Komunikasi adalah salah satu aspek terpenting dalam berbisnis dan membantu membangun reputasi perusahaan. Bisnis harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan, pemasok, mitra, karyawan, dan stakeholders lainnya.
Penting juga bagi bisnis untuk dapat berkomunikasi satu sama lain tentang produk dan layanan yang mereka tawarkan sehingga pelanggan dapat dengan mudah menemukan apa yang mereka cari.
Komunikasi yang paling penting di dunia bisnis adalah komunikasi verbal.
Komunikasi verbal adalah jenis komunikasi yang paling umum, yang menggunakan kata-kata untuk menyampaikan pesan.
Komunikasi verbal ini terjadi di setiap aspek kehidupan kita, mulai dari interaksi terkecil dengan orang asing hingga pidato terbesar yang diberikan di hadapan ribuan orang. Ini adalah cara mendasar kita berinteraksi dengan orang lain, dan juga merupakan bagian penting dari cara kita memahami diri sendiri dan dunia kita.
Berikut ini adalah penjelasan komunikasi verbal lebih lanjut.
Definisi Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang melibatkan pertukaran informasi antara dua orang atau lebih melalui penggunaan kata-kata.
Ini adalah cara untuk menyampaikan pesan dan ide menggunakan bahasa lisan. Komunikasi verbal dapat digunakan untuk mengungkapkan pendapat, emosi, kebutuhan dan keinginan seseorang, serta untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan informasi.
Komunikasi verbal juga penting karena membantu membangun kepercayaan di antara orang-orang. Saat kamu dapat berkomunikasi dengan jelas, orang yang kamu ajak bicara akan lebih mempercayai dan merasa lebih percaya diri tentang hubungan kamu.
Kamu juga dapat menggunakan komunikasi verbal untuk memberikan kesan yang baik kepada rekan kerja, pelanggan, dan klien. Saat kamu berbicara dengan seseorang, kamu dapat menyampaikan banyak informasi tentang diri kamu melalui cara berbicara.
Misalnya, jika kamu ingin terdengar profesional dan cerdas saat berbicara dengan klien, penting bagi kamu untuk memilih kata-kata dengan hati-hati.
Jika pelanggan meminta sesuatu yang spesifik dari perusahaan, penting bagi kamu untuk merespons dengan tepat sehingga mereka tidak merasa diabaikan atau diremehkan karena permintaan mereka ditolak.
Karena itu, komunikasi verbal merupakan komunikasi yang sangat penting di dunia bisnis.
Bentuk Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal memiliki 2 (dua) bentuk yang berbeda, namun dengan tujuan yang sama. Kamu dapat memilih salah satu bentuk komunikasi verbal berikut ini:
Komunikasi Tertulis
Komunikasi verbal tertulis adalah setiap pesan tertulis yang dikirim kepada orang lain melalui media seperti email atau pesan teks. Jenis komunikasi ini bisa informal atau formal tergantung pada konteksnya.
Contoh komunikasi verbal tertulis adalah seperti surat, kartu pos, email, dan pesan singkat (WhatsApp, LINE, Telegram, dll).
Komunikasi Lisan
Komunikasi verbal lisan bisa melalui percakapan antara dua orang hingga pidato yang diberikan kepada ribuan audiens. Pembicara memiliki pesan yang ingin mereka sampaikan kepada audiens mereka dan menggunakan kata-kata untuk melakukannya dengan cara yang dapat dipahami.
Contoh komunikasi verbal lisan adalah seperti pidato public, video call, rapat, konferensi, dan konseling.
Demikianlah penjelasan mengenai komunikasi verbal, semoga bermanfaat.
Komunikasi non-verbal adalah bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari dan dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana perasaan kita, bagaimana perasaan orang lain, atau apa yang kita ingin orang lain ketahui.
Komunikasi non-verbal dapat membantu kita untuk lebih memahami dunia di sekitar kita dengan menunjukkan bagaimana orang bertindak dan berinteraksi satu sama lain.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai komunikasi non-verbal!
Definisi Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal adalah proses dimana orang mengirim dan menerima informasi melalui bahasa tubuh, gerak tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dan nada suara.
Komunikasi non-verbal memainkan peran penting di tempat kerja karena dapat membantu karyawan berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang lebih efektif daripada kata-kata saja.
