Tag Archives: kurs uang

mata uang filipina, mata uang peso, kurs uang

Mata Uang Filipina: Lengkap dengan Sejarah Era Pra-Hispanik sampai Revolusi dan Pecahan Peso!

Filipina telah mengalami berbagai perkembangan mulai dari era pra-hispanik hingga pada terciptanya republik filipina. Berdasarkan sejarahnya negara filipina membaginya ke dalam beberapa periode untuk mencerminkan gambaran akan kekuasaan pada saat ini.

Perkembangan yang terjadi di filipina menjadi gambaran akan perjalanan yang telah dilalui filipina hingga mencapai kemerdekaannya saat ini, terdapat banyak hal yang mengalami perubahan dan perkembangan salah satunya adalah mata uang filipina. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar mata uang filipina, simak artikel di bawah ini!

Sejarah Mata Uang Filipina

Mata uang filipina dibedakan menjadi beberapa periode untuk menunjukan gambaran kekuasaan yang saat itu sedang terjadi di filipina. Berikut ini sejumlah periode sejarah mata uang filipina:

Era Pra-Hispanik

Pada tahun 1521 orang-orang filipina melakukan perdagangan dengan para pedagang dari cina dan negara tetangga lainnya. Pada masa ini, jual beli barang masih  menggunakan sistem barter, serta mengalami berkembangan dengan menggunakan kerang cowry sebagai alat tukar.

Kerang cowry dibuat dengan bahan dasar seperti batu giok, kayu, kuarsa hingga emas. Menurut sejarah kuno yang ada di Filipina, atar tukar juga digunakan dengan cincin barter yaitu cincin yang terbuat dari emas murni dengan ukuran yang biasanya lebih besar dari donat. Alat tukar semakin berkembang sehingga memunculkan piloncitos sebagai koin lokal pertama yang dibuat, koun ini dibentuk dari emas murni dan digunakan sampai era spanyol datang.

Era Pendudukan Spanyol

Pada era ini dimana spanyol datang ke filipina dan memperkenalkan mata uang koin bernama macuquinas dan tongkol. Mata uang filipina mengalami perubahan menjadi koin yang terbuat dari perak.

Pada tahun 1726, mata uang filipina kembali mengalami perubahan berupa uang koin dan uang kertas dimana terjadi produksi mata uang columnarios atau dos mundos (dua dunia), koin perak juga mulai dicetak menggunakan alat mesin. Mata uang dos mundos identik dengan penampilannya yang indah dan praktis, uang ini juga menjadi simbol dari kekuasaan spanyol atas dunia lama dan dunia baru.

Era Revolusi

Mata uang filipina mengalami perubahan mata uang yang baru dengan hadirnya para revolusioner untuk mengganti peso spanyol-filipina. Kepemimpinan di bawah Jenderal Emilio Aguinaldo menghasilkan terbitnya uang koin dan uang kertas di bawah konstitusi malolos.

Mata uang filipina tersebut dibuat dalam klasifikasi nilai dengan nominal 1,5 dan 10 peso dan ditandatangani Pedro paterno, Mariano Limjap dan Telesforo. Meskipun demikian, pada tahun 1898 mata uang revolusioner dianggap sebagai mata uang illegal dan ditarik peredarannya di masyarakat

Era Pendudukan Amerika

Pada tahun 1901 amerika serikat yang berhasil menguasai filipina membuat mata uang baru, dimana pada masa ini mulai muncul perbankan modern, sistem kredit dan mata uang yang justru menjadikan filipina saat itu menjadi negara makmur. Mata uang filipina pada era pendudukan amerika menggunakan standar emas dan peso filipina dengan perbandingan 2 peso per USD, nilai ini berlaku sampai negara tersebut mengalami kemerdekaan di tahun 1946.

Era Pendudukan Jepang

Setelah perang dunia II memberikan dampak terhadap seluruh negara di dunia dan menyebabkan terganggunya sistem moneter, selama itu juga jepang yang menduduki filipina mengeluarkan dua catatan. Catatan ini diberikan julukan “Mickey Mouse” karena memiliki denominasi besar disaat inflasi sangat buruk terjadi.

Era Republik Filipina

Pada tahun 1949, akhirnya filipina mendirikan bank sentralnya sendiri dan mengenalkan mata uang filipina yang baru. Mata uang ini dikenal sebagai mata uang pertama dengan seri uang kertas inggris, selanjutnya pada tahun 1960-an terjadi adopsi bahasa filipina pada mata uang tersebut.

Mata uang tersebut memiliki klasifikasi nilai atau denominasi senilai 1,5,10,20 sampai 100 peso pada tahun 1969. Berlanjut hingga tahun 1973, dimana pemerintah mengeluarkan uang kertas dengan seri Ang Bagong Lipunan (ABL) dengan klasifikasi nilai terendahnya 2 peso dan tertinggi 100 peso.

