Tag Archives: kirin 810

Huawei Nova 7, MatePad, dan FreeBuds 3i Resmi Dijual di Indonesia

Setelah meluncurkan smartphone flagship-nya, Huawei kembali melayani pasar Indonesia dengan meluncurkan perangkat barunya. Kali ini yang diluncurkan tidak hanya satu perangkat, tetapi ada tiga buah perangkat yang diperkenalkan di Indonesia. Ketiga perangkat tersebut adalah Huawei Nova 7, Freebuds 3i, dan MatePad.

Huawei meluncurkan ketiganya dengan mengandalkan ekosistem yang mereka miliki. “Kami berpegang teguh pada misi kami yaitu menghadirkan inovasi pengalaman baru dengan setiap iterasi di setiap produk. Tidak hanya untuk perangkat keras tetapi juga perangkat lunak, kami telah membangun dan menciptakan terobosan yang lebih lanjut akan membentuk ekosistem kami dan membawa konektivitas tanpa batas yang belum pernah ada sebelumnya. Produk-produk kelas menengah ini mengandung kualitas andalan bagi konsumen muda kami yang peduli dengan desain dan teknologi. Kami optimis bahwa produk-produk ini dapat mendukung kehidupan sehari-hari mereka”, kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director HUAWEI CBG Indonesia 

(ki-ka) Lo Khing Seng dan Edi Supartono (2)

Huawei Nova 7 merupakan perangkat smartphone pertama di dunia yang menggunakan HiSilicon Kirin 985 sebagai SoC-nya. Kirin 985 sudah mendukung 5G, yang membuat perangkat ini sudah siap jika pemerintah menggelar jaringan 5G di Indonesia. Selain itu, Kirin 985 juga memiliki sebuah ISP (Image Signal Processor) tersendiri yang akan meningkatkan kualitas hasil fotonya. Dan dengan menggunakan SoC ini, berarti bahwa Nova 7 sudah mendukung pengisian cepat 40 watt.

Huawei Nova 7 memiliki empat buah kamera di mana yang utamanya memiliki resolusi 64 MP. Kamera lainnya adalah telephoto yang bisa mengambil zoom hybrid 5x dan digital hingga 20x. Dua kamera lainnya adalah untuk mengambil gambar makro serta ultrawide hingga 120 derajat.

Perangkat kedua yang diluncurkan kali ini adalah Huawei MatePad. MatePad merupakan sebuah tablet dengan dimensi layar 10,4 inci dengan resolusi 2000×1200. Tablet ini juga didukung dengan speaker Harman Kardon sehingga diklaim memiliki suara yang jernih. Perangkat ini juga sudah mendukung stylus bernama Huawei M-Pencil yang dijual secara terpisah.

HUAWEI NOVA 7

Huawei MatePad menggunakan SoC HiSilicon Kirin 810 yang memakai prosesor dua inti Cortex A76 dan enam inti Cortex A55 serta GPU Mali G52. Untuk menjalankan sistemnya, Huawei menanamkan baterai dengankapasitas 7250 mAh. SoC ini sendiri sudah mendukung GPU Turbo 3.0 yang bisa meningkatkan performanya saat dibutuhkan.

Perangkat terakhir adalah Huawei FreeBuds 3i yang merupakan sebuah True Wireless Stereo. Berbeda dengan Freebuds 3, 3i memiliki desain in-ear sehingga lubang kuping akan tertutup seluruhnya. Hal ini tentu saja akan membuat suara dari luar tidak akan masuk sehingga memiliki fungsi noise cancellation secara pasif. Tidak berhenti sampai di situ, TWS ini juga ternyata memiliki active noise cancellation.

Huawei Nova 7 dijual dengan harga Rp. 6.899.000. Sedangkan Huawei MatePad bisa didapatkan dengan harga Rp. 4.299.000 tanpa M-Pencil. Untuk Huawei Freebuds 3i dijual dengan harga Rp. 1.399.000.

Tablet masih diminati?

Penjualan smartphone di masa pandemi COVID-19 ternyata cukup mengagetkan. Banyak vendor yang justru kehabisan unit perangkatnya pada saat penjualan pertama mereka. Lalu bagaimana dengan penjualan tablet? Apalagi, saat ini Huawei justru mengeluarkan MatePad di masa pandemi seperti ini.

HUAWEI MATEPAD

Bapak Lo Khing Seng pun menjawab pertanyaan saya mengenai tren tablet, khususnya MatePad. Beliau mengatakan justru pada masa pandemi seperti ini, permintaan tablet malah mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan belajar dan bekerja di rumah, serta kebutuhan orang akan hiburan. Dan peningkatan ini juga sudah terlihat signifikan. 

