Tag Archives: Kresna

Kresna Beli 20 Persen Saham Penyedia Platform E-Commerce Nurbaya Initiative

PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) kembali memperlihatkan ketertarikan mereka terhadap sektor startup tanah air. Hari ini Kresna dikabarkan melalui anak perusahaannya PT Kresna Usaha Kreatif (KUK) berhasil membeli saham sebesar 20 persen milik pengusung platform e-commerce Nurbaya Initiative (NI) dengan nilai mencapai US$ 2 juta.

Nurbaya sendiri merupakan penyedia platform e-commerce dengan pendekatan offline to online (O2O). Nurbaya membantu para UKM untuk membuka toko online mereka sendiri. Nurbaya juga telah menjalin kemitraan dengan PT Pos Indonesia (POS) dalam hal pengiriman dan logistik.

Menjelaskan pembelian saham ini Kresna Chief Technology Officer Izak Djenie berujar bahwa perusahaannya berperan ganda, menjadi investor sekaligus penyedia teknologi untuk Nurbaya dengan target membawa lebih dari dua juta UKM ke ranah digital.

“Kami percaya teknologi dan desain platform adalah dua kunci sukses untuk Nurbaya, karena kebanyakan UKM dan pengguna mereka termasuk kategori ‘first time users’. Kami ingin bisa membawa identitas dari bawah piramida dan membantu mereka (UKM) secara hati-hati  mentransformasikan bisnis model mereka untuk merangkul ekosistem digital,” ujar Izak.

Sementara itu menanggapi kerja sama ini Managing Director Kresna Jahja Syrandy mengungkapkan pihaknya sangat antusias bukan saja karena peluang dari sisi e-commerce tetapi juga dari dampak sosial yang bisa ditimbulkan. Menurutnya hal tersebut juga menjadi salah saut bentuk tanggung jawab Kresna untuk memperkuat UKM sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia.

“Kami berekspektasi buah kerja sama ini dalam bentuk merchant dan pertumbuhan pengguna, seperti halnya bentuk transaksi komersial. Ini semua masuk akal karena pengguna ekosistem Nurbaya mendapat keuntungan dari akses pasar yang lebih luas, biaya transaksi yang rendah dan terutama bentuk pemahaman yang lebih bal dari permintaan konsumen dan tren pasar melalui aplikasi teknologi big data,” ujar Suryandy.

Kresna Graha Investama Akan Akuisisi Dua Startup Lagi di 2016

Setelah proses akuisisi tiga startup lewat anak perusahaannya tahun lalu, PT Kresna Graha Investama Tbk (Kresna) dikabarkan tengah melakukan uji kelayakan untuk akuisisi dua startup lagi di tahun 2016 ini. Kresna juga menyebutkan tengah menyiapkan dana sebesar $ 20 juta hingga $ 25 juta untuk mengakuisisi startup di tahun 2016. Total, sudah ada enam startup yang masuk dalam portofolio bisnis digital perusahaan sejak proses akuisisi tahun lalu.

Di tahun 2016 ini Kresna makin agresif untuk memperluas portofolio perusahaan yang bergerak di bisnis digital lewat proses akuisisi. Awal tahun ini saja, periode Januari hingga Mei, sudah ada tiga startup yang diakuisi dan ini sudah disinggung Kresna sejak tahun lalu. Mereka adalah PT Dini Nusa Kusuma yang bergerak di jasa satelit, platform pemesanan tiket Padiciti, dan aplikasi kinerja bisnis on-demand Kpisoft.

Managing Director Kresna Jahja Suryandi seperti dilansir Dealstreetasia menekankan bahwa perusahaan hanya berinvestasi di startups yang telah mengamankan basis pelanggan kuat. Dengan cara ini, risiko dapat dikelola dan bisnis dapat disinergikan dengan satu sama lain.

“Kami selalu berpikir bagaimana kami dapat mensinergikan bisnis dalam [tiap] investasi kami. Ini yang membedakan kami dari [perusahaan] venture capitals [lainnya],” ujar Jahja.

Lebih jauh, Jahja juga mengungkap bahwa perusahaan kini tengah mencoba menyelesaikan puzzle portofolio online mereka yang terdiri dari sembilan sektor, yaitu digital payment, food delivery service, financial and investment services, cloud, forex converter, digital entertainment, loyalty and social geo marketing, mobile satellite service, dan travel.

