Tag Archives: karta

GrabAds introduces an online-to-offline ads platform / Grab

Grab Introduces GrabAds, Enabling Brands to Advertise through Drivers

Grab announces new business unit called GrabAds. As its name indicates,
GrabAds will focus on advertising, giving opportunity for brands to
increase engagement through online-to-offline platform. The form consists of
three types; (1) Mobile Billboards, (2) In-Car Engagement, and (3) In-App
Engagement.

First, for Mobile Billboard, the concept is similar to other car advertising many have applied, such as Sticar, Ubiklan, and others. In this model, Indonesia’s GrabAds will be partnered with StickEarn and Karta in attaching ad/sticker contents in driver’s vehicles. StickEarn will focus on four-wheelers, while Karta is for two-wheelers.

The second is In-Car Engagement. Formed as a digital and non-digital content which will be presented through tables or product information on the Grab Car drivers. The concept is to change a car into a mini mobile pop-up store for consumers to learn, test, and buy products on the way. In Indonesia, the implementation will be with Interads as a digital car top platform provider.

Third, there’s In-App Engagement. Ads are displayed in an interactive widget (game, quiz, digital content, etc) in Grab app. Brands can display exclusive promos through the customer’s app. This feature has been launched in the app since November. With the newsfeed approach, the information is expected to be more relevant.

“Along with the increasing connection between online and offline segment, various brands are now focused on delivering an integrated experience. GrabAds will help brands making use of our drivers to reach a broader audience in Southeast Asia. Its objective is to increase awareness and delivering a more personal experience,” Nasheet Islam, Head of GrabAds, explained.

GrabAds also applies Grab’s big data, indulging brands with insights regarding the local market and O2O existence to create a more intense customer service with brands. The right customer segmentation can produce a more personal experience to increase traction in business.

GrabAds is a great way for driver and delivery partners to increase revenue. Grab is committed to consistently helping partners every month via GrabAds while supporting brands to gain exposure with customers,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
GrabAds sajikan platform iklan online-to-offline / Grab

Grab Luncurkan GrabAds, Mungkinkan Brand Beriklan di Armada Mitra Pengemudi

Hari ini (22/8) Grab mengumumkan unit bisnis terbarunya bernama GrabAds. Sesuai namanya, GrabAds akan fokus pada periklanan, memberikan kepada brand kesempatan untuk meningkatkan engagement melalui platform online-to-offline. Bentuk iklannya terdiri dari tiga jenis, yakni (1) Mobile Billboards, (2) In-Car Engagement, dan (3) In-App Engagement.

Pertama untuk Mobile Billbaord, konsepnya mirip car advertising yang sudah banyak bermunculan, seperti dari Sticar, Ubiklan, dan lain-lain; sudah cukup banyak di Indonesia. Untuk model ini, di Indonesia GrabAds bekerja sama dengan StickEarn dan Karta dalam pemasangan konten iklan/stiker di kendaraan mitra pengemudi. SitckEarn akan fokus di kendaraan roda empat dan Karta untuk roda dua.

Kemudian yang kedua ialah In-Car Engagement, berbentuk konten digital dan non-digital yang dapat disuguhkan melalui tablet atau informasi produk armada GrabCar. Konsepnya mengubah mobil menjadi mini mobile pop-up store bagi para konsumen untuk memahami, menguji, dan membeli produk saat sedang berada dalam perjalanan. Di Indonesia, implementasinya akan dikerjakan bersama dengan Interads sebagai penyedia platform digital car top.

Contoh penerapan In-Car Engagement di GrabAds / Grab
Contoh penerapan In-Car Engagement di GrabAds / Grab

Ketiga ada In-App Engagement, iklan ditampilkan dalam widget interaktif (permainan, kuis, konten digital dll) di aplikasi Grab. Para brand dapat menampilkan promo eksklusif melalui aplikasi yang digunakan konsumen. Fitur ini sudah diluncurkan sejak bulan alu di aplikasi, dengan pendekatan news feed diharapkan informasi tersampaikan lebih relevan.

