Tag Archives: kirin a1

[Review] Honor Watch GS Pro: Desain Keren, Kokoh, dan Baterai Lebih dari 3 Minggu

Beberapa orang mungkin tidak melirik sebuah smartwatch karena modelnya yang terasa ringkih. Biasanya mereka adalah orang-orang yang menyukai model-model rugged seperti G-Shock dari Casio. Hal tersebut dikarenakan model rugged sering disamakan dengan ketahanannya, kekuatannya, serta ketangguhannya untuk aktivitas outdoor seperti olah raga alam. Ternyata, Honor memiliki jam tangan pintar yang memiliki model rugged.

Perusahaan asal Tiongkok ini memperkenalkan Honor Watch GS Pro. Honor Watch GS Pro adalah smartwatch terbaru dari Honor yang mengkombinasikan desain rugged dengan durabilitas tinggi serta fitur yang lengkap. Biasanya, jam tangan pintar dari Honor dan Huawei tidak memiliki tambahan aplikasi yang membuat orang juga cukup menyayangkannya. Ternyata, Honor Watch GS Pro sudah dilengkapi dengan toko aplikasi.

Honor Watch GS Pro

Spesifikasi yang dibawa oleh Honor Watch GS Pro masih sama dengan MagicWatch 2. Hal ini juga berarti spesifikasinya masih sama pula dengan Huawei Watch GT 2. Berikut adalah spesifikasi lengkap dari Honor Watch GS Pro yang saya dapatkan

SoC HiSilicon Kirin A1
CPU ARM Cortex M7 200 MHz
RAM 32 MB
Internal 4 GB
Layar 1.39 inci OLED 454×454
Baterai 790 mAh
Sistem Operasi Huawei Lite OS
Konektivitas Bluetooth 5.1 + BLE, GPS + GLONASS
Dimensi 48 x 48 x 13,6 mm
Bobot 45.5 gram

Honor juga memberikan baterai yang lebih besar pada Watch GS Pro. Menurut situs resmi mereka, Honor Watch GS Pro dibenamkan baterai sebesar 790 mAh yang mampu bertahan hingga 25 hari. Hal ini tentu hampir dua kali lipat dari Magic Watch 2  46mm yang hanya 455 mAh dan bisa bertahan 14 hari saja.

Unboxing: Hanya Charger

Didalam paket penjualannya hanya akan ditemukan charger saja. Charger ini sendiri masih sama dengan jam pintar keluaran Honor generasi sebelumnya, sehingga mereka yang memiliki Magic Watch 2 masih bisa digunakan charger-nya.

Honor Watch GS Pro - Charger

Desain

Saat membuka paket penjualannya, saya langsung terkesan dengan bentuknya yang terlihat kokoh. Pertama kali melihat saya memang langsung teringat dengan desain-desain kokoh dari jam tangan Casio, yaitu G-Shock. Bentuk layarnya sendiri bundar sehingga memang mirip dengan kebanyakan jam tangan yang beredar di pasaran.

Tali jam tangan yang terpasang pada Honor Watch GS Pro sudah menggunakan bahan karet. Bahan ini tentu saja lebih cocok untuk mereka yang gemar berolah raga. Talinya sendiri bisa diganti dengan mudah, yaitu dengan menggeser pin kecil yang ada hingga terlepas. Strap Huawei Honor Watch GS Pro menggunakan standar 22 mm.

Honor Watch GS Pro - Strap pin

Layar dari Honor Watch GS Pro sudah menggunakan jenis AMOLED yang jika menggunakan background hitam, akan lebih hemat daya. Layarnya memiliki dimensi 1,39 inci dengan resolusi 454×454. Sayangnya, belum ada informasi apakah layarnya menggunakan Gorilla Glass atau tidak. Namun melihat dari generasi-generasi sebelumnya, seharusnya Watch GS Pro juga sudah menggunakan Gorilla Glass atau Sapphire Glass.

Berbicara mengenai kekuatan, Honor Watch GS Pro juga memiliki sertifikasi militer, yaitu MIL-STD-810G. Secara teoritis, jam tangan ini seharusnya lebih tahan terhadap benturan keras dan kondisi lingkungan yang lebih keras. Ada 14 pengujian yang telah dilakukan pada perangkat ini, seperti benturan, rendaman air, radiasi solar, tinggi rendahnya suhu, dan lain sebagainya. Hal ini membuatnya lebih cocok untuk mereka yang gemar olah raga seperti hiking dan panjat tebing.

Honor Watch GS Pro - Sensors

Walaupun memiliki desain yang berbeda, penempatan tombol pada Watch GS Pro masih sama dengan pendahulunya, yaitu pada bagian kanannya dan jumlahnya juga dua buah. Yang bagian atas digunakan untuk menampilkan menu fungsi yang ada pada jam tangan pintar ini serta menjadi tombol home. Tombol yang bawah dibuat khusus untuk fungsi-fungsi olah raga. Saat digeser layarnya dari bagian atas ke bawah, akan muncul quick setting seperti perangkat Android.

