Tag Archives: konten

Cara Mengatur Pembayaran dan Penarikan Saldo di KaryaKarsa untuk Kreator

KaryaKarsa adalah aplikasi yang memudahkan kreator untuk membagikan karyanya dan terhubung langsung dengan para penggemar. KaryaKarsa memberikan kesempatan untuk semua kreator dari berbagai bidang untuk bergabung dan mendapat penghasilan dari karya tersebut.

Penghasilan akan didapat dari tip yang diberikan oleh penggemar ataupun dari biaya yang dikeluarkan oleh penggemar untuk mengakses suatu karya (jika karya ditetapkan sebagai karya berbayar). Kreator pun bisa dengan mudah mengatur pembayaran dan penarikan saldo yang diinginkan.

Pada menu penarikan saldo, kreator akan menemukan dua jenis saldo tertera yaitu Saldo Total dan Saldo Bisa Ditarik. Saldo Total adalah jumlah keseluruhan penghasilan yang Anda terima hingga saat Anda membuka dashboard, sedangkan Saldo Bisa Ditarik adalah jumlah saldo yang bisa ditarik oleh kreator.

Kreator tidak bisa menarik seluruh saldo karena saldo yang bisa ditarik adalah saldo yang terkumpul sampai 5 hari sebelum penarikan dilakukan. Misalnya Anda baru mendapat penghasilan tambahan hari ini, maka saldo yang masuk baru akan bisa ditarik 5 hari kemudian.

Untuk melakukan penarikan saldo, pastikan Anda sudah melengkapi informasi bank. Jika belum melengkapi informasi bank, silakan ikuti panduan berikut!

Cara Melengkapi Informasi Bank guna Penarikan Saldo

  • Buka aplikasi KaryaKarsa dan masuk ke dashboard, lalu klik ikon palet warna yang berada di samping kanan ikon (+)

  • Pilih menu Bank

  • Lengkapi detail informasi bank yang dibutuhkan, lalu klik Konfirmasi Via Email

Pilih nama bank yang tersedia, masukkan nama lengkap Anda sesuai rekening yang Anda daftarkan di KaryaKarsa, dan masukkan nomor rekening Anda

  • Setelah melakukan konfirmasi, Anda bisa masuk kembali ke dashboard untuk melakukan penarikan uang

Cara Menarik Saldo bagi Kreator di KaryaKarsa

  • Masuk ke halaman dashboard penarikan uang
  • Masukkan nominal saldo yang ingin ditarik, lalu klik Konfirmasi via Email

  • Lakukan pengecekan ulang sebelum penarikan saldo. Jika data sudah sesuai, klik Konfirmasi via Email

Periksa kembali nominal dan data penarikan. KaryaKarsa mengenakan potongan platform sebesar 10% dan biaya transfer Rp. 5.500, 00

  • Selesai. Proses penarikan memakan waktu 2-3 hari kerja untuk masuk ke rekening Anda.

Kreator bisa melakukan penarikan saldo kapan pun. Jika sudah mengikuti panduan di atas namun Anda gagal melakukan penarikan saldo, lakukan pemeriksaan terhadap beberapa hal.

Pertama, periksa informasi bank yang Anda masukkan dan pastikan informasi bank sudah benar.

Kedua, cek kembali koneksi internet Anda dan pastikan Anda memiliki koneksi internet yang bagus.

Ketiga, link konfirmasi penarikan saldo via email hanya berlaku 1 jam dan akan expired setelahnya. Jadi, pastikan Anda memantau email ketika sedang melakukan proses penarikan saldo.

Jika email konfirmasi sudah expired, Anda bisa mengajukan permintaan penarikan saldo ulang dengan mengikuti tahap yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Keempat, coba gunakan browser lain untuk mencoba penarikan saldo. Terakhir, jika semua sudah Anda periksa dan masih gagal melakukan penarikan salso, silakan menghubungi layanan customer service KaryaKarsa di tanya@karyakarsa.com. Sekian panduan kali ini, semoga bermanfaat!

Pentingnya Memahami Strategi Konten Digital untuk Menarik Perhatian Konsumen

Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi mengubah banyak hal, termasuk cara bisnis memasarkan produknya. Ada banyak cara bagi bisnis untuk mempromosikan produk mereka, salah satunya dengan menggunakan bantuan platform digital untuk menciptakan konten digital yang berkualitas.

Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 210 juta pada tahun 2022 (MSME Empowerment Report, 2022: 52). Berkat perkembangan teknologi, bisnis maupun UMKM kini dapat menjangkau khalayak yang lebih luas melalui platform digital seperti e-commerce, mesin pencari, dan media sosial.

Dengan menggunakan media sosial, ada berbagai macam manfaat yang bisa di dapatkan bisnis. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 UMKM, terdapat 10 manfaat utama yang dirasakan oleh pelaku UMKM dari optimalisasi platform digital, termasuk media sosial (MSME Empowerment Report, 2022: 51).

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 51)

Pertama, 19,4% UMKM mengalami peningkatan omzet saat menggunakan media sosial. 17,6% UMKM menyebutkan bahwa media sosial telah membuat jangkauan atau pemasaran bisnis mereka lebih luas. Tak hanya itu, 13,1% UMKM mendapatkan banyak pelanggan hingga pelanggan baru dan akhirnya mengarah pada meningkatnya jumlah pesanan baru sebanyak 9,5%.

Manfaat lain dari penggunaan media sosial untuk bisnis maupun UMKM adalah kemampuan untuk mengakses alat analitik. Contohnya, fitur Insight di TikTok dapat menunjukkan data tentang tampilan postingan, jangkauan, dan keterlibatan yang dapat membantu bisnis mengoptimalkan konten dan memperbaiki strategi pemasaran mereka.

Hasil survei DSInnovate juga menunjukkan tiga media sosial terbanyak yang digunakan oleh UMKM adalah Instagram, Facebook, dan TikTok (MSME Empowerment Report, 2022: 49-50).

4 Kendala Digitalisasi di Indonesia

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, pada tahun 2022 terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia (MSME Empowerment Report, 2022: 5). Meski begitu, Indonesia secara historis masih tertinggal dari negara lain dalam hal adopsi digital atau digitalisasi.

Hal ini juga terlihat dari survei yang dilakukan oleh DSInnovate. Faktanya baru 78,2% UMKM yang menggunakan media sosial dalam menjalankan bisnisnya, sedangkan 21,8% tidak menggunakannya (MSME Empowerment Report, 2022: 48).

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 48)

Masih dalam survei yang sama, 30,9% UMKM mengalami kendala dalam adopsi digital (MSME Empowerment Report, 2022: 20). Adapun kendala yang dialami pada UMKM Indonesia ialah kurangnya sumber daya keuangan, dan kurangnya pengetahuan serta keahlian.

Hambatan pertama adalah akses keuangan. Banyak UMKM masih berjuang untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk berinvestasi dalam teknologi digital dan infrastruktur.

Menurut laporan dari International Finance Corporation, kurangnya pembiayaan merupakan hambatan terbesar bagi digitalisasi UMKM di negara berkembang. Sebanyak 60% UMKM di negara berkembang masih kekurangan kredit formal, sehingga sulit bagi mereka untuk berinvestasi dalam teknologi digital (MSME Empowerment Report, 2022: 24).