Misalnya, jika berkomunikasi dengan seseorang yang kesulitan memahami kamu karena mereka memiliki kemampuan bahasa Inggris yang terbatas atau kesulitan mendengar, metode komunikasi non-verbal bisa sangat bermanfaat.
Kamu dapat menggunakan bahasa tubuh atau gerakan tangan untuk membantu mereka memahami apa yang ingin kamu katakan.
Hal ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman bekerja dengan kamu dan juga dapat menghasilkan peningkatan produktivitas bagi kedua belah pihak yang terlibat.
Alasan Komunikasi Non-Verbal ini Penting
Pertama, komunikasi non-verbal membantu kamu memahami orang lain dengan lebih baik.
Misalnya, ketika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang kepribadian seseorang, kamu cukup mengamati gerak tubuh dan bahasa tubuhnya. Dengan cara ini, kamu akan dapat mengetahui seperti apa mereka tanpa harus bertanya langsung kepada mereka.
Kedua, komunikasi non-verbal membantu membangun kepercayaan di antara orang-orang.
Kamu dapat menggunakannya sebagai cara untuk berkomunikasi dengan orang lain meskipun kamu tidak berbicara bahasa yang sama atau tidak dapat mendengarnya dengan jelas karena beberapa halangan seperti earphone atau alat bantu dengar.
Ketiga, komunikasi non-verbal dapat membantu mengurangi konflik antar orang dengan membiarkan mereka berkomunikasi secara efektif tanpa ada kesalahpahaman yang timbul di antara mereka.
Contoh Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi verbal memiliki banyak contohnya. Tanpa kamu sadari, kamu akan sering menjumpai komunikasi non-verbal disekitarmu.
Berikut ini adalah contoh komunikasi non-verbal yang akan sering kamu temukan.
Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah dikatakan sebagai bagian penting dari komunikasi non-verbal karena kita dapat menyampaikan banyak informasi kepada lawan bicara melalui ekspresi.
Kamu dapat menggunakan ekspresi wajah untuk menunjukkan emosi, seperti ketika kamu terkejut atau bahagia. Senyum mungkin berarti kamu bahagia, dan cemberut mungkin berarti kamu sedih.
Ekspresi wajah juga dapat menunjukkan bagaimana perasaan kamu terhadap sesuatu, seperti ketika seseorang membuat kamu marah.
Gestur
Gestur adalah bagian dari komunikasi non-verbal karena merupakan bagian penting dari cara kita berkomunikasi satu sama lain.
Gestur merupakan gerakan yang dilakukan oleh tubuh kamu yang tidak melibatkan ucapan. Misalnya, jika kamu menunjuk sesuatu dan berkata “lihat”, itu akan dianggap sebagai isyarat non-verbal.
Atau jika seseorang menganggukkan kepala saat mengatakan sesuatu, kemungkinan besar mereka setuju dengan apa yang mereka katakana.
Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh adalah cara yang bagus untuk memahami perasaan orang lain, tanpa harus menanyakannya secara langsung.
Bahasa tubuh mencakup gerakan fisik seperti berjalan atau memberi isyarat, serta postur dan kontak mata.
Kamu dapat mengetahui banyak hal tentang kepribadian seseorang berdasarkan cara mereka berdiri atau duduk, cara mereka bergerak di suatu area, dan seberapa banyak kontak mata yang mereka lakukan dengan orang lain.
Sentuhan
Sentuhan adalah bentuk komunikasi nonverbal yang kuat yang dapat menyampaikan kasih sayang dan dominasi, tergantung pada konteksnya.
Penting untuk diingat bahwa sentuhan dapat digunakan sebagai sarana berkomunikasi dengan orang yang kamu kenal lebih dekat.
Misalnya, jika kamu bertemu seseorang untuk pertama kalinya, akan terasa canggung untuk menyentuhnya. Tetapi jika kamu berada di sebuah pesta dengan teman atau anggota keluarga, menyentuhnya akan terasa sangat normal.
Penampilan
Penampilan seseorang adalah salah satu cara komunikasi non-verbal digunakan. Ini mencakup hal-hal seperti penampilan model dan warna pakaian, gaya rambut, tata rias, bahkan aksesori yang dikenakan.
Ketika kamu bertemu seseorang untuk pertama kalinya, penampilan mereka mungkin memberi kamu wawasan tentang siapa mereka sebagai individu.
