Tag Archives: kamera slow-mo

Kamera Phantom TMX Mampu Merekam dengan Kecepatan 1,75 Juta Fps

Produsen kamera berkecepatan tinggi Phantom, Vision Research, kembali meluncurkan seri kamera baru yang cukup menarik. Menarik karena seri yang dinamai Phantom TMX ini adalah kamera pertama mereka yang mengandalkan sensor tipe BSI alias back-side illuminated.

Di kamera yang lebih umum, sensor BSI banyak digunakan karena kemampuannya menyerap lebih banyak cahaya, yang tentu saja bakal berpengaruh langsung terhadap kualitas gambar yang dihasilkan. Untuk kamera high-speed seperti Phantom TMX, kehadiran sensor BSI dapat mewujudkan data throughput yang sangat tinggi, persisnya hingga 75 gigapixel per detik, sehingga frame rate bisa ditingkatkan lebih jauh lagi tanpa mengorbankan kualitas gambar.

Seri Phantom TMX terdiri dari dua model yang berbeda: TMX 7510 dan TMX 6410. TMX 7510 adalah model yang lebih superior, sanggup merekam video dalam resolusi maksimum 1200 x 800 pixel di kecepatan 76.000 fps. TMX 6410 di sisi lain ‘hanya’ mampu merekam di kecepatan 64.940 fps pada resolusi yang sama, sebab throughput-nya memang lebih kecil (64 gigapixel per detik).

Kalau butuh frame rate yang lebih tinggi lagi, pengguna tentu dapat menurunkan resolusinya. Kecepatan paling tinggi yang bisa dicapai oleh TMX 7510 adalah 1,75 juta fps pada resolusi 1280 x 32 pixel, sedangkan TMX 6410 di 1,5 juta fps, juga pada resolusi yang sama.

Phantom TMX 7510

Secara fisik, sensor yang tertanam memiliki dimensi 23,7 x 14,8 mm, yang berarti masing-masing pixel-nya mempunyai ukuran sebesar 18,5 µm saat merekam dalam resolusi standar. Untuk sensitivitas ISO-nya, angkanya bisa berbeda tergantung apakah pengguna merekam dalam mode monokrom atau berwarna. Di mode monokrom, rentang ISO-nya tercatat di angka 40.000 – 200.000, sedangkan di mode berwarna di angka 12.500 – 62.500.

Layaknya seri Phantom lain, Phantom TMX juga dilengkapi fitur-fitur yang memang dikhususkan untuk perekaman berkecepatan tinggi, termasuk halnya pilihan kapasitas RAM dari 128 GB sampai 512 GB yang dapat dipartisi hingga 511 kali, cocok untuk eksperimen yang berulang. Tidak kalah penting, Phantom TMX juga kompatibel dengan sistem storage CineMag V berkapasitas maksimum 8 TB.

Seperti biasa, Vision Research enggan mengungkap harga dari kamera bikinannya ke publik, sebab memang target pasarnya adalah ranah komersial yang tidak segan menggelontorkan dana hingga puluhan ribu dolar demi sebuah kamera berkecepatan tinggi. Terkait lensa, Phantom TMX dilengkapi dudukan lensa yang interchangeable antara PL, C, M42 dan Canon EOS.

Sumber: DPReview.

Phantom VEO 1310 Adalah Kamera Slow-Mo Profesional Berdimensi Ringkas

Pernah mendengar nama Vision Research? Mereka adalah perusahaan di balik lini kamera Phantom, kamera berkecepatan tinggi yang menjadi andalan channel YouTube populer macam The Slow Mo Guys.

Phantom sendiri terdiri dari beberapa seri yang berbeda. Salah satu seri yang menarik adalah Phantom VEO, yang dideskripsikan sebagai kamera high-speed yang compact tapi rugged, dengan rangka bodi yang terbuat dari aluminium utuh. Panjang tiap-tiap sisinya cuma berkisar 13 cm, dan bobotnya di kisaran 2,7 kg.

