Tag Archives: KIA

Kia Pamerkan AI yang Dapat Mengadaptasikan Suasana Kabin Mobil Berdasarkan Mood Penumpang

Sebagai salah satu gelaran teknologi terakbar, wajar apabila CES sering dimanfaatkan pabrikan otomotif untuk memamerkan teknologi-teknologi yang mereka siapkan untuk masa yang akan datang. Lihat saja Kia, yang di CES memperkenalkan teknologi Real-time Emotion Adaptive Driving (R.E.A.D.) sebagai bagian dari visi “Beyond Autonomous Driving” mereka.

R.E.A.D. pada dasarnya merupakan sistem berbasis AI yang mampu mengadaptasikan suasana kabin mobil berdasarkan mood penumpang. Asumsinya, di masa yang akan datang sudah tidak ada lagi istilah “pengemudi”, sehingga penumpang harus diperlakukan secara istimewa selama dalam perjalanan.

Beragam sensor dimanfaatkan sistem ini untuk memonitor suasana hati penumpang berdasarkan faktor-faktor seperti ekspresi wajah, laju jantung maupun aktivitas elektrodermal. Setelahnya, pengadaptasian suasana kabin bakal dilakukan dengan memperhatikan kelima indera manusia.

Real-time Emotion Adaptive Driving

Fungsionalitas R.E.A.D. turut ditunjang oleh kursi mobil yang dapat bergetar mengikuti frekuensi musik yang tengah mengalun. Tentu saja kursi ini juga bisa menjadi mesin pijat ketika dibutuhkan, sekaligus menjadi bentuk peringatan ekstra demi menjamin keselamatan penumpang.

Di samping R.E.A.D., Kia juga memperkenalkan V-Touch, sistem kontrol berbasis gesture yang memanfaatkan kamera 3D untuk memonitor pergerakan mata maupun jari-jemari penumpang. Berkat V-Touch, penumpang dapat mengakses beragam fitur dan pengaturan mobil tanpa bantuan tombol maupun layar sentuh sama sekali.

Seperti yang saya bilang di awal, semua ini merupakan bagian dari visi “Beyond Autonomous Driving” yang digagaskan Kia, yang berarti implementasinya masih sangat jauh. Terlepas dari itu, teknologi-teknologi semacam ini merupakan indikasi bahwa ke depannya mobil bakal beralih fungsi menjadi lounge berjalan ketimbang sebatas moda transportasi.

Sumber: Kia dan Engadget.

Grab received funding of 3.7 trillion rupiah from Hyundai and Kia. It'll be used to start electric vehicle projects in Southeast Asia

Grab Receives Funding Worth 3.7 Trillion Rupiah from Hyundai and Kia Motors

Today (11/7) Grab announced new investment worth of $250 million (around 3.7 trillion rupiah) from Hyundai Motor Company and Kia Motors Corporation. This investment has initiated a partnership among those three to start the initiative for electric vehicle development in Southeast Asia. It is Grab’s advanced step to raise funding up to $3 billion by the end of 2018.

Grab, Hyundai, and Kia will launch a series of electric vehicles trials start from Singapore next year. It’s focused on the use of electric vehicles to maximize cost efficiency for Grab drivers. The partnership will also involve regional stakeholders, include the government and industry players in the area, such as building a fast-charging center network.

“As a home to one of the fastest growing consumers in the world, Southeast Asia is considered as a rapid growth market for electric cars. Having unbeatable track record, Grab is the best partner to help electric vehicles adoption in Southeast Asia,” Youngcho Chi, Hyundai Motor Group’s Chief Innovation Officer, said.

The partnership will be focused on presenting electric vehicle maintenance solutions. Therefore, they also plan some research activities for optimization in adjusting climate in Southeast Asia.

“As an owner of the largest electric vehicle group, we are very excited to build a partnership with Hyundai Motor Group in supporting electric vehicle adoption throughout Southeast Asia. We have the same vision about mobility electrification as a key to build an environment-friendly transportation platform with low cost,” Ming Maa, Grab’s President explained.

Last week, Grab has just announced $200 million (worth 3 trillion rupiah) funding from Booking Holdings. Using big capital, Grab wants to make a “super app” platform. It does not only work as a transportation provider but also make benefits for other business models, one of those through GrabPay.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan Grab dari Hyundai dan Kia

Grab Terima Pendanaan 3,7 Triliun Rupiah dari Hyundai dan Kia Motors

Hari ini (07/11) Grab mengumumkan perolehan investasi baru senilai $250 juta (setara 3,7 triliun Rupiah) dari Hyundai Motor Company dan Kia Motors Corporation. Investasi ini turut membentuk kerja sama ketiga pihak untuk memulai inisiatif pengembangan kendaraan listrik di Asia Tenggara. Pendanaan ini menjadi kelanjutan dari ambisi Grab untuk menggalang dana hingga $3 miliar hingga akhir tahun 2018.

Selanjutnya Grab, Hyundai, dan Kia akan meluncurkan serangkaian proyek percontohan kendaraan listrik yang dimulai dari Singapura tahun depan. Percontohan fokus pada penggunaan kendaraan listrik untuk memaksimalkan efisiensi biaya bagi mitra pengemudi Grab. Kemitraan juga akan bekerja dengan para pemangku kepentingan regional, termasuk pemerintah dan pemain industri untuk meningkatkan infrastruktur kendaraan listrik di wilayah tersebut, seperti membangun jaringan pusat-pusat pengisian cepat.