Misalnya, jika kamu mengenakan warna-warna cerah dan memamerkan kulit kamu, orang akan menganggap kamu lucu dan menyenangkan. Sebaliknya, jika kamu mengenakan warna netral dan menutupinya, mereka akan menganggap kamu adalah orang yang serius.
Demikianlah penjelasan selengkapnya mengenai komunikasi non-verbal, semoga bermanfaat.
Pernahkah Anda mengenal seseorang yang cerewet di dunia maya, tapi mendadak menjadi diam ketika diajak untuk bertemu tatap muka? Atau mungkin, Anda justru orang yang ceriwis di dunia online tapi menjadi pendiam di dunia nyata. Jangan khawatir, Anda tidak sendiri. Internet memang memengaruhi cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain.
Dan seiring dengan semakin populernya game online, semakin banyak orang yang menggunakan game sebagai tempat untuk bersosialisasi. Memang, game bisa digunakan untuk mendekatkan diri dengan temah yang sudah Anda kenal atau mencari teman yang sama sekali baru.
Evolusi Alat Komunikasi Manusia
Sejatinya, manusia adalah makhluk sosial. Mereka akan selalu mencari cara untuk bisa berkomunikasi dengan satu sama lain. Yang membedakan cara komunikasi manusia dari masa ke masa adalah teknologi yang ada. Seiring dengan berkembangnya teknologi, alat komunikasi manusia pun menjadi semakin canggih. Menurut Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Dampaknya Terhadap Kehidupan, perkembangan alat komunikasi manusia terbagi ke dalam empat era.
Pertama adalah era komunikasi tulisan yang dimulai pada 4000 SM. Kedua adalah era percetakan. Era ini dimulai pada 1456, ketika Gutenberg menemukan alat percetakan. Meskipun begitu, surat kabar baru muncul pada sekitar tahun 1600. Di Eropa, surat kabar yang pertama dicetak berasal dari Jerman, bernama Aviso di Wolfunbuttel. Sementara di Tanah Air, koran nasional yang pertama diterbitkan adalah Medan Prijaji. Koran asal Bandung itu terbit sejak Januari 1907 sampai Januari 1912, menurut laporan Kompas.
Sebagai alat komunikasi, koran bersifat satu arah. Jadi, seseorang bisa membuat pengumuman berita suka atau duka — seperti pernikahan atau pemakaman — ke masyarakat luas, tapi, masyarakat tidak bisa membalas kabar tersebut. Tak hanya itu, koran atau majalah juga bisa menjadi alat untuk mencari teman baru. Di koran, terdapat segmen biro jodoh atau cari jodoh, yang berisi daftar orang-orang yang tertarik untuk mencari kekasih. Segmen sahabat pena mungkin lebih jarang ditemukan. Namun, ketika saya masih SD, saya pernah mendapatkan sahabat pena dari majalan anak-anak.
Era ketiga adalah era telekomunikasi. Ada beberapa temuan terkait komunikasi di era ini, seperti film dan radio. Gelombang radio pertama kali diidentifikasi dan dipelajari oleh ahli fisika Jerman, Heinrich Hertz, pada 1887. Namun, transmitter dan receiver pertama radio dibuat oleh pria Italia, Guglielmo Marconi, pada 1895-1896. Empat tahun kemudian, pada 1900, radio mulai digunakan secara komersil.
Di Indonesia, generasi pertama staisun radio muncul pada 1925, di Malabar, Jawa Tengah. Sementara Radio Republik Indonesia (RRI) sendiri didirikan pada 11 September 1945. Hari berdiri RRI kemudian juga diperingati sebagai Hari Radio Nasional, lapor Kompas. Biasanya, radio digunakan sebagai media untuk titip salam, baik untuk keluarga, teman, atau gebetan. Berdasarkan pengalaman pribadi, walau tidak ada jaminan bahwa orang yang dituju akan mendengar salam yang kita kirim, ada rasa kepuasan tersendiri ketika sang penyiar membaca pesan kita.
Selain radio, para era ketiga ini juga ditemukan televisi, yang memungkinkan berbagai layanan komunikasi baru. Hanya saja, sama seperti koran, baik radio maupun TV merupakan alat komunikasi satu arah. Seseorang bisa menggunakan TV dan radio untuk membuat pengumuman pada banyak orang, tapi sang pendengar/penonton tidak bisa berinteraksi dengan pengumuman atau pesan yang disampaikan. Hal ini berubah pada era keempat.
