Tag Archives: Kipin

Edtech Startup Pendidikan.id to Reach Profitability, Preparing for Series A Round

Edtech startup Pendidikan.id, known for its product Kipin (Smart Kiosks), revealed that it is in the process of raising Series A to launch the company’s expansion plan to schools in rural areas and 3T which have difficulty getting internet access. With the B2B2C model and targeting schools as users, it is claimed that company finances have entered the profitability stage.

Pendidikan.id’s CEO, Santoso Suratso explained to DailySocial that the company started Kipin to answer the needs of students in remote areas who have had difficulty getting internet access.

The position of the company is slightly different from other edtech players, which mostly create web-based solutions or applications, Kipin is in the form of a kiosk resembling an ATM in which there are materials that can be accessed by students without needing an internet network.

“Kipin ATM answers and provides solutions to all of this, in terms of schools, and the village hall is very happy because it really helps them,” he said.

He continued, among the investors at Pendidikan.id there is Garden Impact, a Singapore-based investor focused on investing in commercially sustainable businesses. They entered Pendidikan.id in 2016 for seed investment, then provide additional funding, to be precise in 2018 and 2019.

The funds obtained are used for research and product development. Another investor, there is a local property company The Paradise Group (Indonesian Paradise Property). In the list of Garden Impact portfolio, there is also an edtech company that focuses on finance, DanaDidik.

Sumber: Kipin (Kios Pintar)
Source: Kipin (Kios Pintar)

Kipin updates

The company places Kipin as a learning support infrastructure in the PJJ (Distance Learning) era so that schools have a learning method where students remain in class, even though they are physically absent at school to access the content provided by Kipin. There are more than 2500 school textbooks, videos, practice questions on UNBK-based tryouts, up to 350 comics.

All of this content is already in the machine, so the operation of this machine does not use the internet, only electricity. So, both students and teachers can access and download all of this content to their devices without credit or quota because there is already an ‘eduSPOT’ wifi network on the machine.

Every month Kipin ATM will be updated automatically, so users will always get the latest subject matter. Additional technology contained in ATMs includes backup power, including backup batteries. If the electricity connection is suddenly cut off, then Kipin ATM can still last several hours.

“Kipin is free for all students because the school is buying it (B2B2C), so children who are less fortunate can still use it. Even if the device does not have a SIM card, it can still run because there is eduSPOT technology at Kipin. One kiosk can serve one school with up to 500 students. ”

Santoso continued, “We created this innovation ourselves based on Pak Jokowi’s idea. These are all the results of annual research and development, from seven years ago. ”

In addition to Kipin ATM, the company also has other products, namely Kipin PTO, a learning evaluation system tool and a paperless exam without internet that is in accordance with the Minimum Competency Assessment (AKM). This AI-powered device helps teachers during PJJ because all exam questions are solved by cellphones, tablets, or laptops and don’t need to be connected to the internet.

Equipped with a question upload system with Ms. Word and Ms. Excel, exam results will appear shortly after completion, a time management system is available for starting and ending exams, and supports essay questions with weights determined by the teacher.

“With the AI ​​feature, teachers can save time, have auto-grading, and so on. It’s all digital-based, paperless, therefore, it’s cost-effective. ”

Santoso also said, in this PJJ era, Kipin adoption remains high because teachers who have used Kipin feel happy because there are no differences and already understand how work works.

Currently, the products made by Pendidikan.id have been used by schools in rural areas, including Jambi, Banten, Bandung, Purwokerto, Semarang, Surabaya, Lombok, North Kalimantan, East Kalimantan, Gorontalo, Palu, Kupang, as well as in Jabotabek.

Pendidikan.id is said to have a total team of 100 people. The engineering team at the company is divided into three divisions, namely for educational content development, hardware and design development, and software, web, and applications.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Startup edtech Pendidikan.id dengan produknya Kipin (Kios Pintar) fokus ke sekolah di daerah rural dan 3T yang sulit mendapat akses internet

Startup Edtech Pendidikan.id Klaim Tembus Profitabilitas, Persiapkan Putaran Seri A

Startup edtech Pendidikan.id, dikenal dengan produknya Kipin (Kios Pintar), mengungkapkan sedang memproses penggalangan seri A untuk melancarkan rencana ekspansi perusahaan ke sekolah di daerah rural dan 3T yang sulit mendapat akses internet. Dengan model B2B2C dan menargetkan sekolah sebagai pengguna, diklaim keuangan perusahaan sudah masuk ke tahap profitabilitas.

Kepada DailySocial, CEO Pendidikan.id Santoso Suratso menerangkan perusahaan merintis Kipin untuk menjawab kebutuhan pelajar di daerah pelosok yang selama ini sulit mendapatkan akses internet.