Phantom VEO 1310

VEO yang paling baru adalah VEO 1310, diklaim sebagai VEO yang paling sensitif terhadap cahaya. Dalam mode monokrom, VEO 1310 mencatatkan native ISO paling tinggi 25.000, sedangkan dalam mode warna paling tinggi 6400. Ini diwujudkan berkat penggunaan sensor CMOS 1 megapixel berukuran 23 mm x 17,3 mm – ukuran pixel individualnya sangat besar (18 µm) sehingga dapat menyerap lebih banyak cahaya.

Sebagai bagian dari keluarga Phantom, VEO 1310 tentu mampu merekam dalam kecepatan luar biasa tinggi. Paling tinggi di 423.350 fps, tapi itu hanya dalam resolusi 320 x 12 pixel. Yang lebih ideal adalah 14.350 fps, yang dapat dicapai pada resolusi 1280 x 720 alias HD, atau 10.860 fps pada resolusi 1280 x 960.

VEO 1310 bukanlah Phantom yang paling cepat, tapi angka ini sudah tergolong sangat lumayan, apalagi jika melihat dimensinya yang ringkas. Frame rate yang demikian tinggi berarti data yang disimpan bakal sangat besar, dan itulah mengapa VEO 1310 hadir dalam tiga varian kapasitas penyimpanan internal: 18 GB, 36 GB, dan 72 GB.

Phantom VEO 1310

Selain itu, VEO 1310 juga bakal ditawarkan dalam dua versi: L (Light) dan S (Full). Versi S-nya ini mengemas enam input/output ekstra, kontrol kamera, serta slot kartu CFast 2.0. Selebihnya, kedua versinya identik, termasuk halnya dudukan lensanya yang bisa dilepas-pasang; sehingga pengguna dapat memasangkan lensa-lensa Nikon, Canon EF, C, dan PL, lengkap dengan dukungan kontrol secara elektronik.

Vision Research sejauh ini belum mengungkapkan harga jual VEO 1310 maupun jadwal pemasarannya. Yang pasti jauh dari kata murah.

Sumber: DPReview.

Phantom v2640 Adalah Kamera Slow-Motion Kelas Dewa

Video slow-motion sederhananya tercipta dari video yang direkam dalam kecepatan tinggi, yang kemudian ditonton dalam kecepatan normal. Menggunakan smartphone, kita bisa merekam dalam kecepatan 240 fps, sedangkan menggunakan kamera seperti Sony RX100 V, kecepatannya meningkat drastis menjadi 960 fps.

Ketika video diputar dalam kecepatan normal 30 fps, ini berarti kita menonton videonya dalam kecepatan 32 kali lebih lambat dari adegan aslinya. Namun ini semua tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kamera yang diciptakan secara khusus untuk keperluan slow-motion, seperti kamera bernama Phantom v2640 berikut ini.

Dikembangkan oleh Vision Research, Phantom v2640 sebenarnya ditujukan buat kalangan peneliti maupun engineer. Sensor yang dikemasnya memang cuma beresolusi 4 megapixel (2048 x 1952 pixel), akan tetapi ia sanggup merekam video dalam kecepatan 6.600 fps di resolusi ini.

Phantom v2640

Kalau resolusinya diturunkan menjadi 1920 x 1080 pixel, kecepatannya malah bisa ditingkatkan lagi menjadi 11.750 fps. Masih kurang cepat? Ganti mode perekamannya menjadi mode monokrom, maka Phantom v2640 siap merekam dalam kecepatan 25.030 fps. Dalam mode ini, kondisi pencahayaan yang minim pun bukan masalah mengingat ISO-nya bisa mencapai angka 16.000.

Salah satu rahasianya terletak pada kemampuan kamera merekam dengan shutter speed secepat 142 nanodetik, alias 0,000142 milidetik. Di samping itu, kamera turut dilengkapi media penyimpanan internal sebesar 288 GB, serta port Ethernet 10 Gb untuk memindah hasil rekaman ke komputer dengan cepat.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai harga jual Phantom v2640, tapi bisa dipastikan harganya jauh dari kata murah – ingat, target pasarnya adalah para peneliti dan engineer, bukan konsumen umum. Kalau masih penasaran sekeren apa adegan slow-motion yang bisa ditangkapnya, tonton saja video di bawah.

Sumber: DPReview.