Era komunikasi keempat merupakan era komunikasi interaktif. Nama dari era ini merefleksikan kemampuan dari teknologi-teknologi komunikasi yang muncul di era ini, seperti satelit, komputer, dan internet. Semua teknologi komunikasi itu memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara dua arah. Pada tahun 1990-an, industri komunikasi mengalami perubahan besar-besaran berkat kemunculan internet, menurut Forbes. Sejak saat itu, internet — serta komputer dan smartphone — memungkinkan terciptanya berbagai alat komunikasi, mulai dari email, instant messaging, Voice Over Internet Protocol (VOIP), forum internet, media sosial, dan juga game online.
Sama seperti alat komunikasi lainnya, media sosial juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Friendster, yang dirilis pada 2001, merupakan salah satu situs media sosial pertama di dunia. Sementara LinkedIn didirikan pada 2002 sebagai situs media sosial untuk para pekerja profesional. Pada 2020, LinkedIn telah memiliki lebih dari 675 juta pengguna, menurut Mary Ville. Pada 2004, Mark Zuckerberg mendirikan Facebook, yang penggunanya kini mencapai miliaran orang. Dan dua tahun kemudian, Twitter didirikan dengan konsep situs microblogging.
Instagram muncul pada 2010. Di tahun yang sama, Pinterest berdiri dan satu tahun kemudian, Snapchat resmi diluncurkan. Dengan ini, konten di media sosial pun mulai berubah, dari teks menjadi gambar. TikTok didirikan oleh perusahaan Tiongkok, ByteDance, pada 2016. Berbeda dengan Facebook atau Instagram, fokus TikTok adalah pada video dengan durasi pendek. Keberadaan TikTok juga menjadi bukti bahwa netizen sekarang lebih gemar untuk mengonsumsi video.
Keberadaan media sosial memberikan sejumlah kemudahan, seperti terhubung dengan teman atau keluarga yang tinggal jauh dari Anda. Selain itu, media sosial juga memudahkan penggunanya untuk mencari orang-orang yang punya ketertarikan yang sama dengannya. Jika Anda suka bermain game atau tertarik dengan animasi, Anda bisa dengan mudah mencari grup gamers atau animators. Hanya saja, media sosial juga memberikan dampak negatif. Media sosial didesain sedemikian rupa sehingga Anda bisa hanya melihat konten-konten yang Anda sukai. Sehingga, media sosial bisa menjadi echo chamber yang memperkuat bias Anda. Masalah lain yang biasa muncul di media sosial adalah cyberbullying, yang masih ada kaitannya dengan anonimitas di internet.
Terlepas dari dampak positif dan negatif dari media sosial, tak bisa dipungkiri, media sosial membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan murah. Dulu, Anda harus mempertimbangkan biaya roaming ketika menelpon orang yang ada di provinsi yang berbeda. Sekarang, Anda bisa terhubung dengan mudah ke orang-orang yang hidup di negara atau bahkan benua lain.
Sekarang, game digadang-gadang sebagai media sosial baru. Memang, kemunculan internet juga mengubah industri game. Internet memunculkan berbagai game online, seperti Lineage dan Starcraft pada 1998 dan Counter-Strike: Global Offensive pada 1999. Sama seperti game offline, pada awalnya, game online merupakan media hiburan. Meskipun begitu, sekarang, game online juga bisa berfungsi sebagai tempat hangout, apalagi ketika lockdown ditetapkan pada tahun lalu.
Bagaiman Game Memengaruhi Interaksi Sosial
Apa yang terbayang di pikiran Anda ketika Anda mendengar kata keren? Masing-masing orang punya definisi keren yang berbeda-beda. Bagi siswa SMA, misalnya, label “cool” mungkin pantas disematkan untuk orang-orang yang ikut dalam band, aktif dalam ekstrakurikuler basket atau sepak bola, atau mungkin menjadi ketua OSIS. Dulu, orang-orang yang senang bermain game lebih sering dikategorikan sebagai nerd atau bahkan mungkin loser. Namun, sekarang tren itu sudah berubah. Kini, orang-orang yang jago dalam bermain game punya karisma tersendiri. Memang, menjadi atlet esports merupakan impian bagian sebagian orang, walau kesempatan untuk menjadi pemain profesional kurang dari 1%.
