Tag Archives: Kartoo

Trik Terlihat Memesona di Hadapan Calon Angel Investor Menurut Doogether, Kartoo, dan Kokatto

Membangun startup bukanlah perkara mudah. Sebab di sanalah Anda (sebagai founder) akan diuji bagaimana memimpin perusahaan yang baik, membangun budaya kerja, membina tim, hingga manajemen waktu untuk berbagai keputusan yang tepat. Kesulitan ini akan semakin terasa bila Anda sebagai founder belum memiliki banyak pengalaman untuk menanganinya.

Pada saat itulah, Anda memerlukan rekanan yang dapat berjalan bersama pertumbuhan bisnis. Banyak pilihannya, bisa dengan merekrut co-founder atau menggandeng angel investor yang telah berinvestasi. Angel investor tidak hanya bisa ditempatkan sebagai orang yang memberikan suntikan investasi dana saja, lebih dari itu, pengalamannya dapat menjadi investasi ilmu bisnis yang menjanjikan.

Angel investor dapat dianggap sebagai sosok mentor yang membantu Anda untuk mengelola perusahaan dengan wejangan-wejangannya. Selain itu, Anda juga mendapat fasilitas tambahan lainnya berupa bantuan jaringan untuk memperluas relasi perusahaan. Angel investor memiliki peranan penting da;lam hal ini, terlebih saat membangun startup pada tahap awal.

Bahkan disebut-disebut, sebanyak 71% startup yang pendanaannya berangkat dari angel investor berhasil berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu modal ventura. Kesempatan untuk bertahan jauh lebih besar dibandingkan dengan startup yang memakai dana sendiri.

Dalam sesi diskusi panel hari kedua IDByte 2017 dibahas khusus tema tersebut, bertajuk “Revealing Things Angel Investors Are Looking for in a Business + The Secret Guide to Working with Angel Investor”. Dihadirkan CEO Kokatto Arsyah Rasyid, CEO dan Co-Founder Doogether Fauzan Gani, CEO dan Co-Founder Kartoo Ardheta Natalegawa, dan Shinta Dhanuwardoyo selaku angel investor dari Angel eQ, serta dimoderatori oleh CEO dan Co-Founder DailySocial Rama Mamuaya.

Kokatto, Doogether, dan Kartoo merupakan startup yang masuk ke dalam portofolio Shinta selaku angel investor. Seluruh pembicara banyak mengungkap hal-hal terkait apa saja yang perlu dilakukan agar dapat terlihat memesona di hadapan calon angel investor. Berikut rangkumannya:

Bangun chemistry

Baik Arsyah Gani maupun Ardheta Natalegawa sepakat bahwa hal utama yang perlu dilakukan agar terlihat memesona adalah membangun chemistry. Menurut mereka, chemistry penting saat membangun kesan pertama.

Dalam hal ini, chemistry tidak hanya untuk kebutuhan bisnis saja tapi juga secara personal. Kombinasi antara keduanya akan menciptakan nuansa yang penting. Chemistry yang baik akan menggiring terjadinya kejujuran.

Founder harus dapat mengutarakan secara jujur apa tujuan yang ingin didapat saat bertemu investor. Bagaimana kondisi keuangan terkini, berapa jumlah uang yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.

“Intinya harus jujur dan terbuka dengan kondisi yang sedang dialami founder. Dengan demikian, first impression yang didapat angel investor terhadap founder akan terbangun secara positif. Sebab manfaat terbesar dengan memperoleh angel investor adalah kebebasan mentoring, dibandingkan dengan VC yang terbatas,” kata Arsyah.

Buat model bisnis yang jelas

Sementara itu, Fauzan Gani menuturkan pentingnya membuat model bisnis yang jelas dan terbaik agar dapat menarik atensi angel investor. Meski secara selera, setiap angel investor memiliki preferensi tahapan startup yang berbeda-beda, akan lebih baik bila startup sudah memiliki model bisnis yang jelas.