Di samping akuisisi, Kresna juga tengah menjajaki solusi pembayaran digital melalui kemitraan anak perusahaan mereka dengan Perumnas. Tujuan solusi pembayaran digital tersebut yakni untuk mempermudah penghuni rusunawa dan pihak Perumnas dalam hal pembayaran dan administrasinya

Komitmen perluasan bisnis digital Kresna pun ditunjukan lewat keputusan perusahaan dalam menunda membayar dividen tahun ini untuk menyimpan semua uang yang mereka bisa demi investasi strategi. Setidaknya, Kresna akan mengalokasikan sekitar $ 20 juta hingga $ 25 juta untuk akuisisi startup lagi di tahun 2016.

Saat ini, Kresna disebutkan tengah melakukan uji kelayakan untuk proses akuisisi dua startup baru. Penawaran tersebut diharapkan bisa mencapai kesepakatan pada kuartal ketiga atau empat 2016. Jahja mengungkap bahwa salah satu startup yang akan diakuisisi bergerak di bidang social media.

Kemitraan dengan Supra Boga Lestari

Di awal bulan ini, Kresna juga mengumumkan kemitraan mereka dengan Supra Boga Lestari untuk mendirikan usaha e-commerce Supra Kreatif Mandiri (SKM) yang akan meluncur di kuartal ketiga 2016. SKM nantinya akan mengembangkan platform KeSupermarket yang menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, produk segar, dan barang dagangan umum lainnya. Portal tersebut  direncanakan pula untuk menjual produk elektronik dan gawai ke depannya.

Dalam kemitraan ini, Kresna akan menggelontorkan sejumlah dana investasi tahap awal untuk pengembangan platform KeSupermarket. Jumlah dana investasinya diperkirakan mencapai $ 2 juta hingga $ 3 juta.

Mengundang investor asing dan rencana IPO di tahun 2018

Menurut Presiden Direktur Kresna Michael Steven, strategi bisnis baru mereka dalam berinvestasi di startup berhasil menarik perhatian dana asing. Steven mengklaim, roadshow yang digelar di Singapura, Hong Kong, dan Amerika memberikan umpan balik positif. Itu adalah tur pengantar Kresna untuk memastikan Kresna tetap ada di radar mereka, para investor asing.

Steven sendiri menyebutkan bahwa mengundang investor asing ke perusahaan adalah salah satu kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan. Untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan investor baru, Kresna berencana untuk melakukan stock split dengan rasio 1 sampai  5. Stock split adalah isu untuk saham baru di perusahaan bagi pemegang saham yang ada dalam proporsi kepemilikan mereka saat ini.

Di samping itu, Kresna juga berharap bisnis digital mereka bisa menghasilkan keuntungan yang kuat sehingga pada tahun 2018 sudah siap untuk penawaran saham publik. Jahja bahkan menyebutkan bahwa sebenarnya ada satu startups digitalnya yang mungkin siap untuk IPO sebelum 2018 bila dilihat dari kinerja dan pertumbuhan mereka. Namun, ia menolak mengatakan perusahaan mana yang sedang mempersiapkan penawaran.

Jahja juga mengungkap bahwa Kresna berniat untuk tetap jadi pemegang saham utama, bahkan setelah startups telah go public. “Tidak seperti VC lain yang mencari exit melalui IPO, Kresna berniat untuk tinggal dan membantu mereka [startup] memperluas [bisnis] dalam jangka panjang,” ujar Jahja.

Perumnas Gandeng Anak Perusahaan Kresna Jajaki Solusi Pembayaran Digital

Metode pembayaran digital adalah salah satu sektor yang banyak dieksplorasi oleh beberapa pihak demi kenyamanan penggunanya. Semakin beragam dan mudah metode pembayaran bisa berdampak pada loyalitas dan ketepatan pembayaran tagihan pengguna. Perumnas baru-baru ini menjalin kerja sama dengan PT Digital Artha Media (DAM), salah satu anak perusahaan dari PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) dalam hal solusi pembayaran digital. Kerja sama ini nantinya akan memungkinkan para penghuni rumah susun atau rusunawa untuk bisa membayar tagihan sewa, maintenance, air dan listrik bulanan, dan jaminan deposito sewa secara digital.

