Tag Archives: kalimat

teks, pengertian teks, teks bahasa indonesia, kalimat

Pengertian Teks dalam Bahasa Indonesia: Jenis-Jenis dan Strukturnya

Dalam bahasa Indonesia menjelaskan teks sebagai sebuah naskah yang menjelaskan kata-kata asli dari sang penulis, Teks memiliki beragam jenis, struktur serta kepentingan yang berbeda-beda.

Setiap penyusunan teks dapat memberikan penjelasan dan tujuan yang berbeda tergantung pada sudut pandang peristiwa yang ingin disampaikan oleh penulis, Di bawah ini terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian teks yang dapat kamu pahami, sebagai berikut:

Pengertian Teks

Teks adalah esensi yang memiliki wujud atau tampilan sebagai bahasa, maksudnya adalah teks merupakan bahasa yang tercipta melalui pembentukan wacana. Pembuatan teks biasanya dilakukan berdasarkan isi atau konteks yang akan menjadi topik pembahasan.

Teks biasanya digunakan juga sebagai salah satu jenis penyampaian komunikasi, dapat dipahami juga bahwa teks diartikan sebagai bagian dari komunikasi. Teks dapat diartikan sebagai bentuk ungkapan berupa bahasa yang dilakukan melalui isi suatu pesan.

Isi dalam suatu teks berkaitan dengan konten dari teks tersebut atau pesan yang disampaikan dalam bentuk bahasa dalam teks tersebut. Dengan kata lain, teks dapat dipahami juga sebagai suatu kejadian yang melibatkan komunikasi sebagai standar tekstualitas dan catatan verbal.

Jenis-Jenis Teks

Teks terbagi berdasarkan jenis-jenisnya, berikut ini beberapa jenis teks:

1.Teks Deskriptif

Teks deskriptif adalah teks  yang berisi mengenai suatu paparan penjelasan terhadap suatu peristiwa secara lebih rinci dan jelas. Teks jenis ini akan berupaya untuk menjelaskan peristiwa yang dapat dirasakan seperti, penglihatan, penciuman dan pendengaran terkait suatu objek, tempat atau bahkan peristiwa yang terjadi.

Teks deskriptif dapat dipahami sebagai sebuah teks yang mampu memberikan gambaran bagi pembaca, sehingga pembaca juga akan turut serta merasakan apa yang dimaksud dan dijelaskan dalam teks. 

2.Teks Eksplanasi

Jenis teks eksplanasi adalah teks yang berisi sebuah tulisan yang menjelaskan sebab-akibat dan proses mengenai suatu topik atau fenomena yang terjadi. Pada umumnya penjelasan yang diberikan oleh teks eksplanasi akan saling berkaitan secara logis atau masuk akal.

3.Teks Persuasif

Jenis teks ini berisi mengenai tulisan yang bertujuan untuk dapat membujuk dan mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis. Maksudnya adalah teks persuasif berisi mengenai pesan yang bersifat mengajak pembaca mengenai suatu hal.

Teks persuasif pada umumnya disusun dengan menjelaskan mengenai suatu fenomena atau permasalahan yang menjadi topik utama, selanjutnya teks akan berisi mengenai berbagai argumen atau tawaran yang akan diberikan pada pembaca dan teks akan berisi sebuah kalimat penegasan atau bujukan untuk meyakinkan pembaca.

4.Teks Narasi

Teks narasi adalah sebuah teks yang berkaitan dengan suatu rangkaian peristiwa yang diceritakan dalam bentuk narasi. Narasi merupakan karangan yang dibuat untuk menggambarkan suatu rangkaian peristiwa secara jelas, teks narasi juga dapat dipahami sebagai sebuah cerita yang pada dasarnya melibatkan rangkaian waktu untuk menyesuaikan urutan peristiwa yang terjadi.

