Startup penyedia solusi e-commerce enabler Komerce mengumumkan telah merampungkan akuisisi terhadap startup omnichannel platform Boostr. Akuisisi ini menandai keseriusan Komerce dalam membantu lebih banyak UMKM di bidang e-commerce dengan solusi yang komprehensif.
“Kami sangat bersemangat terkait akuisisi ini dan potensi besarnya yang ada untuk Komerce dan pengguna kami. Fitur Boostr.id akan mendukung komitmen kami ke level yang lebih tinggi. Harapannya bisa menjajaki kesempatan-kesempatan baru untuk memberdayakan usaha di bidang e-commerce,” Co-Founder & CEO Komerce Nofi Bayu Darmawan.
Menurutnya, dengan Boostr, UMKM akan mendapatkan akses ke fitur-fitur unggulan untuk dapat mengelola tokonya secara efektif di berbagai marketplace. Beberapa di antaranya update stok secara real-time, pengelolaan chat dari berbagai platform secara terpusat, promosi produk otomatis, scrap produk dan toko, dan lain sebagainya.
“Komerce mengajak pengguna untuk mengambil kesempatan ini dan merasakan manfaat menggunakan Boostr.id agar UMKM dapat berkembang lebih baik lagi.”
Bayu juga memastikan bahwa akuisisi tidak akan berdampak buruk pada pengguna Komerce. “Sebaliknya, akuisisi ini akan memberikan layanan dan dukungan yang Komerce berikan. Komerce terus berkomitmen untuk memberikan layanan dan produk berkualitas kepada para penggunanya.”
Rencana perusahaan
Nantinya Komerce akan melakukan rebrand Boostr menjadi Komplace, melengkapi solusi-solusi yang sudah diluncurkan, yakni Komtim: penyedia tim remote untuk operasional UMKM e-commerce; Komship: agregator logistik; Kompack: last-mile delivery fulfillment.
Selain itu, perusahaan berencana untuk masuk ke fitur pembayaran dengan menyediakan virtual debit card khusus, platform CRM (consumer relationship management, dan form builder (checkout page). Seluruh fitur tersebut diharapkan dapat mempermudah pekerjaan para pengusaha online. Rencananya ketiga fitur ini akan dirilis jelang akhir tahun ini.
Sejak dirilis 2019, Komerce mengklaim telah mencapai EBITDA positif dengan pertumbuhan annual recurring revenue (ARR) sebesar empat kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Bayu juga menuturkan saat ini perusahaan sedang menggalang pendanaan tahap pra-seri A dengan salah satu investor yang berbasis di Silicon Valley. Sebelumnya, perusahaan berhasil menarik mantan pendiri Bukalapak, Achmad Zaky berinvestasi melalui Achmad Zaky Foundation (ZAF) bersama Indigo Telkom Acceleraton Program dalam putaran tahap awal.
Membangun bisnis online kini semakin mudah sejak adanya e-commerce enabler company, seperti Komerce, dimana fokus utamanya adalah membantu UMKM mengembangkan atau membangun bisnis online-nya dengan bantuan talent terlatih.
Saat ini, memang mayoritas UMKM telah memulai perjalanan bisnisnya secara online karena banyak sekali peluang dan keuntungan yang bisa diperoleh. Meskipun terlihat mudah, namun akan lebih baik apabila Anda memiliki bekal dan partner berpengalaman untuk mengembangkan bisnis online Anda.
Jika tertarik untuk memulainya bersama Komerce, berikut ini informasi yang dibagikan oleh Nofi Bayu Darmawan, selaku Founder & CEO Komerce, mengenai apa itu Komerce, layanan yang dimilikinya, cara membangun bisnis bersama Komerce, hingga modal yang dibutuhkan.
Apa Itu Komerce?
Seperti yang telah dijelaskan sedikit di atas, Komerce adalah end-to-end e-commerce enabler yang memiliki tugas untuk membantu UMKM terjun ke dunia digital, terutama e-commerce, agar lebih maksimal dalam penjualan.
