Tag Archives: komponen

komponen laporan keuangan

Komponen-Komponen Utama dalam Laporan Keuangan, Apa Aja?

Dengan adanya banyak jenis laporan keuangan, maka terdapat banyak pula komponen laporan keuangan yang perlu Anda ketahui dan pahami. Mempelajari tiap-tiap komponen laporan keuangan akan membantu Anda memahami fungsi serta cara membuat laporan keuangan untuk bisnis Anda.

Komponen Laporan Keuangan

 

komponen laporan keuangan

 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa komponen penting yang perlu Anda ketahui dan pahami untuk bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait laporan keuangan.

Di bawah ini akan dipaparkan komponen-komponen dalam laporan keuangan yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu komponen-komponen dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

Neraca

Dalam neraca, terdapat tiga komponen utama yang perlu Anda ketahui, antara lain aset (harta), liabilitas (kewajiban), dan ekuitas (modal).

Aset atau harta adalah sumber daya bernilai ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk nantinya diharapkan bisa memberikan manfaat kepada bisnis. Harta atau aset ini kemudian dikelompokkan lagi menjadi lima jenis, di antaranya sebagai berikut:

  • Piutang usaha
  • Persediaan
  • Biaya dibayar di muka
  • Aset berwujud
  • Aset tidak berwujud

Liabilitas adalah “kewajiban” yang harus dibayarkan oleh perusahaan dengan dana atau sumber daya ekonomi perusahaan. Contoh liabilitas antara lain adalah hutang usaha dan hutang pajak.

Ekuitas atau modal adalah kekayaan entitas bisnis yang didapatkan dari pengurangan kewajiban (liabilitas) dari aset. Beberapa komponen yang termasuk ke dalam ekuitas adalah modal yang disetor, dan laba rugi.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah salah satu jenis laporan keuangan yang cukup rutin dibuat oleh perusahaan. Jenis laporan keuangan ini memiliki beberapa akun atau komponen di dalamnya. Berikut ini adalah daftar komponen-komponen utama dari laporan laba rugi:

  • Pendapatan usaha, yaitu pendapatan hasil dari penjualan produk utama perusahaan.
  • Beban pokok penjualan, yaitu beban yang secara langsung atau tidak langsung dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk.
  • Laba atau rugi kotor, yaitu selisih dari pendapatan usaha dengan beban pokok penjualan.
  • Beban usaha, yaitu beban kegiatan utama perusahaan. Beban usaha ini terbagi menjadi dua kategori, yakni beban penjualan dan beban umum & administrasi.
  • Laba atau rugi usaha, yaitu nilai selisih antara pendapatan usaha dengan beban usaha. 

Untuk memahami jenis laporan laba rugi lebih mendalam, Anda bisa melihat informasi lengkapnya di sini.

Laporan Arus Kas

Berisi informasi arus masuk dan keluarnya kas perusahaan, laporan arus kas juga memiliki beberapa komponen atau akun di dalamnya. Komponen dalam laporan kas antara lain sebagai berikut:

  • Akun aktivitas operasi, berisi segala transaksi yang tergolong ke dalam aktivitas operasional. 
  • Aktivitas investasi, berisi semua transaksi yang terkait dengan penjualan aktiva tetap, pembelian aktivas tetap, penerimaan kas dari piutang, pengeluaran kas yang mengakibatkan piutang meningkat, dan pengembalian cash advance.
  • Akun aktivitas pendanaan, berisi semua transaksi terkait modal dan kewajiban.

Itu dia komponen-komponen utama dalam laporan keuangan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Memahami tiap-tiap komponen tersebut akan membantu Anda dalam memahami cara membuat berbagai jenis laporan keuangan, yang mana hal itu penting apabila Anda ingin menyusun laporan keuangan untuk bisnis Anda.

Header Pixabay.

RazerCon 2021: Razer Makin Serius di Bisnis Komponen PC, Plus Ungkap Kursi Gaming Baru

Di titik ini, kita semua semestinya sudah menyadari kalau Razer bukan lagi sebatas produsen periferal. Portofolio produknya sudah meluas ke banyak kategori, bahkan sampai ke ranah masker elektronik sekalipun.