“Seriring makin terhubung antara ranah online dan offline, berbagai brand kini fokus untuk menghadirkan pengalaman terintegrasi. GrabAds membantu brand untuk memanfaatkan armada kami yang tersebar dalam menjangkau audiens yang luas di Asia Tenggara. Tujuannya mulai dari meningkatkan awareness hingga menghadirkan pengalaman yang lebih personal,” sambut Head of GrabAds, Nasheet Islam.

GrabAds juga memanfaatkan big data Grab, memanjakan brand dengan wawasan mengenai pasar lokal, serta keberadaan O2O untuk menciptakan hubungan pelanggan yang lebih intens dengan brand. Segmentasi pelanggan yang tepat dinilai dapat memberikan pengalaman yang lebih personal untuk meningkatkan traksi dalam bisnis.

“GrabAds merupakan cara yang luar biasa bagi para mitra pengemudi dan mitra pengiriman barang untuk meningkatkan pendapatan. Grab berkomitmen untuk membantu mitra secara konsisten setiap bulan dari GrabAds, seraya membantu brand untuk meningkatkan exposure dengan konsumen,” tutup Nasheet.

Application Information Will Show Up Here

Plug and Play Indonesia Gelar “Demo Day” 9 Startup Batch Pertama

Akselerator startup berbasis di Silicon Valley Plug and Play Indonesia menggelar acara Demo Day untuk 9 startup yang lolos dalam program akselerator di Jakarta. Turut hadir dalam kegiatan Demo Day batch pertama tersebut Presiden Direktur Plug and Play Indonesia Wesley Harjono, Managing Partner Plug and Play APAC Jupe Tan, dan Direktur Akselerator Plug and Play Indonesia Nayoko Wicaksono.

“11 startup yang lolos seleksi telah melalui proses penyaringan menjadi hanya 9 startup yang lolos program akselerasi Plug and Play Indonesia. Untuk selanjutnya akan kami bina dan berikan dukungan kepada 9 startup ini hingga mendapatkan deal dari investor,” kata Jupe.

Sembilan startup yang berhasil masuk ke tahap Demo Day merupakan startup yang telah berhasil lolos dari penyaringan awal yaitu sebanyak 400 aplikasi startup. Layanan yang ditawarkan pun cukup beragam, mulai dari yang menyasar layanan transportasi, financial technology (fintech), pertanian, edutech hingga HR. Seluruh startup mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan korporasi dan suntikan dana tahap awal sebesar US$50 ribu.

“Di batch pertama ini kami membuka pendaftaran startup secara umum, namun demikian dari batch pertama ini kami sudah bisa melihat, seperti apa startup yang bakal kami fokuskan untuk batch kedua Plug and Play Indonesia,” kata Wesley.

Selama 14 minggu para startup telah menerima dukungan dari Plug and Play Indonesia berupa mentorship, hingga bertemu dengan para regulator untuk melancarkan model bisnisnya.

Sembilan startup yang lolos program akselerasi Plug and Play dan berhak untuk mempromosikan bisnisnya dalam kegiatan Demo Day adalah Dana Didik, KYCK, Otospector, Bustiket, Karta, SayurBox, Brankas, Astronaut, Wonderworx.

Masih minimnya edukasi dan ketrampilan para Founder

Dalam kesempatan tersebut hadir pula salah satu mentor Plug and Play Indonesia, Sukan Makmuri, yang merupakan CTO PT Kudo Teknologi Indonesia (KUDO). Selama bertugas menjadi mentor, Sukan masih melihat kurangnya ketrampilan hingga kemampuan para Founder startup Indonesia. Hal tersebut menurut Sukan yang menjadi salah satu faktor utama mengapa belum ada startup baru yang bisa eksis dan sustainable.

“Bukan hanya model bisnis yang menjadi perhatian kami di Plug and Play Indonesia, namun juga kemampuan dan skill dari para Founder yang saat ini masih sangat minim.”