Pecahan Mata Uang Peso

Mata uang peso filipina dibagi menjadi dua jenis, yaitu uang kertas dan uang koin. Saat ini uang kertas peso memiliki pecahan senilai, 20,50,100,200,500 dan 1.000 peso. Dimana semua uang kertas tersebut dilapisi dengan catatan warna cerah dan gambar orang-orang yang terkenal atau tokoh yang bersejarah di filipina, tak hanya sampai disitu mata uang peso yang berhiaskan kekayaan flora dan fauna negara tersebut.

Pada tahun 2016 telah dicetak uang kertas 100 peso dengan yang dihiasi dengan warna ungu, berikutnya pada tahun 2019 BSP menyatakan bahwa uang kertas 20 peso akan berubah menjadi uang koin. Pecahan uang peso berikutnya adalah uang koin, dimana uang ini memiliki sejumlah pecahan senilai 1,5,10, dan 25 peso. Uang koin ini memiliki desain baru dengan memberikan tonjolan pada kedua sisi koin.

Itu dia penjelasan seputar mata uang filipina yang dapat menambah informasi mengenai sejarah perkembangan keuangan di filipina. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat!

mata uang prancis, mata uang euro, mata uang eropa, kurs uang

Apa Mata Uang Prancis: Sejarah, Perbedaan Franc dan Euro

Prancis adalah negara yang terletak di kawasan eropa dengan suhu derajat mencapai 8 celcius ketika musim dingin. Mungkin kalian tidak asing dengan julukan yang dimiliki negara satu ini sebagai la france atau manusia bebas. 

Julukan tersebut berkaitan juga dengan sejarah perjuangan rakyat prancis dalam mencapai kemerdekaan negaranya. Dalam proses sejarah tersebut ditemukan juga perkembangan penggunaan mata uang prancis, berikut ini penjelasan selengkapnya:

Apa Mata Uang Prancis?

Mata uang prancis menggunakan franc sebagai mata uang nasional, sebelum pada tahun 2002 akhirnya berganti menjadi mata uang euro. Mata uang franc sebelumnya telah dikelola oleh Bank prancis dan memiliki denominasi koin dengan nilai 1,5,10 dan 20 franc, serta uang kertas dengan nominal 20, 50, 100, 200, dan 500 franc.

Perlu diketahui bahwa negara prancis memiliki sejarah yang sangat panjang dengan total lebih dari 600 tahun. Perubahan yang terjadi pada mata uang prancis yang terjadi tahun 2002 terjadi juga disebabkan dukungan yang diberikan negara tersebut terhadap integrasi moneter eropa.

Sejarah Mata Uang Prancis

Pada tahun 1360 selama terjadinya perang poitiers atau pertempuran perang seratus tahun antara prancis dengan inggris, prancis perlu membayar denda atas kekalahannya oleh tentara inggris setelah penangkapan Raja John II. Denda yang dibebankan ini mengharuskan prancis mencetak koin emas yang baru.

Dalam sejarahnya pada tahun 1803, terjadinya revolusi prancis mengakibatkan kondisi yang tidak dapat diatasi dalam politik dan ekonomi dan membuka lebih banyak celah untuk memperkenalkan mata uang prancis yang baru, yaitu mata uang franc. Mata uang prancis yang berdenominasi franc pertama kali menggambarkan sosok Napoleon Bonaparte sebagai kaisar prancis.

Pembuatan koin franc dikenal juga sebagai napoleon emas karena mengandung 290,32 mg emas dan mendapatkan banyak pujian dengan statusnya sebagai uang sehat. Memasuki abad ke-19, kondisi ekonomi prancis memasuki industrialisasi dan menyebabkan mata uang franc mengalami pertumbuhan sebagai mata uang internasional.

Pada tahun 1865, prancis sebagai bagian dari pendiri persatuan moneter lain berupaya untuk menciptakan ekonomi eropa menjadi satu dalam penggunaan mata uang yang sama. Setelah perang dunia II, prancis kembali melanjutkan gagasannya tersebut untuk bisa menyatukan mata uang di wilayah eropa. 

Seiring berjalannya waktu dan upaya yang dilakukan oleh prancis dalam menyatukan mata uang di wilayah eropa, tahun 1992 prancis mengesahkan Perjanjian Maastricht mengenai penggunaan mata uang euro sebagai dasar dari Uni Eropa. Melalui perjanjian inilah prancis melakukan adopsi dari penggunaan mata uang franc ke mata uang euro dan berlangsung hingga saat ini.

Perbedaan Uang Franc dan Euro

Setelah berlangsungnya perang dunia II banyak negara yang terkena dampak baik dari segi politik, sosial dan bahkan ekonomi tak terkecuali negara prancis. Usai perang dunia II, mata uang franc mengalami penurunan sebelum akhirnya melakukan perpindahan ke mata uang euro.

