Tag Archives: komunitas game fighting

Cerita Kemenangan Wahontoys di SoulCalibur Without Borders – SEA Division

Tanggal 15 Agustus 2020 lalu, komunitas SoulCalibur Indonesia sedang berbahagia berkat pencapaian yang didapat oleh Andrew Widjaja (Wahontoys) di dalam gelaran turnamen SoulCalibur Without Borders. Turnamen tersebut merupakan hasil inisiatif komunitas SoulCalibur internasional karena absennya turnamen EVO selama situasi pandemi ini. Turnamen tersebut memiliki total hadiah sebesar 900 dollar AS, dengan separuh dari hadiah didonasikan ke organisasi Doctors Without Borders.

Turnamen ini sendiri mempertandingkan 8 orang yang diundang langsung, dengan komposisi berupa 3 pemain dari Singapura, 2 pemain dari Filipina, dan 1 pemain dari Indonesia, Malaysia, serta Thailand. “Kalau melihat jajaran pemain yang diundang, sepertinya kategorinya berdasarkan dari reputasi serta rekam jejak prestasi pemain. Saya merasa sebetulnya masih banyak yang bermain lebih baik daripada saya, namun terlepas dari itu, saya merasa terhormat dapat diundang dalam kompetisi ini.” Cerita Wahontoys soal keikutsertaanya dalam kompetisi tersebut.

Lebih lanjut, Wahontoys lalu menceritakan perjuangannya di turnamen tersebut. “Saya merasa lawan di turnamen ini sebetulnya cukup berat. Lawan pertama saya SkyesT pemain Malaysia. Sebetulnya cukup menantang, tapi untungnya dia pakai karakter Tira, karakter yang biasa saya mainkan. Jadi sedikit banyak saya paham dengan gerakan-gerakan dia.”

“Pertandingan kedua ini yang menurut saya yang paling berat. Lawan saya adalah Shen Yuan, pemain yang sudah dikenal secara internasional. Saya mengakui, Shen Yuan ini adalah pemain yang lebih baik dari saya. Untungnya di pertandingan tersebut saya bisa segera membungkam dia. Saya merasa sepertinya akan kalah, kalau permainan dipaksa sampai game ketiga, karena dia mungkin akan dapat beradaptasi.” Wahontoys melanjutnya cerita pertandingannya.

“Terakhir lawan BladedSnake. Dia jagoan dari Filipina, dia juga bermain dengan jago banget! Tapi lagi-lagi saya dapat keuntungan karena dia pakai Siegfried. Karakter tersebut juga merupakan salah satu yang biasa saya gunakan, dan sering saya jadikan lawan sparring. Akhirnya kemenangan lawan BladedSnake berhasil membuahkan gelar juara kepada saya di turnamen ini.”

Kemenangan ini tentu menjadi berita gembira bagi komunitas fighting game, terutama SoulCalibur di Indonesia. Terakhir kali, komunitas fighting game secara umum juga sempat berbahagia ketika Aron Manurung dari game Street Fighter V berhasil mengamankan 8 besar di turnamen CPT Online 2020: SEA Qualifier 1.

Menutup pembicaraan Wahontoys lalu menjelaskan apa yang ingin ia capai selanjutnya. “Saya main SoulCalibur sudah sejak lama. Jadi bisa menang di Invitational SEA ini sudah senang sekali. Ke depan, saya pasti akan mengusahakan ikut kalau ada turnamen, karena saya memang menyukai game SoulCalibur. Tapi kalau bicara prestasi, saya pribadi sudah sangat puas untuk bisa menang di turnamen kemarin. Jadi kalau untuk kompetisi yang lebih serius seperti EVO, sepertinya harus diserahkan kepada darah muda, karena saya sudah mulai tua nih… Haha.”

Sekali lagi selamat untuk Wahontoys! Semoga kemenangan ini bisa menjadi penyemangat bagi komunitas SoulCalibur Indonesia (ISCC), untuk bisa mendapatkan prestasi yang lebih gemilang di masa depan.