Namun Razer rupanya masih belum puas. Agenda terbarunya adalah mengusik pasar komponen PC. Tanda-tandanya sebenarnya sudah bisa diendus sejak tahun lalu, tepatnya ketika mereka merilis casing PC pertamanya, dan sekarang upaya tersebut terus dilanjutkan hingga mencakup lebih banyak kategori seperti all-in-one (AIO) liquid cooler, kipas casing, dan power supply unit (PSU).

Kita awali dari AIO liquid cooler-nya terlebih dulu, yakni Razer Hanbo. Seperti produk serupa dari banyak brand lain, Hanbo merupakan hasil kolaborasi Razer bersama Asetek. Artinya, kalau Anda sudah familier dengan mayoritas AIO liquid cooler yang beredar di pasaran, Anda pasti tidak akan kesulitan memasang Hanbo di PC Anda.

Hanbo hadir dalam dua ukuran radiator: 240 mm atau 360 mm. Wujudnya secara keseluruhan tampak sleek, khas produk-produk Razer pada umumnya. Lucunya, berhubung logo Razer tidak bisa kita bolak-balik dan akan tetap terlihat normal dalam orientasi apapun, posisi pompanya pun tidak terbatas pada satu konfigurasi casing saja.

Agar PC Anda bisa terlihat semakin meriah, ada kipas Razer Kunai yang hadir dalam ukuran 120 mm atau 140 mm. Layaknya kipas komputer modern, Kunai juga mengadopsi teknologi pulse width modulator (PWM), dan Razer pun turut menawarkan aksesori opsional PWM PC Fan Controller yang bisa mengakomodasi hingga 8 unit Kunai sekaligus. Pengaturan fan curve-nya dapat langsung diakses melalui software Razer Synapse.

Selanjutnya, ada PSU modular Razer Katana yang tingkat efisiensinya memenuhi standar 80 Plus Platinum. Razer tidak bilang siapa produsen aslinya (OEM), tapi yang pasti Katana tersedia dalam berbagai kapasitas, mulai dari 750 sampai 1.200 watt. Buat yang bujetnya tidak terbatas, tersedia pula varian 1.600 watt dengan efisiensi 80 Plus Titanium.

Kecuali Katana, Razer bakal memasarkan produk-produk komponen barunya ini di antara bulan Oktober-November tahun ini juga. Sejauh ini yang sudah punya harga resmi barulah Kunai (mulai $45) dan PWM PC Fan Controller ($50). Harga tersebut menempatkannya di segmen premium, dan saya tidak akan terkejut seandainya Hanbo dan Katana juga demikian.

Razer cukup serius menghadapi pasar komponen PC ini. Saking seriusnya, mereka tidak segan merekrut Richard Hashim untuk memimpin divisi barunya ini. Buat yang tidak tahu, Richard Hashim merupakan salah satu karyawan pertama yang direkrut oleh Corsair di tahun 1995. Pengalamannya di bidang komponen PC tentu sudah tidak perlu diragukan lagi.

Mungkin dalam beberapa tahun ke depan, bukan tidak mungkin kita bisa merakit PC sepenuhnya menggunakan produk-produk Razer.

Lineup kursi gaming baru: Razer Enki

Dalam kesempatan yang sama, Razer turut memperkenalkan lineup kursi gaming anyar bernama Enki. Kursi ini terdiri dari tiga model yang berbeda (urut dari yang paling murah): Enki X, Enki, dan Enki Pro.

Berbeda dari Razer Iskur yang berfokus pada aspek ergonomi untuk memberikan postur duduk terbaik, Enki sepenuhnya memprioritaskan aspek kenyamanan. Jadi, kalau Anda mau duduk dalam posisi yang ideal, pilih Iskur. Namun kalau Anda ingin duduk selama berjam-jam nonstop, Enki bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.

Menurut Razer, rahasianya terletak pada distribusi berat yang optimal. Bagian dudukan Enki telah dirancang supaya tekanan pada area panggul bisa merata di antara sisi kiri dan kanan, dan ini diyakini bisa membuat pengguna lebih nyaman duduk berlama-lama tanpa perlu mengubah posisinya.