Perang dunia II mengakibatkan prancis harus membayar pengeluaran masa perang secara signifikan, hal ini semakin diperburuk dengan perekonomian yang mengalami inflasi dan properti yang hancur akibat dari pertempuran perang dunia II. Nilai tukar mata uang franc saat itu semakin mengikis, tetapi berbeda dengan nasib  penggunaan mata uang euro ketika diadopsi.

Mata uang euro saat ini justru relatif tetap stabil setelah diadopsi oleh prancis, melalui mata uang euro juga prancis mengalami pertumbuhan dengan rata-rata mencapai 1,09% selama periode 2002-2021.Mata uang prancis yang saat ini digunakan adalah euro, dimana alat pembayaran franc yang sah telah berhenti sejak 2002. 

Bank Prancis juga telah menghentikan penukaran mata uang franc dengan mata uang euro pada tanggal 17 Februari 2012, meskipun demikian mata uang franc masih dianggap bernilai bagi para kolektor dengan harga yang berbeda-beda. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan mata uang euro di prancis bertujuan sebagai penyatuan mata uang di negara Eropa

Demikian informasi seputar mata uang prancis beserta sejarahnya. Melalui penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya. Pergantian mata uang franc ke euro juga didukung dengan kondisi nilai tukar franc yang semakin mengalami penurunan. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat!

mata uang vietnam, dong vietnam, kurs uang

Mata Uang Vietnam: Kenali Apa Itu Dong, Sejarah dan Perbedaannya dengan Rupiah

Vietnam adalah negara yang diberikan julukan negara sosialis asia tenggara, julukan lainnya juga diberikan kepada negeri ini dengan nama negeri naga biru. Julukan negeri naga biru didapatkan karena Vietnam menjadi salah satu negara yang mengikuti jejak para naga seperti, Hongkong, Korea dan lain sebagainya.

Untuk mengenai negara vietnam secara lebih mendalam, berikut ini penjelasan seputar mata uang yang digunakan di negara vietnam beserta sejarah dan perbedaannya dengan mata uang rupiah. Berikut ini artikel selengkapnya!

Apa Itu Mata Uang Dong?

Dong adalah sebutan mata uang vietnam yang secara resmi diakui dan memiliki kode internasional VND. Dalam bahasa vietnam, kata dong berarti uang jadi pada pengertiannya jika kita menambahkan sebuah nama negara setelah menyebut dong itu akan merujuk pada mata uang negara lain.

Mata uang vietnam disebut sebagai dong vietnam, hal ini untuk memperjelas atau sebagai rujukan bahwa uang yang dimaksud adalah uang vietnam. Dong vietnam atau dalam kode internasionalnya VND, merupakan mata uang vietnam yang hadir di tahun 1978 setelah menggantikan mata uang sebelumnya, yaitu hao.

Dong vietnam atau VND dianggap sebagai unit terkecil dari mata uang vietnam yang telah dikeluarkan oleh Bank Negara Vietnam. Kedudukan mata uang vietnam saat ini menjadi salah satu mata uang dengan nilai terendah di dunia, hal ini disebabkan inflasi yang melanda negara tersebut.

Sejarah Mata Uang Vietnam

Mata uang vietnam yaitu dong vietnam bermula pada tahun 1945 ketika negara vietnam memperoleh kemerdekaan atas kolonialisme Prancis. Hal inilah yang menandakan perubahan mata uang vietnam baik dari bahan hingga desain yang tersebar di masyarakat.

Pada tahun 1945, mata uang vietnam memiliki uang tunai dengan dua sisi gambar yang berbeda dimana sisi pertama adalah paman Ho dan nama Republik Demokratik Vietnam, sisi kedua adalah gambar simbol pertanian, industri dan militer.

Saat itu jenis mata uang tersebut sering disebut sebagai uang paman, seiring berjalannya waktu pada tahun 1951 dong vietnam akhirnya dievaluasi dan didesain kembali oleh bank negara vietnam. Dong vietnam memiliki sejumlah pecahan seperti, 100,200, 1.000 maupun 2.000 tanpa adanya pengedaran uang koin.

Beralih pada tahun 1954-1975 ketika perang vietnam terjadi terjadi penerbitan catatan yang dikeluarkan oleh sisi utara vietnam dan sisi selatan vietnam secara sepihak, meskipun pada akhirnya pada tahun 1975 setelah reunifikasi mata uang vietnam kembali disatukan dengan nama “Liberation Cash”. Hal ini juga menjadi penyebab munculnya dong vietnam sebagai modifikasi ulang atas penggunaan mata uang vietnam.

Perbedaan Mata Uang Dong dengan Rupiah

Mata uang vietnam saat ini telah menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar terendah di dunia. Hal ini akibat dari terjadinya inflasi berkepanjang di negara vietnam, hal lain juga disebabkan kebijakan dalam penggunaan mata uang sebagai nilai tukar. Sebelum tahun 2003, nilai seri pada mata uang vietnam dinilai cukup membingungkan masyarakat dan masih kurang adanya koordinasi atas desain dan tema yang digabungkan.