Jenis teks narasi dapat dibedakan berdasarkan unsur-unsur yang ada dalam teks tersebut, seperti adanya latar belakang waktu, tempat, tokoh, suasana, alur cerita, suasana dan lain sebagainya. Dalam teks narasi juga dipaparkan sebuah masalah atau konflik melalui rangkaian waktu peristiwa. Konflik yang ada pada teks narasi jufa sifatnya dapat berupa fakta ataupun fiksi, hal ini akan tergantung pada tujuan dari sang penulis.

5.Teks Berita

Teks berita adalah teks yang berisi mengenai sekumpulan berita, pada umumnya teks ini memberikan gambaran atau cerita berdasarkan fakta dan tidak dibuat-buat. Teks berita merupakan teks yang berisi dengan tujuan memberitakan suatu fenomena ataupun peristiwa secara jelas.

Penyusunan jenis teks berita harus berdasarkan fakta dan tidak boleh semaunya sang penulis. Teks berita memuat sebuah peristiwa yang dianggap penting, aktual, faktual, menarik dan juga memiliki nilai untuk diberitakan kepada khalayak. 

Struktur Teks

Teks berdasarkan jenisnya juga memiliki beberapa struktur penjelasan yang berbeda dan mampu mewakilkan penulisan sebuah jenis teks. Berikut ini struktur teks berdasarkan jenisnya:

1.Struktur Teks Deskriptif

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa teks deskriptif adalah teks yang menjelaskan mengenai suatu peristiwa dengan rinci dan jelas. Penyusunan struktur yang ada pada teks ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:

  • Identifikasi, merupakan awalan teks yang berfungsi untuk mengawali dan menghubungkan teks ke penjelasan peristiwa berikutnya. Identifikasi digunakan sebagai proses awal pembaca mengenai alur peristiwa teks tersebut.
  • Deskripsi, merupakan isi dari teks deskriptif yang menjelaskan peristiwa secara lebih terperinci dan jelas.

2.Struktur Teks Eksplanatif

Struktur teks eksplanatif memiliki tiga bagian, sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa teks eksplanatif adalah teks yang menjelaskan sesuatu  terkait suatu sebab-akibat. Berikut ini struktur yang ada dalam teks eksplanatif:

  • Pernyataan umum, merupakan bagian awal yang menyatakan peristiwa secara umum.
  • Sebab – Akibat, menjelaskan mengenai sebab dan akibat atas topik atau peristiwa yang terjadi dalam sebuah teks.
  • Interpretasi, proses penafsiran dari pesan teks mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi. 

3.Struktur Teks Persuasif

Struktur teks persuasif memiliki empat bagian, dimana setiap bagian memiliki peran yang membantu teks persuasif menjadi lebih terstruktur dan terarah.

  • Isu, membahas mengenai permasalahan atau topik yang akan dibahas dalam teks tersebut.
  • Argumen, memberikan sejumlah argumen atas topik peristiwa yang terjadi bisa dengan berbagai cara seperti pemberian fakta, data atau bahkan pengalaman.
  • Kalimat ajakan, menyertakan kalimat yang berisi ajakan terhadap pembaca. Biasanya ajakan ini akan lebih mempengaruhi jika topik atau permasalahan yang terjadi relate atau pernah dialami juga oleh pembaca. 
  • Penegasan kembali, menyertakan kalimat penegasan kembali mengenai suatu topik. Biasanya kalimat ini bisa berisi mengenai kalimat yang menyatakan apa akibatnya jika seseorang tidak tergerak atas ajakan yang diberikan atau bisa juga dengan bentuk kalimat lainnya.

4.Struktur Teks Narasi

Struktur teks narasi terbagi menjadi empat bagian dalam penyusunan sebuah teks.