Di bagian bawahnya terdapat sensor untuk mendeteksi detak jantung. Jam tangan pintar ini juga sudah dilengkapi dengan GPS, gyroscopeaccelerometer, sensor tekanan udara dan cahaya. Pada bagian bawah itu pula terdapat tulisan bahwa jam tangan ini sudah memiliki kemampuan menyelam dengan 5 ATM, yaitu 50 meter atau 50 atmosphere.

Honor Watch GS Pro - Buttons

Dan akhirnya, jam tangan pintar dari Honor saat ini sudah mendukung instalasi aplikasi khusus. Hal ini juga hadir pada update firmware versi 10.1.2.56 yang sudah dapat diinstalasikan saat ini juga. Saat ini, jam tangan yang saya dapatkan sudah mendapatkan firmware dengan versi 10.1.3.32.

Toko aplikasi untuk Honor masih menjadi satu pada aplikasi Health. Aplikasinya sendiri masih dapat dihitung dengan tangan. Semoga saja Honor menggandeng banyak developer sehingga bisa meramaikan aplikasi untuk jam tangan pintarnya sehingga bisa memiliki fungsi yang lebih luas lagi.

Pengalaman Menggunakan: Keren dan benar tahan lama

Saya mencoba jam tangan Honor Watch GS Pro mulai pada tanggal 22 November 2020 yang lalu. Saat pertama kali menyalakan dan melakukan pairing dengan smartphone, sebuah notifikasi update firmware pun muncul. Cukup senang pada saat membaca bahwa pada firmware tersebut, Honor Watch GS Pro mendukung aplikasi pihak ketiga yang menandakan bahwa ekosistem jam tangan pintar mereka yang berkembang.

Paket penjualan dari jam tangan pintar ini memang hanya berisikan Watch GS Pro, kabel USB-C, serta kepala charger itu sendiri. Ternyata, kepala charger yang dimiliki oleh Watch GS Pro sama dengan Honor Magic Watch 2 dan Huawei Watch GT 2. Jika Anda memiliki kedua jam tangan tersebut, tentu saja bisa menggunakan alat pengisi baterai yang lama. Hal ini juga menandakan bahwa Honor Watch GS Pro tidak mendukung wireless charging.

Honor Watch GS Pro - update firmware

Setelah melakukan update firmware, saya melakukan pengisian ulang baterai dari sekitar 40% sampai penuh yang memakan waktu kurang dari satu jam. Saya menggunakan jam tangan pintar ini dengan menyalakan koneksi bluetooth hanya pada hari pertama saja. Selanjutnya, saya mematikan koneksi tersebut karena lebih sering di rumah saja.

Saya mencoba beberapa hal yang dikeluhkan oleh pengguna jam tangan pintar dari Honor, yaitu masalah notifikasi dari Whatsapp Call. Ternyata tidak ada masalah mengenai notifikasi tersebut, asalkan jam tangan pintar ini dipasang di tangan. Namun sayangnya, hanya notifikasinya saja yang bisa diterima di jam tangan pintar ini. Jadi, panggilan telepon melalui aplikasi pihak ketiga seperti Whatsapp, Telegram, dan FB Call hanya notifikasinya saja dan tidak bisa menerima langsung dari jamnya.

Honor Watch GS Pro - SpO2

Jika kita mendapatkan panggilan telepon melalui jaringan seluler, Watch GS Pro yang terhubung melalui bluetooth akan memberikan tanda terima atau tolak. Saya juga bisa langsung berbicara melalui jam tangan ini tanpa harus mengeluarkan smartphone dari kantung. Jadi, kita bisa berlagak seperti James Bond dengan langsung berbicara melalui jam tangan pintar ini. Hal tersebut bisa diwujudkan karena ada microphone dan speaker pada jam tangan pintar ini.

Saya juga bisa mendengarkan musik langsung pada jam tangan ini. Suara yang dikeluarkan dari speaker yang ada pada bagian bawahnya ternyata cukup kencang. Selain melalui speaker tersebut, saya juga bisa membuat perangkat ini untuk terhubung dengan TWS melalui bluetooth. Fungsi musik yang ada juga bisa juga dipakai untuk mengontrol perintah dasar aplikasi musik seperti Spotify, seperti untuk skip lagu yang sedang diputar.

Honor Watch GS Pro - Di Tangan

Fungsi-fungsi lain yang sangat penting pada jam tangan pintar ini adalah deteksi detak jantung, tingkat stres, dan juga kadar oksigen dalam darah. Walaupun produsen jam tangan pintar mengatakan bahwa perangkat ini bukanlah perangkat medis, namun setidaknya informasi yang diberikan cukup akurat. Kadar SpO2 sendiri saat ini cukup penting karena mampu mendeteksi salah satu gejala COVID-19. Jadi, memiliki jam tangan dengan fungsi-fungsi ini sangat penting dalam keadaan pandemi seperti sekarang.

Fitur lainnya yang saya juga sering coba adalah kompas. Kompas yang ada juga bisa memberikan informasi akurat mengenai arah mata angin. GPS juga sudah ada didalam jam tangan pintar ini, sehingga bisa membantu pada saat berolah raga. Mode olah raga pada jam tangan ini juga mencapai 100 jenis.