Lebih lanjut, area dudukan Enki cukup lebar di angka 21 inci, dan kadar empuk bantalannya berbeda dari yang disematkan di bagian sandaran. Bagian yang menempel ke punggung ini sendiri tetap dilengkapi penopang lumbar, meski memang tidak adjustable seperti milik Iskur. Kemiringannya (recline) bisa diatur sampai 152°.

Enki memiliki sandaran punggung yang cukup lebar dan berkontur. Di bagian kepala, terdapat bantalan memory foam yang bisa dilepas-pasang. Untuk materialnya, Enki menggunakan kain sekaligus kulit sintetis. Lalu untuk sandaran tangannya, Enki sudah dibekali 4D armrest.

Kalau mau material yang lebih premium, maka konsumen bisa melirik Enki Pro yang menukar bahan kain tersebut dengan alcantara. Bantalan di sandaran punggungnya juga mempunyai tingkat kepadatan yang berbeda; agak keras di bagian pinggir, tapi lebih empuk di area tengah. Agar lebih praktis, bantalan untuk kepalanya bisa dilepas-pasang secara magnetis ketimbang mengandalkan strap.

Selisih harga di antara keduanya cukup jauh; Enki dibanderol $399, sementara Enki Pro dipatok $999. Alternatifnya, tersedia pula Enki X yang dihargai cuma $299. Khusus model termurah ini, ia tidak punya bantalan kepala dan hanya dibekali dengan 2D armrest.

Sumber: Razer.

[Computex 2016] Mengulik Hardware-Hardware Canggih Pendukung Gaming dan VR dari MSI

2016 menandai momen ulang tahun MSI yang ke-30 terhitung dari sejak mereka mengenalkan motherboard overclocking pertama di dunia. Demi memperlihatkan keseriusan terhadap pengembangan industri gaming, produsen asal Taiwan itu memutuskan mengubah arahan branding: kini dengan bangga menyematkan logo G Gaming Series di samping tulisan MSI.

Computex MSI hardware 1
GTX 1080 Gaming X 8G dipasangkan ke X99A Gaming Pro Carbon.

Berbicara dengan regional marketing manager Green Lin, perubahan itu turut memengaruhi tim internal MSI. Kini semua departemen bekerja lebih erat demi mendukung misi baru mereka. Dengan begitu, tiap divisi dapat saling mudah membantu. Upaya tersebut juga disertai program-program kolaborasi bersama Intel, SteelSeries, Cherry, Nvidia dan tim eSport di seluruh dunia.

Computex MSI hardware 8
Keluarga kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 persembahan MSI.

VR menjadi salah satu sorotan utama di Computex kali ini, dan MSI boleh dikatakan sukses meninggalkan kesan pada siapapun yang berkunjung ke booth mereka. Tentu saja, hal tersebut dapat tercapai berkat dukungan hardware-hardware high-end.

Computex MSI hardware 4
Impian para gamer: sistem bertenaga X99A Gaming Pro Carbon dn GeForce GTX 1080 Gaming X 8G.

Anda mungkin sudah tahu, Nvidia belum lama mengungkap GeForce generasi baru – bekerja lebih efisien dengan performa jauh lebih tinggi; dan sebagai partnernya, MSI menyiapkan tidak kurang dari empat tipe GTX 1080:

GTX 1080 Gaming X 8G

Computex MSI hardware 12
GTX 1080 Gaming X 8G

Mengusung Twin Frozr VI yang sudah MSI patenkan, sistem pendingin ini menghasilkan 22 persen tekanan udara lebih besar untuk menyingkirkan panas tanpa menyebabkannya terdengar bising. GPU sanggup menyuguhkan VR gaming serta menyikat permainan-permainan blockbuster terbaru. Oh, penampilannya juga dapat diserasikan ke PC kebanggaan Anda, kita dipersilakan mengustomisasi LED RGB-nya – ada pilihan 16,8 juta warna.