Sebelum menjadi e-commerce enabler, Komerce awalnya merupakan jasa penyedia talent untuk memperkuat peran peran digitalisasi UMKM. Selain itu, Komerce juga merupakan rebranding dari sebuah gerakan sosial bernama Kampung Marketer.
Gerakan ini diinisiasi sendiri oleh sang founder, yaitu Bayu, untuk menjawab permasalah pemuda di sekitar kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang kesulitan mencari pekerjaan.
Melalui gerakan tersebut, Bayu mengadakan pelatihan untuk pemuda desa agar bisa menguasai bidang digital marketing dan customer service. Kemudian, setelah dirasa mampu, pemuda-pemuda tersebut pun diterjunkan ke lapangan untuk membantu memaksimalkan penjualan dan layanan pelanggan dengan digitalisasi UMKM.
Dari situlah, kemudian, Komerce terus berkembang untuk membantu UMKM memaksimalkan penjualan dan layanan pelanggan secara digital. Hal itu dibuktikan dengan Komerce yang kini telah memiliki kantor di Purbalingga dan Yogyakarta.
Layanan yang Disediakan oleh Komerce
Saat ini, Komerce menyediakan tiga layanan jasa atau talent yang bisa direkrut oleh UMKM, yaitu Advertiser, Customer Service, dan Admin Marketplace. Bayu juga menjelaskan bahwa masing-masing dari talent tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda dalam membantu UMKM
“Masing-masing (talent) memiliki tugas yang berbeda, misalnya untuk advertiser memiliki tugas running iklan digital (Google Ads dan Facebook Ads) untuk memperluas jangkauan pemasaran sebuah brand dengan target yang ditentukan. Customer Service memiliki tugas untuk handle chat yang masuk ke nomor whatsApp partner, dan admin marketplace untuk membantu optimasi toko di marketplace mulai dari dekorasi toko, membalas chat, iklan (shopee), dan sebagainya,” jelas Bayu.
Keuntungan Menggunakan Layanan dari Komerce
Membangun bisnis online memang bisa dikatakan susah-susah gampang. Melalui layanan-layanan yang disediakan Komerce, Bayu memaparkan bahwa UMKM akan mendapatkan sejumlah kemudahan dan keuntungan, di antaranya sebagai berikut:
Kemudahan mengelola karyawan untuk bisnis Anda.
Mendapatkan talent yang telah terlatih dan lulus pendidikan dasar yang diadakan Komerce. Selain itu, akan ada training berjenjang oleh Komerce untuk menjaga kualitas talent.
Talent diawasi oleh leader Komerce yang berpengalaman di bidangnya.
Semua kinerja talent dapat dimonitor melalui satu aplikasi Komerce, termasuk di dalamnya laporan absensi harian hingga invoice.
Komerce menjaga privasi bisnis partner.
Tanpa kontrak kerja. Anda sebagai partner bisa mengakhiri kerjasama kapan saja jika sudah tidak memungkinkan untuk diperpanjang.
Bagaimana Cara Hiring Talent dari Komerce?
Setelah membagikan kisah awal mula Komerce dan jasa yang disediakan, Bayu juga berbagi infomasi mengenai cara UMKM merekrut talent dari Komerce untuk dijadikan partner dalam mengembangkan bisnis.
Kriteria UMKM
Sebelum masuk ke prosedur untuk hiring talent, ada baiknya Anda mengetahui kritera UMKM yang bisa merekrut talent dari Komerce. Untuk kriteria atau syarat-syarat, Bayu menyebutkan bahwa masing-masing layanan yang disediakan oleh Komerce memiliki kriteria tertentu. Ia juga memberikan contoh syarat UMKM untuk bisa hireadvertiser dari Komerce.
“Misalnya untuk hire advertiser, UMKM harus dari distributor, produsen, atau pemilik brand dan jenis produk bukanlah produk yang dilarang dan memiliki ijin edar (untuk makanan dan kosmetik). Begitu juga dengan partner CS dan partner admin marketplace yang memiliki kriteria tertentu,” tuturnya.