  • Orientasi, merupakan bagian yang menjelaskan mengenai latar belakang dimulainya sebuah peristiwa.
  • Komplikasi, merupakan bagian yang berisi masalah atau konflik terkait peristiwa yang diceritakan dalam teks narasi.
  • Resolusi, bagian yang berisi tentang akhir cerita dan ditentukan apakah berakhir bahagia atau tidak.
  • Coda, merupakan bagian penting juga dalam teks narasi karena berisi mengenai nilai-nilai dan nasehat yang dapat diambil oleh pembaca sebagai pembelajaran dari penggalan cerita teks narasi.

5.Struktur Teks Berita

  • Headline, membahas mengenai judul dari sebuah teks berita. Pemberian judul berita harus sesuai dengan topik yang akan dibahas di dalam teks.
  • Lead, membahas mengenai awalan pembuka pada sebuah artikel berita. Pada lead atau kepala berita biasanya disusun sebagai informasi penting yang menjelaskan unsur 5W + 1H (What, who, when, why, where dan how). Ini untuk menjelaskan mengenai peristiwa apa yang sedang terjadi dan diberitakan pada sebuah teks berita.
  • Body, mengenai pembahasan lebih lanjut terkait berita, Biasanya akan menjelaskan berbagai kronologi atau pengakuan pihak terkait yang akan mendukung atau menambahkan informasi dalam sebuah teks berita. 
  • Foot News, merupakan informasi yang berada di posisi paling akhir dan berisi mengenai informasi yang kurang penting dibandingkan pembahasan sebelumnya. Pada teks berita, bagian ini berfungsi juga sebagai penutup dari sebuah berita.

Nah, begitulah informasi mengenai pengertian teks hingga struktur teks yang dapat dijadikan sebagai referensi sumber bacaan dan pedoman dalam memahami bagaimana cara pembuatan sebuah teks berdasarkan jenisnya. Semoga informasi tersebut dapat menambah wawasan mu dan bermanfaat.

Kata Baku Adalah: Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi, Perbedaanya dengan Kata Tidak Baku, Beserta Contohnya

Apakah kamu pernah merasa penasaran apa itu kata baku dan tidak baku, kalimat baku dan kalimat tidak baku? Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai kata atau ungkapan yang sifatnya tidak tetap. 

Namun dalam hal persuratan dan penulisan karya ilmiah. Kamu perlu mengetahui apa itu kata baku. Mari berdiskusi. 

Pengertian Kata Baku

Kata baku adalah kata yang sesuai dengan pedoman atau aturan linguistik yang telah ditetapkan.

Dalam konteks bahasa Indonesia, kata baku adalah kata yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia dan ejaannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Pada dasarnya kata baku adalah kata yang bersesuaian dengan EYD (Ejaan Disempurnakan) dan KBBI.

Ciri-Ciri Kata Baku

Kata baku dapat dikenali dari beberapa ciri yang dapat ditemukan.

Ciri-ciri kata baku antara lain meliputi:

– Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah

– Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing

– Digunakan sesuai dengan konteks kalimat

– Tidak terkontaminasi atau tidak rancu

– Tidak mengandung arti pleonasme; kata-kata yang berlebihan, misalnya agar supaya bagus hasilnya

Fungsi Kata Baku

Menurut sumber dari buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017) karya Hasan Alwi dan kawan-kawan. Bahasa baku memiliki empat fungsi, yaitu:

  1. Fungsi pemersatu

Bahasa baku menyatukan semua penutur dialek yang berbeda dalam bahasa Indonesia. Sebagai fungsi penghubung, bahasa baku membentuk komunitas bahasa yang mencakup semua penutur dialek masing-masing. Selain itu, juga memudahkan identifikasi penutur dari semua anggota masyarakat yang berbicara bahasa dasar.

  1. Fungsi pemberi kekhasan

Fungsi bahasa baku sebagai pemberi kekhasan menjadi jelas ketika membandingkan bahasa Indonesia dengan bahasa lain, padahal bahasa Indonesia dianggap sangat berbeda dengan bahasa Melayu yang digunakan di negara-negara Asia Tenggara. Perbedaan tersebut berdampak positif bagi tumbuhnya nasionalisme penduduk Indonesia.