“Sebagai rumah dari salah satu pusat konsumen yang tumbuh paling cepat di dunia, Asia Tenggara merupakan pasar yang berkembang sangat pesat untuk mobil listrik. Dengan rekam jejak yang tak tertandingi, Grab merupakan mitra terbaik yang akan membantu mempercepat adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara,” terang Chief Innovation Officer Hyndai Motor Group, Youngcho Chi.

Kemitraan juga akan fokus menghadirkan solusi perawatan kendaraan listrik. Untuk itu mereka juga merencanakan serangkaian kegiatan riset untuk optimasi kendaraan listrik menyesuaikan iklim di kawasan Asia Tenggara.

“Sebagai pemilik armada kendaraan listrik terbesar di Singapura, kami sangat bersemangat untuk membangun kemitraan dengan Hyundai Motor Group dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di seluruh Asia Tenggara. Kami memiliki visi yang sama tentang elektrifikasi mobilitas sebagai salah satu pondasi kunci untuk membangun platform transportasi yang ramah lingkungan dengan biaya terendah,” terang President of Grab, Ming Maa.

Minggu lalu Grab baru saja mengumumkan perolehan pendanaan senilai $200 juta (setara 3 triliun Rupiah) dari Booking Holdings. Dengan modal besar, Grab ingin menjadikan platformnya sebagai “super apps”. Tidak lagi sekadar sebagai penyedia layanan transportasi, namun juga memberikan manfaat untuk model bisnis lain, salah satunya melalui GrabPay.

Application Information Will Show Up Here

Hyundai dan Kia Bakal Pasangkan Panel Surya pada Mobil Buatannya

Mobil elektrik dan panel surya merupakan kombinasi yang tepat demi mewujudkan Bumi yang lebih hijau. Namun ketika keduanya disatukan, efisiensi pun menjadi pertanyaan besar. Karena bidang yang tersedia untuk menempatkan panel surya tergolong kecil serta posisi yang kurang optimal, panel surya belum bisa menjadi sumber energi utama suatu mobil elektrik.

Namun itu tidak mencegah Hyundai dan Kia untuk bereksperimen di bidang ini. Meski tak bisa menjadi sumber energi utama, panel surya setidaknya bisa membantu menghasilkan output ekstra untuk mobil elektrik, dan itu tidak ada salahnya diterapkan selama tidak memberikan pengaruh negatif apa-apa.

Hyundai dan Kia tengah sibuk mengembangkan tiga jenis panel surya untuk mobil sekaligus. Generasi yang pertama ditujukan untuk mobil hybrid, yang diestimasikan mampu mengisi 30 – 60 persen kapasitas baterai mobil hybrid dalam kondisi normal dan cuaca yang optimal (tidak hujan atau berawan).

Hyundai semi-transparent solar panel

Generasi yang kedua ditujukan untuk mobil bensin biasa, akan tetapi panel suryanya sendiri berwujud semi-transparan. Karena hampir tembus pandang, panel surya ini dapat diintegrasikan ke panoramic sunroof, membiarkan lebih banyak cahaya masuk selagi mengisi aki mobil secara konstan.

Generasi ketiga adalah yang ditujukan buat mobil bermesin listrik sepenuhnya. Panel ini dirancang untuk dipasang pada bagian atap dan kap mesin demi memaksimalkan output energi yang dihasilkan.

Tujuan akhir yang hendak dicapai Hyundai dan Kia adalah supaya mobil tidak sekadar mengonsumsi energi secara pasif, tapi juga aktif memproduksinya. Kalau untuk menjadi sumber energi utama, sepertinya teknologi panel surya masih harus dikembangkan lebih jauh lagi.

Sumber: Hyundai via Electrek.

Separated Sound Zone Ciptakan Zona Audio yang Berbeda untuk Tiap Penumpang dalam Mobil

Ketika mobil kemudi otomatis sudah menjadi mainstream nanti, peran sistem hiburan dalam mobil jelas bakal semakin menguat. Masalahnya, tidak semua orang punya selera musik atau tontonan yang sama, sehingga sering kali harus ada yang mengalah dan pada akhirnya memasang muka cemberut di sepanjang perjalanan.

Solusinya kalau menurut Hyundai dan Kia adalah teknologi bernama Separated Sound Zone (SSZ). Sesuai namanya, sistem yang terpasang pada mobil ini dapat menciptakan zona audio yang berbeda untuk setiap penumpang, termasuk sang pengemudi.

Dengan begitu, pengemudi bisa fokus mendengarkan petunjuk navigasi plus podcast misalnya, lalu masing-masing penumpang di depan dan belakang dapat menikmati playlist musik favoritnya sendiri-sendiri. Tidak ada yang harus mengalah, namun di saat yang sama mereka masih bisa berkomunikasi satu sama lain dengan leluasa, sebab gelombang suara yang ‘dinetralkan’ di tiap-tiap zona hanyalah yang berasal dari speaker.

Hyundai-Kia Separated Sound Zone

Jauh sebelum ini, Harman sebenarnya sudah mengungkap teknologi serupa yang mereka juluki Individual Sound Zones. Premis dan cara kerja SSZ besutan Hyundai dan Kia ini cukup mirip, dan mereka pun juga sudah mengembangkannya cukup lama, sejak 2014 tepatnya.

Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, Hyundai dan Kia bakal menyematkan SSZ pada mobil produksi mereka dalam satu atau dua tahun ke depan. Sebelum era mobil self-driving terwujudkan, sepertinya teknologi ini hanya akan tersedia pada mobil yang tergolong di kelas premium saja.

Sumber: New Atlas dan Kia.