Selain syarat dari masing-masing layanan yang nantinya akan diinfokan lebih jelas kepada Anda dalam proses hiring, terdapat pula syarat umum yang harus dipenuhi oleh UMKM jika ingin ber-partner dengan talent dari Komerce.
Syarat yang pertama adalah UMKM harus bersedia menyediakan device untuk talent bekerja. Sebagai contoh, jika Anda ingin hirepartner Customer Service, pada website Komerce dijelaskan bahwa Anda harus menyediakan device handphone dengan minimal RAM sebesar 3GB untuk talent melakukan pekerjaannya.
Tapi, jangan khawatir, karena nantinya device akan dikembalikan kepada Anda apabila sudah tidak ada kerja sama.
Kemudian, syarat yang kedua adalah bersedia menyediakan biaya sesuai dengan ketentuan, yang nanti akan dibahas lebih lanjut di segmen modal.
Prosedur Hiring Talent dari Komerce
Setelah Anda merasa sesuai dengan kriteria di atas dan tertarik untuk merekrut partner bisnis dari Komerce, selanjutnya Anda hanya perlu menghubungi kontak Komerce yang tersedia di website dan media sosial Komerce.
Kemudian, Anda bisa konsultasikan kebutuhan Anda untuk nantinya akan dibantu diarahkan kepada layanan yang tepat. Pihak Komerce juga akan mengonfirmasi kesediaan Anda untuk memenuhi persyaratan biaya dan memenuhi kebutuhan devicetalent untuk bekerja.
Apabila Anda telah bersepakat dengan Komerce untuk mengikuti semua ketentuan dan berhasil bekerjasama dengan talent Komerce, selanjutnya Anda bisa melakukan komunikasi melalui WhatsApp, telepon, atau conference call. Selain itu, Anda juga bisa memonitor kinerja talent melalui aplikasi Komerce.
Modal yang Dibutuhkan
Nah, informasi ini mungkin menjadi informasi yang Anda nanti-nantikan karena modal adalah hal terpenting bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Jadi, berapa modal yang dibutuhkan untuk mulai mengembangkan bisnis dengan bantuan talent dari Komerce?
Bayu sendiri tidak bisa menyebutkan nominal pastinya. Namun, selain device untuk talent bekerja, ia menekankan beberapa hal terkait yang harus disiapkan. Di antaranya adalah biaya admin dan gaji serta bonus untuk talent.
Untuk biaya admin, Anda bisa melihat nominal per bulannya untuk masing-masing jasa di website Komerce. Sedangkan untuk gaji dan bonus, Anda bisa menegosiasikannya dengan pihak Komerce melalui kontak yang juga tersedia di website.
Kemudian, jika Anda merekrut advertiser, Anda juga harus menyiapkan modal untuk beriklan di platform iklan berbayar, seperti Google Ads atau Instagram Ads, karena biaya admin belum mencakup biaya tersebut.
Video Alur HiringTalent Komerce
Transmigrasi Bisnis Offline ke Online dengan Komerce
Jika melihat jenis jasa yang disediakan oleh Komerce, memang Komerce terlihat lebih fokus kepada bisnis online yang sudah berjalan dan ingin dikembangkan. Namun, Bayu mengonfirmasi bahwa Komerce juga terbuka untuk partner yang mulai dari nol, seperti bisnis yang sebelumnya hanya berbasis offline dan ingin mulai terjun online.
“Perpindahan bisnis offline ke bisnis online bukan hanya sekedar “pindah tempat”. Tapi juga harus memiliki berbagai strategi agar dapat bersaing dengan ratusan ribu pebinsis dari berbagai wilayah. Jika pebisnis sudah mengerti akan ilmunya, maka mereka akan lebih mudah dalam menentukan strategi bisnis,” katanya.
Untuk alasan tersebut, Komerce biasanya mengadakan berbagai macam pelatihan untuk para UMKM yang berbasis offline, sebelum terjun ke bisnis online. Pelatihan-pelatihan tersebut diantaranya berupa webinar, digital marketingbootcamp, dan lain sebagainya.