Inflasi yang terjadi di negara vietnam menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebijakan baru, dimana pada tahun 2003 vietnam mengganti uang kertas kapas dengan uang kertas polimer plastik. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi biaya percetakan, meskipun tidak sedikit juga masyarakat yang menuntut reformasi karena menganggap bahwa hal tersebut hanya menguntungkan putra gubernur bank negara vietnam.

Pada tahun 2007, pemerintah vietnam juga menyatakan untuk menghentikan produksi nota kapas dengan nilai 50.000 VND dan 100.000 VND. Seri uang yang didistribusikan ke masyarakat dengan bahan uang kertas polimer plastik juga memiliki denominasi yang sama.

Jika dibandingkan dengan rupiah indonesia maka VND secara internasional memiliki nilai tukar yang lebih rendah dibanding rupiah. Saat ini nilai tukar 1 dolar ke rupiah setara dengan 15.000 rupiah, sedangkan nilai tukar 1 dolar ke VND setara dengan 23.000 dong vietnam. Hal ini menandakan juga jika rupiah ditukarkan pada dong vietnam, maka 10.000 rupiah akan mendapatkan 15.000 dong vietnam.

Demikian penjelasan seputar pengertian dong vietnam sebagai mata uang vietnam beserta sejarah dan perbedaan mata uang dong dengan nilai tukar rupiah. Semoga informasi yang telah disampaikan sebelumnya dapat bermanfaat!

mata uang taiwan, Dolar Taiwan Baru, Republik Tiongkok, kurs uang

Mata Uang Taiwan: Mengenai Pengertian, Sejarah, dan Simbolnya

Taiwan memiliki julukan sebagai negara ilha formosa yang memiliki arti pulau yang indah, berdasarkan wilayahnya Taiwan berada di perbatasan terakhir negara China. Taiwan dikenal juga sebagai sebuah pulau yang terletak di bagian asia timur dan digunakan untuk merujuk pada pemerintahan Republik Tiongkok.

Taiwan memiliki mata uang yang dikenal dengan sebutan TWD atau Dolar Taiwan Baru yang telah dikeluarkan oleh bank sentral tiongkok. Berikut ini penjelasan selengkapnya yang bisa kamu dapatkan di bawah sini!

Pengertian Mata Uang Taiwan

Mata uang taiwan dikenal sebagai Dolar Taiwan Baru (TWD) sebagai nilai tukar resmi yang telah dikeluarkan oleh Taiwan. Dolar Taiwan Baru telah digunakan sejak tahun 1949 dan menjadi uang nasional pada tahun 200 pada saat Bank Sentral Tiongkok (Taiwan) mengambil alih dari Bank Taiwan.

Dolar Taiwan Baru (TWD) beredar di sejumlah wilayah Taiwan seperti, kepulauan pescadores, matsu, dan pratas sejak tahun 1949.  Penggunaan TWD ini diterbitkan untuk mengganti nilai tukar dolar taiwan lama dengan nilai tukar  $40.000 untuk 1 dolar baru, tujuan lain penerbitan mata uang Taiwan ini untuk mengakhiri hiperinflasi akibat perang saudara china.

Dolar Taiwan Baru memiliki penulisan simbol NT$ yang merujuk pada mata uang internasional. Mata uang taiwan berupat TWD memiliki klasifikasi nilai mata uang atau denominasi berupa uang kertas NT$100, NT$200, NT$500, NT$1.000, dan NT$ 2.000. Perlu diketahui juga bahwa Taiwan memiliki nama resminya sebagai Republik Tiongkok dan berbeda dengan Republik Rakyat China.

Sejarah Mata Uang Taiwan

Selama perang dunia II berlangsung Republik Tiongkok dipimpin oleh Chiang Kai-shek melalui partai nasionalis berupaya untuk menguasai Taiwan. Pada tahun 1946 telah dikeluarkan pula dolar taiwan yang disebut sebagai Dolar Taiwan Lama, mata uang ini mengenalkan jenis uang dengan nominal $ 1 dan $ 500 dengan potret Sun Yat-sen sebagai pendiri Tiongkok modern.

Terjadinya perang saudara china antara partai nasionalis dan komunis menyebabkan hiperinflasi sejak berakhirnya perang dunia II. Pada saat itu partai nasionalis yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek meninggalkan partai komunis untuk membangun Republik Rakyat Tiongkok .

Seiring berjalannya waktu pada 15 Juni 1949, pemerintahan di provinsi Taiwan akhirnya mengganti mata uang Dolar Taiwan Lama dengan Dolar Taiwan Baru dengan nilai tukar  $40.000 untuk 1 dolar baru, pada awalnya penggunaan Dolar Taiwan Baru (TWD) hanya digunakan di Taiwan tetapi semakin meluas ke daerah yang dikuasai Republik Tiongkok seperti, Matsu, Dachen dan Kinmen.