Ditambahkan Sukan, Founder yang baik idealnya harus mampu untuk melakukan kompromi dan tidak menganggap ide bisnis startup yang dimiliki adalah absolut.

“Penting bagi Founder untuk memiliki daya tahan yang kuat serta pintar untuk menentukan waktu yang tepat kapan startup dengan layanan dan produk yang dimiliki bisa diluncurkan. Timing is everything in startup world,” kata Sukan.

Selain timing, menurut Wesley, produk yang bisa memberikan solusi terbaik untuk masyarakat juga menjadi faktor penentu keberhasilan startup. Karena alasan itulah Plug and Play Indonesia melakukan proses kurasi untuk menentukan startup yang bisa memberikan solusi terbaik.

“Jika model bisnisnya sudah jelas dan bisa mengurai masalah yang ada, kami dari Plug and Play akan membantu startup binaan bertemu dengan regulator dan menjembatani layanan yang mereka berikan,” kata Wesley.

Layanan Karta Sulap Sepeda Motor Jadi Papan Iklan

Industri periklanan tampak menjadi sasaran para inovator startup di bidang teknologi. Belum lama ini banyak startup yang menyediakan platform untuk layanan beriklan di mobil, kini ada lagi Karta, sebuah layanan yang memungkinkan klien untuk beriklan di para pengendara motor. Begitu juga sebaliknya, para pengendara motor bisa mendapat penghasilan tambahan jika mengambil iklan melalui Karta.

Para pengguna motor yang terdaftar di Karta hanya perlu mendaftar, menggunakan aplikasi Karta, dan memasang papan iklan di motor yang mereka kendarai. Selanjutnya klien Karta (pengiklan) dapat memantau pergerakan dari para rekan Karta.

Kemungkinan memonitor dan menganalisis performa dari iklan yang terpasang di setiap motor jadi salah satu keunggulan Karta. Hal itu pula yang menjadi alasan Karta optimis hadir di segmen ini karena mampu memberikan kemudahan, baik bagi pengiklan maupun pengendara motor.

Rekan-rekan Karta
Rekan-rekan Karta

“Teknologi Karta memberikan kemudahan bagi pihak pengiklan untuk memonitor dan menganalisa performa dari iklan yang ditayangkan. Dengan adanya Karta, pengendara dan pihak pengiklan dapat berkolaborasi untuk mendapatkan keuntungan secara bersama,” papar CTO Karta Jeff Hendrata.

Karta berawal dari ide untuk menciptakan media beriklan baru yang lebih efektif, efisien dan terjangkau. Media billboard dan videotron dinilai terlalu mahal, sedang flyer dinilai kurang begitu efektif. Kemudian lahirlah ide untuk memanfaatkan mobilitas para pengendara bermotor.

Untuk konsep memanfaatkan motor sebagai media iklan Karta tergolong salah satu pemain pertama. Yang sudah banyak bermunculan di Indonesia adalah layanan pengiklan yang memanfaatkan media mobil.

“Model bisnis Karta lebih mengarah ke sosial, di mana mereka menerapkan prinsip profit sharing dengan para rekan Karta. Para rekan Karta bukan merupakan karyawan tetap dari Karta, namun mereka memiliki kesibukannya masing-masing. Selayaknya bisnis pada umumnya Karta juga memiliki perhitungan jangka panjang agar perusahaan dapat profit atau untung,” tutur Jeff.

Saat ini Karta sudah mulai menjangkau kawasan Jabodetabek dan Medan. Bahkan dalam waktu dekat Karta berniat melebarkan sayapkan ke kota-kota besar di pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Application Information Will Show Up Here

Plug and Play Indonesia Umumkan 11 Startup Ikuti Program Akselerator Batch Pertama

Plug and Play Indonesia, akselerator startup berbasis di Silicon Valley, mengumumkan 11 startup pilihan yang akan mengikuti program akselerasi batch pertama. Startup terpilih berhak mendapatkan fasilitas dari PNP Indonesia dan suntikan dana tahap awal sebesar US$50 ribu.

