Tag Archives: kln

EMTEK Group adalah salah satu konglomerasi media yang memiliki perhatian besar untuk bisnis teknologi

Highlight Bisnis Teknologi EMTEK Group Q2 2018

EMTEK Group (EMTEK) adalah konglomerat media yang memiliki interest tinggi terhadap bisnis teknologi, khususnya di bawah payung anak perusahaannya, KMK. Setiap kuartal, dalam laporan keuangannya, EMTEK Group selalu meng-highlight aksi perusahaan, termasuk yang terkait bisnis teknologi.

Berikut ini adalah highlight perkembangan bisnis teknologi EMTEK Group di kuartal kedua 2018:

(1) Saham di Bukalapak yang terdilusi

Per tanggal 22 Juni 2018, kepemilikan EMTEK atas layanan marketplace Bukalapak adalah 2.670.490 lembar. Jumlah ini meningkat dibanding angka per 11 Agustus 2017, yaitu 2.488.630 lembar. Meskipun demikian, secara persentase ada dilusi yang cukup besar pasca masuknya investor baru (yang sampai sekarang belum disebutkan nama dan jumlahnya) yang membuat Bukalapak masuk ke jajaran unicorn akhir tahun lalu. Tahun lalu EMTEK memiliki lebih dari 49% saham Bukalapak, kini kepemilikannya “hanya” 36,86%.

(2) Menjual semua saham Grab

EMTEK memperoleh 1.684.455 saham Grab (0,25%) berkat penjualan saham Kudo yang diakusisi Grab di bulan April 2017. Berdasarkan pencatatan bulan Maret 2018, semua saham tersebut telah dijual ke pihak ketiga.

(3) Nilai akuisisi terhadap Kapan Lagi Networks

Di bulan Maret 2018 EMTEK mengonfirmasi telah mengakuisisi 50% saham PT Kapan Lagi Dot Com Networks (Kapan Lagi Networks / KLN). Tercatat biaya yang dikeluarkan EMTEK adalah 174,7 miliar Rupiah dengan total valuasi KLN mencapai 357 miliar Rupiah (sekitar $24 juta).

Emtek Group Confirms Acquisition Over KapanLagi Network

Emtek Group, through its subsidiary PT Kreatif Media Karya (KMK), confirmed to have acquired majority of KapanLagi Network (KLN) shares, as well to announce business unit synergy for both companies.

KMK will enter KLN with 50% (plus 1) shares to be fully absorbed by KMK. There will be a business unit synergy between two companies in this transaction. KLN will own 99.9% shares of Liputan6.com, a digital media under KMK.

This is KLN’s second time of ownership changing in the last three years. Earlier in April 2015, the company sold a major share (52%) to MediaCorp Singapore. Reportedly, MediaCorp still holds minority shares in KLN after KMK acquisition.

Quoted from Katadata and CNN Indonesia, the impact of this synergy has changed the organizational structure. KLN’s Founder Steve Christian will serve as Chief Operating Officer. Meanwhile, the President Director of KMK Digital Media Group Karaniya Dharmasaputra will be the Deputy COO.

“The transfer is being processed legally with the current law and regulation, and soon to be effective upon approval of Liputan6.com and KLN Shareholders’ General Meeting,” KMK’s CEO Adi Sariaatmadja said.

He said that the company will keep the commitment to develop media business line by adding some digital media under KLN. Those are Kapanlagi.com, Merdeka.com, Bola.net, Vemale.com, Fimela.com, Brilio.net, Famous.id, and Dream.co.id.

As for now, Emtek Group has owned some media such as Liputan6.com, Bola.com, Bintang.com, also television media as SCTV, Indosiar, and O Channel.

The company sees a strong synergy between TV and digital media in the future. Therefore, this partnership is expected to help KMK to be a digital media group with the complete vertical media in various segments. Along with the anticipated increase of internet users by millennials.