Dalam kerja sama DAM dan Perumnas, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), yang juga pemegang saham DAM akan berperan aktif dalam penyediaan dukungan penuh dari sisi infrastruktur, termasuk jangkauan dan jaringan fisik maupun elektronik.

Dijelaskan Chief Strategy Officer DAM Jahja Suryandy saat ini pihaknya telah mengembangkan sebuah platform Merchant Transfer Payment (MTP) untuk perumnas. Platform inilah nantinya yang akan menjadi cara alternatif untuk mempermudah transaksi pembayaran rusunawa.

“Berkat MTP para penghuni rusunawa dapat membayar tagihan sewa, maintenance, air dan listrik bulanan, serta jaminan deposito sewa mereka, ke semuanya dapat dilakukan dengan cara transfer dari bank mana pun, hanya dengan menggunakan nomor mobile phone yang berperan sebagai nomor rekening tujuan,” ujarnya seperti dilansir dari Indotelko.

Sementara itu Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Perumnas Hakiki Sudrajat menjelaskan bahwa dengan adanya kerja sama ini pihak Perumnas akan mendapat keuntungan karena platform MTP dapat mengatasi berbagai masalah administrasi yang sering ditimbulkan oleh metode pembayaran tunai terutama dalam hal melakukan rekonsiliasi dan verifikasi pembayaran.

Untuk informasi Perumnas bukan satu-satunya pihak yang menggandeng DAM dalam hal pembayaran digital. Dari penuturan DAM Indra Surayawan Sinar Mas Land adalah pihak lain yang juga menggandeng DAM dalam hal teknologi elektronik.

“Dalam pengembangan e-commerce atau e-Cash, kami sudah melakukan kerja sama dengan Sinar Mas Land dan Perumnas. Untuk yang Sinar Mas Land itu akan direalisasikan bulan Juli, dan Perumnas pada bulan Agustusnya. Ini baru awal, setelah ini bakal ada lagi puluhan perusahaan yang bakal bekerja sama dengan kami,” ujar Indra.

Kresna Dikabarkan Ekspansi Bisnis Ke Layanan Mobile Satelit

PT Kresna Graha Investama Tbk (Kresna) dikabarkan akan segera berekspansi ke bisnis layanan mobile satelit (mobile satellite service). Ekspansi bisnis ini ditandai dengan penyertaan modal sebesar 25% saham di PT Dini Nusa Kusuma, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi berbasis satelit.

Seperti dilansir Berita Satu, manajemen Kresna mengungkapkan bahwa saat ini Dini Nusa telah mengantongi izin resmi untuk layanan satelit komunikasi Inmarsat-4 di Indonesia. Dini Nusa juga diklaim saat ini telah melayani solusi mobile satellite service kepada lebih dari 150 pelanggan di Indonesia.

Selain itu Dini Nusa juga dikenal sebagai penyedia layanan suara dan data dalam penerbangan pesawat. Bahkan Dini Nusa disebut sebagai yang pertama di Indonesia.

“Kami yakin Dini Nusa dapat menciptakan nilai sinergi bagi bisnis perusahaan, terutama di bidang e-commerce, infrastructure dan enabler,” ujar manajemen Kresna.

Sebelumnya di penghujung tahun 2015 kemarin Kresna dikabarkan tengah menyiapkan strategi akuisisi tiga stratup di tahun ini. Dengan melihat kutipan dari pernyataan manajemen Kresna bukan tidak mungkin stratup lainnya yang akan diakuisisi adalah startup yang berada di sektor e-commerce, infrastruktur, dan enabler.

Presiden Direktur Kresna Graha Sekurindo Michael Steven kala itu mengungkapkan bahwa Kresna akan membidik porsi kepemilikan yang tidak terlalu tinggi, yakni bekisar antara 5 – 25%.

Mobile satellite service merupakan teknologi komunikasi radio satelit ruang angkasa dengan perangkat yang ada di bumi. Dengan memanfaatkan teknologi ini jangkauan area komunikasi bisa lebih luas tidak seperti komunikasi yang mengandalkan BTS yang terkendala masalah kondisi geografi suatu wilayah. Biasanya teknologi ini digunakan pada pesawat, kapal, dan tempat-tempat yang tidak terjangkau saluran telekomunikasi dari BTS.