Startup fintech lending JULO resmi memperkenalkan fitur bertransaksi sekali klik “KliKilat” pada layanan Kredit Digital. Fitur ini memungkinkan nasabah untuk meningkatkan pengalaman transaksi menjadi lebih cepat dan praktis tanpa memasukkan informasi berulang kali.
KliKilat dapat digunakan saat proses transaksi di mana nasabah dapat mengakses transaksi favoritnya dari halaman utama. Dengan fitur ini, nasabah tidak perlu lagi menginput besaran nilai hingga periode tenor pinjaman karena informasi kredensialnya sudah tersimpan. Nasabah tinggal menginput PIN, persetujuan pada surat perjanjian, dan ringkasan tagihan.
Disampaikan dalam keterangan resminya, Chief Technology Officer JULO Manoj Awasthi mengatakan bahwa KliKilat memprioritaskan faktor keamanan nasabah dari risiko transaksi tidak berizin lewat identifikasi PIN dan persetujuan surat perjanjian.
“Jika limit kredit tidak mencukupi, nasabah dapat menyesuaikan jumlah transaksi dengan mudah sehingga mereka tetap memiliki kontrol atas pengeluaran mereka dan terhindar dari penggunaan melebihi limit yang tersedia,” ungkap Awasthi.
Sebagai informasi, Kredit Digital diluncurkan pada 2021 untuk memperluas fungsional plafon pinjaman sehingga dapat dipakai untuk berbagai jenis transaksi. Awalnya, plafon pinjaman JULO hanya berlaku untuk pinjaman tunai yang ditransfer ke rekening peminjam.
Fungsi ini kemudian diperpanjang untuk seluruh layanan tunai dan nontunai JULO, mulai dari tarik dana, kirim dana, top up dompet digital, pembayaran e-commerce dan tagihan, hingga biaya pendidikan.
Dikutip dari situs resminya, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan JULO sejak didirikan adalah sebesar Rp9,87 triliun dengan total peminjam sebanyak 1,4 juta dan 1 juta peminjam aktif. Total pinjaman outstanding tercatat sebesar Rp1,06 triliun. JULO mengklaim 70% penggunaan kreditnya digunakan untuk keperluan produktif.
Pasar paylater
Paylater adalah salah satu layanan keuangan yang banyak digunakan masyarakat Indonesia. Kemudahan pengajuan hingga keterjangkauan di berbagai merchant online menjadi salah satu faktor tingginya penggunaan layanan ini.
Berdasarkan laporan Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC), paylater menjadi stimulus daya beli masyarakat dalam berbelanja online dengan persentase 16,2%, mengungguli metode transfer bank (10,2%) di urutan keempat. Urutan teratas diisi oleh e-wallet (46,8%) dan tunai/cod (22,6%).
Laporan ini juga menemukan adanya konsistensi peningkatan transaksi di kota tier 2 dan tier sejak 2020. Ini menandakan daya beli masyarakat di kawasan ini mulai tumbuh dan penetrasi e-commerce ke daerah semakin meluas pasca-pandemi.
Selain JULO, sejumlah platform paylater yang lekat dengan layanan e-commerce adalah Shopee Paylater, Kredivo, Akulaku, hingga Atome. Adapula GoPay Later yang banyak digunakan untuk layanan on-demand, seperti transportasi dan pemesanan makanan.
Meski tak sedominan platform paylater di ekosistem e-commerce, JULO juga memungkinkan pinjaman tunai, bersaing dengan platform sejenis, seperti Kredivo, Akulaku, Indodana, hingga Kredit Pintar.
JULO juga baru-baru ini memperluas pangsanya ke fasilitas student loan terlepas beberapa pemain menyetop layanannya, yakni KoinPintar dan Pintek. Kini menyisakan Danacita, CICIL, Danadidik, dan Edufund yang menyediakan pinjaman pendidikan.