Honor Watch GS Pro - 3rd party application

Hari ini (Senin tanggal 14 Desember 2020) merupakan hari ke 23 saya menggunakan Honor Magic GS Pro. Sisa baterai yang ada pada perangkat ini tinggal 19% tanpa pengisian ulang lagi semenjak tanggal 22 November 2020 yang lalu. Hal ini cukup membuktikan bahwa Honor Watch GS Pro memang bisa bertahan hingga 25 hari, sesuai dengan klaim mereka. Oh iya, saya tidak menyalakan fungsi Always-On pada jam tangan ini.

Verdict

Selama ini, jam tangan pintar Honor selalu menyasar pada pengguna mainstream. Hal seperti ini yang mungkin belum terlihat oleh mereka yang suka melakukan olah raga ekstrim seperti mendaki gunung atau panjat tebing. Oleh karena itu, Honor membuat desain dari jam tangannya yang bisa menarik mereka yang suka akan olah raga ekstrim tersebut dengan Honor Watch GS Pro.

Chipset Kirin A1 lagi-lagi digunakan pada jam tangan yang satu ini. Kinerjanya memang tidak perlu dipertanyakan lagi untuk menjalankan sebuah jam tangan pintar dengan daya tahan yang cukup lama. Saya juga tidak pernah menemukan lag pada saat mengoperasikannya. Baterainya pun juga bisa bertahan lebih dari 23 hari pada saat saya memakainya.

Fungsi pada jam tangan yang satu ini memang cukup standar untuk ukuran smartwatch di tahun 2020. Hal tersebut diperkuat lagi dengan kemampuannya untuk bisa diinstalasikan aplikasi pihak ketiga. Hal tersebut cukup melengkapi fitur-fitur yang ada seperti pendeteksi detak jantung serta SpO2. Hal ini menambah kenyamanan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Harga dari Honor Watch GS Pro juga tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan fitur yang dimilikinya. Harganya memang lebih mahal jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yaitu Rp. 2.999.000, yang tidak memiliki fungsi selengkap Watch GS Pro. Namun hal tersebut menandakan bahwa jika Watch GS Pro terasa lebih mahal, maka Anda bisa memilih generasi sebelumnya seperti MagicWatch 2.

Sparks

  • Daya tahan baterai lebih dari tiga minggu
  • Responsif saat bernavigasi
  • Desain kokoh
  • Feature bawaan cukup lengkap, seperti SpO2 dan heart rate
  • 5 ATM
  • Mendukung aplikasi pihak ketiga

Slacks

  • Tidak bisa digunakan untuk menerima panggilan VOIP Messenger seperti Whatsapp Call dan Telegram Call
  • Tidak mendukung Wireless charging

 

Smartwatch Huawei Watch GT 2e Hadir, Punya 100 Deteksi Olah Raga

Huawei kembali mengeluarkan sebuah perangkat smartwatch yang termasuk ke dalam keluarga Watch GT 2. Kali ini dengan nama Watch GT 2e, total keluarga dari jam tangan pintar generasi kedua dari Huawei tersebut menjadi tiga buat, yaitu GT 2 46 mm, GT 2 42 mm, serta GT 2e. Apa yang menjadi keunggulan dari jam tangan pintar yang satu ini?

Huawei Watch GT 2e mendukung sampai 100 jenis olah raga yang dilakukan oleh orang-orang. Hal tersebut meliputi 15 mode latihan dengan aplikasi seperti pelatih virtual. Selanjutnya, ada sekitar 85 mode olah raga lagi yang dapat dideteksi oleh jam tangan yang satu ini. Aktivitas yang dapat dideteksi seperti treet dance hingga parkour, panjat tebing hingga yoga, dan balet hingga tinju. Ketika pengguna menikmati olahraga favorit mereka, HUAWEI WATCH GT 2e akan merekam data utama seperti durasi, kalori yang terbakar, interval detak jantung, kemajuan olahraga, waktu pemulihan, dan masih banyak lagi.

WATCH GT 2e family image_ 4 colour

Sama seperti generasi sebelumnya, Huawei Watch GT 2e juga membawa spesifikasi yang mirip. Namun yang membedakan adalah tidak adanya microphone dan speaker pada jam tangan ini. Sebagai gantinya, pengguna bisa melakukan pairing dengan perangkat bluetooth.

HUAWEI WATCH GT 2e mendukung pemantauan tingkat saturasi oksigen darah (SpO2) secara global. Dalam satu menit, pengguna dapat dengan mudah menguji level SpO2 mereka dan menilai kondisi tubuh mereka kapan saja.

“Karena produk teknologi selalu terhubung dengan kehidupan konsumen, Huawei akan terus mendorong kemajuan teknologi, meningkatkan ekosistem perangkat lunak dan perangkat keras, dan berinovasi dalam perangkat yang dapat dikenakan untuk menghadirkan pengalaman kebugaran yang dan pengalaman manajemen kesehatan lebih cerdas dengan didorong oleh teknologi. Upaya ini diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas hidup konsumen kami, ”tutup Khing Seng.