Sementara itu, dengan semakin maraknya game Pay-to-Win (P2W), orang-orang yang menghabiskan banyak uang dalam game juga sering disanjung dan dinobatkan sebagai “sultan” atau “whale“. Sebagian game influencers bahkan membuat konten tentang berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk mendapatkan karakter atau item tertentu. Misalnya, YouTuber Indonesia, feraldoto, yang menghabiskan Rp64 juta demi mendapatkan Albedo C6 di Genshin Impact. .
Sayangnya, stigma negatif yang sudah terlanjur melekat di diri gamer tidak bisa hilang begitu saja. Salah satunya adalah asumsi bahwa gamers merupakan penyendiri atau bahkan bersifat anti-sosial. Padahal, banyak orang yang mendapatkan teman baru — atau bahkan kekasih — melalui game online. Tak hanya itu, di beberapa negara — seperti Korea Selatan dan Tiongkok — game merupakan kegiatan sosial. Pada 2003, Mark Griffiths, seorang dosen di Nottingham Trent University, merilis penelitian terkait game online. Untuk membuat jurnal itu, dia melakukan survei pada 11 ribu pemain game online, Everquest. Hasilnya, sebanyak 25% responden mengatakan, bersosialisasi dengan teman merupakan bagian favorit mereka dari Everquest. Hal ini menunjukkan, asumsi bahaw gamers merupakan orang-orang anti-sosial adalah salah.
Pada 2007, Griffiths kembali melakukan studi terkait game online. Dia meneliti data dari 912 pemain game Massively Multiplayer Online (MMO) yang berasal dari 45 negara dan menghabiskan waktu rata-rata 22 jam dalam seminggu untuk bermain game. Dari studi tersebut, dia menyimpulkan, game online merupakan lingkungan sosial yang sangat interaktif.
“Sepuluh persen responden survei bahkan berakhir dengan menjalin hubungan romantis di luar game,” kata Griffiths, seperti dikutip dari BBC. “Sosialisasi dalam game sebenarnya merupakan konsep yang telah ada sejak lama.” Dan pada 2020, ketika lockdown diberlakukan, semakin banyak orang yang menyadari hal itu, bahwa game tidak sekedar media hiburan, tapi juga bisa menjadi wadah untuk bersosialisasi.
Reckful/Byron memorials are now being held inside World of Warcraft across multiple servers and locations to pay respects to a WoW legend pic.twitter.com/Nb4FHfwAvM
Tahun lalu, semakin banyak orang yang menggunakan game sebagai tempat untuk berkumpul. Sebagian dari mereka bahkan merayakan momen penting, seperti ulang tahun dan pernikahan, di dalam game. Tak hanya itu, game bahkan bisa dijadikan alat untuk menunjukkan belasungkawa. Ketika streamer Byron “Reckful” Bernsten meninggal pada Juli 2020, para gamers World of Warcraft berkumpul di beberapa lokasi untuk memberikan penghormatan pada Bernsten.
Menurut teori Social Identity Model of Deinvidiuation Effect (SIDE), salah satu dampak positif anonimitas adalah membuat sebuah grup menjadi lebih efektif. Namun, hal ini hanya berlaku ketika semua anggota grup memang anonim dan tidak bisa mengenali satu sama lain. Jika seseorang bisa mengenali anggota lain, sementara jati dirinya tetap tersembunyi, dia punya kemungkinan lebih besar untuk melakukan tindakan yang akan merugikan kelompoknya. Dalam kerja kelompok, anonimitas juga membuat para anggota grup merasa memiliki kaitan lebih erat dengan jati diri kelompok.
Meskipun begitu, fakta bahwa anonimitas membuat grup menjadi lebih efektif juga bisa berdampak buruk. Hal ini terjadi ketika grup minoritas — orang-orang yang rasis, misalnya — berusaha untuk mengacaukan dinamika grup mayoritas. Contohnya, jika ada sekelompok orang yang tidak suka dengan pemerintahan Indonesia yang sah dan ingin menggulingkan Presiden, mereka bisa mengorganisasi pergerakan mereka melalui grup anonim. Hal seperti inilah yang bisa menyebabkan dampak buruk.