KLN’s CEO Steve Christian said further that this acquisition is a form of both companies’ anticipation to compete with media that has been presenting false and imbalance news.

“We unite to be the first in reaching more than 100 internet users in Indonesia. Supported by a combined team of more than 1,000 people,” he said.

He also confirmed that the success will depend on the due diligence process which on progress by both parties. The process deals with terms negotiation and transaction needs of the acquisition.

Before the announcement, Emtek Group acquisition over KLN has been rumored since October 2017. DailySocial reported the leading media from both companies such as KapanLagi and Merdeka will become independent properties. While others that intersect with Emtek Group will be merged.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Grup Emtek Konfirmasi Akuisisi terhadap KapanLagi Network

Grup Emtek, lewat anak usahanya PT Kreatif Media Karya (KMK), mengonfirmasi pihaknya bakal menguasai saham KapanLagi Network (KLN), sekaligus mengumumkan sinergi unit usaha antara keduanya.

KMK akan masuk ke KLN lewat penerbitan saham baru sebanyak 50 persen dan 1 lembar yang sepenuhnya akan diserap KMK. Dalam transaksi ini juga akan ada sinergi unit usaha antara kedua perusahaan. KLN akan memiliki 99,9 persen saham Liputan6.com, media digital di bawah KMK.

Ini adalah kali kedua dalam tiga tahun terakhir KLN berpindah kepemilikan. Sebelumnya di bulan April 2015 pihaknya menjual saham mayoritas (52%) ke MediaCorp Singapura. Dikabarkan MediaCorp masih memegang saham minoritas di KLN pasca akuisisi oleh KMK ini.

Dikutip dari Katadata dan CNN Indonesia, dampak sinergi bisnis ini turut mengubah struktur organisasi. Pendiri KLN, Steve Christian, akan menjabat sebagai Chief Operating Officer. Sementara Presiden Direktur KMK Digital Media Group Karaniya Dharmasaputra menjabat sebagai Deputi COO.

“Pengalihan ini sedang diproses sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku di Indonesia dan akan efektif setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Liputan 6.com dan KLN,” kata CEO KMK Adi Sariaatmadja.

Dia mengatakan perusahaan terus berkomitmen mengembangkan kegiatan lini usaha media dengan menambah beberapa media digital yang berada di bawah KLN. Adapun beberapa media tersebut seperti Kapanlagi.com, Merdeka.com, Bola.net, Vemale.com, Fimela.com, Brilio.net, Famous.id, dan Dream.co.id

Adapun saat ini, Grup Emtek memiliki beberapa media di bawahnya seperti Liputan6.com, Bola.com, Bintang.com, dan media televisi SCTV, Indosiar, dan O Channel.

Pihaknya melihat ada sinergi yang cukup kuat antara TV dan media digital pada masa depan. Untuk itu, diharapkan kemitraan ini membuat KMK akan menjadi grup media digital dengan media vertikal terlengkap dari berbagi segmen pemberitaan. Seiring antisipasi jumlah pengguna internet dari kaum milenial yang terus meningkat.

CEO KLN Steve Christian menambahkan rencana akuisisi ini adalah bentuk antisipasi kedua perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan media yang selama ini menyajikan berita palsu dan tidak berimbang.

“Kami menjadi satu untuk menjadi nomor satu dengan menjangkau lebih dari 100 juta pengguna internet di Indonesia. Apalagi dengan tim gabungan dengan jumlah lebih dari 1.000 orang,” katanya.

Dia pun menegaskan kembali, keberhasilan ini akan bergantung pada proses due dilligence yang sebenarnya masih dalam proses kedua belah pihak. Proses ini membicarakan negosiasi berbagai syarat dan kebutuhan transaksi akuisisi.

Sebelum pengumuman ini beredar, kabar Grup Emtek mengakuisisi KLN sudah berhembus sejak Oktober 2017. DailySocial memberitakan media unggulan dari kedua perusahaan seperti KapanLagi dan Merdeka akan menjadi properti independen. Sementara properti yang memiliki irisan dengan Grup Emtek akan digabung.

