Tag Archives: keyboard mechanical

Razer Pro Click Mini dan Pro Type Ultra Sasar Pekerja Profesional Ketimbang Gamer

Setahun lalu, Razer meluncurkan mouse dan keyboard non-gaming bernama Pro Click dan Pro Type. Melanjutkan upayanya menembus pasar pekerja profesional tersebut, Razer kembali memperkenalkan mouse dan keyboard nirkabel yang lebih ditujukan untuk menunjang produktivitas ketimbang untuk mengincar headshot di Valorant, yakni Pro Click Mini dan Pro Type Ultra.

Sesuai namanya, Pro Click Mini punya dimensi yang ringkas: 100 x 63 x 34 mm. Desainnya simetris dan low-profile, membuat saya langsung teringat pada Logitech MX Anywhere 3. Supaya terasa mantap dalam genggaman, Razer tak lupa menyematkan lapisan karet bertekstur pada sisi kiri dan kanannya.

Pro Click Mini punya setidaknya dua fitur unggulan. Yang pertama adalah switch yang taktil tapi senyap, dengan estimasi ketahanan hingga 15 juta kali klik. Yang kedua adalah scroll wheel yang bisa berganti mode antara Tactile atau Free-Spin, persis seperti milik Razer Basilisk V3 yang dirilis belum lama ini. Untuk berganti antara kedua mode tersebut, cukup tekan tombol di bawah scroll wheel-nya.

Mouse ini dapat terhubung ke total empat perangkat sekaligus; tiga via Bluetooth, satu via dongle USB 2,4 GHz, dengan tombol untuk berpindah koneksi di bagian dasar mouse. Menggunakan dua baterai AA, baterainya diyakini mampu bertahan hingga 725 jam dalam mode Bluetooth, atau 465 jam dalam mode wireless 2,4 GHz. Kalau mouse dirasa terlalu berat, pengguna juga bisa menyelipkan satu baterai saja, akan tetapi daya tahannya tentu tidak akan selama itu.

Terkait performanya, Pro Click Mini mengandalkan sensor optik dengan sensitivitas maksimum 12.000 DPI, sangat tinggi untuk ukuran mouse non-gaming. Ia juga dibekali mouse feet berbahan PTFE agar pergerakannya bisa terasa mulus di atas meja. Kebetulan, Razer juga punya varian mouse pad baru, yaitu Pro Glide XXL yang berukuran 94 x 41 cm.

Beralih ke Pro Type Ultra, keyboard ini juga mengunggulkan mechanical switch yang tidak berisik saat ditekan, menjadikannya sebagai pendamping yang ideal buat Pro Click Mini tadi. Masing-masing keycap-nya terbuat dari bahan ABS, tapi Razer telah melapisinya dengan soft-touch coating supaya terasa empuk pada jari-jari.

Agar semakin nyaman, ia juga datang bersama wrist rest dengan bantalan empuk berlapis kulit sintetis. Seperti mouse-nya tadi, keyboard ini juga dapat terhubung ke empat perangkat yang berbeda via Bluetooth dan dongle USB. Berbekal teknologi HyperSpeed, satu dongle saja sebenarnya sudah bisa menghubungkan Pro Click Mini dan Pro Type Ultra sekaligus ke PC atau laptop.

Dalam sekali pengisian, Pro Type Ultra diklaim mampu beroperasi selama lebih dari 200 jam, baik dalam mode Bluetooth ataupun wireless 2,4 GHz, tapi dengan catatan LED backlight-nya dimatikan. Kalau dinyalakan dalam posisi paling terang, maka daya tahan baterainya anjlok menjadi 13 jam saja. Beruntung ia masih tetap bisa digunakan selagi di-charge.

Di Amerika Serikat, Razer Pro Click Mini saat ini sudah bisa dibeli dengan harga $80, sedangkan Pro Type Ultra dijadwalkan bakal segera menyusul di kuartal keempat tahun ini juga seharga $160. Untuk mouse pad Pro Glide XXL, Razer mematok harga $30.

Sumber: Razer.

Razer BlackWidow V3 Mini HyperSpeed Tawarkan Layout yang Ringkas Tanpa Kompromi

Keyboard TKL alias tenkeyless bukanlah satu-satunya solusi untuk menghemat ruang di atas meja selagi bermain game, sebab masih ada banyak layout keyboard lain yang berukuran lebih ringkas lagi, mulai dari 75%, 65%, 60%, bahkan sampai 40%.

Buat yang tidak tahu, persentase di situ merujuk pada ukurannya relatif terhadap keyboard full-size. Keyboard 60% berarti ukurannya cuma 60% dari keyboard full-size, dan kebetulan layout ini cukup populer di kalangan gamer hingga akhirnya brand periferal kenamaan macam Razer maupun Corsair pun ikut bermain di segmen ini.

Namun keyboard 60% bukan untuk semua orang. Pasalnya, keyboard yang memakai layout ini pada umumnya tidak dilengkapi arrow key sama sekali. Sebagai gantinya, arrow key harus diakses dengan menekan kombinasi tombol, dan ini kerap menjadi deal-breaker bagi mereka yang rutin menggunakan arrow key.

Alternatifnya, mereka bisa melirik keyboard 65%, macam Razer BlackWidow V3 Mini HyperSpeed berikut ini. Ukurannya memang sedikit lebih lebar daripada keyboard 60%, akan tetapi seperti yang bisa dilihat, layout ini masih mengemas arrow key secara lengkap sekaligus sejumlah tombol lain macam “Del”, “Ins”, “PgUp”, maupun “PgDn”.

Embel-embel “HyperSpeed” pada namanya mengacu pada konektivitas nirkabel 2,4 GHz. Namun itu bukan satu-satunya cara menyambungkan keyboard ini ke perangkat, sebab ia turut dibekali koneksi Bluetooth yang dapat di-pair dengan tiga perangkat sekaligus.

Cara yang ketiga adalah dengan meminta bantuan kabel USB-C, yang juga berfungsi sebagai kabel charger untuk BlackWidow V3 Mini, sehingga baterainya akan terus terisi selama keyboard digunakan dalam mode wired. Dalam sekali pengisian, baterainya diyakini bisa bertahan sampai 200 jam pemakaian.

Untuk switch-nya, Razer menawarkan dua pilihan mechanical switch: Green yang tactile sekaligus clicky (berisik), atau Yellow yang linear dan dilengkapi peredam suara. Tiap-tiap switch-nya itu kemudian dibungkus oleh keycap dengan bahan ABS doubleshot, yang berarti tulisan yang tercetak tidak akan pernah pudar seiring penggunaan.

Razer saat ini telah memasarkan BlackWidow V3 Mini HyperSpeed seharga $180 di Amerika Serikat. Kabar baiknya, perangkat ini juga dipastikan bakal hadir di Indonesia mulai awal Juni mendatang, dengan banderol resmi Rp2.799.000.

Sumber: Razer.