Sementara itu, salah satu dampak positif lain dari anonimitas adalah memberdayakan orang-orang dari grup termarjinalkan, seperti perempuan dan penyandang disabilitas. Berdasarkan hipotesa equalization, komunikasi anonim via internet dapat menyeimbangkan “kekuasaan” yang dimiliki oleh grup minoritas dan mayoritas.
Di dunia nyata, kita cenderung memperlakukan seseorang berdasarkan ras, gender, penampilan, dan lain sebagainya. Sementara di dunia maya, ketika kita tidak bisa melihat atau menilai social cues tersebut, maka kita akan memperlakukan orang lain secara adil. Contohnya, seseorang mungkin akan menjadi jaim di hadapan lawan jenis yang dianggap cantik atau tampan. Sementara dalam forum internet anonim, dia akan memperlakukan semua orang dengan sama karena dia tidak bisa melihat penampilan lawan bicaranya.
Terakhir, dampak positif dari anonimitas adalah menjaga privasi seseorang. Secara garis besar, anonimitas punya tiga kaitan dengan privasi, yaitu recovery, catharsis, dan autonomy. Recovery diartikan sebagai rsa tenang yang dirasakan oleh seseorang setelah mempertimbangkan situasinya. Sementara catharsis muncul ketika seseorang bisa mengekspresikan dirinya secara bebas. Dan terakhir, anonimitas bisa memberikan otonomi, yang memungkinkan seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa harus khawatir akan penghakiman dari masyarakat atau orang-orang dikenal. Sayangnya, otonomi yang muncul dari anonimitas juga bisa membuat orang bertindak sembrono. Alasannya, karena mereka berpikir, anonimitas mereka akan melindungi mereka, membuat mereka bisa terbebas dari konsekuensi perilakunya.
Kesimpulan
Bermain game tidak lagi menjadi hobi yang harus dilakukan sendirian. Memang, masih ada banyak game-game single-player berkualitas. Meskipun begitu, game-game multiplayer — apalagi yang punya ekosistem esports — juga tidak kalah populer. Dengan begitu, fungsi game pun melebar. Sejatinya, game tetap merupakan media hiburan. Meskipun begitu, sekarang, game juga bisa menjadi sarana komunikasi. Lockdown akibat pandemi pada tahun lalu mempercepat tren tersebut.
Pada tahun lalu, terbukti bahwa game bisa menjadi tempat hangout atau bahkan merayakan momen penting. Hanya saja, perilaku seseorang di dunia game online — atau di internet, secara umum — tidak selalu sama seperti tingkah laku mereka di dunia nyata. Alasannya, karena di dunia game, seseorang dilindungi oleh anonimitas. Dia tidak perlu khawatir akan dihakimi hanya karena penampilan, ras, atau social cues lainnya.
Sebagian orang percaya, persahabatan yang dijalin di dunia online adalah sesuatu yang rapuh dan mudah putus. Namun, sekarang, ada banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk tetap terhubung dengan teman-teman online, mulai dari WhatsApp, Facebook, sampai Discord. Saya sendiri masih berhubungan dengan teman yang saya kenal dari Ragnarok Online pada awal tahun 2000-an. Dan berita tentang gamers yang menemukan kekasihnya saat bermain game pun mulai menjadi lumrah. Hal itu berarti, Anda tetap bisa menjalin hubungan yang dekat dan lama dengan orang-orang yang Anda temui di game online.
Ajang MWC Shanghai tahun ini sangat pantas untuk dipantau berkat teaser smartphone dengan kamera depan di balik layar yang dipamerkan oleh OPPO. Namun ternyata itu bukan satu-satunya inovasi menarik yang tengah OPPO kerjakan. Dalam kesempatan yang sama, mereka turut menyingkap teknologi komunikasi bertajuk MeshTalk.
Dijelaskan bahwa MeshTalk merupakan teknologi komunikasi terdesentralisasi yang mendukung banyak medium, baik itu pesan teks, pesan suara, atau bahkan panggilan telepon antar sesama perangkat bikinan OPPO. Yang istimewa, semua ini tanpa mengandalkan koneksi seluler, Wi-Fi ataupun Bluetooth.
Untuk memahami cara kerja MeshTalk, kita sebenarnya bisa mengacu pada teknologi mesh networking, di mana satu perangkat dan yang lainnya bisa langsung tersambung tanpa adanya semacam perantara. Jangkauan MeshTalk sendiri disebut bisa mencapai 3 kilometer, dan ini dapat diperluas lagi dengan memanfaatkan signal relay antar perangkat.