Konsumen Indonesia dapat melakukan pre-order HUAWEI WATCH GT 2e dengan harga IDR 2.199.000 mulai dari hari Jumat, 24 April pukul 00:00 hingga 4 Mei 2020. Harga tersebut tentu saja lebih murah dibandingkan dengan Huawei Watch GT 2.

100 olah raga? Bagaimana dengan Watch GT 2?

Deteksi kalori yang dilakukan pada 100 jenis olah raga memang sangat menarik. Namun hal tersebut hanya diperkenalkan pada Watch GT 2e. Lalu apakah Watch GT 2 bisa mendeteksi 100 olah raga?

WATCH GT 2e_Mint Green

Menurut Training Director Huawei Indonesia Eddy Supartono, apa yang ada pada Watch GT 2e ada juga di Watch GT 2. 100 jenis olah raga yang dapat dideteksi oleh jam tangan ini adalah pada bagian kalori yang terurai pada saat gerakan terjadi. Hal ini mencakup banyak jenis gerakan yang dilakukan oleh penggunanya.

Watch GT 2 juga sudah akan update firmware di mana akan ada shutter camera langsung pada jam tangan pintar tersebut. Hal ini juga mencakup SpO2 yang saat ini sudah ada pada GT 2. Jadi, kedua jam tangan ini memiliki kelengkapan yang sama, namun memang kelas GT 2 ada di atas GT 2e.

[Review] Honor MagicWatch 2 42mm: Baterai Tahan Seminggu dan Lebih Terjangkau

Honor saat ini memiliki jam pintar dengan nama MagicWatch 2. Pada tahun 2019 lalu, Honor meluncurkan dengan dimensi yang lebih besar. Namun saat ini, Honor sudah memiliki versi yang lebih kecil dengan dimensi 42 mm. Tentu saja, kedua perangkat ini lebih ditujukan kepada mereka yang gemar melakukan olah raga.

Review Jam Tangan Pintar Honor MagicWatch 2

Perangkat jam pintar yang datang ke meja pengujian tim DailySocial adalah Honor MagicWatch 2 dengan ukuran 42 mm. Tentunya, dengan ukuran yang lebih kecil akan menyebabkan baterai yang dipasangkan juga lebih kecil kapasitasnya. Hal ini juga menyebabkan beberapa fasilitas yang ada pada 46 mm tidak disertakan pada versi 42 mm.

Honor MagicWatch 2 memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC HiSilicon Kirin A1
CPU ARM Cortex M7 200 MHz
Internal 4 GB
Layar 1.2 inci OLED 390×390
Baterai 215 mAh
Sistem Operasi Huawei Lite OS
Konektivitas Bluetooth 5 + BLE, GPS + GLONASS
Dimensi 41.8 x 41.8 x 9.4 mm
Bobot 29 gram

Jika dilihat dari tabel spesifikasi, Honor MagicWatch 2 masih menggunakan platform dari Huawei. SoC yang digunakan masih memakai HiSilicon Kirin A1 yang digadang hanya memakai daya yang rendah, sehingga dengan baterai yang kecil, daya tahannya bisa terjaga dengan baik. Janjinya, Honor MagicWatch 2 42 mm ini akan memiliki daya tahan satu minggu.

Sayang memang, jam tangan pintar ini tidak hadir dengan paket yang lengkap. Oleh karena itu, saya hanya mendapatkan chargernya saja.

Review Jam Tangan Pintar Honor MagicWatch 2

Desain

Dengan desain layar yang bundar, tentu saja membuat jam tangan pintar ini menjadi lebih stylish. Dan saat ini, bentuk jam tangan pintar seperti ini makin digemari oleh para konsumen. Hal ini juga yang membuat banyak vendor memproduksi jam tangan pintar dengan desain seperti ini.

Dengan menggunakan bahan karet pada tali jam tangannya, membuat Honor MagicWatch 2 cocok untuk dipakai saat berolahraga. Jika ingin mengganti modelnya, tentu saja dapat langsung membeli gantinya di toko jam. Hal ini dikarenakan Honor MagicWatch 2 sudah menggunakan standar jam tangan 42 mm.

Honor MagicWatch 2 - Tombol

Layar dari Honor MagicWatch 2 sudah menggunakan jenis AMOLED yang jika menggunakan background hitam, akan lebih hemat daya. Layarnya memiliki dimensi 1,2 inci dengan resolusi 390×390. Untuk ketahanan yang lebih baik, jam tangan pintar ini juga sudah menggunakan Gorilla Glass, namun tidak ada informasi mengenai versi mana yang digunakan.

Pada sisi sebelah kanan dari Honor MagicWatch 2, terdapat dua buah tombol. Yang bagian atas digunakan untuk menampilkan fungsi-fungsi yang sudah ada untuk jam ini. Tombol yang bawah dibuat khusus untuk fungsi-fungsi olah raga. Saat digeser layarnya dari bagian atas ke bawah, akan muncul quick setting seperti perangkat Android.

