Siapa yang tak tahu istilah ‘digital marketing’? Istilah ini adalah salah satu istilah yang menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama pelaku bisnis, pada era digital seperti saat ini. Hal ini dikarenakan digital marketing bukan hanya digunakan pada bisnis skala besar melainkan juga untuk UMKM.
Jadi, pentingkah UMKM menerapkan digital marketing? Bagaimana dengan UMKM yang berada di daerah? Adakah tips dalam menerapkan digital marketing untuk bisnis skala kecil dan menengah?
Muhammad Iqbal Sandira, selaku General Manager Marketing PT Diagnos Laboratorium Utama, berbagi informasi mengenai digital marketing untuk UMKM guna menjawab beberapa pertanyaan di atas.
Tapi, sebelum itu, simak definisi dari istilah digital marketing itu sendiri menurut Iqbal sebagai pelaku digital marketing.
Apa Itu Digital Marketing?
Secara umum, digital marketing adalah sebuah strategi pemasaran yang menggunakan sarana digital. Namun, Iqbal menegaskan bahwa istilah digital marketing yang digunakan di Indonesia memiliki arti yang lebih spesifik. Menurutnya, istilah digital marketing yang sering digunakan di Indonesia lebih mengacu kepada internet marketing.
“Digital itu kan banyak jenisnya, seperti monitor LED dan banner digital. Tapi, di Indonesia orang terbiasa menafsirkan istilah digital marketing itu adalah internet marketing,” ujarnya.
Internet marketing sendiri merupakan strategi pemasaran yang memanfaatkan channel-channel internet, seperti website, aplikasi, dan masih banyak lagi.
Seberapa Penting Digital Marketing untuk Suatu Bisnis?
Bagi Iqbal, digital marketing memiliki peranan penting dalam suatu bisnis, baik bisnis berskala kecil, menengah, maupun besar. Tapi, apa yang membuatnya begitu penting?
Iqbal menjelaskan terdapat dua alasan yang menjadi dasar mengapa digital marketing penting untuk suatu bisnis. Pertama, internet sudah menjangkau setidaknya 75% wilayah di Indonesia. Kedua, industri harus inovatif dan sustain agar sesuai dengan tujuan dari SDGs (Sustainable Development Goals).
“Indonesia itu sudah di-cover oleh internet sebesar tujuh puluh lima persen. Jadi, mau tidak mau memahami channel digital itu urgent untuk industri, dan sesuai juga dengan tujuan SDGs ya dimana industri itu harus inovatif dan sustain. Maka, untuk menjadwab itu semua, industri harus paham digital karena digital adalah masa depan.”
Atas kedua alasan itulah, Iqbal menyatakan pentingnya digital marketing, bahkan untuk usaha skala kecil dan mikro, meskipun teknik yang diterapkan berbeda dengan usaha dengan skala besar.
Tidak hanya menjadi sebuah keharusan, baginya penerapan digital marketing juga merupakan ssebuah kebutuhan. Terlebih lagi dengan adanya kompetitor yang akan selalu melakukan inovasi digital.
“Saya merasa bahwa transformasi digital terutama di bagian marketing itu sangat penting karena kalau tidak dia akan ketinggalan dengan kompetitor. Kompetitor itu banyak melakukan inovasi digital sedangkan kita terlambat. Jadi mau tidak mau digital harus dikejar.”
Apakah UMKM Daerah Perlu Menerapkan Digital Marketing?
Mengingat UMKM tersebar di seluruh penjuru Indonesia, lalu bagaimana dengan UMKM yang berada di daerah atau perbatasan? Apakah digital marketing tetap menjadi sebuah kewajiban untuk diterapkan?
Iqbal berpendapat bahwa digital marketing juga perlu diterapkan oleh UMKM daerah. Hal ini dikarenakan, digital marketing dapat membantu para UMKM menjangkau pelanggan lebih banyak dan lebih mudah.
Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, tahapan atau cara penerapan digital marketing untuk UMKM, khususnya UMKM daerah, tentu berbeda. Alih-alih fokus pada branding, UMKM daerah memiliki urgensi untuk bisa menjangkau pelanggan sejauh mungkin dan secepat mungkin agar bisa dengan cepat menghasilkan cuan.
“Mengenai pengenalan produk, brand awareness, itu tidak menjadi prioritas. Bahkan, itu nomor sekian. Yang penting itu bagaimana membuat channel digital itu me-reach customer. Sejauh mungkin dan secepat mungkin,” tutur Iqbal.