Meskipun demikian, Dolar Taiwan Baru (TWD) saat itu masih belum dianggap sebagai mata uang nasional Republik Tiongkok atau Taiwan, dan baru berubah menjadi mata uang nasional tahun 2000 ketika Bank Sentral Republik Tiongkok (Taiwan) menggantikan Bank Taiwan. Saat ini mata uang taiwan memiliki uang kertas dan uang koin seperti, NT$100, NT$200, NT$500, NT$1.000, dan NT$ 2.000.

Simbol Mata Uang Taiwan

Untuk membedakan antara mata uang Dolar Taiwan Lama dengan Dolar Taiwan Baru, maka terdapat simbol yang secara umum dimiliki di Dolar Taiwan Baru (TWD). Berikut ini simbol-simbolnya:

  • Bunga Plum, merupakan simbol yang ada pada Dolar Taiwan Baru dan memiliki analogi sebagai perjuangan Republik Tiongkok dalam membentuk negara yang berdaulat. Pohon plum sendiri juga dianggap memiliki arti panjang umur dan kuncup bunganya mewakili tiga prinsip rakyat oleh Sun Yat-sen.
  • Bunga Teratai, merupakan simbol yang menggambarkan budaya Tionghoa dengan mewakili kemurnian, kebajikan, umur panjang dan kemakmuran. Simbol bunga teratai juga ditujukan sebagai simbol buddha atau buddhisme di Tiongkok.
  • Tiga teman musim dingin, merupakan simbol yang membahas mengenai pohon prem, pohon pinus dan bambu dimana ketiganya justru tumbuh subur saat musim dingin berlangsung. Hal ini dijadikan simbol dalam Dolar Taiwan Baru (TWD) mengenai ketahanan dan umur panjang saat menghadapi situasi geopolitik yang telah terjadi.
  • Sun Yat-sen, merupakan simbol dalam Dolar Taiwan Baru (TWD) sebagai tokoh yang mendirikan Republik Tiongkok (Taiwan). Pemerintahannya adalah pemerintah yang demokratis dengan tiga prinsip rakyat yaitu, nasionalisme, demokrasi dan mata pencarian rakyat.
  • Chiang Kai-shek, merupakan simbol dalam mata uang Taiwan dengan citranya sebagai pemimpin besar yang dihormati oleh banyak orang Taiwan. Ia merupakan pemimpin militer dan pemimpin Republik Tiongkok (Taiwan) yang mempersatukan Tiongkok pada tahun 1928.

Itu dia penjelasan seputar sejarah mata uang taiwan yang dapat kamu pahami mulai dari pengertian sampai simbol-simbol yang terdapat pada mata uang Taiwan, yaitu Dolar Taiwan Baru (TWD). Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat!

mata uang jepang, mata uang yen, kurs uang

Sejarah Mata Uang Jepang: Mengenal Yen dan Perkembangannya Saat Terjadi Krisis

Jepang dengan julukan negeri matahari terbit juga mendapatkan julukan sebagai negeri sakura, dimana bunga sakura juga telah menjadi bunga nasional negara tersebut. Jepang memiliki banyak sejarah khususnya setelah terjadinya perang dunia kedua.

Negara jepang terkenal dengan orang-orang yang dinilai disiplin, tepat waktu dan sangat perfeksionis dalam sebuah pekerjaannya. Tapi tahukah kamu, bagaimana negara jepang pada akhirnya memiliki mata uang yen sebagai mata uang nasional mereka dan bagaimana keuangan mereka bisa kembali bangkit setelah terjadinya perang dunia kedua? Simak penjelasan selengkapnya pada artikel di bawah ini!

Mengenal Mata Uang Jepang

Mata uang jepang secara nasional jepang menyebut yen sebagai mata uang nasional negaranya, dimana mata uang tersebut secara secara nasional disingkat menjadi JPY. Di jepang yen merupakan alat pembayaran yang sah selain mata uang euro dan dolar AS.

Istilah “yen” yang digunakan untuk menyebut mata uang jepang memiliki arti sebagai lingkaran atau benda bulat. Pada mulanya mata uang yen muncul pada tahun 1871 saat berada di masa pemerintahan Meiji melalui Undang-Undang Mata Uang Baru. Kehadiran yen saat ini sebagai upaya menangani permasalahan moneter yang sempat terjadi di Jepang.

Mata uang jepang yang diluncurkan pada saat itu berupa koin 1 yen, 5 yen, 10 yen, 50 yen, 100 yen serta 500 yen dan masih tetap digunakan hingga sampai sekarang. Meskipun demikian, mata uang jepang yen, pemerintah juga menerbitkan seri mata uang baru seperti,  1.000 yen, 2.000 yen, 5.000 yen dan lain sebagainya.