  1. Fungsi pembawa kewibawaan

Fungsi bahasa baku sebagai pembawa wibawa muncul dari upaya bangsa Indonesia untuk mencapai kesetaraan dengan peradaban lain dengan memperoleh bahasa dasarnya sendiri. Perkembangan bahasa Indonesia dapat menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain di Asia Tenggara dan mungkin Afrika yang membutuhkan bahasa modern. 

  1. Berfungsi sebagai kerangka acuan

Bahasa baku berperan sebagai kerangka acuan penggunaan bahasa berdasarkan kodifikasi aturan dan norma yang jelas. Aturan dan standar tersebut menjadi acuan dalam menilai atau menentukan benar atau tidaknya penggunaan bahasa seseorang.

Perbedaanya dengan Kata Tidak Baku

Kata Baku

  • Sesuai dengan aturan PUEBI atau EYD, bersumber dari KBBI
  • Digunakan dalam penulisan dan percakapan bersifat resmi, seperti berita, pidato, acara formal, dan lain sebagainya.

Kata Tidak Baku

  • Kata yang dipengaruhi oleh bahasa asing, bahasa daerah, dan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
  • Digunakan dalam penulisan dan percakapan sehari-hari, terutama berkomunikasi dengan keluarga atau teman.

Contoh Kata Baku

Berikut adalah contoh kata baku dan tidak baku yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Aberasi = abrasi

Abjad = abjad

Absorpsi = absorsi

Adab = adap

Adhesi = adesi

Adibusana = adi busana

Adidaya = adi daya

Adjektif = ajektif

Administrator = admin

Advokat = adpokat

Afdal = afdol

Agamais = agamis

Ajek = ajeg

Akhirat = akherat

Aksesori = asesoris

Aktif = aktip

Aktivitas = aktifitas

Aktual = aktuil

Akuarium = aquarium

Aluminium = almunium

Ambulans = ambulan

Analisis = analisa

Andal = handal

Antena = antene

Antre = antri

Anugerah = anugrah

Aparat = aparatur

Apostrof = opostrop

Apotek = apotik

Asas = azas

Asasi = azasi

Atlet = atlit

Atmosfer = atmosfir

Auditorium = aditorium

Autentik = otentik

Autopsi = otopsi

Azan = adzan

Nah, itulah mengenai kata baku yang dapat kami bagikan. Semoga bermanfaat!

Kalimat Imperatif: Pengertian dan Jenis dan Contohnya

Kamu masih ingat kah pada artikel Bahasa Indonesia Kelas 11 dijelaskan bahwa kaidah bahasa yang tepat diperlukan untuk membuat teks prosedur. Pada umumnya kaidah bahasa yang digunakan dalam penulisan teks dapat berupa kalimat, konjungsi,  dan kelas kata seperti verba, nomina, adjektiva, dan lain sebagainya.

Nah, kalimat yang digunakan dapat dibedakan menjadi lima bagian, yaitu kalimat deklaratif, kalimat imperatif, kalimat interogatif, kalimat seruan, dan kalimat penegas. Kali ini kamu akan mempelajari pengertian kalimat imperatif, ciri-cirinya dan contohnya. Yuk simak pernyataan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Kalimat Imperatif?

Kalimat imperatif adalah kalimat yang tujuannya untuk memberi perintah atau melakukan sesuatu kepada orang lain. Nama lain untuk kalimat ini adalah kalimat perintah atau persyaratan.

Salah satu ciri kalimat imperatif adalah penggunaan tanda seru (!) di akhir klausa. Meskipun periode digunakan di akhir. Saat diucapkan, kalimat imperatif ini menggunakan intonasi tinggi. 

Kalimat perintah dalam bahasa Indonesia dapat melibatkan suara keras memerintah orang atau permintaan dengan intonasi lembut. Selain pengaturan, kalimat ini juga menjelaskan beberapa larangan.