Memulai Penerapan Digital Marketing untuk UMKM
Meskipun menjadi sebuah keharusan, namun memulai penerapan digital marketing untuk UMKM memang tidak mudah. Terlebih lagi, jika belum memiliki ilmunya.
Untuk mengatasinya, Iqbal memberikan dua solusi. Solusi pertama adalah dengan menganggarkan 3% hingga 5% dari keuntungan untuk digunakan mencari orang yang tepat guna membantu penerapan digital marketing pada UMKM.
Jika tidak ingin menggunakan keuntungan untuk merekrut orang lain, solusi kedua adalah dengan menghabiskan waktu untuk belajar secara mandiri.
“Jadi pelan-pelan. Pakai tiga sampai lima persen keuntungan. Coba cari orang yang tepat, freelance yang tepat kalau belum menguasai (digital marketing). Cari informasinya. Saya kira harus berani berinvestasi. Kalau nggak berani berinvestasi ya nggak berkembang. Kalau tidak mau keluar modal, habiskan waktu untuk belajar. Investasi leher ke atas,” ujar Iqbal.
Untuk belajar secara mandiri pun kini sudah semakin mudah. Iqbal menyebutkan bahwa digital marketing bisa dipelajari secara mudah melalui platform-platform seperti Google, YouTube, atau mengikuti bootcamp.
Tips Menerapkan Digital Marketing untuk UMKM
Banyak sekali cara untuk menerapkan digital marketing. Namun, untuk UMKM, Iqbal merekomendasikan untuk fokus pada pemasaran organic.
Pemasaran organik atau organic marketing adalah sebuah pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan traffic ke sebuah usaha melalui channel–channel tidak berbayar. Organic marketing biasanya berkaitan dengan strategi SEO dan channel-channel organik seperti Google dan media sosial.
Kemudian, Iqbal juga memaparkan dua tips atau dua langkah penerapan digital marketing secara organic untuk UMKM, yakni digital presence dan akuisisi keyword potensial.
Digital Presence
Hadir di semua channel digital, seperti Google, Facebook, Instagram, dan YouTube, adalah hal pertama yang harus dilakukan UMKM. Cara ini merupakan strategi agar bisnis Anda bisa selalu hadir ketika audiences melakukan pencarian pada channel-channel digital tersebut.
“Jadi ketika audience mau menentukan pilihannya, dia ada. Itu kayaknya yang paling penting ya. Organik itu kan di facebook beda, search engine beda, Google beda, Instagram beda. Setiap orang search dia ada, di setiap platform manapun.”
Akuisisi Keyword Strategis
Tahap kedua setelah hadir di semua channel digital adalah dengan mengakuisisi keyword potensial atau keyword strategis. Langkah ini adalah contoh penerapan SEO yang menurut Iqbal sangat penting bagi UMKM.
“SEO itu ujung tombak. Karena Google itu zero moment of truth. Ketika orang tidak punya referensi, Google memberikan referensi. Dan itu yang harus diperhatikan oleh teman-teman UKM,” katanya.
Iqbal juga tak lupa memberikan contoh akuisisi keyword untuk memberikan gambaran lebih jelas kepada UMKM.
Misalnya, sebuah bisnis dengan nama Casanova menjual produk baju berukuran besar. Lalu, bisnis tersebut bisa mengakuisisi keyword–keyword yang sering digunakan oleh audiences untuk menemukan produk tersebut. Contohnya seperti long-tail keyword “baju besar ciputat” dan “baju besar di daerah ciputat”.
Meski cara tersebut adalah strategi untuk long-term, namun menurut Iqbal akuisisi keyword strategis tetap perlu dilakukan.
“Ya tantangannya adalah search volume rendah. Tapi lebih baik kita akuisisi aja. Apalagi kalo baru mulai,” ujarnya.
Ternyata, digital marketing juga menjadi sebuah kewajiban untuk UMKM, di manapun mereka berada, pada era digital seperti saat ini. Hanya saja penerapannya memang berbeda dengan digital marketing pada bisnis skala besar.
Meski begitu, di atas Iqbal sudah membagikan cara dan tips penerapan digital marketing untuk UMKM. Sehingga, UMKM bisa mengaplikasikannya dengan mudah dan bisa menjangkau customer lebih banyak dengan bantuan digital.