Sejarah Mata Uang Jepang

Pada abad ke-7 hingga pertengahan abad ke-12 jepang mendapatkan pengaruh dari sistem sosial Cina, hal ini mempengaruhi kemunculan mata uang jepang yaitu koin tembaga. Mata uang koin jepang mengalami sejumlah perubahan dimana pada akhir abad -7 jepang menggunakan koin fuhon-sen, abad ke-8 tepatnya tahun 708 Jepang mencetak mata uang koin wado kaichin. Koin wado kaichin ini dibuat dengan mengadopsi koin yang berasal dari Dinasti Tang yaitu, koin Kai Yuan Tong Bao.

Mata uang jepang saat ini digunakan sebagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyatakan kemerdekaan negara tersebut, pemerintah juga menggunakan mata uang koin yang berlaku untuk menutupi biaya pembangunan istana pada masa kekaisaran Heijo. Seiring berkembangnya waktu, mata uang koin mengalami penurunan, dimana pada saat itu terdapat 12 jenis koin tembaga yang diproduksi.

Koin yang digunakan dianggap memiliki ukuran lebih kecil dan kualitas yang rendah akibat kekurangan bahan produksi berupa tembaga. Hal ini menyebabkan terjadinya penukaran satu koin baru dengan sepuluh koin lama, sehingga mengakibatkan nilai koin menurun.Pemerintah Jepang yang saat itu telah kehilangan kepercayaan masyarakat mengenai nilai mata uang koin akhirnya menggunakan pakaian beras, sutra dan rami sebagai pengganti koin.

Untuk menghindari ketidaknyamanan dalam membawa barang-barang tersebut sebagai mata uang jepang, pemerintah membentuk ekonomi kredit dalam upaya mengatasi biaya penanganan dan transportasi. Beralih ke abad ke-12 sampai abad ke-16 jepang menangguhkan penerbitan koin dan hanya menyisakan koin torisen dan shinkusen, meskipun keduanya memiliki kualitas yang berbeda. 

Masyarakat akhirnya mulai membedakan mata uang koin berdasarkan jenis dan kualitasnya, kondisi ini memicu kekacauan peredaran uang logam dan membuat pemerintah mengambil langkah menggunakan emas dan perak sebagai mata uang jepang.

Memasuki pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20 pemerintah Jepang mengeluarkan Undang-Undang Mata Uang Baru yang mengubah penyebutan mata uang ryo, bu dan shu menjadi yen, sen, dan rin. Pemberlakuan Undang-Undang ini digunakan untuk memperkuat kedudukan Jepang secara internasional dalam memabngun sistem moneter modern.

Perkembangan Yen Saat Krisis di Jepang

Jepang menggunakan mata uang yen sebagai bentuk modernisasi ekonomi yang terjadi ketika masa pemerintahan Meiji di akhir abad ke-19. Sebelumnya wilayah-wilayah di Jepang telah mengeluarkan sejumlah mata yang mereka sendiri, meskipun penggunaan klasifikasi nilai mata uang tersebut tidak konsisten.

Berlakunya Undang-Undang Mata Uang Baru memberikan pengenalan mata uang yen di Jepang. Pada tahun 1882 Bank Jepang berupaya untuk mempertahankan hak mereka dalam mencetak mata uang melalui monopoli kontrol pasokan uang. Jepang yang mengalami kekalahan pada saat dunia perang kedua dan hal tersebut menyebabkan negara tersebut mengalami krisis moneter akibat perang. 

Dimana mata uang jepang yaitu yen kehilangan banyak nilai tukar setelah perang terjadi, untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah perjanjian Bretton Woods yang menghasilkan 360 yen sama dengan 1 USD, Pada tahun 1971, mata uang jepang kembali jatuh diikuti terjadinya deflasi dan krisis minyak pada tahun 1973. 

Pemerintah Jepang berupaya mengatasinya dengan berfokus pada ekspor yang kompetitif, Bank Jepang tetap berupaya mempertahankan suku bunga nol atau mendekati nol untuk mempertahankan kebijakan anti-inflasi. Pada tahun 2013 Bank Jepang berupaya menargetkan inflasi 2% karena volume penjualan yang tinggi dan jumlah uang yang beredar mencapai dua kali lipat. Puncaknya pada tahun 2018,  mata uang jepang yaitu yen dinyatakan sebagai salah satu mata uang dengan kinerja terbaik tahun tersebut.

Nah itu dia penjelasan seputar sejarah mata uang jepang, mulai dari pengenalan mata uang yen hingga pada perkembangan mata uang yen saat terjadinya krisis di Jepang. Melalui penjelasan diatas, maka kamu dapat melihat bagaimana upaya pemerintah jepang dalam mengatasi permasalahan keuangan di negaranya. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat!

mata uang korea, uang won, kurs uang

Kenali Mata Uang Korea Won beserta Sejarah dan Pecahannya

Mungkin bagi para pecinta drama korea sudah tidak asing lagi dengan nama korea selatan. Negeri yang dijuluki sebagai negeri ginseng tersebut memiliki banyak sekali penggemar internasional terutama dari Indonesia.

