengan komunitas developer Apple dan Google, dan juga mendapatkan wawasan terkait tren pendanaan startup oleh Kleiner Perkins Caufield & Byers (KPCB), sebagai salah satu venture capital terkenal di Silicon Valley.

Indigo Creative Nation merupakan program inkubasi dan akselerasi startup digital Telkom yang dikelola bersama dengan MDI. Startup peserta program ini akan menerima enam bulan dukungan inkubasi dan membuka akses ke pasar, bisnis, dan konsultan teknis.

Sebelumnya, dalam rangka ingin melahirkan startup terbaik dan turut serta menumbuhkan ekosistem startup Indonesia Telkom telah menyiapkan dana tak kurang dari 300 miliar Rupiah untuk diberikan ke startup terpilih melalui MDI Ventures. Kabarnya tahun ini ada sekitar 10 sampai 15 startup yang ditargetkan akan mendapat pendanaan tersebut.

Startup Indonesia Kakatu dan Pengalaman Berpartisipasi di Echelon Indonesia

Ajang Echelon Indonesia 2016 tak hanya menghadirkan bahasan menarik seputar ekosistem digital Indonesia, namun dapat menjadi pintu gerbang dalam membuka kesempatan baru yang belum dijamah.

Kakatu mengembangkan Android launhcer untuk mengontrol akses ponsel pintar yang digunakan oleh anak-anak. Startup ini didirikan oleh anak muda asal Indonesia bernama Muhammad Nur Awaludin yang akrab dipanggil Mumu.

Tahun lalu, Kakatu berpartisipasi dalam dalam Echelon Indonesia sebagai peserta kualifikasi Top 100 regional Indonesia. Meski tak berhasil keluar sebagai Judge Choice untuk mewakili Indonesia dalam ajang puncak Top 100 di Echelon Asia Summit Singapura, Kakatu berhasil menyabet Global Brain Award dan mewakili Indonesia dalam ajang Global Brain Awards International di Jepang.

Mumu mengatakan, “Kakatu kebutulan menjadi pemenang Global Brain Awards di Echelon Indonesia [2015] dan mendapat kesempatan untuk pergi ke Jepang mengikuti Global Brain Award International. Selain itu, [lewat Echelon Indonesia 2015] kami juga banyak dapat kesempatan bertemu investor atau partner, bahkan media dari luar. Kami juga dapat kesempatan menjadi Top 100 Echelon yang diadakan di Singapura. Hal tersebut tentunya jadi pengalaman berharga.”

Tahun ini, Echelon Indonesia 2016 juga membuka kesempatan kembali bagi para startup Indonesia untuk mengikuti kompetisi Top 100 regional Indonesia. Startup yang berhasil keluar sebagai pemenang nantinya akan menjadi wakil Indonesia untuk berkompetisi kembali dalam ajang Top 100 Echelon Asia Summit di Singapore untuk berhadapan dengan startup dari negara-negara di Asia seperti Jepang, Thailand, Korea Selatan, hingga India.

“Untuk para startup yang akan ikut berpartisipasi, lebih baik persiapkan sedari awal prioritas objektifnya sebelum datang ke Echelon. Misalnya, fundraising atau sekedar ingin bertemu media atau bahkan cari rekan kerja. Dengan objektif prioritas yang sudah ditentukan di awal, kita akan lebih fokus di sana,” ujar Mumu.

Echelon Indonesia 2016 akan digelar tanggal 5 – 6 April 2016 bertempat di Balai Kartini Jakarta. Acara konferensi international ini akan menampilkan sesi workshop, eksebisi, serta networking dengan para pelaku bisnis digital di Indonesia.

Untuk membeli tiket, gunakan kode “EMPOWER20” dan dapatkan potongan diskon 20%. Informasi lengkap acara bisa dilihat di tautan ini. Yang tertarik untuk berpartisipasi dalam ajang Top 100, dapat mendaftar melalui tautan berikut.

BukaLapak, Setipe, Kakatu, Ruangguru, dan Traveloka Mewarnai Bubu Awards v.09

Ibu Shinta Dhanuwardhoyo Membuka Indosat IDByte 2015

Bubu Awards v.09 yang dihelat pada akhir rangkaian acara IDByte tahun ini menganugerahi nama-nama pemain yang belakangan mewarnai industri teknologi dan digital di Indonesia. BukaLapak, Setipe, Kakatu, Traveloka, dan RuangGuru, berhasil mengklaim sebagai karya-karya terbaik di bidangnya.