Sebelum terpilih, 11 startup tersebut telah menempuh proses seleksi yang ketat selama dua bulan. Secara total, lebih dari 400 startup mengajukan aplikasi ke Plug and Play Indonesia berasal dari Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Bali, Singapura, Malaysia, Hong Kong, India, Brazil, dan Jerman. Angka tersebut disaring hingga 50 startup untuk mengikuti tahap pitching pada Maret 2017 lalu.

Saat pitching, startup diwajibkan untuk menjelaskan profil tim, model bisnis, traction, dan rencana finansial. Setelah dinyatakan lolos, startup berhak mengikuti final pitching di hadapan PNP Indonesia, PNP Asia Pasifik, PNP Silicon Valley, dan perwakilan dari mitra perusahaan PNP Indonesia.

Saat terpilih, seluruh startup mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan korporasi dan suntikan dana tahap awal sebesar US$50 ribu. Selain itu, mereka akan mendapat bimbingan 1-on-1 mentorship program oleh 60 mentor dari berbagai bidang selama tiga bulan guna mengasah kemampuan startup. Serta, fasilitas coworking space Rework di Kuningan, selama program berlangsung.

“Startup yang terpilih ini bukan dilihat dari usia berapa lama mereka telah beroperasi. Yang terpenting, mereka sudah menciptakan traction, meski usianya baru beberapa bulan. Selain itu kami juga melihat pengalaman dari tim startup itu sendiri. Sebab dari situ menjadi tugas kami untuk bantu mereka growing,” kata Accelerator Director PNP Indonesia Nayoko Wicaksono, Senin (8/5).

Berikut ini adalah 11 startup terpilih dalam batch pertama:

1. Dana Didik: platform penggalangan dana untuk pembiayaan pendidikan, menghubungkan mahasiswa kurang mampu dengan donatur yang mau mendanai, dengan minimal investasi sebesar Rp50 ribu. Adapun untuk imbal hasil yang ditawarkan adalah bagi hasil dengan bunga yang dibebankan ke mahasiswa sebesar 0%.

2. KYCK: startup yang berbasis di Singapura ini menyediakan akses kepada penyedia jasa keuangan dalam menangani proses Know Your Customer (KYC).

3. Otospector: platform penyedia jasa pengecekan mobil bekas. Perusahaan memiliki teknisi yang ahli dan berpengalaman dalam memeriksa mobil, laporan disampaikan secara objektif dan netral disampaikan melalui email.

4. Bustiket: penyedia layanan pemesanan tiket bus secara online. Sudah memiliki aplikasi namun sementara ini baru tersedia untuk pengguna Android. Mereka juga sudah bekerja sama dengan 70 operator bus yang berlokasi di Jawa.

5. Karta: penyedia layanan iklan revolusioner lewat kendaraan roda dua. Untuk pengendara kendaraan, mereka akan mendapatkan uang sesuai jarang yang ditempuh.

6. SayurBox: platform e-commerce untuk pembelian sayur mayur langsung dari produsen. Startup ini sudah berdiri sejak Juli 2016, bermitra dengan 22 petani individual dan kelompok tani berlokasi di sekitar Jawa Barat.

7. Brankas: platform manajemen finansial dengan fitur mengirim dan menerima pembayaran, melacak anggaran, dan mengelola rekening bank lewat ponsel.

8. Astronaut: startup ini berbasis di Singapura, menyediakan aplikasi untuk wawancara dengan calon pelamar kerja lewat video-selfie.

9. Bandboo: startup fintech yang bermain di sektor asuransi online asal Singapura. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menikmati pertanggungan asuransi tanpa harus pergi ke perusahaan asuransi.

10. Wonderlabs: merupakan portal pencari pekerja outsourcing khusus designer dan engineer. Startup ini sudah berdiri sejak 2015 di Yogyakarta.

11. Toucan: platform virtual e-wallet yang saling terintegrasi dengan layanan keuangan lainnya, memberi solusi untuk orang-orang yang belum memiliki rekening bank.