Jenis-jenis Kalimat Imperatif Beserta Contohnya

Ada berbagai jenis kalimat imperatif, yaitu kalimat imperatif halus, kalimat imperatif ajakan, kalimat imperatif imperatif, kalimat imperatif larangan dan klausa imperatif penghilangan. Mari kita bahas secara mendalam!

  1. Kalimat imperatif halus

Kalimat imperatif halus cenderung mengungkapkan perintah dengan cara yang halus, biasanya dengan menambahkan kata-kata seperti tolong, coba, dan terima kasih. Selain itu, untuk membuat ekspresi mengalir, instruksi (untuk dipesan) diubah ke bentuk pasif (dimulai dengan di-) atau ditambahkan partikel -lah.

Contoh imperatif halus:

  • Ditutup saja gerbangnya karena sudah larut malam!
  • Bantulah orang-orang yang terkena musibah dengan ikhlas!
  • Tolong bawakan piring untuk Ibu!
  • Coba kamu renungkan mengapa Tuhan menciptakan siang dan malam!
  • Silakan dinikmati hidangan sederhana ini!
  1. Kalimat imperatif permintaan

Kalimat imperatif permintaan digunakan untuk menyatakan permintaan yang ditandai dengan kata minta dan mohon.

Contoh kalimat imperatif permintaan:

  • Minta ampun, Pak!
  • Mohon jangan diperpanjang lagi masalah ini!
  • Anak-anak, mohon jangan ribut!
  • Buku tulisnya mohon disiapkan dahulu!
  • Mohon para pengunjung untuk tidak merokok di ruangan ini!
  1. Kalimat imperatif pembiaran

Kalimat imperatif pembiaran digunakan untuk menyatakan sesuatu yang diperbolehkan terjadi. Nah, kalimat imperatif pembiaran ditandai kata biar(-lah) dan biarkan(-lah).

  • Contoh kalimat imperatif pembiaran:
  • Nova, biar kita tinggal di rumah saja! Ibu pergi sendirian.
  • Biar burung merpati itu terbang bebas.
  • Biarlah anak-anak bermain di lapang.
  • Biarkanlah Bu Epon pulang ke kampung halamannya.
  • Biarlah mereka menganggap kita miskin.
  1. Kalimat Imperatif Larangan

Kalimat imperatif larangan digunakan untuk menyatakan larangan yang ditunjukkan dengan kata bukan (-lah).

Contoh kalimat imperatif larangan:

  • Jangan pergi ke sana!
  • Jangan membatalkan janji dengan seenaknya!
  • Jang lupa untuk membawa payung!
  • Jangan tinggalkan nilai-nilai luhur budaya populer!
  • Jangan dibuang!
  1. Kalimat Imperatif Ajakan

Kalimat imperatif ajakan digunakan untuk menyatakan ajakan yang ditandai dengan kata biar, datang (-lah) dan memberi (-lah), berharap, harus dan berharap (-lah).

Contoh kalimat imperatif ajakan:

  • Ayo, jalan!
  • Hendaknya, selesaikan dulu tugasmu dulu.
  • Marilah, kita menjaga kebersihan lingkungan!
  • Kecilkan api, biarkan air berubah menjadi kaldu.
  • Harap, diselesaikan dahulu tugas ini bersama-sama

Nah, demikianlah mengenai kalimat imperatif dari pengertian dan jenis serta fungsinya. Semoga artikel di atas dapat bermanfaat untukmu!

kalimat persuasif

20 Contoh Kalimat Persuasif, Lengkap dengan Jenis dan Ciri-Cirinya

Pernahkah kamu merasa tertarik untuk membeli suatu produk karena melihat iklannya? Jika iya, maka secara tidak sadar kamu telah terpengaruh oleh kalimat persuasif yang digunakan dalam iklan tersebut.