GTX 1080 Sea Hawk

Computex MSI hardware 14
GTX 1080 Sea Hawk

Merupakan kelanjutan dari kerjasama MSI dan Corsair. MSI menyediakan GPU, lalu Corsair memasok liquid cooler Hydro Series (H55). Dengan begitu produsen dapat leluasa meningkatkan clock speed-nya, memungkinkan mereka meramu kartu grafis GTX 1080 yang paling gesit, paling dingin dan paling hening.

GTX 1080 Armor 8G/8G OC

Computex MSI hardware 15
GTX 1080 Armor 8G OC

Terinspirasi dari wujud perisai dan dibalut desain hitam-putih, GTX 1080 seri Armor disiapkan khusus bagi para gamer dan modder PC yang menginginkan rancangan unik dan berbeda. GPU ini memanfaatkan teknologi kipas TORX, juga hadir di kartu grafis ber-Twin Frozr V. Fan secara otomatis akan berhenti begitu sistem tidak bekerja berat, contohnya ketika Anda sedang browsing internet atau saat menikmati game-game ringan.

GTX 1080 Aero 8G/8G OC

Computex MSI hardware 16
GTX 1080 Aero 8G OC

Wujudnya hampir menyerupai Sea Hawk tapi tanpa liquid cooling. Kartu grafis Aero menggunakan komponen tersertifikasi MIL-ST-810G (atau Military Class 4) yang berarti tetap beroperasi normal di bawah kondisi ektrem semisal gaming non-stop sampai overclocking di waktu lama. GPU ini dibekali solid cap, dan MSI berjanji GTX 1080 Aero bisa bekerja hingga 10 tahun.

Motherboard

Computex MSI hardware 6
X99A Gaming Pro Carbon.

Komponen lain yang menjadi kebanggaan MSI ialah motherboard. Di kelas gaming, X99A Gaming Pro Carbon merupakan primadona, dengan desain ala mobil sport (bisa kita lihat dari penggunaan skin serat karbon) plus Mystic Light – pencahayaan LED RGB 16,8 juta warna ditambah delapan pola. Di sana juga tersedia ekstensi Mystic Light, memungkinkan kita meneruskan efek cahaya ke casing sampai ruangan gaming. Di waktu ke depan, MSI berencana merilis aplikasi mobile ‘Gaming’, sehingga kita bisa mengatur LED dari smartphone.

Computex MSI hardware 11
970A Gaming Pro Carbon.

Jika buat Anda Gaming Pro Carbon terlalu menarik perhatian, Anda bisa memilih X99A XPower Gaming Titanium (pemenang penghargaan Computex Best Choice Award). Sesuai namanya, printed circuit board diperkuat oleh titanium dan MSI membekalinya dengan komponen-komponen Military Class 5. Motherboad ini menawarkan kapabilitas OC yang istimewa, ‘fast storage‘ U.2 32Gb/s, port USB 3.1 Gen 2, serta slot Nvidia SLI 4-way dan AMD CrossFire.

Computex MSI hardware 9
MSI Aegis dengan GTX 1080 Armor 8G di dalam.

Dengan desain memori tradisional, umumnya sinyal terdistorsi oleh gelombang elektromagnetik dari komponen lain, menyebabkan performa sistem jadi lebih rendah dan kurang stabil. Di X99A Gaming Pro Carbon serta  X99A XPower Gaming Titanium, MSI menerapkan teknologi DDR4 Boost dan Steel Armor – dimaksudkan buat mengisolasi sirkuit dan mengoptimalkan sinyal demi menyuguhkan performa memori maksimal.

Computex MSI hardware 10
X99A Gaming Pro Carbon.

Ingin buru-buru meng-upgrade sistem Anda? Meskipun tidak mengungkapnya secara spesifik, penuturan tim MSI mengindikasikan bahwa hardware-hardware di atas akan segera masuk ke Indonesia tidak lama lagi.

Computex MSI hardware 13
Anda dibebaskan mengonfigurasi LED X99A Gaming Pro Carbon.
Computex MSI hardware 7
Booth MSI di Computex 2016 sajikan VR gaming sampai retro-gaming.
Computex MSI hardware 17
Seorang pengunjung asik menikmati Audioshield di Vive yang ditenagai MSI Aegis.