Kedua, kurangnya sumber daya manusia dengan keahlian digital. Banyak UMKM dikelola oleh mereka yang mungkin tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi digital. Hal ini menyebabkan UMKM sulit meningkatkan bisnis mereka dan bersaing di pasar.

Hambatan berikutnya adalah keamanan data dan ancaman siber. Menurut studi dari Small Business Association, 44 % serangan dunia maya terjadi pada usaha kecil (MSME Empowerment Report, 2022: 25). Hal ini menunjukkan masih banyak UMKM tidak memiliki keahlian atau anggaran untuk menerapkan protokol keamanan yang dapat melindungi aset digital mereka. 

Terakhir, kurangnya infrastruktur digital yang andal. Umumnya, UMKM di pedesaan masih tidak memiliki akses ke internet dan juga perangkat teknologi yang memadai. Bahkan, laporan dari International Telecommunication Union menyebutkan terdapat 51% penduduk di negara berkembang tidak memiliki akses ke internet (MSME Empowerment Report, 2022: 25).

3 Alasan Mengapa UMKM Perlu Memahami Strategi Konten Digital untuk Menarik Audiens

Namun pemilik bisnis maupun UMKM perlahan mulai memanfaatkan media sosial sebagai tempat mempromosikan bisnis hingga berjualan. Tapi, sebelum melakukan aktivitas penjualan, pelaku usaha harus memahami cara untuk menarik perhatian audiens kepada brand mereka, termasuk membuat konten digital yang baik dan menarik.

Melansir dari HubSpot, strategi konten digital adalah strategi di mana Anda menggunakan konten, baik teks, gambar, audio, maupun video, untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Jika Anda berhasil, maka konten tersebut dapat melibatkan audiens di tiap funnel dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian.

Dalam laporan yang dirilis oleh HubSpot juga dikatakan bahwa pemasaran konten adalah alat yang terbukti berhasil untuk memperoleh prospek sebesar 60%, meningkatkan pendapatan sebesar 51%, dan mendorong pertumbuhan pelanggan baru sebesar 47%.

Maka, tak heran bila konten digital akan mengarah pada pertumbuhan bisnis. Dari hal di atas, berikut adalah tiga alasan mengapa strategi konten digital itu perlu menjadi perhatian para pelaku bisnis, termasuk UMKM.

Membantu Meningkatkan Lalu Lintas Organik ke Situs Web

Selain dapat menarik dan melibatkan audiens Anda, konten yang ditampilkan di media sosial memiliki peluang tinggi untuk untuk mendatangkan lalu lintas ke situs web Anda daripada iklan berbayar.

Membangun Kehadiran Merek

Postingan media sosial harus berisi konten yang menarik untuk membangun dan mempertahankan kehadiran merek yang sudah ada. Konten tersebut harus melibatkan audiens bisnis Anda jika ingin mempertahankan mereka dan mengubahnya menjadi pelanggan atau mengonversi leads.

Membuat Pengikut Tetap Terlibat dan Loyal 

Langkah yang tepat untuk membuat pengikut tetap terlibat dan setia pada merek Anda adalah membuat konten yang tepat. Buatlah konten yang dapat menghasilkan jumlah likes, followers, share, dan comments. Metrik tersebut menunjukkan bahwa konten tersebut dilihat oleh audiens dan pada akhirnya dapat membangun hubungan yang baik antara bisnis dan pelanggan Anda atau pelanggan yang akan datang.

10 Tips Membuat Konten yang Menarik untuk Platform Digital

Pelaku bisnis termasuk UMKM diharapkan dapat menguasai pasar domestik. Salah satu cara agar bisa bersaing dengan bisnis lainnya adalah dengan mempromosikan produk dan layanan melalui platform digital.

Pemasaran dalam bentuk konten haruslah menarik agar dapat mengubah audiens menjadi pelanggan. Selain itu, pelaku UMKM pun harus membuat konten yang original, autentik, dan fun.

Dengan membuat konten yang original dan autentik, pelaku UMKM dapat membangun merek yang berbeda dengan kompetitor. Sehingga merek yang unik bakal lebih mudah diingat oleh audiens.

Lalu, membuat konten yang fun dapat menghibur audiens dan juga menyegarkan tampilan akun media sosial usaha Anda agar audiens tidak mudah bosan. Konten yang fun pun dapat meningkatkan engagement dan brand awareness.

Untuk itu, kami ingin menguraikan beberapa tips penting dalam membuat konten digital yang menarik bagi bisnis Anda.

Ketahui Audiens dan Tujuan Bisnis Anda

Sebelum pebisnis atau UMKM membuat konten yang menarik, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang target audiens. Anda bisa mendapatkan jawaban dengan melakukan survei kepada pelanggan melalui email dan media sosial dengan meminta umpan balik dari mereka. 

Selain itu, ketika pelaku bisnis atau UMKM mengetahui apa yang ingin mereka capai dengan konten mereka, akan lebih mudah untuk membuat format dan topik konten yang mendukung tujuan mereka. 

Mulai dengan Visual atau “Hook” yang Menarik

Strategi konten digital harus mencakup konten visual, terutama pada TikTok dan Instagram. Menurut sebuah penelitian, pemahaman informasi akan meningkat dari 70% menjadi 95% saat terdapat gambar atau visual.

Jadi, gunakan foto, video, kartun, meme, atau grafik untuk meningkatkan pemahaman dan membuat konten lebih mudah diingat. Sedangkan, hook adalah kalimat di awal yang dapat “mengait” atau memikat perhatian audiens. 

Contohnya, Dear Me Beauty sebuah beauty brand asal Indonesia, membuat konten video di TikTok mengenai perbandingan kualitas produk Dear Me Beauty dengan kompetitor menggunakan buah jeruk sebagai visualnya. Hook yang digunakan pun menarik perhatian audiens karena menggunakan kalimat pertanyaan.

Sumber: TikTok

Buatlah Valuable Content 

Valuable content adalah konten yang berharga ataupun berkualitas karena berguna untuk target audiens, informatif, menghibur, menarik, bahkan menginspirasi. Jika pelaku bisnis atau UMKM berhasil membuatnya, kemungkinan besar akan menghasilkan lalu lintas (traffic), menarik prospek (leads), dan mendorong penjualan.

Sertakan Ajakan Bertindak atau CTA

Jika Anda sudah mengetahui tujuan pemasaran Anda, maka lebih mudah untuk membuat call-to-action atau CTA yang menarik. Apapun format kontennya, sertakan setidaknya satu CTA untuk mendorong audiens mengambil tindakan yang mendukung tujuan Anda.

Contohnya, ajak audiens untuk mencari tahu lebih lanjut tentang produk dengan mengeklik tautan yang Anda cantumkan.

Buatlah Konten Challenge dan Gunakan Tren

Buatlah konten digital dengan memanfaatkan lagu dan efek yang sedang tren atau membuat konten challenge, lalu sesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens. Anda bisa membuat konten seperti ini di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.

Garudafood pernah membuat konten seperti ini. Merek ini memanfaatkan Branded Hashtag Challenge kepada audiens TikTok untuk mempromosikan produk Chocolatos Drink, dengan hashtag-nya yaitu #ChocolatosBikinRelax.