Tapi tahukah kamu, apa sebenarnya mata uang korea selatan dan bagaimana sejarah prosesnya hingga muncul mata uang won? Berikut ini artikel penjelasan selengkapnya di bawah sini!

Apa Itu Mata Uang Won?

Won adalah sebutan mata uang yang digunakan di korea selatan dan korea utara. Mata uang ini telah diresmikan di negara korea dan berasal dari karakter hanja mirip uang yuan china dan yen jepang.

Mata uang korea telah mengalami peningkatan pesat terutama sejak perekonomian negara tersebut berkembang. Istilah uang dalam bahasa korea disebut dengan (don) dan nama resmi mata uang yang digunakan adalah (won) dengan simbol ₩ (KRW).

Mata uang won digunakan di korea selatan sebagai republik korea won atau won korea selatan. Di korea selatan mata uang ini disebut juga sebagai (daehanminguk won), dimana won korea selatan ini disebut sebagai KRW dan memiliki penulisan simbol ₩. 

Sejarah Mata Uang Korea

Korea telah memiliki mata uang sejak berada di pemerintahan Dinasti Joseon, dimana mata yang digunakan berupa koin dari bahan perunggu dan besi serta uang kertas atau jeohwa. Mata uang kertas yang digunakan di korea selatan diberikan wajah para tokoh yang dianggap memiliki kontribusi secara signifikan pada korea selatan.

Mata uang korea pada tahun 1902 hanya bernama won korea, setelahnya mengalami pembagian menjadi won korea selatan setelah terjadinya pembagian korea utara dan korea selatan.  Beralih pada tahun 1910-1945 saat korea berada di bawah kendali Jepang, mata uang won sempat berganti menjadi yen korea mengikuti mata uang Jepang.

Kondisi ini disebabkan oleh perang dunia kedua, dimana terjadi pemisahan entitas negara korea utara dan korea selatan. Dimana pada tahun 1949 korea selatan menerbitkan mata uang baru yang dikenal hingga saat ini sebagai won korea selatan. 

Mata uang korea yaitu won pada tahun 1950 sempat mengalami penurunan nilai tukar, sehingga pemerintah sempat mengambil tindakan dengan mengganti mata uang won di antara tahun 1953-1962 dan setelahnya kembali menjadi mata uang won. Perlu diperhatikan bahwa baik itu korea utara maupun korea selatan saling menggunakan mata uang won, tetapi terdapat perbedaan dalam penyebutan valuta asingnya. Korea selatan menyebutnya sebagai KRW (won korea selatan), sedangkan korea utara menyebutnya sebagai KPW (won korea utara).

Pecahan Mata Uang Korea Selatan

Pada tahun 1962 ketika mata uang korea kembali menjadi won, Bank Korea mengeluarkan uang koin melakukan klasifikasi nilai nominal asli mulai dari  ₩1 hingga ₩100. Pada tahun 1992 pemerintah korea selatan menarik pengedaran uang koin   ₩1 dan ₩5 karena terjadi inflasi dan memperkenalkan koin baru dengan nilai ₩500. 

Mata uang korea selatan juga meningkatkan keamanan pada fitur keuangan untuk terhindar dari penipuan seperti pemalsuan mata uang sejak tahun 1990-an. Bank Korea telah membuat uang kertas dengan seri yang baru mulai dari tahun 2006 dan dilapisi 22 fitur keamanan secara terpisah.

Mata uang korea terus mengalami pembaruan dimana yang terbaru terjadi pada tahun 2020, pemerintah korea selatan telah mengeluarkan empat klasifikasi nilai nominal asli yaitu ₩10, ₩50, ₩100, dan ₩500. Saat ini korea selatan telah mencetak uang kertas dengan nominal  ₩1000, ₩2000, ₩5000, ₩10.000, dan ₩50.000.

Itu dia penjelasan seputar mata uang korea won yang hingga saat ini masih digunakan. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat!

mata uang thailand, kurs uang, thailand

Mengenal Sejarah Mata Uang Thailand, Mulai dari Manik-Manik, Koin hingga Pecahan Baht Saat ini!

Thailand adalah negara yang dikenal dengan julukan gajah putih, negara ini berada di wilayah asia tenggara seperti Indonesia. Mungkin kalian sudah familiar dengan negara satu ini, dimana thailand dikenal juga dengan kulinernya yang cukup ekstrim seperti, kalajengking bakar, jangkrik goreng dan lain sebagainya.