Siap Bersaing di Ranah Virtual Reality, Asus Umumkan Program Beyond VR Ready

Menyusul pelepasan dua headset high-end di era kelahiran virtual reality, produsen berlomba-lomba menyiapkan perangkat yang sanggup menopangnya. Daftar kebutuhan hardware telah tersedia, dan bermunculanlah sejumlah sertifikasi ‘VR ready’. Asus sendiri mengamankan nama mereka di ranah itu dengan menjadi salah satu penyedia Oculus Ready PC.

Tapi persaingan dari rival senegaranya memang cukup sengit. MSI lebih dulu meluncurkan notebook gaming dan workstation VR ready pertama di dunia, lalu disusul oleh Acer lewat Predator 17 X. Kali ini, Asus mencoba menyamai kedudukan dengan memprakarsai program baru. Saat kompetitor menetapkan virtual reality sebagai sebuah standar, produsen Taiwan itu mengumumkan Beyond VR Ready.

Asus menjelasan bahwa Beyond VR Ready adalah sebuah tanda kesanggupan dan rasa percaya diri mereka buat menyediakan perangkat-perangkat pendukung virtual reality. Untuk mencapai keinginannya, Asus berkolaborasi bersama perusahaan-perusahaan ternama di industri, sehingga produk seperti motherboard dan kartu grafis bekerja optimal dengan headset serta aksesori VR.

Asus Beyond VR Ready 0
Badge Beyond VR Ready.

Kehadiran Badge Beyond VR Ready mempermudah konsumen buat mengetahui hardware apa saja yang kompatibel ke Oculus Rift dan HTC Vive. Dengan mengusung lencana itu, Asus berjanji hardware-hardware tersebut sanggup menyuguhkan pengalaman virtual reality maksimal. Komponennya diuji demi memastikan semua beroperasi secara mulus begitu game atau aplikasi diluncurkan. Lalu selanjutnya, Asus berencana untuk memperbanyak varian produk.

“VR Ready memberi tahu kita spesifikasi dasar yang diperlukan buat memperoleh pengalaman VR memuaskan. Walaupun bagi konsumen hal tersebut mudah dipahami, mengonfirmasi kompatibilitas komponen merupakan pekerjaan sulit,” jelas Asus di website. “Program Asus Beyond VR Ready memastikan hardware telah dites dan menjamin semuanya tersambung.”

Beyond VR Ready meliputi dua tipe produk, terdapat 30 motherboard dan 17 GPU. Namun saya belum dapat memastikan apakah Asus turut memasukkan notebook Republic of Gamers serta PC desktop G11CD dan ROG G20CB yang mendapatkan titel Oculus Ready PC.

Sayangnya, deskripsi Asus mengenai apa yang dimaksud dengan ‘Beyond VR ready’ masih belum jelas. Pertanyaan saya adalah, kira-kira apa yang akan menjadi fokus utama Asus? Apakah produsen lebih menitikberatkan kemampuan produk mereka untuk menangani virtual reality, atau condong pada upaya kerjasama demi mengembangkan ekosistem VR?

Info lebih lengkap Beyond VR Ready bisa Anda peroleh di situs resmi.

Sumber: Asus.

[Review] Notebook Acer Aspire E5-552G

Signifikansi AMD di dunia gaming sangat unik. Teknologi APU mereka mentenagai puluhan juta console yang kini berada di tangan gamer. Dan baru beberapa bulan silam, mereka meluncurkan GPU R7 dan R9 demi menandingi rival besarnya. Namun jika kita masuk ke ranah gaming notebook, sang kompetitor tampak mendominasi produk kelas menengah sampai high-end.

Ruang bermanuver masih terbuka lebar, dan AMD melihat celah peluang di sana. Mereka memutuskan menggandeng Acer untuk meramu Aspire E5-552G, sebuah laptop bertenaga accelerated processing unit generasi keenam, diberi codename Carrizo. Ketika notebook ber-GPU GeForce kental dengan kesan mewah, E5-552G ditargetkan untuk khalayak pecinta esport populer, misalnya Dota 2, League of Legends dan CS:GO.