Kalimat persuasif adalah kalimat yang bertujuan untuk meyakinkan, mengajak, merayu, maupun membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu. Kalimat jenis ini biasa digunakan dalam teks iklan agar pembaca tertarik untuk produk yang diiklankan.

Nah, berikut adalah jenis, ciri-ciri dan beberapa contoh kalimat persuasif yang biasa digunakan dalam iklan.

Jenis Kalimat Persuasif

Kalimat persuasif terbagi atas 4 jenis, yakni:

1. Persuasif Pendidikan

Persuasif pendidikan merupakan kaliman yang berisi ungkapan yang dimanfaatkan oleh orang yang bekerja sebagai tenaga pendidik. Jenis ini memiliki tujuan untuk mengajak orang-orang agar tertarik pada hal-hal pendidikan.

2. Persuasif Propaganda

Persuasif propaganda merupakan kalian yang berbentuk anjuran dan pemberitahuan. Jenis kalimat ini tidak hanya bertujuan untuk mengajak orang-orang, namun juga memberikan informasi bagi mereka.

3. Persuasif Iklan atau Advertensi

Kalimat jenis ini adalah kalimat persuasif yang paling sering dijumpai di dalam iklan. Persuasif iklan digunakan untuk memperkenalkan suatu produk maupun layanan agar audiens yang dituju tertarik untuk membelinya.

4. Persuasif Politik

Kalimat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan meyakinkan seseorang untuk lebih tertarik dengan kondisi politik.

Ciri-Ciri Kalimat Persuasif

Kalimat persuasif juga memiliki ciri-ciri tertentu. Beberapa ciri-ciri kalimat persuasif, antara lain:

  1. Bermakna ajakan, untuk membujuk pembaca agar melakukan sesuatu.
  2. Menggunakan kata ajakan, seperti ayo, yuk, mari dan lain sebagainya.
  3. Terdapat tanda seru, sebagai ungkapan seruan atau perintah.
  4. Disampaikan secara kreatif, agar pembaca tertarik untuk menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan.
  5. Berkaitan dengan promosi, sebagai bahan untuk menawarkan produk maupun jasa kepada calon konsumen.

Contoh Kalimat Persuasif

  1. Mari menggunakan produk dalam negeri!
  2. Ayo lestarikan warisan budaya Indonesia!
  3. Terapkan hidup sehat dengan makan buah dan sayur.
  4. Mari terapkan 3M: Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak!
  5. Jangan lupa datang ke toko kami! Nikmati penawaran menarik khusus hari ini!
  6. Cuma Rp10.000, kenyang sepuasnya! Yuk, datang ke Bakso Agung!
  7. Dapatkan cashback Rp50.000 bagi sepuluh pembeli pertama!
  8. Mari olahraga untuk tenangkan jiwa.
  9. Buanglah sampah pada tempatnya!
  10. Jaga lingkungan, jaga masa depan!
  11. Perut keroncongan di tanggal tua? Yuk, datang ke cafe kami dan dapatkan promo menarik!
  12. Mari kita tanamkan dan lestarikan budaya nenek moyang kita agar tidak punah.
  13. Waspadalah jika kalian berada di jalan raya, karena bisa jadi ada orang yang mengikuti anda atau bisa jadi orang tersebut penjahat.
  14. Mari kita jaga kesehatan tubuh kita dengan makanan bergizi dan olahraga teratur.
  15. Hentikan merokok sebelum candu rokok melekat pada diri anda!
  16. Mari bekerja agar hidup sejahtera!
  17. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Yuk, cek kesehatanmu sekarang juga!
  18. Marilah gotong royong membangun negeri!
  19. Buku adalah jendela dunia. Ayo, ke perpustakaan!
  20. Jaga kesehatan dengan tidak Merokok. Yuk, jaga pola hidup sehat!

Kalimat Utama adalah: Definisi, Ciri, Struktur dan Contohnya

Pernahkah kamu membaca artikel panjang yang berisi informasi yang penulis sampaikan dengan tujuan tertentu?