Continue reading BukaLapak, Setipe, Kakatu, Ruangguru, dan Traveloka Mewarnai Bubu Awards v.09

MakanLuar Adalah Wakil Indonesia Untuk Berpatisipasi dalam Ajang Top 100 Exhibition di Singapura

Peserta Program Top 100 Indonesia Qualifier / DailySocial

Top 100 Indonesia Qualifier yang diadakan bersamaan dengan ajang Echelon Indonesia 2015 (14/4) telah memperoleh pemenangnya. Program ini menghadirkan 16 startup untuk mempresentasikan produknya di hadapan para juri yang terdiri dari investor dan venture capitalist. Juri akhirnya memilih MakanLuar sebagai wakil Indonesia dalam kompetisi puncak Top 100 di Echelon Asia Summit yang akan digelar di Singapura bulan Juni nanti.

Continue reading MakanLuar Adalah Wakil Indonesia Untuk Berpatisipasi dalam Ajang Top 100 Exhibition di Singapura

Kakatu Perbarui Tampilan dan Tambah Fitur Mode Orang Tua

Ilustrasi Orang Tua dan Anak / Shutterstock

Kakatu, Android launcher yang ditujukan untuk kontrol akses smartphone yang digunakan anak, baru-baru ini memberikan pembaruan terhadap aplikasinya dengan memberikan tampilan yang lebih segar dan menambahkan sejumlah fitur baru. Launhcer Kakatu juga sudah tersedia untuk diunduh melalui Google Play.

Continue reading Kakatu Perbarui Tampilan dan Tambah Fitur Mode Orang Tua

Kontrol Akses Smartphone Anak Dengan Kakatu Android Launcher

Akses internet yang kian mudah didapatkan pada masa kini tentu saja memperderas arus informasi bagi masyarakat. Dalam implementasinya, banyak konten yang tidak tepat sasaran menyasar ke penggunanya. Perangkat smartphone seorang anak di bawah umur bisa saja mendapatkan konten yang tidak pantas melalui aplikasi-aplikasi yang tidak sengaja mereka akses.

Untuk mengurangi tersebut, Android launcher Kakatu yang dibesut oleh Kidkato asal Bandung ini coba menggalakkan program orangtua pintar dengan membatasi aplikasi-aplikasi mana saja yang bisa diakses pada perangkatsmartphone Android anaknya, termasuk terhadap layanan native seperti browser. Untuk menggunakannya, pengguna harus terdaftar terlebih dahulu dengan memasukkan informasi nomor telepon orangtua dan anak, serta biodata singkat lainnya.

Berikutnya kita diharuskan membuat sebuah pin yang terdiri dari enam digit untuk mengotorisasi sistem aplikasi untuk melakukan pengaturan lebih lanjut.  Inti aplikasi ini adalah memilih aplikasi yang nantinya hanya bisa digunakan oleh sang anak. Aplikasi-aplikasi yang terpilih akan menjadi aplikasi yang bisa diakses anak selain aplikasi pesan, panggilan suara, dan kontak.

Untuk mengaktifkannya pengguna harus memilih Kakatu Launcher dan pilih opsi “always”, yang akan membawa kita ke halaman utama (Home) dengan tampilan tema default yang menarik dan cukup kekanak-kanakan. Di home deck terdapat Themes Store yang bisa diasumsikan bahwa akan banyak pilihan tema yang tersedia.

Pengguna dapat men-slide ke kiri dari home untuk menggunakan aplikasi-aplikasi yang telah diizinkan untuk diakses. Sayangnya masih ada celah di bagian ini. Ketika notifikasi pesan instan diterima, pengguna masih bisa mengakses aplikasi pesan instan melalui notification center meskipun aplikasi tersebut tidak diberi akses.

Menurut situsnya, pembaruan aplikasi Kakatu selanjutnya ditengarai akan menghadirkan fitur permainan yang mengasah kemampuan otak anak. Tidak hanya itu, mereka juga berniat memberikan fitur lokasi perangkat sang anak yang bisa diintegrasikan dengan perangkat orangtuanya hanya dengan perintah SMS.

Fitur yang ditawarkan dan dinjanjikan aplikasi Kakatu Launcher sejauh ini sangat membantu. Walaupun begitu, sebuah media parental control belum cukup untuk mengawasi dan membatasi tanpa adanya pembelajaran moral ke diri anak-anak.

Bagi yang ingin mencoba, silakan unduh Kakatu pada tautan berikut ini karena launcher ini belum tersedia di Google Play Store.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. 

Kontrol Akses Smartphone Anak Dengan Kakatu Android Launcher

Akses internet yang kian mudah didapatkan pada masa kini tentu saja memperderas arus informasi bagi masyarakat. Dalam implementasinya, banyak konten yang tidak tepat sasaran menyasar ke penggunanya. Perangkat smartphone seorang anak di bawah umur bisa saja mendapatkan konten yang tidak pantas melalui aplikasi-aplikasi yang tidak sengaja mereka akses.

Continue reading Kontrol Akses Smartphone Anak Dengan Kakatu Android Launcher