Posisi perusahaan sedikit berbeda dibandingkan pemain edtech lainnya, kebanyakan membuat solusi berbasis situs atau aplikasi, Kipin berbentuk kios menyerupai ATM yang di dalamnya terdapat materi-materi yang dapat diakses pelajar tanpa memerlukan jaringan internet.

“Kipin ATM menjawab dan memberikan solusi ke semua ini, jadi untuk sekolah, balai desa sangat senang karena sangat menolong mereka,” ujarnya.

Dia melanjutkan, dalam jajaran investor di Pendidikan.id terdapat Garden Impact, pemodal dari Singapura yang fokus pada investasi di bisnis yang berkelanjutan secara komersial. Mereka masuk ke Pendidikan.id pada 2016 untuk investasi tahap awal, lalu melakukan penambahan sebanyak dua kali, tepatnya 2018 dan 2019.

Dana yang didapat dimanfaatkan untuk riset dan pengembangan produk. Investor lainnya, terdapat perusahaan properti lokal The Paradise Group (Indonesian Paradise Property). Dalam portofolio Garden Impact, juga terdapat perusahaan edtech yang fokus pada di finansial yakni DanaDidik.

Sumber: Kipin (Kios Pintar)
Sumber: Kipin (Kios Pintar)

Perkembangan Kipin

Perusahaan menempatkan Kipin sebagai infrastruktur pendukung pembelajaran di era PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) agar sekolah memiliki metode belajar di mana siswa tetap hadir di kelas, meskipun secara fisik tidak hadir di sekolah untuk mengakses konten-konten yang disediakan Kipin. Ada lebih dari 2500 buku pelajaran sekolah, video, latihan soal tryout berbasis UNBK, hingga 350 komik.

Semua konten ini sudah ada di dalam mesin, sehingga operasional mesin ini tidak menggunakan internet, hanya listrik. Sehingga, baik siswa maupun guru dapat mengakses dan mengunduh seluruh konten ini ke perangkat mereka tanpa pulsa atau kuota karena sudah terdapat jaringan wifi ‘eduSPOT’ di dalam mesin.

Tiap bulannya Kipin ATM akan ter-update secara otomatis, sehingga pengguna akan selalu mendapat materi pelajaran terbaru. Teknologi tambahan yang terdapat di ATM terdapat backup power, termasuk baterai cadangan. Apabila koneksi listrik tiba-tiba terputus, maka Kipin ATM masih mampu bertahan beberapa jam.

“Kipin gratis untuk semua siswa karena sekolahnya yang beli (B2B2C), jadi untuk anak yang kurang mampu tetap bisa pakai. Bahkan bila gawainya tidak ada SIM card juga tetap bisa jalan karena ada teknologi eduSPOT di Kipin. Satu kios ini bisa melayani satu sekolah sampai dengan 500 siswa.”

Santoso melanjutkan, “Inovasi ini kami ciptakan sendiri berdasarkan ide Pak Jokowi. Ini semua hasil riset dan development tahunan, sudah dari tujuh tahun lalu.”

Selain Kipin ATM, perusahaan juga memiliki produk lainnya yakni Kipin PTO, perangkat sistem evaluasi belajar dan ujian paperless tanpa internet yang sesuai dengan Asesemen Kompetensi Minimum (AKM). Perangkat bertenaga AI ini membantu guru saat PJJ karena seluruh soal ujian diselesaikan dengan HP, tablet, atau laptop dan tidak perlu terkoneksi internet.

Dilengkapi dengan sistem upload soal dengan Ms.Word dan Ms.Excel, hasil ujian akan muncul sesaat setelah selesai, tersedia sistem manajemen waktu untuk memulai dan mengakhiri ujian, dan mendukung soal esai dengan bobot ditentukan oleh guru.

“Dengan fitur AI, guru bisa hemat waktu, ada auto grading, dan lain-lain. Semua ini berbasis digital, tanpa kertas, sehingga hemat biaya.”

Santoso bahkan mengklaim, di era PJJ seperti ini adopsi Kipin tetap tinggi karena guru-guru yang telah menggunakan Kipin merasa senang karena tidak perbedaan dan sudah paham dengan cara kerja kerja.

Saat ini produk yang dibuat Pendidikan.id telah digunakan oleh sekolah-sekolah di daerah rural seperti di Jambi, Banten, Bandung, Purwokerto, Semarang, Surabaya, Lombok, Kalimantan Utara, Kaltim, Gorontalo, Palu, Kupang, juga di Jabotabek.

Total tim Pendidikan.id disebutkan mencapai 100 orang. Tim engineer di perusahaan terbagi menjadi tiga divisi, yakni untuk pengembangan konten pendidikan, pengembangan hardware dan desain, dan software, web, dan aplikasi.

Application Information Will Show Up Here