Sebuah artikel biasanya terdiri dari beberapa kalimat yang dikelompokkan menjadi beberapa paragraf yang masing-masing berisi informasi penting untuk diperhatikan oleh pembaca. Ada beberapa poin penting dalam  yang harus dipelajari kamu dengan cermat.

Hal-hal tersebut merujuk pada adanya sebuah kalimat yang berisi gagasan utama dan beberapa kalimat yang menggambarkan kelanjutan dari soal tersebut. Sebagai gagasan utama, kalimat utama merupakan inti dari tulisan.

Definisi Kalimat Utama

Dilihat dari asal kata, kalimat utama adalah kalimat yang berisi penggalan cerita atau intisari paragraf yang memuat keseluruhan isi. Isinya adalah gagasan utama, gagasan utama, gagasan utama, gagasan utama atau gagasan utama.

Kalimat utama sebuah paragraf biasanya hanya terdiri dari satu kalimat. Karena berisi seluruh isi cerita, itu bersifat umum. Jika seseorang tahu di mana kalimat utamanya, mereka tahu persis apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tersebut.

Jika suatu paragraf tidak memiliki kalimat utama, maka dapat dikatakan paragraf tersebut tidak baik dan menimbulkan kebingungan. Dalam kalimat utama memicu kalimat lain yang memberikan penjelasan lebih rinci tentang informasi tertentu.

Keberadaannya menjadi penting karena dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan kalimat berikutnya, yaitu kalimat penjelas atau kalimat khusus.

Materi ini biasanya terdapat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan cukup penting karena juga biasanya diujikan untuk tes tertentu. Beberapa tes yang disebutkan adalah ujian nasional atau tes kemampuan dasar untuk seleksi CASN (Calon Aparatur Sipil Negara).

Ciri-ciri Kalimat Utama

Berikut ini beberapa ciri dari kalimat utama yang harus kamu pahami agar dengan mudah mengidentifikasinya.

Harus Berdiri Sendiri

Sebuah kalimat dapat disebut kalimat utama jika ada hubungannya dengan kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Dengan kata lain, tidak ada konjungsi seperti ini, itu, itu, dll. Konjungsi antar kalimat juga tidak khas seperti sebaliknya, kecuali antara dan seterusnya.

Namun pada beberapa konjungsi antar kalimat berikut ini ditempatkan pada induk kalimat untuk menunjukkan sebuah kesimpulan yaitu; oleh karena itu, dan dengan demikian.

Jadi, tidak selalu konjungsi antar kalimat bukan sebagai ciri-ciri kalimat utama.

Didalamnya juga terdapat pokok pikiran atau inti permasalahan yang jelas tanpa memerlukan kalimat lanjutan. Justru kalimat utama merupakan jembatan untuk mengembangkan kalimat penjelasan yang lebih rinci untuk dijabarkan.

Sehingga keberadaan kalimat penjelas yang letaknya di belakang. Kalimat penjelas sebenarnya melengkapi kalimat utama, meskipun tanpa kalimat penjelas tidak ada masalah. Namun, kalimat penjelas tidak dapat berdiri sendiri, karena harus terhubung dengan kalimat lain.

Bersifat Umum

Isi yang disampaikan dari kalimat utama berisi informasi umum. Ini juga berisi masalah atau ide yang dapat dijelaskan secara lebih rinci atau mendalam pada bagian berikut. Karena ini adalah hal-hal umum, contoh, fakta, informasi, deskripsi, atau pendapat bukanlah poin-poin dalam kalimat utama.

Memuat Permasalahan atau Ide Tertentu

Kalimat utama adalah pengantar cerita, yang berisi masalah atau ide yang disampaikan oleh penulis. Dengan adanya permasalahan yang muncul, ada pengembangan lebih lanjut yang menjelaskan permasalahan tersebut dalam kalimat penjelas. Letaknya ada di bagian lain dalam paragraf yang dimaksud.

