Tag Archives: kaleidoskop 2017

Indonesian Startups’ 2017 Kaleidoscope and 2018 Outlook

Within days, 2017 will is coming to an end. Commonly, Indonesia’s startup is getting aggressive, seen from many growing startups, some are shut-off. Recorded this year, three startup unicorns following Go-Jek.

The rapid growth of startups getting along with digital market strategy. The use of social media to advertise is merely enough, research is needed, and figuring out consumer’s interest to produce such quality contents is a priority.

#SelasaStartup closing 2017 edition presents DailySocial team, represented by DailySocial’s CEO & Founder Rama Mamuaya & DailySocial’s CMO Rahmat Harlyadi. Both share insights of startup and digital marketing during this year and next year’s predictions.

Startup 2017 Kaleidoscope

Rama points out 14 acquisitions made during this year, some of it are Tiket by Blibli, Kudo by Grab, TemanJalan by Line and the latest Midtrans, Kartuku and Mapan by Go-Jek (still Bank Indonesia’s pending approval) and others.

For him, the acquisition implicitly shows that investors are getting aware, they no longer invest without knowing the profit projection. An exit strategy like acquisition becomes solution as stocks can be the cash to accept by everyone.

Beyond that, this year is a first record of two startups entering Indonesia Stock Exchange, namely Kioson and MCash.

“Next year will be marvelous, there are many startups estimated to select exit strategy,” he said.

In investment, there are 91 reported investments, while some of which are announced unintentionally. Interesting fact is the decreasing number of investment with increasing nominal.

In details, there are 32 startups get investment (seed), 29 startups get Series A funding, and 9 startups get Series B funding. Sector with the most investments are fintech with 29 startups, e-commerce with 14 startups and 9 media startups.

The challenge remains

The challenge remains the same with last year, especially in lack of talents. High demand of talents but not enough source, forcing stratups to recruit foreign talents or hijack other company’s talent by offering higher salary.

In regulation, there are some challenges need to be solved. However, regulator’s approach in handling fintech startup is good enough to balance innovation and regulation. As Bank Indonesia’s approach by presenting BI Fintech Office and launching regulatory sandbox.

Next year’s projection

For Rama, next year will be another fintech year. There are many fintech sectors leaving space to develop, besides payment. In financial industry, incumbent players are more open for collaboration with fintech startups. Thus, next year is expected to have more announcement of business collaboration.

For media startups, next year to 2019 is a political year due to the regional and presiedential election. It will surely affect media news. Many media startups getting investment this year, is expected to be investor’s preparation form.

Other startup sectors such as healthtech gains attention slowly. Seen from many startups getting investment due to its high adoption. In terms of regulation, it will most likely be more complex than fintech because it concerns lives.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Kaleidoskop Startup 2017 dan Outlook 2018

Dalam hitungan hari, tahun 2017 akan segera berakhir. Secara umum, startup di Indonesia makin bergairah, terlihat dari banyak startup yang tumbuh, ada pula yang gugur. Tahun ini pula tercatat ada tiga startup bergelar unicorn, menyusul Go-Jek.

Pesatnya pertumbuhan startup turut berkesinambungan dengan strategi pemasaran digital. Pemanfaatan media sosial saja untuk beriklan tidak cukup, perlu riset, dan paham dengan minat audience agar dapat menghasilkan konten berkualitas.

#SelasaStartup edisi penutupan tahun 2017 diisi tim DailySocial, diwakili oleh Founder & CEO DailySocial Rama Mamuaya dan CMO DailySocial Rahmat Harlyadi. Keduanya berbagi apa saja yang terjadi di dunia startup dan pemasaran digital sepanjang tahun ini dan bagaimana prediksinya untuk tahun depan.

Kaleidoskop startup 2017

Rama memaparkan sepanjang tahun ini ada 14 pengumuman akuisisi, beberapa di antaranya akuisisi Tiket oleh Blibli, Kudo oleh Grab, TemanJalan oleh Line, dan terakhir Midtrans, Kartuku, dan Mapan oleh Go-Jek (meski saat ini belum dapat restu dari Bank Indonesia), dan lainnya.

Menurutnya, aksi akuisisi ini secara implisit memperlihatkan bahwa saat ini investor sudah lebih paham, mereka tidak lagi sekadar menaruh uangnya tanpa tahu proyeksi kapan bisa memperoleh uang. Dengan strategi exit seperti akuisisi, jadi solusi bahwa saham sekarang bisa menjadi uang tunai yang bisa diterima semua orang.

Di luar itu, tahun ini menjadi catatan perdana ada dua startup yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia, yakni Kioson dan MCash.

“Tahun depan akan lebih keren lagi, ada yang estimasi lebih banyak startup yang akan pilih strategi exit,” tuturnya.

Dari segi investasi, tercatat ada 91 investasi yang diumumkan, sementara di luar sana kemungkinan ada lebih banyak investasi yang secara sengaja tidak diumumkan. Menariknya, secara jumlah menurun dibandingkan tahun lalu. Akan tetapi, dari segi nominalnya meningkat.

Dirinci lebih dalam, ada 32 startup mendapat investasi tahap awal (seed), 29 startup dapat seri A, dan 9 startup dapat seri B. Sektor startupnya yang paling banyak menerima investasi adalah fintech sebanyak 29 startup, 14 startup e-commerce, dan 9 startup media.

“Semakin banyak startup yang dapat investasi tahap lanjutan (seri B ke atas), akan semakin baik buat ekosistem karena bisa beri efek ke investasi di bawahnya. Sekarang memang masih kecil [jumlah startup yang dapat investasi lanjutan], tapi ini indikasi yang buat ke depannya.”

Tantangan masih sama

Tantangan yang dihadapi startup dari tahun ini dengan tahun lalu masih sama, terutama di masalah kekurangan talenta. Kebutuhan talenta yang tinggi tapi tidak ada ketersediaan yang cukup, akhirnya membuat startup harus rekrut dari luar negeri atau hijack dari perusahaan lain dengan menawarkan gaji yang tinggi.

Dari segi aturan pun masih ada beberapa tantangan yang perlu diselesaikan secara bersama. Namun, pendekatan yang dipakai oleh regulator yang menangani startup fintech cukup bagus untuk menyeimbangkan inovasi dengan regulasi. Seperti yang dipakai Bank Indonesia dengan menghadirkan BI Fintech Office dan meluncurkan aturan regulatory sandbox.

Proyeksi tahun depan

Menurut Rama, tahun depan akan kembali menjadi tahunnya fintech. Masih banyak sektor fintech yang memiliki ruang untuk dikembangkan, selain pembayaran. Secara industri keuangan, pemain incumbent lebih terbuka untuk berkolaborasi dengan startup fintech. Sehingga diperkirakan tahun depan akan semakin banyak pengumuman kolaborasi bisnis.

Bagi startup media, tahun depan hingga 2019 adalah tahun politik karena ada pilkada dan pilpres. Tentunya kondisi ini akan berdampak pada pemberitaan banyak media. Banyaknya startup media yang mendapat investasi pada tahun ini, diperkirakan adalah bentuk persiapan para investor.

Startup sektor lainnya seperti healthtech, perlahan-lahan mulai memperoleh perhatian. Terlihat dari mulai banyaknya startup yang mendapat investasi karena adopsinya yang mulai tinggi. Dari segi regulasinya, kemungkinan besar akan lebih kompleks daripada fintech karena ini kaitannya dengan nyawa.