Combo Breaker 2020 Batal Terselenggara, Dampak Pandemi COVID-19

Tahun 2020 ini Fighting Game Community (FGC) sebenarnya sudah menunggu-nunggu beberapa gelaran kompetisi yang akan diselenggarakan. Beberapa contohnya seperti Tekken Tokyo Masters, atau IFGC Max yang akan diadakan di Jakarta, dan menjadi bagian dari gelaran TWT Circuit kategori Challengger Event. Tetapi apa mau dikata, pandemi COVID-19 membuat gelaran seperti Tekken Tokyo Masters jadi ditunda penyelenggaraannya.

Tak hanya itu, salah satu kompetisi yang juga ditunggu-tunggu, terutama bagi FGC di barat sana adalah Combo Breaker 2020. Seharusnya digelar pada 22-24 Mei 2020 mendatang, gelaran ini akhirnya dibatalkan, menyikapi kebijakan pemerintah dan juga pandemi COVID-19 yang terus merebak.

“Combo Breaker melakukan pembatalan ini setelah melakukan tinjauan terhadap rekomendasi pemerintah dan berkonsultasi dengan perwakilan dari pemilik tempat Acara.” Ucap Rick Thiher, Co-Founder Combo Breaker kepada Kotaku lewat surel.

Sumber: combobreaker.org
Sumber: combobreaker.org

Combo Breaker sendiri seharusnya dilaksanakan di Schaumburg Convention Center, Illinois, Amerika Serikat, Rick Thiher lalu menjelaskan lebih lanjut soal alasan pembatalan acara ini. “Menjadi jelas bahwa untuk konvensi sebesar ini, dan banyaknya peserta internasional, membuat Combo Breaker dianggap jadi acara yang tidak aman bagi pemilik tempat acara apalagi dalam menghadapi isu kesehatan seperti sekarang ini sampai beberapa bulan ke depan.”

Mengutip dari laman resmi Combo Breaker, pihak penyelenggara sudah mempersiapkan refund untuk merespon pembatalan ini. Refund akan diberikan kepada para pemilik Competitor dan Community Pass dan juga semua peserta yang sudah mendaftar untuk mengikuti kompetisi ini. Tak hanya itu saja, sebagai bentuk permohonan maaf kepada semua yang terlibat, penyelenggara juga menyiapkan kompensasi berupa merchandise, selain refund penuh atas biaya akomodasi yang sudah terlanjur dikeluarkan.

Merchandise yang diberikan termasuk lencana dan pin Combo Breaker, lanyard bertuliskan No Coast, No Kings, dan majalah 50 halaman tebalnya yang berisikan kenang-kenangan acara Combo Breaker sampai sejauh ini. Merespon pembatalan ini, penyelenggara juga akan menyiarkan tayangan pertandingan retrospektif, yang membawa penonton melihat kilas balik gelaran Combo Breaker. Stream tersebut akan tayang pada tanggal gelaran Combo Breaker harusnya diselenggarakan, yaitu 22-24 Mei 2020.

Sumber: combobreaker.org
Combo Breaker, salah satu helatan tahunan FGC di barat yang mungkin bisa dibilang terbesar kedua setelah Evolution Championship Series. Sumber: combobreaker.org

“Keputusan melakukan hal ini tentu akan berdampak kepada seberapa baik tim penyelenggara kami bisa pulih dari pembatalan Combo Breaker tahun ini, namun sekarang kami berkomitmen untuk memastikan Combo Breaker tahun depan (2021) akan berjalan dengan penuh.” Thiher mengucapkan.

Keadaan ini tentu menjadi sesuatu hal yang cukup mengecewakan bagi FGC internasional ataupun lokal Indonesia. Namun apa mau dikata, pandemi COVID-19 mengharuskan kita untuk berdiam sejenak dan mengikuti instruksi pemerintah, agar kejadian ini tidak membuat krisis menjadi lebih buruk dan terlebih, tidak membuat pandemi menjadi semakin meluas.