Sebab di satu sisi akan mempermudah dan mempercepat angel investor dalam menentukan jenis bantuan apa yang dibutuhkan. Bagi founder pun, semakin baik model bisnis yang mereka bangun, mereka tidak perlu bersusah payah meyakinkan angel investor. Investor sendirilah yang akan datang menghampiri mereka.

Punya passion yang berkaitan

Arsyah menambahkan, memiliki passion yang berkaitan dengan startup yang sedang digeluti juga memiliki nilai tambah di hadapan angel investor. Apalagi jika terdapat kesamaan passion antara founder dengan angel investor. Memiliki kesamaan passion, turut membantu founder dalam mempercepat akselerasi bisnis itu sendiri.

“Jika nanti dapat angel investor yang cocok, mereka pasti juga akan sama dengan kita. Penuh passion dan tulus berinvestasi demi kelanjutan bisnis dengan dampak yang lebih besar.”

Optimisme Kartoo Sebagai Aplikasi Mobile yang Menawarkan Promo dan Diskon

Semua tentu sepakat bahwa aplikasi mobile adalah salah satu cara untuk mendekat dengan pengguna. Setidaknya menambah lebih banyak kanal untuk menghubungkan sebuah layanan dengan pengguna smartphone yang semakin hari semakin meningkat di Indonesia. Adalah Kartoo, sebuah startup yang berusaha menghadirkan sebuah layanan yang memberikan promosi dan penawaran kartu kredit menarik bagi penggunanya melalui layar smartphone mereka.

Sederhananya Kartoo menyuguhkan sejumlah promo atau diskon dari berbagai jenis kartu kredit atau layanan pembayaran lainnya melalui platformnya. Kartoo menargetkan dua tipe pengguna, yang pertama bagi solusi pembayaran seperti penyelenggara kartu kredit, kartu debit, atau jenis pembayaran lainnya yang mengharapkan target promosi tepat sasaran dan loyalitas pengguna. Sedangkan yang kedua adalah pengguna usia matang yang ingin mencari sesuatu yang menguntungkan dari penawaran atau promosi-promosi.

Salah satu yang menjadi andalan utama dari Kartoo ini adalah personalisasi. CEO Kartoo Michael Luhukay menjelaskan bahwa salah satu hal yang menjadi keunggulan Kartoo adalah personalisasi. Kartoo memberikan kesempatan para penggunanya mengirimkan data-data yang tidak sensitif seputar kartu debit atau kartu kredit mereka untuk mendapatkan informasi dan promosi yang disesuaikan. Mereka juga bisa mencari informasi dan promosi berdasarkan kategori, dan informasi lain seperti lokasi ATM dan bank.

Anggota tim Kartoo / Kartoo
Anggota tim Kartoo / Kartoo

Kartoo yang sejak April lalu sudah merilis versi betanya saat ini sudah menawarkan lebih dari 2618 promosi dari 16 bank di Indonesia dengan cakupan lebih dari lima ribu outlet. Selain itu Michael juga menjelaskan sejauh ini mereka sudah bekerja sama dengan 3 bank untuk kerja sama yang lebih mendalam dan juga tengah menjajaki kerja sama dengan semua bank yang sudah ada di dalam database Kartoo.

Di tengah banyaknya layanan promosi dan diskon yang gulung tikar bisnis Kartoo termasuk yang memiliki risiko tinggi. Meski demikian Michael yakin bahwa dengan layanan dan strategi yang mereka susun pihaknya bisa terus bertahan dan mendapatkan banyak pengguna.

“Semua orang ingin memecahkan permasalahan loyalitas dan promosi, itu akan menajdi strategi yang pada akhirnya melahirkan pemenang. Sekarang kebanyakan startup berfokus pada pemecahan masalah loyalitas dari sudut pandang pedagang, sistem manajemen poin B2B untu bank atau aplikasi kartu kredit berbasis web. Dengan strategi kami sekarang dan memanfaatkan platform mobile sebagai fondasi bisnis kami memiliki keuntungan dalam menciptakan loyalitas dan pengalaman penggunaan aplikasi kartu kredit yang berbeda dari apa yang sudah ada di pasar,” terang Michael.

Application Information Will Show Up Here