Selain hashtag, Garudafood juga menggunakan TikTok Branded Effect. Peserta dapat memilih untuk menunjukkan dukungan mereka dari salah satu rasa minuman Chocolatos dengan gestur dan sambil menari.

Sumber: TikTok

Mulailah Blogging

Bisnis yang memiliki blog mendapatkan prospek atau leads sebanyak 67%, dibandingkan yang tidak memilikinya. Dengan menerbitkan postingan blog, bisnis dan UMKM dapat menarik prospek, meningkatkan kredibilitas merek, dan membangun loyalitas pelanggan.

Gunakan Tone of Voice yang Tepat

Apakah kepribadian merek bisnis Anda tercermin dalam konten? Jika tidak, maka mulai sekarang tentukan suara merek bisnis Anda: Apakah serius dan lugas, atau menyenangkan dan ramah?

Sebab, menentukan suara merek bisnis Anda merupakan langkah penting dalam mengembangkan identitas merek dan membedakan dari kompetitor Anda.

Optimalkan Konten Digital untuk Mesin Pencari

Tips berikutnya adalah buat konten digital yang ramah mesin pencari. Umumnya, membuat konten yang unik, mudah dibaca, dan bermanfaat. Libatkan optimasi kata kunci dan on-page optimization pada konten bisnis Anda.

Promosi

Selain membuat konten, pastikan konten tersebut menjangkau target audiens bisnis Anda. Anda bisa mengirimkan konten tersebut ke email daftar pelanggan atau unggah tautan konten Anda ke media sosial lainnya.

TikTok sendiri memiliki fitur promosi yang dapat membantu penggunanya untuk mengubah konten organik mereka menjadi sebuah iklan. Tentunya, fitur ini membantu UMKM untuk: 

  • Mendorong lebih banyak kunjungan ke halaman TikTok usaha Anda.
  • Mendapatkan lebih banyak pesan dari calon pelanggan.
  • Mempromosikan konten milik kreator lain untuk membantu UMKM mendapatkan lebih banyak audiens yang ingin mereka targetkan.
  • Menargetkan audiens Anda berdasarkan lokasi sehingga dapat melaksanakan kampanye dengan efektif.

Berdasarkan studi dari Neurons, menonton konten video organik di TikTok sebelum iklan berbayar dapat meningkatkan brand recall sebesar 27%. Ini menunjukkan bahwa mempromosikan konten organik dapat membantu kinerja iklan berbayar Anda. 

Analisis Konten

Setelah mengunggah konten pada platform digital pilihan bisnis Anda, jangan lupa untuk melakukan analisis, ya. Dengan semua data yang Anda dapatkan setelah menganalisis, Anda bisa memahami performa konten sebelumnya dan dapat mengoptimalkan konten di masa yang akan datang.

Terdapat berbagai alat analisis untuk platform digital, dan media sosial pun memiliki fitur analisis sendiri. TikTok dapat memberitahukan pelaku bisnis atau UMKM mengenai konten mereka secara detail seperti jumlah views, likes, shares, dan sebagainya.

Jadi, sekarang Anda sudah tahu mengapa konten digital sangatlah penting untuk bisnis. Ingatlah bahwa konten mewakili bisnis. Buatlah konten digital dengan memikirkan masalah, kebutuhan, dan keinginan audiens Anda. Sebab, audiens adalah calon pelanggan yang nantinya dapat mengembangkan bisnis Anda.

TikTok dan DSInnovate bekerja sama merilis report tentang pemberdayaan UMKM Indonesia menghadapi era digitalisasi. Anda bisa mengunduh MSME Empowerment Report 2022 di sini. Jangan lupa untuk membacanya!

5 Ide Konten YouTube Short Ini Simpel dan Menggaet Lebih Banyak Viewers

Banyak youtuber baru yang bertanya-tanya bagaimana cara menemukan ide konten YouTube short yang menarik agar mendapat banyak view.

Penciptaan ide memang tidak mudah, apalagi ide video pendek YouTuber yang harus menarik bagi penonton. Padahal, ada banyak lho ide video pendek yang bisa kamu coba agar lebih keren.

Salah satu tantangan YouTube Shorts adalah membuat video berdurasi 60 detik yang menarik.

Jangan bingung, kita harus merencanakan dengan matang untuk membuat videonya. Berikut ringkasannya di bawah!

1. Konten Video Viral

Kamu dapat mengunggah short video di YouTube tentang tren terbaru yang sedang terjadi atau sedang dibahas secara publik. Oleh karena itu, kemungkinan besar short video YouTube akan ditonton oleh banyak penonton.

Untuk mengetahui topik mana yang sedang viral, kamu dapat menanyakan berbagai konten viral dan melihat percakapan mana yang dapat diubah menjadi konten video. Kalian juga bisa mencarinya di kolom komentar film pendek YouTube lainnya.

2. Video Tutorial

Ide konten YouTube Short berikutnya yang bisa kamu terapkan adalah membuat video tutorial. Ini adalah jenis video yang berisi instruksi atau petunjuk langkah demi langkah tentang cara melakukan suatu tindakan atau menggunakan produk tertentu.

Video tutorial adalah ide konten yang layak karena banyak pemirsa lebih menyukai informasi dengan konsep video. Bahkan jika kamu seorang pemilik bisnis atau pengusaha, video ini bisa menjadi strategi yang bagus untuk mempromosikan produk dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

3. Video Life-hack

Tema life hack agak mirip dengan tutorial. Pada kenyataannya, video kehidupannya lebih fleksibel, acak, dan terkadang melibatkan metode melakukan hal-hal yang aneh dan konyol.

Selain mengajarkan cara memperbaiki barang dengan alat bekas, memasang balon seperti kunci, kerajinan tapi juga hal aneh seperti menaklukan mantan, cara tidur di kelas tanpa ketahuan dan lain sebagainya.

4. Short Review

Tidak seperti ulasan panjang di YouTube, kamu dapat membuat review untuk short YouTube mu.

Kamu dapat menempatkan jenis video ini sebagai ide konten di YouTube Shorts dalam waktu yang lebih singkat. Di video ini kamu menjelaskan secara singkat semuanya, baik itu tentang makanan, tempat wisata, mini market, produk atau hal lain yang kamu suka.

5. Video Behind The Scene

Ide menarik lainnya untuk konten YouTube Shorts adalah Behind the Scenes Videos (BTS) yang biasanya selalu memiliki jumlah view yang tinggi. Video BTS ini cocok untuk kamu yang punya bisnis atau produk sendiri.

Ini karena kamu dapat menggunakan konten video ini untuk mengedukasi pemirsa tentang cara kerja produk kamu. produk hingga sampai ke tangan pembeli. Ini memungkinkan kamu menangkap minat dan emosi pemirsa dalam waktu singkat.

Nah, itulah 5 ide untuk konten video short YouTube yang dapat kamu coba. Semoga bermanfaat.

YouTube Shorts Rayakan Hari UMKM dengan Kampanye #SambilanCuan Bersama Kreator dan Digitalpreneur

Pada 27 Juni 2022 lalu, YouTube Shorts mengajak masyarakat untuk merayakan Hari UMKM Internasional bersama kreator dan entrepreneur ternama, antara lain Jerome Polin, Sonia Basil, dan Christie Basil, melalui kampanye bernama #SambilanCuan.