Selain gaming kompetitif mumpuni, AMD menjanjikan keunggulan dalam multitasking serta video 4K melalui High Efficiency Video Coding yang tertanam di Carrizo. Selama beberapa minggu, saya berkesempatan untuk menjajal Aspire E5-552G. Apakah laptop ini sesuai dengan klaim sang produsen, atau Acer dan AMD seharusnya bisa meraciknya lebih baik lagi? Ayo simak ulasannya.

Design & build quality

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 14

Meski tidak bisa dipukul rata, kebanyakan gamer cenderung menyukai perpaduan hitam dan merah saat memilih device gaming, dan unit review Aspire E5-552G ini turut mengusung komposisi tersebut. Hampir seluruh body mengunakan material plastik, perbedaan terletak pada warna serta tipe tekstur. Untuk punggung layar dan bagian bawah, produsen membalutnya dengan warna hitam. Pola bergaris mirip serat kain di sana menjaga notebook dari bekas sidik jari, dan tim desainer membubuhkan logo Acer di pinggir.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 11

Ketika dibuka, warna merah tua tampak mengisi sisi dalam notebook; termasuk palm rest, touchpad, serta membingkai layar 15,6-incinya. Ia memang tidak kelihatan mewah, tetapi bahan plastik mempunyai kelebihan: tidak ada sengatan listrik statis, tidak panas dan membuat bobotnya tetap ringan. Dengan optical drive, berat E5-552G hanya 2,4-kilogram. Ukuran totalnya ialah 381,6x256x24,9mm (29,2mm di area paling tebal), memberi ilusi ultra-thin.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 03

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 07

Jangan biarkan material plastik mengaburkan peniliaian Anda. Kualitas produksi Aspire E5-552G sangat baik untuk notebook sekelasnya. Layar dapat ditutup-buka dengan satu tangan, dan LCD baru terlihat bergelombang jika area panel diberi tekanan tinggi. Struktur plastik dan desain bertekstur tersebut meminimalisir baret dan penyok seandainya terjadi insiden dalam penggunaan.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 06

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 10

Seluruh konektivitas ditaruh di sisi samping, dan heat sink berada di bagian kiri. Meskipun seharusnya tidak ada komponen yang menghalangi engsel, layar tidak bisa dibuka 180 derajat. Sayang sekali tidak ada akses langsung ke baterai, dan bagi saya, penampilan akan lebih baik seandainya pola tekstur di bawah berbeda dari atas. Dilihat lebih rinci, impresi ‘ekonomis’ dan ‘laptop budget‘ sulit dihilangkan dari Aspire E5-552G.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 02

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 09

 

Connectivity

Konekvitas adalah salah satu aspek yang memastikan E5-552G berada di depan. Ia memang belum mengadopsi port ‘masa depan’ semisal USB Type-C, namun Acer fokus pada fungsionalitas saat ini. Ada port HDMI, VGA, Gigabit Ethernet dan sepasang USB 3.0 di kiri, SD card reader di depan, serta satu USB 2.0 di kanan. Ada pula sambungan Bluetooth 4.0 dan 802.11b/g/n wireless LAN.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 27

Di Indonesia, banyak orang belum siap dengan sistem distribusi digital, dan masih mengandalkan kepingan CD/DVD. Di sanalah pentingnya keberadaan optical drive DVD-Super Multi. Pelajar, mahasiswa dan kalangan pekerja akan sangat berterimakasih karena Acer tidak melupakan faktor ini.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 04

 

Display

Acer Aspire E5-552G menyajikan layar LCD TFT Active Matrix glossy berteknologi ComfyView dengan resolusi maksimal 1366×768-pixel. Di masa ini, mungkin Anda mengharapkan resolusi setidaknya 1080p, namun mungkin panel tersebut dipilih dan disesuaikan dengan hardware. Acer menyampaikan bahwa ia turut ditopang Blueshield Technology agar mata Anda tidak cepat lelah.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 12

Kendalanya ialah mutu dari panel tersebut. Bahkan saat saya naikkan level brightness setinggi mungkin, kecerahannya mengecewakan, sangat redup seandainya dikomparasi dengan Asus BU201LA. Saya tidak merekomendasikan memakainya di bawah sinar matahari langsung.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 20