Pada lini produk Huawei MatePad Pro, ternyata respon masyarakat juga sangat baik. Jadi, bapak Lo Khing Seng pun yakin dengan penjualan MatePad yang memiliki harga lebih terjangkau dan memiliki sasaran pada pasar mid range.

Apa Beda FreeBuds 3 dengan 3i?

Dengan meluncurnya FreeBuds 3i, tentu saja orang akan bertanya mengenai perbedaan antara keduanya. Edy Supartono selaku Country Training Manager Huawei Indonesia menjelaskan bahwa secara kasat mata, desain keduanya berbeda, di mana yang satu berbentuk lebih bulat dan yang satu lebih panjang.

(ki-ka) Lo Khing Seng dan Edi Supartono

Ear tips juga merupakan pembeda dari FreeBuds 3 dengan 3i, di mana 3i memiliki ear tips dengan bahan karet. Dan terakhir, Edy mengatakan bahwa segmen penjualan kedua TWS pun juga berbeda, di mana FreeBuds 3i dijual juga pada pasar mid range. Untuk spesifikasinya, kapasitas baterai juga menjadi pembeda antara keduanya. Dan terakhir, ukuran driver keduanya juga berbeda, di mana membuat suara FreeBuds 3 lebih ke arah bas dan 3i lebih balanced.

 

Honor 9X dan 9X Pro Hadir Membawa Layar Tanpa Notch Beserta Kamera Pop-up

Pasar smartphone kelas menengah kembali diramaikan berkat penawaran terbaru dari sub-brand Huawei, Honor. Melanjutkan sepak terjang Honor 8X tahun lalu, Honor 9X dan 9X Pro baru saja diperkenalkan secara resmi di Tiongkok, dan keduanya ternyata membawa peningkatan yang cukup signifikan untuk ukuran jeda hanya satu tahun dari pendahulunya.

Perubahan yang cukup drastis ini pun sudah kelihatan dari luar. Baik Honor 9X maupun 9X Pro sama-sama mengadopsi desain tanpa bezel ataupun notch, sehingga cuma menyisakan sedikit bezel di bawah layar. Mengikuti tren yang sedang ramai sekarang, Honor 9X dan 9X Pro juga mengusung kamera depan model pop-up.

Layar tanpa notch ini merupakan panel LCD berukuran 6,6 inci, dengan resolusi 2340 x 1080 pixel. Dibandingkan Honor 8X, Honor 9X dan 9X Pro semestinya mampu menghadirkan peningkatan performa yang signifikan berkat penggunaan chipset Kirin 810 dengan prosesor octa-core, terlebih 9X Pro yang turut dilengkapi sistem liquid cooling.

Honor 9X Pro / Honor
Honor 9X Pro / Honor

Chipset tersebut didampingi oleh pilihan RAM 4 GB atau 6 GB, serta storage internal 64 GB atau 128 GB pada Honor 9X. Honor 9X Pro di sisi lain lebih unggul berkat RAM 8 GB, serta pilihan storage 128 atau 256 GB. Kedua model sama-sama dibekali slot microSD untuk menambah kapasitas penyimpanan hingga 512 GB.

Baterai milik 9X dan 9X Pro tercatat memiliki kapasitas 4.000 mAh, dan kabar baiknya, charging-nya sudah mengandalkan sambungan USB-C, bukan lagi micro USB seperti pada Honor 8X. Juga berubah adalah posisi sensor sidik jarinya, yang pada 9X dan 9X Pro telah dipindahkan ke bagian samping.

Mengenai kamera, Honor 9X mengandalkan kamera belakang 48 megapixel f/1.8, dibantu oleh depth sensor 2 megapixel. Honor 9X Pro juga demikian, tapi yang membedakan, ia turut dilengkapi kamera ketiga yang mengunggulkan perpaduan sensor 8 megapixel dan lensa wide-angle. Kamera depannya yang bermekanisme pop-up itu sendiri memiliki resolusi 16 megapixel dengan lensa f/2.2.

Untuk pemasarannya, Honor 9X dan 9X Pro bakal segera dijual mulai awal Agustus nanti di dataran Tiongkok terlebih dulu. Di sana harganya dipatok mulai 1.399 yuan (± Rp 2,9 juta) untuk varian termurah Honor 9X dengan RAM 4 GB dan storage 64 GB, sedangkan varian termahal Honor 9X Pro dengan RAM 8 GB dan storage 256 GB dihargai 2.399 yuan (± Rp 4,9 juta).

Sumber: Android Authority.