Melalui kampanye #SambilanCuan ini, masyarakat diajak mengikuti jejak para digitalpreneur ternama tersebut untuk meraih kesuksesan mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan media YouTube Shorts. YouTube Shorts adalah salah satu fitur pada YouTube yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM membagikan konten-konten promosi atau hiburan terkait usaha mereka.

Dalam acara yang bertajuk “Jadi yang Pertama Tau Bersama YouTube Shorts #SambilanCuan” kemarin (27/06), Jerome Polin, Sonia Basil, dan Christie Basil membagikan banyak tips dan pengalaman berharga mereka dalam membangun bisnis di era digital.

Jerome Polin, pemilik channel YouTube Nihongo Mantappu dan Menantea, berbagi cerita serunya dalam memulai channel YouTube dan bisnis F&B miliknya. Ia menjelaskan bahwa channel YouTube Nihongo Mantappu ia mulai dari kesulitan yang dialaminya dalam menemukan channel YouTube untuk belajar bahasa Jepang. Kemudian, hal yang sama juga mendasari bagaimana ia membuat Menantea. Berangkat dari eksperimen bersama teman-temannya dan kesadaran bahwa belum adanya bisnis teh buah di Indonesia membuat Jerome Polin akhirnya memutuskan untuk membuka Menantea.

Tidak hanya Jerome, Sonia Basil juga membagikan pengalamannya dalam merintis bisnis Cakeology sejak awal hingga sekarang. Sonia mengakui bahwa alasan pertama ia membuat konten pembuatan kue adalah ingin mengedukasi masyarakat terkait cake decorating. Tak disangka, ternyata banyak respon positif yang ia dapat dari pembuatan konten tersebut. Dengan bantuan teknologi digital dan platform video singkat seperti YouTube Shorts, kini Sonia bisa mengembangkan usahanya lebih besar dengan beberapa karyawan dari yang sebelumnya hanya ia jalankan seorang diri.

Pada kesempatan yang sama, Christie Basil, pemilik bisnis gaun byChristieBasil, juga ikut sharing bagaimana konten dan teknologi telah mengubah bisnisnya ke arah yang lebih baik. Berkat konten yang sering ia buat, kini Christie tak jarang menemui klien yang sengaja menggunakan jasanya untuk bisa masuk ke kontennya. Dari situ dapat dilihat bahwa konten membawa usaha Christie menjangkau market yang tidak direncanakan atau bahkan tidak pernah terpikirkan oleh dirinya sendiri sebelumnya.

Tidak dapat dipungkiri, pemanfaatan teknologi dan media melalui pembuatan konten membawa dampak yang sangat besar bagi sebuah usaha. Satu tips penting yang dibagikan oleh Jerome, Sonia, dan Christie untuk siapapun yang ingin mulai membuat konten adalah jadilah unik.

Temukan keunikan Anda dan bagikan pengalaman, cerita, atau behind the scene bisnis Anda melalui kampanye #SambilanCuan YouTube Shorts guna mengikuti jejak ketiga kreator ternama Indonesia di atas meraih keuntungan dari pemanfaatan teknologi digital.

Kreator Wiralagabae Berkarya Sambil Mengurangi Limbah Lewat Konten dan Bisnis Upcycle

Mendaur ulang barang atau limbah tidak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai jual adalah salah satu solusi untuk menyelamatkan lingkungan. Upcycle adalah proses kreatif mengubah barang tidak terpakai menjadi sebuah barang yang memiliki nilai seni dan berguna. Saat ini sudah banyak sekali yang menekuni hobi upcycle. Salah satunya adalah Wira.

Wira Laga Bachtiar, pemilik akun Instagram Wiralagabae, merupakan seorang content creator dengan jenis konten pembuatan barang-barang upcycle. Tidak hanya membuat konten terkait upcycle, Wira kini juga mulai menekuni bisnis penjualan barang-barang hasil upcycle karya dirinya dengan bantuan digitalisasi.

Bagaimana kisah Wira hingga berhasil menghasilkan uang dan menjadi kreator sukses dari hobi upcycle? Berikut informasi yang dibagikan oleh Wira untuk Anda.

Bermula dari Hobi yang Dijadikan Konten

Bagi kebanyakan orang, barang-barang seperti botol bekas, gelas minuman plastik bekas, atau karet tutup galon tidaklah lebih dari sebuah sampah. Namun, bagi Wira, barang-barang tersebut adalah barang-barang yang menuntunnya hingga ke titik dimana ia berada sekarang.

Mulanya, ia tidak lebih dari hanya sekedar mencoba untuk membuat sesuatu yang berbeda dari barang-barang tak terpakai di sekitarnya. Hingga akhirnya percobaan tersebut menjadi sebuah hobi.

“Awal mula saya hanya mencoba-coba membuat sesuatu yang berbeda dari barang yang tidak terpakai di sekitar kita. Contohnya seperti membuat paperbag (dari) botol atau barang-barang lainnya yang kita anggap itu adalah sampah. Dan saya berfikir bahwa sampah ini bisa dikelola atau dikreasikan dengan model dan bentuk lainnya sehingga mempunyai nilai yang lebih dari sebelumnya,” ujar Wira.

Tidak hanya sampai di situ, kemudian Wira mulai membuat konten tentang hobinya tersebut sekitar dua tahun yang lalu. Ternyata, Wira mendapatkan respon positif dari pengguna media sosial yang menikmati kontennya. Dari situlah kemudian Wira fokus menekuni pembuatan konten dan bisnis barang-barang hasil upcycle-nya.

“Ketika saya membuat konten tentang up cycle itu banyak sekali komen positif dari para Netizen sampai sampai mereka ada yang mau membeli hasil karya up cycle saya. Dari sini saya berfikir ulang kenapa nggak saya bisniskan saja kenapa saya tidak membuat barang2 limited dari hasil upcycle,” lanjutnya.

Mengeksplor Internet untuk Mendapatkan Inspirasi

Inspirasi atau ide sangatlah penting bagi seorang content creator, termasuk Wira. Menurut Wira, era digital seperti saat ini sangat memudahkan ia dalam mencari inspirasi untuk konten-konten upcycle-nya. Banyak sekali platform yang bisa ia akses untuk mendapatkan inspirasi, mulai dari media sosial hingga platform search engine seperti YouTube dan Google. Hingga kemudian terciptalah barang-barang unik bernilai jual yang ia jadikan konten di media sosialnya.

“Dunia digital itu sangat mudah untuk diakses. Contohnya, saya mendapatkan inspirasi seperti di Pinterest, YouTube, Google, Facebook atau bahkan informasi-informasi dari sosial media lainnya. Inspirasi-inspirasi yang saya dapat dari beberapa sumber itu kemudian saya rangkum, lalu saya ubah sedikit menyesuaikan dengan barang yang akan saya upcycle, dan hasilnya akan menjadi barang-barang unik seperti yang sudah saya post di beberapa sosial media saya.”

Sangat Terbantu dengan Digitalisasi

Digitalisasi memang sangat memudahkan banyak orang, terutama para kreator dan pemilik bisnis. Wira juga mengaku bahwa digitalisasi berperan besar dalam karir dan bisnisnya. Menurutnya, digitalisasi sangat membantunya dalam menjangkau pasar yang lebih luas dengan konten-konten yang ia buat.