Backgroud putih jadi kebiruan, dan rasio kontrasnya rendah, efeknya langsung dirasakan begitu Anda melihat objek dan ikon-ikon cerah – warna tampak sangat washout. Untungnya, teks masih bisa terbaca jika dilihat dari pinggir secara horisontal.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 13

 

Keyboard & touchpad

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 15

Ruang selebar 381,6×256-milimeter dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Acer demi meracik periferal input. Keyboard chiclet E5-552G turut dilengkapi keypad. Tuts abjad berukuran kira-kira 1,5×1,5-sentimeter dan gap hampir 4-milimeter. Layout-nya familier, cukup nyaman, hanya saja jangan harap ia se-tactile keyboard produk profesional ataupun gaming high-end.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 16

Acer menempatkan touchpad hampir sejajar dengan tombol spasi, luasnya adalah 100,6×77,5-milimeter. Posisi ini menyebabkannya terlalu condong ke kiri, hanya menyisakan ruang tidak sampai 9cm untuk telapak tangan kiri Anda. Setelah pemakaian lama, palm rest sebelah kanan akan terasa lebih hangat, dan boleh jadi membuat tangan berkeringat. Tapi sewaktu telapak tangan mulai lembab, palm rest plastik bertekstur itu terasa lebih nyaman dibanding jenis logam.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 17

 

Hardware & performance

APU AMD memang terkenal cukup ampuh dalam menangani game tertentu contohnya judul-judul ber-engine Frostbite ciptaan DICE. Di unit review ini telah terinstal Battlefield 4 dan Need for Speed Rivals. Saya tidak ragu akan kesanggupan Aspire E5-552G menjalankan permainan-permainan online kompetitif, namun saya ingin mengajak notebook keluar dari zona nyaman.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 18

Aspire E5-552G dipersenjatai chip AMD FX-880P berkecepatan hingga 3,4GHz dengan GPU Radeon R8 M365DX. Selain itu ia dibekali RAM DDR3 8GB dual channel, dan penyimpanan berbasis hard drive 1TB. Tanpa tersambung ke sumber listrik, baterainya diklaim sanggup bertahan hingga lima jam, tapi Anda harus kustomisasi power plan ke ‘power saver‘ terlebih dulu. Laptop ini beroperasi di platform Microsoft Windows 8.1 64-bit.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 21

Buat uji coba performa, saya memanfaatkan software benchmark PCMark 8.0. Unigine Valley 1.0, dan Heaven 4.0, serta game Tomb Raider, Fallout 4, The Witcher 3.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 22

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 23

Lewat tes PCMark 8 Professional Edition, E5-552G menghasilkan nilai 2103, dan casual gaming terpantau berada rata-rata di 28,3fps. Angka terbaik yang saya peroleh melalui software Valley 1.0 ialah 647, dengan rata-rata 15,5fps (maksimal 26,6fps, minimal 8,1fps). Di Heaven 4.0, E5-552G mendapatkan skor 501 dan rata-rata 19,9fps (maksimal 34,7fps, minimal 6,5fps).

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 24

Laptop sama sekali tidak bermasalah untuk menjalankan Tomb Raider, mengingat game tersebut sudah berusia dua tahun. Di adegan dengan efek grafis paling intens, frame rate tidak pernah turun dari angka 25 dan beberapa kali melampaui 40. Tapi bagaimana kemampuannya menghadapi judul-judul blockbuster terkini?

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 26

Di Fallout 4, prospek E5-552G kurang menjanjikan. Sebelum masuk ke permainan, opsi grafis telah saya konfigurasi agar tidak terlalu mencekik. Antialiasing di-set di FXAA, dan saya matikan anisotropic filtering. Sepertinya saya harus menurunkan setup lebih jauh lagi dan mengorbankan efek visual serta ketajaman tekstur karena di level ini, Fallout 4 cuma sanggup menyuguhkan 9-14fps.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 28

