Tag Archives: krisni lee

Augmented Reality dalam Perspektif Pengembangan

Augmented Reality (AR) sebenarnya bukanlah sebuah teknologi baru, namun namanya cukup mencuat dewasa ini saat game Pokemon Go meledak di pasaran. Di Indonesia sendiri, teknologi AR bahkan sudah dikembangkan menjadi sebuah bisnis intensif. Salah satu pemain yang sudah sangat berpengalaman di situ adalah AR&Co.

Guna membahas seputar teknologi AR dan perkembangannya, DailySocial berkesempatan berbincang dengan Peter Shearer selaku Vice Chairman and Co-Founder AR&Co.

Perbincangan kami dimulai dari penjelasan berbagai hal yang diperlukan oleh developer atau startup yang ingin mengembangkan produk berbasis AR. Peter menerangkan bahwa secara teknis terdapat dua hal yang harus dimiliki pengembang AR, yakni kemampuan pemrograman dan kemampuan membuat konten multimedia, baik itu 2D, 3D, video, musik dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri sekarang juga sudah terdapat ARFI (Augmented Reality Forum Indonesia), tempat para pengembang AR berkumpul dan berdiskusi.

Namun penetrasi pengembang AR pun memang belum tinggi di Indonesia. Peter mengungkapkan bahwa di AR&Co sendiri ia mengaku bahwa mencari pemrogram yang mampu berinovasi dalam mengembangkan inovasi produk AR adalah tantangan terbesar saat ini. Menurut Peter, ke depan tren AR akan semakin meningkat seiring dengan kemampuan device yang mendukung dan juga inovasi software yang semakin canggih. Jadi jika berbicara tentang pangsa pasar artinya tidak ada isu lagi.

Dampak Pokemon Go dan merambatnya AR di berbagai lini bisnis

Di tangan konsumer khususnya, teknologi AR mulai banyak dikenal dan dirasakan setelah permainan Pokemon Go mendunia. Kendati belum resmi di pangsa pasar Indonesia.

“Dampak yang paling terlihat adalah teknologi AR ini semakin dikenal dan semakin mudah menjelaskannya. Dari segi bisnis, dengan Pokemon Go, permintaan akan membuat aplikasi yang serupa semakin banyak dan juga aplikasi aplikasi dengan konsep yang lain pun semakin banyak,” ungkap Peter.

Saat ini pengembangan solusi berbasis AR juga sudah sangat luas, karena teknologi AR sebenarnya bisa untuk berbagai bidang industri di antaranya properti, otomotif, kesehatan, militer dan lain-lain. Saat ini pengembangannya memang lebih banyak di bidang hiburan dan games. Selain itu yang juga sedang dikembangkan saat ini adalah industri media advertising yang dikombinasikan dengan teknologi AR. Sehingga media iklan menjadi lebih menarik dan interaktif.

AR&Co membuktikan besarnya peminat akan solusi berbasis AR

Berbicara tentang cakupan produk di AR&Co. sendiri, Direktur AR&Co Krisni Lee yang sempet berbincang juga dengan DailySocial mengungkapkan saat ini sudah ratusan perusahaan yang menggunakan teknologi AR yang dikembangkan oleh AR&Co, sebut saja seperti Sosro, Telkom, BCA, Maybank. Bukan hanya di Indonesia, AR&Co yang saat ini telah melayani 17 negara dan memiliki kantor perwakilan di Singapura, Barcelona, hingga Silicon Valley, fokus untuk menjadi perusahaan pengembang teknologi AR bukan hanya di Indonesia namun secara global.

Selain produk game, hiburan dan edukasi, saat ini AR&Co telah meluncurkan dua produk unggulan yaitu sebuah teknologi media placement berbasis audio visual interaktif yang dinamakan DÄV. DÄV merupakan sebuah alat yang bisa memberikan informasi mengenai suatu produk menyampaikan kepada calon pembeli. Saat ini produk tersebut sudah diaplikasikan di beberapa gerai Alfamart, Alfamidi, dan Lawson di Jakarta.

Produk unggulan lainnya yang dimiliki oleh AR&Co adalah Mindstores, sebuah toko virtual.

Diakui juga, saat ini AR&Co berhasil mengalami peningkatan jumlah klien secara stabil sebanyak 30-40% setiap tahunnya. Hal tersebut dilakukan oleh tim AR&Co dengan menerapkan strategi pemasaran yang masif, tidak hanya kepada perusahaan swasta, tetapi industri lainnya yang tertarik untuk menggunakan teknologi AR untuk kebutuhan aktivasi perusahaan.


Yenny Yusra berkontribusi untuk penulisan artikel ini