Bahkan, ketika pandemi, alih-alih semakin menurun, bisnis upcycle-nya justru mengalami perkembangan. Ia berpendapat bahwa hal itu dikarenakan meningkatkannya jumlah pengguna media sosial ketika pandemi.

“Justru pandemi yang kita alami kemarin itu membuat bisnis upcycle semakin berkembang karena rata rata orang di Indonesia ketika pandemi mereka banyak meluangkan waktu untuk di rumah. Nah, pada saat mereka di rumah, mereka itu sering ber-sosial media, sering membuka aplikasi sosial media yang di mana kesempatan kita sebagai kreator upcycle itu lebih banyak atau luas untuk di-notice oleh viewer,” kata Wira.

Prospek Bisnis Menjanjikan di Masa Depan

Bisnis upcycle memang masih terdengar asing di telinga banyak orang. Meski begitu, bukan berarti bisnis ini tidak memiliki prospek. Menurut Wira, prospek bisnis upcycle di Indonesia sangatlah menjanjikan.

“Untuk prospek bisnis upcycle sebenarnya sangat menjanjikan untuk di kemudian hari karena selain mengurangi limbah atau sampah, barang-barang yang dihasilkan dari upcycle itu tergolong unik dan pasarnya sudah ada baik dalam negeri maupun luar negeri.”

Jadi, selain mengurangi limbah, Anda juga bisa menghasilkan uang karena semakin banyaknya minat masyarakat terhadap produk-produk hasil upcycle seperti yang dibuat oleh Wira.

Selalu Update Tren adalah Kunci Bertahan

Siapapun bisa untuk mulai menekuni konten dan bisnis upcycle. Meski sering mengalami kendala, terutama perihal pesanan barang yang terbatas, namun Wira tetap mendukung dan memberikan pesan untuk siapapun itu yang ingin menggeluti bidang yang sama dengannya.

“Tips untuk pemula yang baru ingin menggeluti dunia upcycle, sering-seringlah mencari informasi dan tren-tren saat ini. Dengan begitu, kita bisa menyesuaikan hasil upcycle dengan model-model yang tidak ketinggalan jaman.”

Bermimpi untuk Memiliki Brand Sendiri

Setiap bisnis tentu memiliki harapan dan rencana ke depannya. Ketika berbicara hal tersebut, Wira mengungkapkan bahwa ia saat ini masih ingin menggeluti pembuatan konten dan bisnis upcycle-nya. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ia ingin untuk memiliki brand sendiri suatu saat dengan tema yang masih berhubungan dengan upcycle.

Dengan eksplorasi tanpa batas di era digital seperti saat ini, Wiralagabae berhasil menarik minat banyak orang lewat konten upcycle yang ia buat sejak dua tahun lalu.

Selain berkarya, Wira juga turut andil dalam mengurangi limbah sampah dan mengedukasi masyarakat bahwa sampah bisa diubah menjadi barang bernilai jual. Tertarik mengikuti jejak Wira?

8 Ide Konten Instagram Bisnis untuk Menaikkan Engagement

Memiliki akun Instagram kini hampir menjadi sebuah kewajiban untuk sebuah bisnis agar bisa terhubung dengan para pelanggan dan calon pelanggan. Namun, Anda tidak bisa berhenti hanya sampai pada pembuatan akun Instagram. Anda perlu memikirkan ide konten apa yang bagus untuk diangkat di akun Instagram bisnis Anda.

Apa saja ya ide konten yang cocok untuk Instagram bisnis dan bisa menaikkan engagement dengan audience?

Ide Konten Instagram Bisnis

Konten merupakan jembatan bagi sebuah bisnis atau brand dengan customer. Untuk itu, menyajikan konten secara konsisten penting untuk dilakukan. Tapi, banyak pelaku bisnis seringkali bingung tentang konten apa yang harus dibagikan dan hanya berfokus pada konten promosi produk bisnis.

Padahal, konten yang disajikan tidak harus selalu mengenai produk atau bisnis Anda. Anda bisa menyajikan konten-konten lainnya, seperti yang akan dipaparkan di bawah ini, yang dapat membuat audience bertahan untuk menjadi penikmat konten di akun Instagram bisnis Anda.

Behind The Scenes

Konten di balik layar atau behind the scenes kini banyak dibagikan oleh banyak bisnis karena terbukti menaikkan engagement. Ide konten ini umumnya disajikan berupa video yang menampilkan apa yang terjadi di belakang layar bisnis Anda, seperti proses produksi, proses packing, atau kegiatan Anda dan karyawan Anda sehari-hari saat bekerja.

Konten seperti ini banyak disukai karena memperlihatkan point of view yang belum pernah dilihat oleh mayoritas orang pada umumnya. Sehingga, ide konten ini patut dicoba.

Konten Informatif

Konten informatif merupakan konten yang berisi berbagai informasi terkait industri atau bidang bisnis Anda. Anda bisa membagikan konten jenis ini untuk mengedukasi atau memberikan informasi lebih terkait bidang bisnis Anda.

Misalnya, Anda bisa memberikan informasi mengenai manfaat dari salah satu bahan kosmetik yang ada pada produk Anda atau tips persiapan mendaftar beasiswa jika bisnis Anda merupakan bisnis di bidang pendidikan.

Tutorial

Ide konten berikutnya adalah konten tutorial yang menunjukkan langkah-langkah atau cara dalam melakukan sesuatu. Konten ini sebenarnya termasuk ke dalam konten informatif karena memberikan insights kepada audience. Namun, konten tutorial umumnya dikemas dalam bentuk video reels, sedangkan konten informatif yang telah dipaparkan sebelumnya lebih sering ditampilkan dalam bentuk carousel.

Beberapa contoh konten tutorial untuk Instagram bisnis antara lain adalah tutorial memasak jika produk Anda merupakan bahan masakan, tutorial make-up jika Anda menjual produk kosmetik, atau tutorial styling pakaian jika bisnis Anda bergerak di bidang fashion.

Gambar atau Video Produk

Membagikan gambar atau video produk secara terus menerus memang tidak disarankan karena akan membuat audience bosan. Namun, hal itu bukan berarti Anda tidak boleh menampilkan gambar atau video produk pada Instagram bisnis Anda.

Anda tetap perlu menampilkan konten gambar dan video produk dengan frekuensi yang wajar sebagai pengingat audience mengenai produk apa yang Anda jual.

User Generated Content (Konten Pengguna)

Selain dengan konten berupa gambar atau video produk, Anda juga bisa menampilkan produk Anda melalui konten pengguna. Konten pengguna ini biasanya berupa konten video yang menunjukkan pengguna produk Anda yang sedang menggunakan produk Anda.

Anda dapat mengunggah konten ini apabila ada pengguna yang membuat video review seperti saat Anda mengirimkan endorsement ke influencer. Biasanya, influencer yang Anda endorse akan membuat video review mengenai produk Anda. Anda bisa me-repost video tersebut ke akun Instagram bisnis Anda.

Q&A dan Polling

Engagement akan naik apabila terjadi interaksi antara akun Instagram bisnis Anda dengan audience. Untuk itu, cara terbaik adalah dengan menyajikan konten yang dapat meningkatkan frekuensi interaksi dengan para followers. Membuat Q&A atau polling di Instagram stories bisa menjadi pilihan konten yang tepat.