Tapi pernah tidak kalian mendengar mengenai sejarah mata uang di negara thailand? Bagaimana nenek moyang zaman dulu melakukan pertukaran barang dan berkembang dengan menggunakan mata uang baht. Simak penjelasan selengkapnya di bawah sini!

Sejarah Mata Uang Thailand

Pada mulanya pertukaran barang atau kegiatan pertukaran barang dilakukan dengan menggunakan kerang, manik-manik kuno sampai Pot Duang (koin peluru). Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Thailand menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional dan dipimpin oleh seorang Raja. 

Pada masa pemerintahan Raja Mongkut, Thailand menyebar luas pengaruhnya dengan menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara barat, sehingga menyebabkan kondisi perdagangan semakin meningkat.

Hal ini menyebabkan kebutuhan pertukaran uang semakin meningkat, dimana pada saat itu benda yang digunakan dalam transaksi adalah Pot Duang (koin peluru). Kebutuhan yang meningkat menyebabkan Raja Mongkut harus mencari alternatif lain dengan memesan uang kertas pertama yang disebut Mai pada tahun 1853, meskipun pada saat diimplementasikan banyak masyarakat yang lebih suka pembayaran dilakukan dengan Pot Duang.

Seiring berkembangnya waktu pada tahun 1873 yang dipimpin oleh Raja Chulalongkorn, pembayaran dengan koin tembaga mengalami kelangkaan karena naiknya nilai timah dan tembaga di pasar dunia. Hal ini menyebabkan rakyat saat ini menggunakan uang di kasino sebagai alat transaksi, untuk mengatasi masalah tersebut Raja Chulalongkorn menggunakan uang kertas dengan nilai terendah yaitu Att Kradat.

Koin pada Kerajaan Awal Thailand

Pada abad ke-1 sampai ke-7 Thailand memiliki beragam bentuk dan ukuran uang, hal ini ditandai juga oleh pengaruh munculnya kerajaan Indochina di Thailand. Penggunaan koin di Thailand digunakan dalam kurun waktu yang cukup lama. 

Beberapa mata uang koin yang digunakan dalam proses transaksi seperti, koin Dok Jan yang berasal dari kerajaan Sriwijaya. koin tanah liat, koin kerajaan Lenna hingga koin Pot Duang. Mata uang koin yang cukup lama beredar di masyarakat adalah koin Pot Duang.

Koin Pot Duang (koin peluru) saat ini menjadi alat transaksi yang paling lama digunakan, koin ini muncul sekitar abad ke-13 sampai ke-14 selama periode kerajaan Sukhothai. Koin peluru ini dibuat dengan tangan, dimana logam dibentuk dengan cara dibengkokkan dan dilita menjadi sebuah bola menyerupai peluru. 

Koin Pot Duang (koin peluru) beredar hingga masa pemerintahan Rattanakosin dan mengalami penarikan saat tahun 1904 di masa pemerintahan Raja Rama V. Sehingga peredaran mata uang Pot Duang ini berlangsung selama 600 tahun di Thailand.

Munculnya Uang Kertas

Melalui berbagai penolakan dan kurangnya kesuksesan atas penggunaan mata uang kertas, maka pada tahun 1890 pemerintah Thailand berencana mengeluarkan uang kertas yang disebut Ngoen Kradat Luang atau Treasury Notes. Tindakan ini didukung oleh kondisi pemerintah Thailand yang tidak bisa memberikan koin sebagai tanggapan saat perluasan ekonomi dan perdagangan terjadi.

Pada akhirnya treasury notes tidak berhasil diedarkan karena dianggap tidak cukup efisien dalam pengelolaan uang kertas. Sampai pada tahun 1902 dibentuk Kementerian Keuangan yang secara resmi ada di Thailand. Melalui kementerian inilah terjadi penerbitan dan pertukaran transaksi dengan uang kertas yang diedarkan pada 23 September 1902, disinilah awal mula munculnya peresmian uang kertas modern milik Thailand. 

Uang Kertas Baht di Thailand

Ketika Thailand berada pada masa pemerintahan Raja Rama dan Raja Chulalongkorn mata uang kertas kembali disederhanakan menjadi dua bentuk pecahan, yaitu satang dan baht. Saat ini kita mengenalnya dengan mata uang baht yang lebih modern.

Mata uang kertas baht yang diterbitkan oleh pemerintah pada awalnya memiliki klasifikasi nilai nominal dari, 1,5,10,40 sampai 800 baht. Tetapi, saat ini nilai mata uang Thailand kembali disederhanakan dengan angka 25.  Sebagai contoh seperti 25 dan 50 koin satang, serta 1,2,5,10, hingga 1.000 baht

Itu dia sejarah perkembangan mata uang di Thailand yang sampai saat ini masih digunakan dengan uang kertas Baht. Alat tukar digunakan untuk menghitung nilai suatu barang yang dapat kita berikan dan miliki. Semoga informasi tersebut dapat menambah wawasanmu ya!