Honor MagicWatch 2 - Sensor

Di bagian bawahnya terdapat sensor untuk mendeteksi detak jantung. Jam tangan pintar ini juga sudah dilengkapi dengan GPS, gyroscopeaccelerometer, sensor tekanan udara dan cahaya. Satu hal yang disayangkan adalah tidak adanya aplikasi pihak ketiga yang dapat diinstalasikan ke dalam jam tangan pintar ini.

Pengalaman Menggunakan

Saya menggunakan Honor MagicWatch 2 ini selama tiga minggu berturut-turut. Seperti biasa, saya tidak memasangkan bluetooth untuk penggunaan sehari-hari. Oleh sebab itu, segala macam notifikasi tidak saya nyalakan.

Honor menjanjikan bahwa baterai dari jam tangan ini dapat bertahan selama 7 hari. Kenyataannya, pada pemakaian pertama jam tangan ini ternyata bisa bertahan hingga 9 hari. Pada minggu selanjutnya, Honor MagicWatch 2 habis pada hari ke 8. Jika dipakai untuk berolah raga, tentu saja baterai pada jam tangan pintar ini akan lebih cepat habis.

Honor MagicWatch 2 on Hand

Charger yang dimiliki oleh jam tangan pintar ini sangat kecil. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan pengguna untuk berhati-hati karena sangat mudah hilang. Mengisi jam tangan pintar ini akan penuh dalam waktu kurang dari dua jam dalam keadaan menyala.

Untuk mendengarkan musik, sepertinya pengguna akan sedikit kesulitan. Pasalnya, musiknya akan dapat dimainkan pada saat aplikasi Huawei Health berjalan di smartphone yang di pair. Untuk mendengarkannya pun juga harus menggunakan earphone bluetooth.

Saat dipakai untuk berolah raga juga smartwatch ini nyaman untuk digunakan. Saya sesekali mencobanya untuk berenang. Antarmuka yang dimiliki juga cukup mudah untuk dimengerti. Pengguna juga bisa mendapatkan informasi mengenai detak jantung sehingga bisa tahu kapan harus istirahat.

Honor MagicWatch 2 - Heart Rate

Nantinya, Honor MagicWatch 2 bakal memiliki feature baru dengan melakukan pembaharuan firmware. Fasilitas seperti kadar oksigen dalam darah serta siklus menstruasi bakal dihadirkan pada jam tangan ini. Dengan hal seperti inilah Honor bisa menambahkan aplikasi ke dalam jam tangan pintar yang satu ini.

Verdict

Jika membeli sebuah jam tangan pintar, biasanya dimensi yang dimiliki oleh sebuah vendor cukup besar. Oleh karena itu, selain memiliki dimensi 46 mm, Honor juga mengeluarkan MagicWatch 2 dengan dimensi 42 mm. Daya tahan baterai yang lama juga menjadi kunci penjualan dari perangkat yang satu ini.

Dengan menggunakan SoC HiSilicon Kirin A1, membuat jam tangan ini menjadi lebih irit daya. Saya juga tidak menemukan adanya lag saat menggunakan jam tangan yang satu ini. Selain itu, feature yang dimiliki pada jam tangan ini juga tergolong lengkap dibandingkan dengan beberapa smartwatch lain dengan harga yang lebih mahal.

Baterai yang dimiliki oleh Honor MagicWatch 2 42 mm ini mengharuskan pemakainya untuk mengisi ulang baterai setiap seperempat bulan. Hal ini tentunya tidak merepotkan mengingat banyak juga smartwatch yang harus diisi ulang setiap dua sampai empat hari.

Honor menjual MagicWatch 2 dengan harga Rp. 2.299.000 saja. Harga ini memang cukup terjangkau dibandingkan dengan para pesaingnya yang memiliki kualitas setara. Dengan harga tersebut, konsumen bakal memiliki smartwatch dengan baterai yang cukup panjang serta feature yang cukup lengkap.

Sparks

  • Daya tahan baterai seminggu
  • Responsif
  • Desain bagus
  • Feature bawaan cukup lengkap
  • Harga lebih terjangkau dari pesaingnya
  • 5 ATM

Slacks

  • Tidak ada aplikasi pihak ketiga
  • Tanpa dukungan Qi Wireless Charging
  • Tanpa speaker dan microphone

[Review] Huawei Freebuds 3: TWS Noise Cancelling, Cocok untuk Musik dan Gaming

Tren mendengarkan musik dengan perangkat nirkabel memang meningkat akhir-akhir ini. Para produsen pun berlomba-lomba untuk mengeluarkan perangkat audio bluetooth mulai dari yang memiliki kabel hingga benar-benar tanpa kabel atau yang dikenal dengan True Wireless Stereo (TWS). Salah satu yang sedang gencar untuk mengeluarkan perangkat audio tersebut adalah Huawei.

Huawei Freebuds 3

Setelah sebelumnya saya menguji wireless earphone mereka yang bernama Huawei Freelace, kali ini Huawei kembali mengirimkan kepada kami TWS terbaru mereka. Nama dari TWS tersebut adalah Huawei FreeBuds 3. Dan bentuknya pun mengingatkan saya akan Airpods buatan Apple.