Anda bisa membuat Q&A terkait produk atau hanya sekedar berbincang-bincang santai dengan followers. Dengan begitu, followers akan lebih merasa dekat dengan brand Anda.

Konten Trending

Setiap hari, topik yang menjadi trending selalu berubah-ubah. Hal ini dapat menjadi keuntungan karena topik trending tersebut bisa menjadi ide konten yang bisa Anda gunakan pada Instagram bisnis Anda.

Menyajikan konten yang berkaitan dengan topik yang sedang trending, seperti dalam bentuk meme, dapat membentuk asumsi audience bahwa bisnis Anda selalu update dengan trend. Selain itu, karena sedang hangat diperbincangkan, konten jenis ini juga mudah dinikmati oleh audiences.

Giveaway

Giveaway adalah sebuah kegiatan bagi-bagi hadiah, seperti undian, yang bisa Anda lakukan sesekali pada akun Instagram bisnis Anda. Dengan mengadakan giveaway, Anda bisa menarik banyak interaksi dari audiences Anda.

Mengadakan giveaway juga bisa menjadi strategi promosi karena umumnya giveaway tidak hanya mengundang ketertarikan followers, tapi juga pengguna yang bukan followers Anda.

Dengan begitu, kemungkinannya sangat besar bagi Anda untuk bisa menambah followers dan menaikkan engagement melalui giveaway.

Demikian beberapa ide konten yang diharapkan dapat membantu Anda membangun Instagram bisnis Anda serta menaikkan tingkat interaksi dengan pelanggan serta calon pelanggan. Apapun konten yang Anda angkat, pastikan untuk mengunggahnya secara konsisten agar dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis atau brand Anda.

Header by Pixabay.

7 Ide Konten Youtube untuk Pemula, Bisa untuk Content Creator dan Bisnis

Sebagai content creator, Anda dituntut untuk selalu menyuguhkan konten untuk para subscribers Anda. Namun, membuat konten memang tidaklah mudah. Terlebih lagi jika Anda adalah YouTuber pemula yang belum memiliki banyak ide konten untuk channel YouTube Anda.

Tapi, jangan khawatir. Artikel ini akan membagikan beberapa ide konten yang cocok untuk digarap oleh YouTuber pemula atau Anda yang ingin mencoba mempromosikan produk melalui YouTube.

Ide Konten YouTube yang Mudah Dikerjakan

YouTube merupakan search engine platform kedua yang memiliki banyak pengguna setelah YouTube. Tak heran banyak yang berminat untuk mulai menghasilkan uang dari YouTube atau menjadikan YouTube platform promosi bisnis atau produk.

Jika tertarik untuk mulai membuat konten di YouTube, berikut ini terdapat beberapa ide konten ringan tapi menarik yang bisa Anda buat untuk mengawali YouTube channel Anda.

Tutorial

YouTube menjadi tempat utama yang dituju oleh banyak orang untuk mencari video-video tutorial. Mulai dari tutorial komputer, internet, memasak hingga tutorial memotong sayuran.

Selain banyak dicari, konten tutorial juga mudah digarap oleh para pemula yang belum terbiasa membuat video di YouTube. Anda bisa membuat video tutorial sesuai dengan minat, kemampuan, tema channel YouTube, atau tutorial penggunaan produk bisnis Anda.

Video Blogging (Vlog)

Ide konten selanjutnya adalah video blogging atau yang sering disebut dengan Vlog. Bentuk konten vlog ini merupakan video yang menunjukkan kegiatan sehari-hari Anda. Jenis konten satu ini juga populer dan banyak disukai oleh audiences, karena audience bisa mengethaui bagaimana kehidupan sehari-hari dari point of view orang lain.

Selain menunjukkan keseharian Anda, Anda juga bisa memberikan beberapa informasi mengenai kegiatan yang Anda lakukan atau hal yang Anda temui agar dapat menjadi insights bagi viewers.

Jika YouTube channel Anda adalah YouTube channel bisnis, Anda bisa mengajak penonton untuk melihat bagaimana situasi rumah produksi atau toko Anda di keseharian.

Review

Berikutnya, Anda juga bisa coba membuat konten review. Konten review ini bisa berupa review produk, film, buku, dan lainnya. Anda bisa memberikan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan barang, film, atau buku tersebut.

Jenis konten ini juga sangat cocok bagi affiliate marketer untuk mempromosikan suatu produk dan mengajak penonton untuk membelinya melalui link affiliate yang bisa Anda cantumkan di deskripsi.

Reaction Video

Seperti namanya, reaction video pada dasarnya adalah konten video dimana Anda menunjukkan reaksi atau berkomentar terhadap video orang lain. Video ini bisa berupa video YouTuber lain, video klip, video-video lucu di TikTok, atau video rekaman suatu acara.

Tips dan Trik

Jika Anda adalah seorang expert di suatu bidang, menguasai suatu bidang, atau memiliki pengalaman yang dapat dibagikan kepada penonton, maka Anda bisa membuat konten yang berisi tips, trik, atau sharing pengetahuan.

Meskipun konsep video ini adalah sharing dimana Anda akan berbicara di sepanjang video, tapi jangan lupa untuk tetap mengemasnya dengan menarik dan menghibur. Anda juga bisa menambahkan subtitle untuk berjaga-jaga apabila suara Anda tidak terlalu terdengar.

Video Opini

Ide konten ini cukup mirip dengan sebelumnya. Perbedaannya adalah pada jenis konten video ini Anda memberikan opini Anda terhadap suatu hal, namun tetap diiringi dengan fakta yang bisa Anda cari sebelumnya.

Jenis konten ini juga dapat menarik banyak penonton dan Anda juga bisa meningkatkan interaksi dengan mengajak penonton untuk mengutarakan pendapat versi mereka.

Kolaborasi

Kolaborasi merupakan ide konten yang sebenarnya cukup sulit untuk dibuat apabila Anda adalah seorang content creator pemula yang belum menjalin relasi dengan YouTuber lainnya.

Namun, jika Anda memiliki teman yang juga seorang YouTuber, maka Anda bisa mencoba ide konten kolaborasi ini. Anda bisa membuat konten challenge atau menggabungkan tema YouTube channel Anda dan teman Anda.

Ide konten ini juga cocok untuk mempromosikan bisnis melalui YouTube. Anda bisa berkolaborasi dengan YouTuber yang sudah dikenal banyak orang untuk mengenalkan bisnis Anda ke lebih banyak orang.

Nah, itu dia 7 ide konten YouTube yang cocok dibuat oleh Anda yang masih pemula dalam membuat konten video. Apapun jenis konten yang Anda buat, pastikan konten video tersebut dapat menghibur dan memberikan informasi lebih kepada penonton. Selamat mencoba!

Header by Pixabay.

apa itu native ads

Mengenal Native Ads, Iklan Berbayar yang ‘Natural’

Apakah Anda sudah pernah mendengar apa itu istilah native ads? Native ads adalah singkatan dari native advertising yang merupakan istilah dalam pemasaran, khususnya pemasaran digital.

Semakin merebaknya penerapan digital marketing, membuat istilah ini juga semakin merebak dan sering didengar khususnya oleh para digital marketing enthusiast atau pemiliki bisnis seperti Anda.