Emtek Dikabarkan Ambil Porsi Kepemilikan di KapanLagi Network

Raksasa media Emtek, menurut informasi yang kami terima, dikabarkan telah mengambil porsi kepemilikan di KapanLagi Network (KLN). Belum ada informasi berapa besar kepemilikan Emtek di grup media tersebut, tapi kabarnya memiliki potensi mayoritas. Grup media Singapura MediaCorp Singapura sebelumnya telah mengakuisisi 52% saham KLN di tahun 2015.

KLN disebutkan sebagai grup media hiburan dan gaya hidup terbesar di Indonesia. Selain KapanLagi dan Merdeka, sejumlah properti media lain menyasar segmen niche, seperti Bola.net, Fimela, Vemale, dan lain-lain.

KLN awalnya didirikan oleh Steve Christian dan Eka Wiharto di tahun 2003, kemudian merger dengan Fimela Group di tahun 2014 membawa Ben Subiakto dan Dian Mulyadi ke jajaran manajemen.

Menurut informasi yang kami terima, media unggulan seperti KapanLagi dan Merdeka akan tetap menjadi properti independen. Sementara properti yang memiliki irisan dengan milik grup Emtek, misalnya Bola.net (KLN) dan Bola.com (Emtek) akan digabungkan (merger).

Kami telah menghubungi pihak KLN untuk meminta komentarnya tentang hal ini.

Emtek sendiri saat ini bertransformasi menjadi konglomerasi media dan teknologi. Selain media televisi dan online, mereka berinvestasi di sejumlah perusahaan teknologi, termasuk Bukalapak dan BBM. Properti media online-nya sendiri berada di bawah naungan Liputan6.com yang dipimpin Karaniya Dharmasaputra.

Qlapa Amankan Pendanaan Seri A dari Aavishkaar Frontier Funds dan Kapan Lagi Network

Hari ini salah satu bisnis e-commerce asal Indonesia yang menawarkan barang-barang kerajinan “Qlapa” mengumumkan pendanaan Seri A yang diraihnya. Pendanaan kali ini dipimpin oleh Aavishkaar Frontier Funds (AFF) dari India dan terlibat juga investor sebelumnya Kapan Lagi Network (KLN) namun dengan persentase minor.

Tidak ada angka yang diinformasikan untuk pendanaan kali ini. Yang jelas disampaikan oleh CEO Qlapa Benny Fajarai bahwa pendanaan kali ini akan digunakan untuk meningkatkan layanan dan juga menambah talenta-talenta yang ada.

Sebagai informasi, sebelumnya dalam seed funding Qlapa juga berhasil mendapatkan suntikan dana dari Global Founders Capital (GFC), Kapan Lagi Networks (KLN) dan Budi Setiadharma (Angel). Dan dalam kurun waktu satu setengah tahun Qlapa disebutkan telah berhasil mengalami peningkatan dan mulai mendapatkan tempat di pasar.

“Kami sangat senang dengan progres ini dan dengan pendanaan putaran ini kami akan dapat dengan cepat memperluas sisi supply dan demand marketplace kami, “ ujar Benny kepada DailySocial.

Dalam perjalanannya sejauh ini Qlapa telah mempunyai lebih dari 4000 pengrajin yang dikurasi dalam platformnya. Mereka juga menyebutkan telah berhasil menjual lebih dari 65000 barang-barang kerajinan.

Qlapa masih percaya diri untuk bisa terus menjalankan bisnisnya. Karena selain harga yang “masuk akal”, mereka juga menjalin kerja sama dengan pengrajin-pengrajin terbaik. Dengan demikian produk yang dihasilkan merupakan produk terbaik dan unik sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Qlapa juga tidak menarik keuntungan terlalu tinggi, 10% dari setiap transaksi merupakan angka yang dirasa cukup untuk barang-barang yang dijual.