Huawei Freebuds 3 sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Bobot 4,5 gram per earbuds, 48 gram case
Chipset Hisilicon Kirin A1
Versi Bluetooth 5.1
Ukuran Driver ⌀14.2 mm dynamic
Dimensi 41.5 x 20.4 x 17.8 mm (earbud), ⌀60.9 x 21.8 mm (case)
Kapasitas Baterai 30 mAh (per earbud), 420 mah (case)

Huawei sangat mengedepankan feature Active Noise Cancelling pada TWS ini. Selain itu, Huawei juga mengklaim bahwa Freebuds 3 memiliki latensi yang sangat kecil sehingga cocok digunakan untuk bermain game. Oleh karena itu, simak saja pengujian saya di bawah ini.

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan Huawei Freebuds 3

 

Desain

Saat pertama kali melihat desain dari earbuds-nya, tentu saja saya langsung teringat dengan TWS buatan Apple. Walaupun begitu, keduanya tidak mirip 100% seperti yang dilakukan vendor-vendor lainnya. Bahannya pun masih sama, terbuat dari plastik yang cukup kokoh. Perangkat yang saya dapatkan memiliki warna putih.

Huawei Freebuds 3 - Tombol

Pada setiap earbuds nya terdapat dua buah sensor dan sebuah speaker. Pada ujung bagian atas dari batangnya, terdapat sensor sentuh yang bisa diubah fungsinya. Secara default, klik dua kali pada earbuds sebelah kiri akan mengaktifkan noise cancelling.

Pada charging case-nya sendiri, terdapat baterai yang cukup besar yang bisa mengisi baterai pada earbuds-nya secara cepat. Pada bagian belakangnya terdapat konektor untuk melakukan wireless charging, yang sering disangka orang merupakan bagian depan yang dapat dibuka pada perangkat ini. Di sisi sebelah kanannya, terdapat sebuah tombol pairing yang cukup kasat mata. Charging case ini sendiri menggunakan USB-C untuk diisi baterainya.

Huawei Freebuds 3 - USB -C

TWS ini dapat diatur penggunaannya dengan memakai aplikasi buatan Huawei. Aplikasi yang dinamakan Huawei AI Life ini bisa mengetahui isi baterai dari setiap earbuds dan juga charging case-nya. Noise Cancelling nya juga bisa diatur jika memang masih terdengar suara dari luar. Fungsi klik ganda pada setiap earbuds juga bisa diatur pada aplikasi ini.

Pengalaman menggunakan

Sebenarnya, TWS dengan model seperti ini akan sangat tergantung dengan bentuk lubang kuping semua orang. Jika memang pas, maka penggunanya akan dapat menikmati semua feature dan suara yang baik dari Freebuds 3 ini. Sayangnya, saya mungkin salah satu orang yang bentuk kupingnya tidak pas menggunakan TWS dengan model ini.

Huawei Freebuds 3 - Budds

Saat diletakkan di kuping, setiap kali pula earbuds-nya tergeser sedikit keluar sehingga lubang kuping tidak tertutup dengan benar. Hasilnya? Bass akan menjadi lebih rendah, noise cancelling akan sangat berkurang fungsinya, dan juga was-was akan jatuh. Untungnya, Huawei mendesain dengan baik sehingga walaupun saya melakukan “head bang“, earbuds-nya tidak jatuh dari kuping saya.

Pengujian kali ini saya menggunakan file-file Ogg Vorbis dengan bitrate 320 Kbps. Walaupun belum merupakan lossless compression, namun suaranya sudah cukup sulit dibedakan dengan FLAC.

Saat Huawei Freebuds 3 ada pada posisi yang benar, suaranya memang sangat baik. Bass yang ada terasa “nendang”, mid juga terdengar dengan tajam, serta high yang tidak cempreng, namun dapat terdengar dengan baik. Namun, Freebuds 3 memiliki masalah dari kebanyakan TWS yang ada diluar sana, yaitu staging yang kecil sehingga suara terdengar sedikit tercampur.

Saya juga mencoba menggunakan Freebuds 3 untuk bermain CS:GO, yang membutuhkan ketepatan dan kecepatan suara. Uniknya, Freebuds 3 tidak memiliki lag saat digunakan untuk bermain, tidak seperti kebanyakan earphone bluetooth yang ada di pasaran. Hal yang sama juga terjadi pada setiap game yang saya mainkan.

Saya dapat menggunakan kedua earbuds ini sampai dengan empat jam. Pengisian baterai pada earbuds yang dilakukan ternyata hanya membutuhkan kurang dari 20 menit untuk penuh. Tentunya, hal ini akan membuat kita dapat mendengarkan musik sampai hampir seharian.

Untuk pengisian baterai tanpa kabel, saya berhasil melakukannya dengan memakai reverse charging pada perangkat Huawei dan Samsung. Sayangnya, beberapa powerbank yang memiliki kemampuan wireless charging gagal mengisi Freebuds 3. Padahal, semua perangkat smartphone bisa saya isi baterainya tanpa kabel dengan menggunakan powerbank tersebut.