Jadi, artikel kali ini akan membahas pengertian native advertising agar Anda bisa memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai istilah yang satu ini.

Apa Itu Native Advertising?

Native advertising adalah jenis iklan berbayar yang tampilannya mengikuti platform penempatannya. Sehingga, jenis iklan ini terbilang ‘natural’ karena terlihat sama dengan konten organik lainnya. Tak hanya itu, karena tampilannya sama dan tidak mengganggu tampilan konten lainnya, native ads juga terbilang salah satu bentuk iklan yang user-friendly.

Beberapa contoh native ads yang sering Anda temui antara lain adalah konten Google Ads yang memiliki label “Ad” atau “Sponsored” dan Anda temui saat melakukan pencarian. Native ads tersebut biasanya muncul di bagian paling atas halaman pencarian sebelum peringkat satu konten organik.

Kelebihan Native Advertising

Dengan tampilannya yang ‘natural’, penggunaan native ads memiliki kelebihan tersendiri. Tujuan dari native ads sendiri adalah memberikan tampilan iklan yang seperti bukan iklan. Sehingga, audiences bisa dengan mudah menikmati iklan yang berkamuflase menjadi konten biasa dan menerima bentuk promosi di dalamnya.

Jenis-Jenis Native Advertising

Native ads terbagi menjadi enam jenis. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing jenis native ads.

Paid Search Ads

 

apa itu native ads

 

Jenis native ads pertama adalah native ads yang sebelumnya telah dibahas, yaitu iklan yang biasa Anda temui di pencarian Google. Iklan tersebut adalah iklan berbayar yang kemudian tayang dengan tampilan yang sama seperti konten Google lainnya, hanya saja letaknya didahulukan.

Promoted Listings

Tidak hanya dalam bentuk konten, native ads juga sering Anda temui di e-commerce saat sedang mencari suatu barang tertentu. Jenis native ads termasuk ke dalam promoted listings. Jika Anda adalah pemilik toko online di e-commerce dan sering menggunakan promosi berbayar e-commerce, Anda mungkin sudah tidak asing dengan jenis iklan ini.

Promoted listings biasanya bisa Anda temui di bagian paling atas. Anda mungkin tidak menyadarinya dan menganggap itu adalah rekomendasi toko terbaik dari aplikasi.

Unit In-Feed

Di antara lima lainnya, native ads jenis unit in-feed ini termasuk iklan yang paling user-friendly. Pasalnya, jenis iklan ini tidak hanya sama dalam bentuk tampilan, namun juga menyesuaikan dengan kesukaan dan pengalaman audiences. Salah satu contoh iklan unit in-feed adalah Instagram Ads.

Content Recommendation Engine Widgets

Jenis native ads selanjutnya adalah content recommendation engine widgets. Iklan jenis ini biasanya sering Anda temui di bagian akhir konten artikel yang Anda baca di website.

Di bagian akhir, Anda akan menemukan rekomendasi-rekomendasi konten yang mungkin terlihat seperti rekomendasi konten biasa, namun nyatanya rekomendasi tersebut adalah iklan berbayar.

Display Ads with Native Elements

 

apa itu native ads
Source: Pixabay

 

Jika sebelumnya adalah iklan yang berbentuk konten direkomendasikan, display ads with native elements adalah iklan yang sering Anda temui di website, namun memiliki placing yang menyesuaikan website tersebut. Sehingga, iklan tidak menutupi konten artikel dalam website.

Custom

Jenis native ads satu ini merupakan jenis iklan khusus yang tidak berbentuk seperti iklan. Contoh dari custom native ads adalah filter pada media sosial Instagram, TikTok, atau Snapchat.

Setelah mengenal apa itu native ads dan mengetahui jenis-jenis native ads, Anda bisa mulai mencoba memasang native ads yang paling sesuai untuk promosi bisnis Anda. Apapun jenis native ads yang akan Anda gunakan, iklan tersebut akan terlihat ‘natural’ dan mudah diterima oleh audiences. Selamat mencoba!

Header by Pixabay.

Muslim Pro Indonesia

Strategi dan Rencana Bisnis Muslim Pro untuk Pasar Indonesia

Sebagai aplikasi yang menghadirkan utilitas dan gaya hidup bagi umat muslim global, Muslim Pro ternyata memiliki perhatian khusus kepada Indonesia. Sebagai pasar yang memiliki jumlah pengguna 16 juta, Muslim Pro sudah menjadi aplikasi pilihan masyarakat masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya — khususnya dalam kaitannya dengan fitur dan konten Islami.

Kepada DailySocial.id, Fara Abdullah selaku Managing Director Bitsmedia, perusahaan publisher dari Muslim Pro, menyampaikan rencana bisnis dan fokus mereka kepada pasar di Indonesia.

Platform pilihan untuk komunitas muslim

Berawal dari sebuah utilitas Muslim Pro yang mengedepankan teknologi untuk menghadirkan fitur yang relevan kepada umat muslim secara global, kini mereka telah memiliki beberapa fitur yang kerap digunakan oleh umat muslim untuk kebutuhan lainnya. Mulai dari azan atau waktu salat, hingga Al-Qur’an yang bisa dinikmati langsung di aplikasi.

Kedua fitur unggulan tersebut sudah menjadi familiar bagi target pengguna mereka. Di Indonesia sendiri fitur yang paling banyak digunakan adalah Al-Qur’an. Memanfaatkan aplikasi Muslim Pro, kegiatan membaca kerap dilakukan oleh umat muslim di Indonesia secara personal hingga oleh berbagai komunitas.

Saat pandemi ketika semua kegiatan offline dibatasi, penggunaan Muslim Pro diklaim menjadi meningkat. Terutama bagi mereka yang ingin memanfaatkan waktu luang tersebut dengan meningkatkan keimanan mereka, memanfaatkan semua fitur di aplikasi.

“Kami selalu mendengarkan semua kebutuhan dari pengguna. Untuk itu ke depannya kami ingin melakukan lokalisasi untuk pasar Indonesia. Yang telah kami lakukan adalah menjalin kolaborasi dengan pihak terkait memanfaatkan fitur azan dengan ustaz Syamsuddin Nur Makka dan Teuku Wisnu,” kata Fara.

Jelang ramadan, Muslim Pro juga akan mempersiapkan fitur yang menarik dan tentunya bermanfaat bagi umat muslim. Salah satunya dengan mengelar kampanye atau kegiatan check-in setiap hari bagi pengguna yang mengakses aplikasi Muslim Pro.

Selain Mulsim Pro, sebenarnya sudah ada beberapa aplikasi sejenis dari pengembang di Indonesia. Misalnya Halal Local, Umma, Kesan, dan lain-lain.

Fitur konten terkurasi

Untuk menambah fitur yang ada, ke depannya Muslim Pro juga memiliki rencana untuk menambahkan fitur konten yang relevan untuk umat muslim secara global. Dengan demikian diharapkan Muslim Pro bisa menjadi acuan bagi mereka yang ingin mendapatkan informasi terkait dengan gaya hidup muslim di berbagai negara.

Disinggung apakah nantinya dalam bentuk agregator, Fara menegaskan masih belum bisa disimpulkan konten seperti apa yang nantinya akan mereka hadirkan. Namun demikian untuk memberikan konten berkualitas Muslim Pro akan menjalin kolaborasi dengan penulis konten.

