Tag Archives: kendali gesture

Cincin Pintar Xenxo S-Ring Bisa Jadi Activity Tracker serta Dapat Menerima Panggilan Telepon

Dengan mengusung desain yang sederhana, produsen perangkat wearable bisa memperkecil peluang kerusakan sembari membuat pemakaiannya lebih nyaman. Sejauh ini, smartwatch dan smartband merupakan dua wearable device paling umum dan populer karena penggunaannya mirip aksesori fashion. Beberapa tahun silam, sejumlah produsen juga mulai mengajukan konsep cincin pintar.

Namun berbeda dari smartwatch, wujud smart ring yang mungil membatasi fitur dan memengaruhi pemakaian. Produsen mungkin tidak akan melengkapinya dengan layar dan boleh jadi, sekadar membubuhkan tombol menjadi tantangan teknis buat mereka. Namun tim Xenxo mengklaim bahwa mereka berhasil memampatkan enam fungsi pendukung produktivitas menjadi satu perangkat serbabisa berwujud cincin. Device tersebut mereka namai S-Ring.

S-Ring adalah perpaduan antara earpiece wireless, penunjuk waktu, thumb drive, activity tracker, dompet, dan kartu indentitas. Perangkat ini mempunyai wujud sederhana, berbobot 15-gram dengan beberapa pilihan ukuran (7 sampai 12 standar Amerika), dan sudah memperoleh sertifikasi IPX7. Smart ring tetap tidak akan rusak karena terkena air saat Anda mandi atau mencuci tangan. Xenxo menyediakan tiga piliha warna S-Ring, yaitu hitam, putih dan abu-abu.

Xenxo S-Ring 2

Jika dilihat lebih teliti, bagian luar S-Ring memiliki sejumlah hal yang mungkin tidak dipunyai cincin pintar lain. Di sana ada rangkaian lubang microphone, lubang speaker dengan noise-cancelling, tombol fisik, hingga connector Lightning. Kehadiran mereka mengindikasikan sejumlah kemampuan istimewa. Salah satu yang paling menonjol adalah ia bisa mengubah tangan Anda jadi ponsel untuk menjawab panggilan masuk, serta sebagai alat buat memberi perintah pada asisten digital di smartphone.

Fitur andalan lain di S-Ring ialah fungsi fitness tracking. Saat dikenakan, ia dapat mengukur banyaknya langkah dan mengetahui seandainya target harian Anda telah terpenuhi (perlu diketahui bahwa S-Ring tidak mempunyai sensor detak jantung). Menariknya lagi, aksesori pintar ini bisa dipakai untuk mengendalikan konten multimedia di smartphone (misalnya lagu atau video) menggunakan gerakan tangan.

Xenxo S-Ring 1

S-Ring terkoneksi ke handset melalui Bluetooth 5.0 low energy. Selain fitur-fitur di atas, ia dapat dimanfaatkan juga sebagai ‘kartu akses’, medium pembayaran via NFC, alarm darurat, aksesori penyimpanan data (ada memori internal berkapasitas 4GB), serta dibekali fitur alarm sunyi.

Xenxo menjajakan S-Ring di harga retail US$ 280. Tapi selama kampanye crowdfunding-nya masih berlangsung di Kickstarter, Anda bisa membelinya dengan mengeluarkan uang mulai dari US$ 180 saja.

Xenxo S-Ring disiapkan untuk bersaing dengan produk smart ring Motiv dan Token. Namun berbicara kapabilitas, fitur S-Ring jauh lebih kaya. Ia memadukan fungsi tracking dan penunjang produktivitas. Dan meskipun mempunyai kemampuan seperti Orii, desainnya terlihat lebih simpel.

Smartwatch Hybrid Touch X Punya Kaca yang Mendukung Sistem Kendali Gesture

Salah satu tren populer di Beselworld 2018 adalah upaya para produsen mengusung rancangan yang kian minimalis, sehingga smartwatch hybrid semakin sulit dibedakan dari arloji klasik. Tapi walaupun mereka dibekali sejumlah fitur pintar, produk-produk baru dari Skagen, Kronaby dan Mondaine tetap menggunakan metode input tradisional via tombol fisik.

Ingin mengubah tradisi ini sekaligus membuat smartwatch hybrid jadi seintuitif varian berlayar sentuh, perusahaan arloji a.b.art mencoba mengajukan solusi inovatif: bagaimana jika kita bisa berinteraksi dengan ‘smartwatch analog’ menggunakan gerakan tangan? Kapabilitas ini ternyata dimiliki oleh perangkat wearable pintar baru kreasi sang perusahaan asal Swiss yang mereka namai Touch X.

Saat kita mengira penampilan Skagen Holst dan Kronaby Nord sudah ‘sangat hemat’, wujud Touch X jauh lebih minimalis lagi, mengadopsi desain Bauhaus. Beberapa varian bahkan tidak mempunyai angka penunjuk waktu, hanya titik-titik atau garis. Dan seperti jam bertema Bauhaus lain, Touch X juga mengusung tubuh yang ramping dan ringan, terpasang ke tangan Anda dengan strap nilon removable.

abart1

Touch X memiliki tubuh berdiameter 40-milimeter dengan ketebalan 8-milimeter yang terbuat dari baja anti-karat berlapis PVD. Sebagai alternatifnya, a.b.art juga sedang menggodok varian berdiameter 37mm. Bagian kristal di Touch X juga tidak menggunakan kaca mineral biasa, melainkan kaca safir, membuatnya lebih tangguh dan lebih tahan terhadap baretan.

Daya tarik utama Touch X tentu saja terletak pada sistem kendali gesture-nya. Bagian kacanya menyimpan sensor sentuh, dan gerakan tangan Anda di sana bisa mengaktifkan fungsi berbeda. Sebagai contohnya: swipe dua kali ke kanan untuk melakukan panggilan ke individu penting atau kontak yang terakhir menelepon Anda, lalu buat gerakan berputar di kaca buat mengirimkan pesan darurat ke orang-orang terdekat.

abart2

Berdasarkan pengakuan DigitalTrends, Touch X juga ditopang koneksi ke smartphone yang kuat berkat pemanfaatan antena di bagian kristal. Lalu dengan mengutak-atik aplikasi mobile-nya, Anda dapat mengonfigurasi setting lebih jauh serta mengubah fungsi dari gesture tertentu.

Touch X II rencananya akan mulai dipasarkan secara online di situs a.b.art ‘dalam waktu dekat’, ditawarkan seharga € 280 (kisaran US$ 346).

Sistem kendali gesture di a.b.art Touch X tentu saja membuatnya distingtif dari smartwatch hybrid kompetitor, namun minimnya petunjuk visual serta notifikasi mungkin bisa jadi masalah buat Anda yang telah terbiasa memakai smartwatch berlayar sentuh normal. Dan tanpa smartphone, kita tidak dapat mengetahui fungsi/mode apa yang tengah dioperasikan olehnya.

Sumber: ABNewsWire. Gambar tambahan: TechRadar & DigitalTrends.