Verdict

Dengan maraknya tren penggunaan TWS di Indonesia, tentu saja pasar audio terbuka lebar untuk disusupi. Hal ini pula yang dilakukan Huawei, mengingat mereka sedang marak masuk ke dalam pasar audio. Salah satu perangkat yang mereka andalkan di Indonesia adalah Huawei Freebuds 3.

Suara yang ditawarkan oleh Huawei pada Freebuds 3 memang sangat baik. Dari kanal low hingga high dapat dikeluarkan dengan baik. Dengan catatan, kuping Anda pas dengan bentuk dari Freebuds 3. Feature yang ditawarkan juga cukup baik seperti hadirnya noise cancelling.

Huawei juga membuka lebar penggunaan TWS untuk para gamers. Hal ini dibuktikan dengan minimnya latensi yang membuat suara menjadi tidak lagging saat dipakai bermain. Tentunya, hal ini akan membuat para penggemar FPS game tidak akan telat menembak saat mendengar langkah musuhnya.

Dengan desain yang premium, tentu saja membuat Huawei Freebuds 3 dijual dengan harga yang tinggi pula. Huawei Freebuds 3 dijual dengan harga Rp. 2.299.000 di toko-toko yang bekerja sama dengan Huawei.

Sparks

  • Latensi rendah!
  • Bass yang cukup nendang
  • Noise Cancelling
  • Vokal yang clear
  • Mendukung wireless charging
  • Cocok untuk digunakan bermain

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Pairing cepat hanya untuk perangkat Huawei
  • Tidak semua perangkat wireless charging didukung

[Review] Huawei Watch GT2: Smartwatch dengan Daya Tahan Baterai yang Lama!

Smartwatch saat ini masih menjadi sebuah pilihan bagi mereka yang gemar melakukan kegiatan seperti berolah raga atau bekerja. Namun, kebanyakan yang beredar di pasaran memiliki daya tahan baterai yang cukup cepat. Huawei Watch GT2 pun memberikan jawaban untuk mereka yang gemar berolah raga namun memiliki daya tahan baterai yang luar biasa: dua minggu!

Huawei Watch GT2

Huawei Watch GT2 pun datang ke meja pengujian tim DailySocial. Smartwatch yang baru diluncurkan bulan Oktober 2019 lalu ini menggunakan cip buatan dapur Huawei sendiri, yaitu HiSilicon Kirin A1. Cip yang sama pula digunakan pada beberapa perangkat Huawei seperti Freebuds 3.

Huawei Watch GT2 memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC HiSilicon Kirin A1
CPU ARM Cortex M7 200 MHz
RAM 32 MB
Internal 4 GB
Layar 1.39 inci OLED 454×454
Baterai 455 mAh
Sistem Operasi Huawei Lite OS
Konektivitas Bluetooth 5 + BLE, GPS + GLONASS
Dimensi 45.9 x 45.9 x 10.7 mm
Bobot 41 gram

Dengan kapasitas baterai yang hanya 455 mAh, ternyata smartwatch ini dijanjikan oleh Huawei bisa memiliki daya tahan hingga 14 hari. Tentunya, daya tahan tersebut hanya dimiliki oleh beberapa smartband saja.

Huawei Watch GT2 yang saya dapatkan memiliki diameter 46mm. Huawei juga memiliki Watch GT2 yang menggunakan diameter 42mm. Keduanya juga memiliki sertifikasi 5 ATM.

Huawei Watch GT2 - Charger

Sayangnya, Huawei Watch GT2 yang datang ke meja pengujian kami hanyalah perangkatnya dan charger-nya saja. Oleh karena itu, saya tidak menyajikan segmen unboxing pada artikel kali ini.

Desain

Sayangnya, saya selalu menyukai desain jam pintar yang memiliki bentuk bundar. Jadi, saat melihat Huawei Watch GT2, saya langsung tertarik untuk menggunakannya. Huawei Watch GT2 memang memiliki desain yang cukup stylish.

Huawei Watch GT2 - Tombol

Tali jam bawaannya sudah terbuat dari bahan karet, sehingga aman digunakan untuk berolah raga dan aktifitas di luar ruangan. Tali jam tangan pintar ini juga dapat diganti dengan yang umum ada di pasaran. Hal tersebut tinggal menggeser kunci kecil yang tersedia di kedua belah sisi tali jam tangan tersebut.

Huawei Watch GT2 - Menu

Layar dari Huawei Watch GT2 menggunakan tipe OLED. Dimensi layarnya sebesar 1.39 inci dengan resolusi 454×454. Layarnya sendiri juga sudah menggunakan Gorilla Glass, namun tidak ada informasi mengenai versi mana yang digunakan.

Seperti yang bisa dilihat, Huawei membuat jam tangan ini tanpa bingkai atau bezelless. Huawei menggunakan model kaca 3D yang membuat sisi-sisinya lebih pendek dari permukaan tengahnya.

Pada sisi sebelah kanan dari Huawei Watch GT2, terdapat dua buah tombol. Yang bagian atas digunakan untuk menampilkan fungsi-fungsi yang sudah ada untuk jam ini. Tombol yang bawah dibuat khusus untuk fungsi-fungsi olah raga. Saat digeser layarnya dari bagian atas ke bawah, akan muncul quick setting seperti perangkat Android.