“Ada peluang bagi kami untuk berkembang melayani umat muslim. Berawal sebagai utilitas dan kemudian berevolusi menjadi aplikasi gaya hidup dan masih berada dalam ruang teknologi. Konten bisa menjadi tools yang baik, apakah bentuknya long form atau short form content,” kata Fara.

Bitsmedia, perusahaan yang berbasis di Singapura berhasil membangun Muslim Pro. Ke depannya perusahaan ingin menjadikan aplikasi Muslim Pro untuk menjadi aplikasi global dengan lebih dari 120 juta pengguna di seluruh dunia.

Fokus ingin menjadi aplikasi gaya hidup untuk umat muslim secara global, Muslim Pro tidak memiliki rencana untuk menambahkan fitur baru seperti commerce hingga layanan terkait lainnya yang menyasar pasar halal. Untuk strategi monetisasi Muslim Pro masih bisa digunakan secara gratis. Namun bagi pengguna yang ingin menikmati layanan dan fitur lebih mendalam bisa memanfaatkan layanan premium dari mereka.

“Sebagai faith base app kami cukup bangga menjadi platform pertama yang menghadirkan semua fitur yang relevan untuk umat muslim. Ke depannya kami memiliki banyak rencana untuk memberikan konten berkualitas dan fitur lainnya untuk komunitas,” kata Fara.

Application Information Will Show Up Here
Reels vs tiktok

6 Perbedaan Instagram Reels VS Tiktok, Penting Agar Tidak Salah Strategi Promosi

Perbedaan dari fitur Instagram Reels vs TikTok menjadi topik yang kerap dipertanyakan oleh warganet, terutama pengguna kedua media sosial tersebut, sejak Instagram Reels diluncurkan.

Secara fungsi, Instagram Reels dan TikTok sangat serupa. Lalu, apa yang membedakan keduanya? Simak informasinya pada artikel ini.

Instagram Reels VS TikTok

Setelah TikTok ramai digunakan sebagai platform pembuatan konten bentuk video, kemudian Instagram membuat fitur serupa bernama Instagram Reels. Meskipun terlihat sama, ternyata terdapat perbedaan antara Instagram Reels dan TikTok jika dilihat dari beberapa sisi. Berikut adalah enam perbedaan di antara keduanya.

Durasi Video

Jika Anda mencoba membuat video dengan Instagram Reels dan TikTok, Anda pasti akan melihat perbedaan yang cukup jelas dari segi durasi video. Untuk Instagram Reels, maksimal durasi video yang bisa Anda buat adalah selama 60 detik. Sedangkan TikTok kini telah menambah durasi video yang bisa diunggah yakni selama 3 menit.

 

Reels vs tiktok

 

Meskipun Instagram telah menambah durasi video yang semula maksimal 30 detik menjadi 60 detik, namun TikTok masih lebih unggul karena TikTok juga meng-upgrade durasi videonya dari 60 detik hingga 3 menit.

Tampilan

Setelah melihat perbedaan dari segi durasi video, selanjutnya mari lihat perbedaan Reels dan TikTok dari segi tampilan. Dari segi tampilan, Reels dan TikTok memang terlihat hampir serupa. Mulai dari tombol like, comment, share, caption, hingga audio berada pada posisi yang sama.

 

Reels vs tiktok

 

Perbedaan yang terlihat hanya ada pada tombol profil di atas tombol like di TikTok yang tidak ada di Reels. Lalu, untuk tema warna, Reels lebih mengusung tema putih dan TikTok lebih dominan ke hitam. Namun, jika Anda menggunakan Instagram dark mode, perbedaan akan sulit terlihat.

Pilihan Musik

Perbedaan selanjutnya adalah perbedaan dari segi audio atau pilihan musik yang bisa digunakan. Untuk pilihan musik, TikTok masih lebih unggul dibandingkan Instagram Reels. TikTok juga terkenal sebagai platform yang sukses memviralkan banyak lagu, entah itu lagu lama atau lagu baru.

 

Reels vs tiktok

 

Sedangkan pilihan dan penggunaan lagu pada Instagram Reels sejauh ini masih hanya mengikuti trend pada TikTok.

Fitur Video Editing

TikTok dan Instagram Reels adalah dua platform konten video dimana Anda juga bisa mengedit video secara langsung. Sehingga, Anda tidak perlu menggunakan aplikasi edit video pihak ketiga. Dengan menawarkan fungsi tersebut, keduanya tentu memiliki fitur yang mendukung untuk mengedit video.

Pada Instagram Reels, Anda dapat menemukan fitur video editing berupa trimming video, efek, layout, speed, aligning, voice over, menambahkan stiker, serta tulisan.

 

Reels vs tiktok

 

Kemudian, sebelum Anda mengunggah video di TikTok, Anda dapat melakukan trimming, menambahkan filter, menambahkan voice effects, melakukan voice over, menambahkan efek pada video, menambahkan tulisan, serta stiker. 

Jika melihat jumlah fitur, Reels dan TikTok termasuk seri. Namun, untuk pilihan efek video serta filter, TikTok memiliki lebih banyak pilihan untuk dipakai oleh penggunanya.

Algoritma Reels VS TikTok

Di TikTok, algoritma dari halaman For You Page (FYP) bekerja secara customized. TikTok akan menyesuaikan video-video pada halaman FYP Anda sesuai dengan interests Anda.

Kemudian, apabila Anda membuat konten dan ingin agar video Anda masuk ke halaman FYP, Anda bisa mengusahakannya dengan cara lebih aktif berinteraksi di TikTok, seperti aktif membuka TikTok, menyukai video lain, mengomentari video lain, dan bentuk interaksi lainnya dengan pengguna TikTok yang lain.

Selain itu, audio yang digunakan juga mempengaruhi apakah video Anda akan masuk FYP atau tidak. Menggunakan audio yang sedang viral akan memudahkan video Anda masuk halaman For You Page. Jika video Anda berhasil masuk ke halaman FYP, itu artinya video Anda berpotensi lebih besar untuk dilihat banyak orang dan banyak orang.

Sedangkan algoritma Instagram Reels sejauh ini masih cenderung berubah-ubah dan belum diketahui apakah ada cara yang bisa dilakukan pengguna agar videonya dapat dilihat banyak pengguna Instagram lain dan menjadi viral.

Variasi Konten dan Pengguna

Selain dari lima aspek di atas, Anda juga bisa melihat perbedaan Reels vs TikTok dari jenis konten dan penggunanya. Di TikTok, pengguna lebih cenderung menampilkan konten yang apa adanya, tanpa dipoles terlalu banyak. Sedangkan pada Instagram Reels, estetika menjadi hal yang penting karena Instagram juga merupakan platform untuk branding.

Selain itu, dari sisi pengguna, TikTok dan Reels juga memiliki perbedaan yang cukup terlihat. Pada Reels, penggunanya tentu mayoritas adalah milenials yang umumnya memang aktif menggunakan Instagram. Sedangkan TikTok lebih didominasi oleh Gen-Z.

Demikian enam perbedaan dari Reels vs TikTok. Apakah informasi di atas menjawab pertanyaan Anda? Semoga selain bisa menjawab pertanyaan Anda, informasi di atas dapat membantu Anda platform konten video mana yang lebih cocok untuk Anda gunakan.