Dari informasi yang diberikan Bayu selaku founder dan juga CEO Komerce, dapat disimpulkan bahwa Komerce tidak hanya fokus membantu UMKM untuk mengembangkan bisnis online-nya, tapi juga bisa menjadi partner untuk UMKM yang baru mulai terjun ke sektor digital.
Selain itu, Komerce juga memberikan fleksibilitas kepada UMKM dengan tidak adanya kontrak kerja dan jumlah gaji yang negotiable. Bagaimana, tertarik ber-partner dengan Komerce?
Dari 514 kota di Indonesia, 15 area kota masuk kategori metropolitan yang menyumbang 50%-70% dari ekonomi digital Indonesia. Besarnya pengaruh kota metropolitan ini menimbulkan pertanyaan tentang peran dan potensi kota-kota yang tersisa di kancah ekonomi digital.
Banyak pihak berpandangan gelombang pertumbuhan digital berikutnya akan didorong oleh area non-metropolitan—terutama 177 kota tier-2 dan tier-3-nya. Dengan pendekatan dan kolaborasi yang tepat, ekonomi digital di kota-kota tingkat 2 dan tingkat 3 dapat meningkat tiga kali lipat pada 2025 dan menyumbang 30%-50% dari keseluruhan ekonomi digital, naik dari 20%-40% pada 2020. Namun, membuka potensi ekonomi digital di kota-kota tier 2 dan tier 3 Indonesia tidak akan mudah. Kota-kota ini berperilaku berbeda dan menghadapi serangkaian tantangan berbeda dalam mengadopsi perilaku digital.
Kesempatan tersebut tak disia-siakan Nofi Bayu Darmawan saat kembali ke tanah kelahirannya, Purbalingga. Awalnya Komerce berbentuk gerakan sosial yang memberikan pelatihan untuk anak-anak Purbalingga mengenai industri e-commerce, bidang yang Bayu kuasai.
“Agar dampaknya tersistem dan luas, saya ubah yang awalnya social movement menjadi sebuah perusahaan. Dulu namanya Kampung Marketer. Dinamakan itu karena mimpi saya waktu itu ingin membuat internet marketers di daerah agar mereka dapat penghasilan dengan marketing barang-barang,” ujar Bayu kepada DailySocial.id.
Dengan visi ingin membentuk pola pikir seperti startup digital, Kampung Marketer rebranding menjadi Komerce pada awal 2021 kemarin. Momentum tersebut dimanfaatkan Bayu merekrut profesional sebagai mitra. Pilihannya tertuju pada Syaefullah Syeif. Sebelumnya, Syaefullah pernah bekerja di Grab sebagai Customer Experience Team Lead, sehingga dirasa tepat secara bersama memimpin Komerce yang fokus pada penyediaan talenta outsource untuk membantu bisnis UMKM go online.
Bisnis tersebut sejalan dengan ambisi Komerce untuk menjadi end-to-end e-commerce enabler untuk UMKM. Realisasinya adalah melalui kontribusi talenta digital yang sudah dijalankan sejak 2017 untuk membantu usaha kecil, memungkinkan direkrut secara remote (remote hiring) atau on site (UMKM membawa talenta ke kantor mereka) di industri e-commerce.
Solusi ini dinamai Komhire (talent-as-a-service), dengan peranan di tiga area: training, job matchmaking, dan monitoring performance.
Talenta-talenta ini memiliki spesifikasi keahlian sebagai customer service, advertiser, admin marketplace, dan admin media sosial. UMKM tinggal mencocokkan kebutuhan mereka tanpa biaya berlangganan dan ketentuan maksimal penggunaan jasa.
UMKM cukup membayarkan biaya bulanan untuk Komerce berupa biaya administrasi, sementara untuk talenta yang direkrut berupa gaji pokok bulanan dan bonus yang telah direkap dan dibayarkan langsung ke rekening talenta.
“Kami harus menjaga performa talent tetap bagus karena ekspektasi UMKM tentu ingin bisnisnya maju. Dalam arti lain produk ini adalah ‘menjual performance manusia’. Baik remote atau pun on site, kami menyediakan pelatihan rutin untuk me-maintain knowledge dan skill mereka agar tetap ready to hire.”