Huawei Watch GT2 - Sensor

Di bawah kedua tombol tersebut, terdapat sebuah speaker mono yang suaranya cukup keras. Di sebelahnya juga terdapat sebuah microphone. Di bagian bawahnya terdapat sensor untuk mendeteksi detak jantung. Jam tangan pintar ini juga sudah dilengkapi dengan GPS, gyroscope, accelerometer, sensor tekanan udara dan cahaya.

Satu hal yang disayangkan adalah tidak adanya aplikasi pihak ketiga yang dapat diinstalasikan ke dalam jam tangan pintar ini. Pihak Huawei Indonesia mengatakan hal tersebut dirasa tidak perlu mengingat mereka sudah menanamkan beberapa feature seperti daya tahan yang lama serta mode tutorial ke dalam jam tangan ini.

Pengalaman menggunakan

Saya menggunakan jam tangan pintar ini selama dua minggu penuh. Oleh karena baterai smartphone saya sudah lemah, fungsi bluetooth pun mau tidak mau harus dimatikan. Ternyata, tanpa terkoneksi ke perangkat smartphone, jam tangan pintar ini bisa bertahan lebih dari 15 hari! Pada hari ke 15 pun, jam tangan ini masih memiliki sisa baterai sekitar 5%.

Huawei Watch GT2 - Music Player

Hal ini tentu saja masuk ke dalam janji dari Huawei. Selama tidak menggunakan GPS atau sensor lain untuk berolah raga secara terus-menerus, baterai jam tangan ini sangat irit untuk digunakan. Bayangkan dengan beberapa jam tangan pintar yang ada di pasaran yang memiliki daya tahan baterai yang maksimal 2-4 hari saja.

Charger yang dimiliki oleh jam tangan pintar ini sangat kecil. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan pengguna untuk berhati-hati karena sangat mudah hilang. Mengisi jam tangan pintar ini akan penuh dalam waktu kurang dari dua jam dalam keadaan menyala.

Huawei Watch GT2 - Isi Baterai

Mendengarkan musik dengan menggunakan jam tangan ini melalui speaker yang ada juga cukup keras. Akan tetapi, saya sangat menyarankan untuk menggunakan bluetooth earphone yang tentu akan lebih baik lagi suaranya. Pada firmware yang baru, jam tangan ini akan dengan mudah melakukan pairing dengan Huawei Freebuds 3.

Walaupun layarnya sudah terlindungi dengan Gorilla Glass, ada baiknya Anda juga menggunakan lapisan anti gores yang sudah mudah ditemukan di pasaran. Hal ini dikarenakan tidak adanya bumper yang bisa melindungi kaca dari benturan. Tentunya, pengguna tidak ingin kaca dari jam tangan pintar ini baret di kemudian hari.

Verdict

Memiliki sebuah jam tangan pintar juga berarti harus memikirkan untuk melakukan isi ulang baterai secara berkala. Selain itu, menggunakan jam tangan pintar juga harus memiliki fungsi lengkap untuk menjaga kesehatan. Jam tangan pintar juga harus bisa membantu penggunanya dalam memudahkan mendapatkan informasi. Semua hal ini yang disatukan oleh Huawei dengan Watch GT2-nya.

Menggunakan cip HiSilicon Kirin A1 ternyata sudah cukup membuat jam tangan pintar ini menjadi responsif dan irit. Tanpa menggunakan sistem operasi Android Wear pun, Huawei Watch GT2 sudah memiliki fungsi-fungsi yang cukup lengkap. Dan yang pasti, saya tidak menemukan lag pada saat menggunakan jam tangan ini.

Baterai menjadi salah satu hal menarik pada jam tangan ini. Jika jam tangan lain mengharuskan pengisian baterai setiap 1-4 hari, Huawei Watch GT2 hanya diisi setiap setengah bulan saja. Hal ini biasanya hanya bisa diperoleh dengan menggunakan smartband yang kecil.

Satu hal yang disayangkan adalah tidak adanya penambahan aplikasi pada jam tangan pintar ini. Pengguna harus menunggu adanya firmware baru yang berisikan fungsi-fungsi baru, yang itu pun juga jika Huawei ingin menambahkan feature baru pula.

Harga dari jam tangan pintar ini ternyata juga tidak semahal para pesaingnya. Huawei menjualnya dengan harga Rp. 2.799.000 saja. Walaupun begitu, harga jam ini memang sudah tergolong premium. Akan tetapi, jika Anda gemar berolah raga, tentunya harga tersebut tidak terasa sangat mahal.

Sparks

  • Daya tahan baterai dua minggu
  • Responsif
  • Desain bagus
  • Feature bawaan cukup lengkap
  • Harga lebih terjangkau dari pesaingnya
  • 5 ATM

Slacks

  • Tidak ada aplikasi pihak ketiga
  • Tanpa dukungan Wireless Charging
  • Edisi di luar Tiongkok tanpa NFC