Nasib The Witcher 3 juga hampir tidak berbeda. Walau slider kualitas air, tekstur, jarak pandang digeser ke tingkat terendah, lalu Nvidia Hairworks turut dimatikan; saya cuma memperoleh 11-14fps. Frame rate jadi anjlok ke 5 atau 7 begitu Geralt saya pandu ke daerah pedesaan. Saya khawatir, Anda harus setting seluruh slider ke kiri agar permainan dapat layak dimainkan.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 25

 

DS verdict

Walaupun AMD dan Acer memasarkan notebook ini dengan bumbu gaming (termasuk melangsungkan program bundel permainan original gratis sampai tanggal 31 Desember 2015 nanti) dan premis kapabilitas mengoperasikan judul-judul esport, gaming bukanlah spesialisasi utama Aspire E5-552G. Perspektif tersebut harus digeser: ia adalah notebook multimedia berkemampuan gaming entry-level.

Seperti penjelasan saya sebelumnya, E5-552G sangat cocok buat pelajar, mahasiswa dan profesional yang dituntut untuk selalu mobile. Kata mobile perlu digarisbawahi karena dengan jumlah uang ini, Anda dapat merakit gaming PC dedicated berperforma jauh lebih tinggi.

Versi Acer Aspire E5-552G ini dibanderol seharga Rp 8 juta.

Review Notebook Acer Aspire E5-552G 19

Inilah Perubahan yang Dibawa Intel Skylake Pada Ultrabook Gaming ‘Siluman’ MSI

Wajar jika produsen yang telah lama bermanuver di dunia hardware dan PC selalu berusaha mengadopsi teknologi terbaru. Belum lama MSI menghadirkan motherboard Z170A Gaming M ke Indonesia, serta meluncurkan jajaran notebook anyar bertenaga Intel Skylake. Namun buat beberapa produk, transisi ke mikroarsitektur terkini bisa membawa perubahan besar. Continue reading Inilah Perubahan yang Dibawa Intel Skylake Pada Ultrabook Gaming ‘Siluman’ MSI

[Computex 2015] MSI Benamkan Teknologi Unik dan Canggih Dalam Hardware Mereka

Tahun demi tahun MSI ingin nama mereka selalu membekas di ranah gaming, ajang Computex-pun dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita tahu sang produsen PC asal Taiwan tersebut mempunyai jajaran produk sangat banyak, dan di momentum pembukaan pameran ICT terbesar se-Asia itu, MSI mengajak Trenologi menilik beragam komponen canggih di booth mereka. Continue reading [Computex 2015] MSI Benamkan Teknologi Unik dan Canggih Dalam Hardware Mereka

Sambut Computex Taipei 2015, MSI Ungkap Produk Canggih Mereka

Tidak terasa, acara Computex Taipei 2015 akan segera dimulai beberapa hari lagi, dan nama-nama industri teknologi dari seluruh dunia bersiap-siap menyongsongnya. Tapi tekanan lebih besar mungkin dirasakan oleh produsen tuan rumah. Pasalnya, mereka tidak mau mengecewakan pengunjung, dan tidak rela kalah bersaing dengan vendor-vendor ‘tamu’. Continue reading Sambut Computex Taipei 2015, MSI Ungkap Produk Canggih Mereka

Daftar Kartu Grafis Terbaik Buat Gamer Profesional

Esport dan virtual reality, dua hal ini disebut-sebut sanggup membuat kompetisi kartu grafis kembali bergengsi. Memang tidak berarti produsen semisal Nvidia atau AMD merugi, namun melihat kondisi saat ini, pasar butuh gebrakan baru. Ketika device VR menuntut kebutuhan hardware cukup tinggi, gaming kompetitif berada di tingkat yang lebih terjangkau. Continue reading Daftar Kartu Grafis Terbaik Buat Gamer Profesional

Intel Braswell Hadir Dalam Varian Celeron dan Pentium yang Terjangkau

Di jajaran system on chip Intel, platform Bay Trail masih menempati barisan terdepan di segmen entry level. Tapi situasi itu berubah ketika Intel mengkonfirmasi segera melepas Intel Braswell untuk mendampinginya. Dan di akhir Maret lalu, Intel dikabarkan diam-diam telah membuktikan ucapannya.

Continue reading Intel Braswell Hadir Dalam Varian Celeron dan Pentium yang Terjangkau