DepositoBPR by Komunal, platform funding agent penghubung masyarakat dengan BPR, meresmikan fitur E-Deposito untuk permudah nasabah dalam menerima advis elektronik, mengeliminasi kebutuhan terhadap bilyet fisik. Fitur ini menjawab pesatnya kebutuhan nasabah dan BPR dalam proses pembukaan deposito, sekaligus bagian dari ambisi perusahaan dalam mendorong BPR go-digital.
Pada umumnya, saat nasabah menaruh dana di deposito, mereka akan menerima bilyet fisik yang akan dikirim selama kurun waktu tiga sampai lima hari setelahnya. Bilyet fisik ini punya kekurangan, antara lain rentan terselip, mudah rusak jika tidak disimpan dengan baik, dan ribet karena harus dikirim kembali ke BPR penerbit.
“Fitur E-Deposito tentunya bertujuan untuk mendukung seluruh BPR semakin maju secara digital. [..] Kami percaya hadirnya fitur ini akan mempercepat dan mempermudah proses pendanaan dan pencairan deposito. Nasabah juga tidak perlu khawatir akan bilyet deposito yang berpotensi hilang atau rusak,” ucap Direktur Utama PT Komunal Sejahtera Indonesia (DepositoBPR by Komunal) Kendrick Winoto dalam keterangan resmi, hari ini (16/8).
Direktur Utama BPR Prima Dadi Artha Andreas Liando turut memberikan pandangannya. Ia mengatakan fitur ini sangat membantu BPR, karena prosesnya tidak ribet dan pihaknya merasa bangga karena dapat menjadi salah satu BPR pertama di Pare Kediri yang memperkenalkan deposito digital. “Sehingga memberikan position yang unik di pasar,” tambahnya.
Sebagai catatan, BPR Prima Dadi Artha merupakan BPR yang diakuisisi Komunal dan resmi menjadi bagian perusahaan sejak April 2022. Alasan akuisisi ini lantaran Komunal ingin menjadikannya sebagai BPR percontohan, sekaligus laboratorium inovasi untuk pengembangan solusi BPR di Indonesia agar dapat beroperasi secara efisien.
Fitur E-Deposito
Kendrick melanjutkan, fitur ini digunakan untuk memfasilitasi BPR dalam penyediaan layanan E-Deposito melalui platform DepositoBPR. Selain prosesnya praktis, BPR tidak perlu melakukan upaya pengiriman bilyet fisik kepada dan dari nasabah, serta tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli materai. BPR pun dapat memangkas biaya operasional, seperti biaya cetak dan kirim bilyet, sehingga produk deposito menjadi lebih inklusif dan pada akhirnya nominal minimum deposito bisa diturunkan.
Meski fitur ini hadir untuk memudahkan kedua belah pihak, namun Kendrick menyatakan para nasabah tetap dapat mengajukan depositor dengan bilyet fisik, menyesuaikan dengan preferensi masing-masing. Sejauh ini, fitur E-Deposito telah tersedia di beberapa BPR dalam platform DepositoBPR. Ke depannya, perusahaan akan terus mensosialisasikan ke seluruh BPR yang telah bermitra.
Dari sisi nasabah, dengan E-Deposito, mereka akan mendapat advis elektronik (surat elektronik bukti penempatan deposito), setelah proses pengajuan E-Deposito. Advis E-Deposito memungkinkan proses yang lebih cepat, mudah, dan nyaman.
Terhitung hingga Juli 2022, DepositoBPR by Komunal diklaim telah memroses penempatan deposito dari masyarakat ke lebih dari 160 mitra BPR Komunal yang tersebar di seluruh Indonesia, bernilai lebih dari Rp1 triliun sejak diluncurkan. Pertumbuhan ini mencakup peningkatan nilai transaksi basis nasabah yang semakin besar, serta penguatan dan perluasan ekosistem pelayanan DepositoBPR.
Produk deposito yang ditawarkan mitra BPR, mulai dari Rp300 ribu dengan imbal hasil yang relatif lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan deposito di bank umum. Seluruh pembukaan deposito juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar.
Sebelumnya perusahaan meresmikan aplikasi DepositoBPR untuk menghubungkan berbagai BPR dan nasabah di seluruh Indonesia yang ingin melakukan pembukaan DepositoBPR secara online. Aplikasi tersebut sudah dilengkapi dengan fitur terkini, seperti face ID dan fingerprint untuk login demi menjaga keamanan data nasabah.