OPPO melihat ada cukup banyak potensi pengaplikasian MeshTalk, namun kalau dilihat dari sudut pandang konsumen yang paling sederhana, MeshTalk bisa sangat membantu memfasilitasi komunikasi di lokasi-lokasi yang ramai yang kerap mengalami problem jaringan, semisal di area konser atau bandar udara.
Sayangnya sejauh ini OPPO belum bisa memastikan kapan MeshTalk bakal tersedia untuk publik, dan ponsel OPPO apa saja yang bakal kebagian jatah dukungannya juga belum dirincikan. Saat ini fokus OPPO adalah mematangkan teknologinya, spesifiknya menekan konsumsi energi MeshTalk semaksimal mungkin sekaligus meningkatkan kekuatan sinyalnya.
Makin banyaknya proses bisnis yang membutuhkan teknologi untuk mengorganisir tugas-tugasnya memberikan celah inovasi baru bagi startup untuk menyediakan layanan untuk mendampingi kebutuhan bisnis. Begitu juga yang dilakukan oleh Mindeev, sebuah startup dalam negeri yang fokus pada platform komunikasi dan kolaborasi.
Mayoritas dari kita sering melupakan pentingnya berkomunikasi, hingga suatu ketika ia tak lagi kita miliki. Salah satu pondasi dari komunikasi adalah suara, bayangkan sulitnya hidup tanpa kemampuan mengeluarkan atau mendengar bunyi. Sayangnya, tidak sedikit orang yang telah kehilangan kesanggupan dalam berinteraksi secara verbal. Continue reading Smartstones Touch Memungkinkan Kita Bicara Lewat Sentuhan→
Dengan bertambah canggih dan pesatnya perkembangan teknologi robot, para ahli dan akademisi terus mempelari serta membahas etika penggunaannya – dalam perspektif budaya, sosial, maupun legalitas. Walau begitu, robot telah membuktikan bahwa kehadiran mereka sangat membantu manusia, baik dalam bidang industri, ilmu pengetahuan dan juga hiburan. Continue reading Ubah iPad dan Tablet Android Menjadi Robot Dengan PadBot→
Social Media memang sebuah hype tersendiri dalam dunia bisnis. Hampir semua bisnis yang dulunya berbekal alamat email dan website pada setiap identitas mereka, kini paling sedikit mereka menambahkan akun Facebook (entah itu profile atau page) dan akun Twitter. Namun pernahkah Anda memperhatikan apakah pemilik brand/bisnis tersebut menggunakan dua akun social media terpopuler tersebut dengan optimum?
Keyakinan terhadap social media akan jadi salah satu tulang punggung kesuksesan sebuah bisnis memang sangat mengagumkan walaupun hampir sebagian besar bisnis/brand tersebut masih hanya ‘punya-punya’an saja alias sekedar agar tidak terlalu keliatan ketinggalan jaman karena tidak mencantumkan icon-icon yang sedang populer pada saat ini. Sekali lagi silahkan cek berapa banyak bisnis/brand yang sudah menggunakan akun-akun social media tersebut secara optimum.
Ada banyak yang bisa ditawarkan dari sebuah startup, bisa fitur, bisa layanan, bisa gabungan keduanya. Tampilan, layout serta desain situs juga berperan penting bagi startup, eksekusi dari sebuah ide juga bagian penting, bahkan mungkin paling penting dari sebuah startup.
Namun bagi saya, ada dua bagian penting lain yang harus dimiliki atau disediakan oleh para startup, yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan fitur atau layanan yang ditawarkan oleh para startup, dua bagian penting itu adalah blog serta alamat kontak, bisa email atau nomor telepon yang menjawab ketika dihubungi.
Tulisan ini dibuat berdasarkan dari pengalaman saya melakukan kontak dengan para startup, dalam rentang waktu hampir setahun kebelakang. Pertumbuhan startup bagi saya cukup menggembirakan dan memang membuat nuansa optimis yang kental, semangat para startup ini yang, rata-rata melakukan bootstrapping punya semangat yang luar biasa, ini juga membuktikan bahwa Indonesia, bukan hanya kaya akan konsumen tetapi juga kaya akan produsen.