Tag Archives: Kenichiro Yoshida

Sony Pamerkan Mobil Elektrik Konsep, Seriuskah Mereka Berkecimpung di Ranah Otomotif?

Sebagai perusahaan konglomerat raksasa, Sony mempunyai sayap bisnis yang sangat luas, di antaranya penyediaan perangkat elektronik, gaming dan hiburan, hingga jasa finansial. Sony menguasai bisnis musik serta jadi pemain besar di industri film dan TV. Dan sejak beberapa bulan silam, khalayak tengah menanti penyingkapan console game next-gen mereka setelah pengumuman nama resminya, ‘PlayStation 5’.

Terkait home console-nya, Sony hanya memperlihatkan logo PS5 di CES 2020. Kejutan terbesar dari mereka di pameran teknologi tahunan itu malah sesuatu yang tidak kita duga: sebuah mobil listrik. Sony memperkenalkan Vision-S, yaitu konsep sedan elektrik yang mengusung berbagai macam teknologi futuristis, kemungkinan dibangun demi memperlihatkan kesanggupan Sony untuk turut bermain di ranah otomotif.

Sony Vision-S mempunyai penampilan yang cukup sederhana. Desainnya tidak terlalu sporty ataupun eksperimental, ia tampak seperti sedan modern dengan empat kursi biasa. Zona depan kendaraan mungkin mengingatkan kita sedikit pada Porsche, lalu melengkapi windshield dan jendela samping, Vision-S juga memiliki sunroof yang lapang. Selain itu, saya melihat penggunaan modul tipis menggantikan kaca spion – boleh jadi bagian dari sistem kameranya.

Mobil konsep ini dibekali oleh tidak kurang dari 33 buah sensor, diposisikan di luar dan dalam. Di bagian interior, Anda akan menemukan layar lebar mengisi area dashboard. Layar juga ditempatkan di depan penumpang belakang (ditambatkan di bagian atas jok depan). Vision-S turut ditopang sistem audio 360 derajat dan konektivitas ‘always-on‘. Beberapa teknologi di sana merupakan persembahan nama-nama seperti BlackBerry dan Bosch.

Detail mengenainya masih sangat minim karena Vision-S dipamerkan di penghujung konferensi pers. Sony hanya membahas kapabilitasnya selama beberapa menit. Satu hal yang jelas adalah, Vision-S ditenagai ‘platform electric vehicle baru’ yang diramu oleh perusahaan pemasok produk otomotif Magna. Sony bilang bahwa platform ini dapat mentenagai jenis kendaraan lain, misalnya SUV. Di atas panggung, CEO Kenichiro Yoshida menyampaikan, “Mobil purwarupa ini merepresentasikan kontribusi perusahaan pada masa depan industri otomotif.”

Tentu saja satu pertanyaan besar yang masih belum terjawab ialah, apakah penyingkapan Vision-S menandai langkah awal perusahaan memasuki segmen otomotif, atau ia hanyalah sebuah pembuktian – bahwa ‘Sony juga bisa menyediakan mobil elektrik pintar jika mereka menginginkannya’? Kemudian soal platform EV tadi, apakah ia tersedia secara eksklusif untuk Sony atau dapat pula digunakan oleh brand lain?

Via The Verge. Header: Pocket-lint.

Sony Konfirmasi Bahwa Mereka Sedang Mengembangkan Console Next-Gen

Menakar dari produk generasi sebelumnya, perjalanan PlayStation 4 dan Xbox One akan berlangsung kira-kira dua sampai tiga tahun lagi hingga penerusnya diluncurkan ke publik. Tanda-tanda pengembangan yang dilakukan Sony sempat terungkap, tapi baru Microsoft saja yang terang-terangan mengakuinya lewat pengungkapan Project Scarlett di ajang E3 2018 bulan Juni kemarin.

Kali ini giliran Sony Interactive Entertainment yang angkat suara soal status produk next-gen mereka. Dalam wawancara dengan Financial Times, CEO Kenichiro Yoshida membenarkan bahwa console maker asal Jepang itu tengah mengembangkan perangkat gaming baru. Yoshida memang belum menyebutkan kata ‘PlayStation’, tapi melihat kepopuleran brand tersebut, kemungkinan besar produsen kembali mengusung namanya di perangkat anyar itu. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah Sony akan sekadar menambahkan angka 5 di belakang namanya?

Komentar Yoshida juga mengindikasikan bagaimana Sony sedang bersiap-siap menyongsong akhir dari siklus hidup PlayStation 4, walaupun belum ada petunjuk mengenai berapa lama penerusnya akan tiba. Menurut sang CEO, sangat penting bagi mereka untuk menyiapkan hardware ‘generasi selanjutnya’. Tentu saja, aspek yang belum dibahas lebih jauh adalah komponen-komponennya.

Namun informasi dari sumber berbeda mengisyaratkan nama produsen yang dipercaya oleh Sony (dan kemungkinan Microsoft) untuk mengotaki platform next-gen mereka. Di bulan Mei kemarin, principal programmer Sony Eropa sempat ketahuan mengutak-utik teknologi AMD, tepatnya mengakses github LLVM yang berkaitan dengan prosesor Ryzen generasi pertama. Lalu dalam interview bersama Jim Cramer, CEO Dr. Lisa Su menginformasikan bahwa AMD kembali berkolaborasi dengan Sony dan Microsoft.

Berdasarkan narasumbernya, Financial Times melaporkan bahwa console baru Sony itu ‘tidak begitu berbeda’ dari apa yang pernah mereka tawarkan sebelumnya, khususnya dilihat dari basis arsitekturnya. Namun meski kehadiran platform next-gen tidak terelakkan, sebetulnya tidak ada alasan bagi Sony untuk buru-buru meluncurkan PlayStation ‘5’. PlayStation 4 tengah menikmati kesuksesan sebagai console terlaris saat ini, dan gamer masih menanti judul-judul besar seperti The Last of Us Part II, Death Stranding dan Ghost of Tsushima.

Sebagai komparasi, sang rival Microsoft tampaknya akan mengambil pendekatan berbeda dalam menghidangkan Xbox baru. Format home console tradisional mungkin akan tetap dipertahankan, namun kabarnya, konsumen juga diberikan solusi alternatif berupa metode streaming/cloud gaming. Arahan tersebut diperkuat oleh pengumuman Project xCloud hari Selasa lalu. Pada dasarnya, xCloud memungkinkan kita menikmati game Xbox di perangkat apapun, didukung oleh data center Azure.

Via Games Industry.