Cara Mencari Kalimat Utama

Kemudian bagaimana cara agar kita dapat menentukan mana kalimat utama dengan jelas pada sebuah tulisan yang kita baca. Simak penjelasannya berikut ini.

Temukan Kunci Utama

Kunci yang harus kamu temukan ketika mencari sebuah kalimat utama ada dalam kalimat itu sendiri. Apabila menemukan frasa yang berisi petunjuk, maka dapat dipastikan bahwa kalimat tersebut bukan berposisi sebagai kalimat utama.

Frasa itu merupakan penjelasan dari inti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Teknik terpenting yang bisa kamu gunakan adalah cermat dalam membaca setiap bagian agar lebih mudah dalam mencarinya.

Cari Kalimat Penjelasan

Seperti namanya, kalimat utama mengandung ide utama atau gagasan utama yang artinya dapat berdiri sendiri. Perhatikan keberadaannya setelah kalimat pertama dan sebelum kalimat terakhir dalam penggalan paragraf.

Jika ternyata ada penjelasan setelah kalimat pertama, kemungkinan itu adalah kalimat utama. Sebaliknya, jika ada penjelasan tentang hal-hal tertentu di awal paragraf, kalimat utama ada di akhir.

Perhatikan Rujukan pada kalimat Penjelasan

Kata rujukan menjadi cara lain untuk menemukan mana inti sebuah cerita dalam suatu paragraf. Apabila terdapat rujukan, perhatikan asal rujukan yang dimaksud yang mungkin menunjukkan keberadaan atau letak dari kalimat utama.

Rujukan sebagaimana yang dimaksud biasanya ada pada bagian awal atau bagian akhir kalimat.

Perbedaan Kalimat Utama

Dilihat dari perbedaannya, kalimat utama terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran.

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di posisi awal atau di depan. Karena bersifat induktif, maka pola informasi yang disampaikan yaitu dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat khusus.

Pada awal paragraf, kalimat utama berperan sebagai unsur yang umum sedangkan unsur khusus ada di bagian kalimat penjelasnya. Kalimat penjelas disini biasanya berisi informasi seputar contoh, bukti, fakta, atau rincian-rincian.

Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah kebalikan dari paragraf deduktif, yaitu kalimat utama justru berada di bagian akhir atau di bagian belakang paragraf. Pola informasi yang disampaikan pun juga terbalik, yaitu dari hal-hal yang bersifat khusus menuju hal-hal yang bersifat umum.

Awal paragraf bukan berperan sebagai kalimat utama, namun sebagai kalimat penjelas karena memuat sifat khusus. Di akhir paragraf, kalimat utamanya memuat sifat umum yang sebelumnya telah disampaikan di awal-awal.

Karena berada di akhir, kalimat utama di paragraf induktif biasanya merupakan sebuah simpulan dari suatu pembahasan pada awal kalimat.

Perkembangan paragraf induktif menjadi bervariasi karena dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pola kausal, pola generalisasi, dan pola analogis. Model sebab-akibat berarti kalimat tersebut mengandung informasi tentang sebab dan akibat mengapa sesuatu dapat terjadi.

Model generalisasi berarti gambaran umum yang dijelaskan dalam pengolahan paragraf yang mengandung informasi tertentu. Meskipun model analogis adalah salah satu paragraf berisi informasi yang mewakili perbandingan sesuatu.

Paragraf Campuran

Selain bersifat deduktif dan induktif, sebuah paragraf bisa bersifat campuran. Adapun bersifat campuran yaitu perpaduan antara paragraf deduktif dan paragraf induktif.

Karena campuran, maka kalimat utama ada dua, yang pertama berada di awal paragraf dan kedua berada di akhir. Pola yang dibentuk juga merupakan perpaduan keduanya, yaitu dari umum menjadi khusus dan menjadi umum lagi.