Sementara untuk rencana ke depan Benny menjelaskan pihaknya ingin melipatgandakan jumlah tim dan juga berencana untuk segera pindah ke kantor yang lebih besar.

“Kami akan memperluas ke beberapa kategori seperti food dan beverages (makanan tradisional dan lainnya),  peralatan mandi dan kecantikan (sabun handmade dan lainnya),” imbuh Benny.

Kompas.com, KLN, KMK Online, dan Ambient Digital Bersama Tumbuhkan Pasar Periklanan Mobile

Tiga publisher kenamaan di Indonesia, Kapanlagi Network (KLN), KMK Online, dan Kompas.com menjalin kerja sama untuk membentuk Premium Indonesian Publishers (PIP). PIP disebutkan memiliki visi menumbuhkan pasar digital advertising yang sehat bagi publisher, partnership, dan pengiklan, dan misi untuk memberikan solusi yang mudah bagi para pengiklan. PIP ini rencananya akan menargetkan pasar mobile advertising mengingat pertumbuhan mobile yang cukup tinggi di Indonesia.

Menurut CEO KLN Steve Christian, pertumbuhan mobile terus meningkat di Indonesia akan membawa banyak manfaat dari pengiklan bersama dengan PIP. Steve mengklaim jangkauan iklan mereka (PIP) bisa mencapai 90 persen dari keseluruhan pengguna mobile di Indonesia.

“Ini karena penggabungan dari KLN, KMK Online, dan Kompas.com. Selain itu juga ada ada kepastian mengenai pencapaian dan brand safety, serta creative ads yang interaktif,” ujar Steve.

3-publisher-online-terbesar-indonesia-kerja-sama-incar-pasar-mobile

Steve menambahkan untuk menyasar pasar mobile PIP tidak sendirian. Mereka akan bekerja sama dengan Ambient Digital yang dinilai memiliki tiga keunggulan yang dibutuhkan PIP, yakni full local support, dedicated creative design, dan tim yang aktif dan antusias di bidang sales dan marketing.

COO KMK Online Manuel Irwanputera mengatakan PIP dihadirkan dalam satu pintu sehingga pengiklan dapat memasang langsung di tiga publisher premium sekaligus yang sudah dipastikan akan mencapai target pengguna, brand safety, dan creative ads yang interaktif.

“Diharapkan dapat memberikan solusi terbaik dengan pencapaian terluas untuk agency atau para pengiklan yang ingin memanfaatkan momentum pertumbuhan mobile di Indonesia. Kami juga ingin memberikan angin segar untuk kancah persaingan platform lokal dan lainnya,” jelas Manuel.

Hal yang serupa juga diungkapkan CEO Kompas.com Andy Budiman. Ia menuturkan, “Mobile device itu menyumbang 70 persen trafik kita, growth juga lewat mobile. Berdasarkan data dari GFK pun demikian. Kebanyakan akses online itu di smartphone. Itulah trennya saat ini.”

Senada dengan tiga anggota PIP, Presiden Direktur Ambient Digital Remco Lupker mengatakan bahwa pasar digital advertising sangat besar, bisa mencapai $1,8 miliar. Memang saat ini kue mobile advertising masih di bawah 7 persen, dari total pasar digital advertising, tapi dipastikan angka itu bakal bertumbuh pesat mengingat pertumbuhan pengguna mobile di Indonesia yang luar biasa.

MediaCorp Beli 52% Saham KapanLagi Network

Kerja sama Strategis / Shutterstock

Perusahaan media digital Indonesia KapanLagi Network (KLN) telah diakuisisi oleh perusahaan asal Singapura, MediaCorp. Dalam siaran pers yang kami terima hari ini (24/4), MediaCorp membeli 52% dari total saham yang dimiliki KLN, yang dikenal memiliki situs portal kapanlagi.com dan merdeka.com.

Continue reading MediaCorp Beli 52% Saham KapanLagi Network