Saat ini, ada lebih dari ratusan pebisnis yang menjadi mitra Komerce dan memberdayakan lebih dari 1300 talenta muda yang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Komerce. Mereka tidak hanya datang dari Purbalingga dan wilayah Jawa Tengah saja, tetapi juga dari Yogyakarta dan daerah lainnya. Diklaim Komerce telah menyalurkan pendapatan lebih dari Rp1 miliar setiap bulannya.
Rintis Komship
Tak berhenti di situ, Komerce mulai merintis produk lainnya, Komship, yang bergerak sebagai agregator layanan logistik untuk membantu bisnis mengelola proses pesanan dan pengiriman barang ke seluruh Indonesia. Bayu bercerita, Komship ini hadir dengan latar belakang isu yang muncul setelah transaksi harian yang berhasil dibukukan talenta di Komhire menembus angka ribuan hingga puluhan ribu transaksi.
“Dari situ muncul masalah baru. Ternyata pencatatan order dan pengiriman masih kurang seamless. Akhirnya dengan konsep ‘low hanging fruit’, kami eksekusi di segmen shipping dan management orders dengan connect ke ekspedisi besar dan mengintegrasikan teknologinya, sehingga UMKM dapat mengirim paket dengan terjangkau dan dapat dijemput di mana saja.”
Solusi tersebut sekaligus menjawab kebutuhan konsumer atas skema pembayaran COD (Cash on delivery) yang begitu tinggi. Pebisnis sampai sekarang masih menghadirkan solusi tersebut agar tetap mendapat pembeli. Melalui Komship, pebisnis bisa memilih opsi COD Payment dan reguler (non-COD) melalui situs, setelah memasukkan inpur order transaksi.
“Jika enabling COD, deal-deal-an dengan ekspedisi langsung biasanya pencairan dana dua sampai tiga kali seminggu, tapi kami punya value dana COD bisa cari setiap hari sehingga cash flow pebisnis tidak terganggu.”
Sebagai tahap awal, Komship telah diujicobakan ke pelaku UMKM yang berada di wilayah Barlingmascakeb (Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap dan Kebumen) untuk pengiriman ke seluruh Indonesia. Komship telah menandatangani kerja sama dengan lebih dari 5 ekspedisi besar melalui integrasi teknologi (open API) dan menawarkan efisiensi ongkos pengiriman dimulai dari penghematan 25% ongkos kirim.
Komship hadir sebagai solusi berdiri sendiri di Komerce. UMKM yang bukan pengguna Komhire tetap bisa menggunakan jasa Komship, begitupun sebaliknya. Namun, jika konsumen mengakses semua produk Komerce, dashbornya akan saling terintegrasi dan ini menjadi benefit maksimal bagi UMKM.
Pengembangan berikutnya
“Rencana berikutnya kami akan meluncurkan Kompack, agregator fulfillment yang akan dirintis Mei mendatang. Kami ingin menjembatani orang-orang di kota besar yang punya ruangan luas dan terutilisasi dengan UMKM di daerah yang ingin drop barang ke sana sebagai last mile delivery. Kami eksekusi satu per satu hingga gol kami nanti dari hulu ke hilir dapat support UMKM buat digitalisasinya.”
Konsep Komerce berhasil menarik perhatian Co-founder Bukalapak Achmad Zaky untuk berinvestasi melalui Achmad Zaky Foundation (ZAF) bersama Indigo Telkom Acceleration Program. Tidak disebutkan nominal dalam putaran tahap awal ini.
Bayu menyebutkan dana tersebut digunakan perusahaan untuk merekrut talenta teknologi. “Karena startup daerah seperti kami memiliki tantangan tersendiri mendatangkan top tech talent. Tech talent ini sebagai implementasi atas fokus Komerce untuk mendigitalisasi UMKM agar di[daya guna menggunakan platform] e-commerce lebih maksimal,” tutupnya.