Tag Archives: Lamborghini

Jumlah Pemain FIFA 21 Capai 25 Juta Orang, Kreator PUBG Jual Saham untuk Karyawan

Minggu lalu, sejumlah perusahaan game mengumumkan laporan keuangan terbaru mereka. Salah satunya adalah EA. Ketika itu, EA juga mengungkap bahwa jumlah pemain FIFA 21 telah mencapai 25 juta orang. Sementara itu, Hiro Capital memimpin ronde investasi untuk Twin Suns dan FRVR.

Jumlah Pemain FIFA 21 Capai 25 Juta Orang

Dalam laporan keuangan terbarunya, Electronic Arts juga menyebutkan bahwa jumlah pemain FIFA 21 kini telah mencapai 25 juta orang. Game sepak bola itu diluncurkan pada Oktober 2020 untuk Nintendo Switch, PlayStation 4, Xbox One, dan PC. Sementara versi PlayStation 5 dan Xbox Series X/S diluncurkan pada Desember 2020. FIFA adalah salah satu franchise paling penting untuk EA. Setiap tahun, EA merilis game baru dari FIFA. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui penjualan dari game FIFA dari tahun ke tahun, lapor VentureBeat.

Gameloft, Lamborghini, dan ESL Italy Bekerja Sama Adakan Kompetisi Mobile Racing Game

Gameloft bekerja sama dengan perusahaan pembuat mobil Lamborghini dan penyelenggara turnamen ESL Italy untuk mengadakan Lamborghini Essenza SCV12 Challenge. Kompetisi tersebut akan mengadu para peserta dalam mobile game racing, Asphalt 9: Legends. Event yang dimulai pada 13 Mei 2021 itu memiliki 3 babak kualifikasi, menurut laporan Esports Insider. Kali ini adalah pertama kalinya Lamborghini masuk ke ranah mobile esports. Namun, mereka telah menjajaki dunia esports dengan mengadakan balapan virtual, The Real Race, bersama Assetto Corsa Competizione.

Lamborghini kerja sama dengan Gameloft dan ESL Italy untuk adakan kompetisi Asphalt 9: Legendary.

Karyawan Krafton Bisa Beli Saham Perusahaan

Chairman Krafton Inc., Byung Gyu Chang baru saja mengungkap program baru perusahaan, yaitu Employee Stock Ownership Program. Sesuai namanya, program ini memungkinkan pekerja Krafton untuk membeli saham perusahaan. Namun, program ini hanya bisa diikuti oleh pekerja Krafton di Korea Selatan. Kabar bariknya, tim global Krafton bisa mendapatkan saham perusahaan yang dimiliki oleh Byung Gyu Chang. Total nilai saham yang bisa dibeli oleh pekerja Krafton mencapai US$89 juta. Selain itu, Krafton juga mengumumkan, mereka berencana untuk mempekerjakan 700 karyawan baru dalam 1 tahun ke depan, lapor The Esports Observer.

Hiro Capital Pimpin Ronde Investasi untuk Twin Suns dan FRVR

Twin Suns dan FRVR baru saja mendapatkan kucuran dana investasi. Ronde investasi untuk kedua perusahaan game tersebut dipimpin oleh Hiro Capital. FRVR, perusahaan asal Portugis yang membuat platform untuk game instan, mendapatkan investasi sebesar US$2,6 juta. Sementata Twin Suns, studio game asal Seattle, Amerika Serikat, mendapatkan US$3,9 juta.

Hiro Capital pimpin ronde pendanaan untuk Twin Suns dan FRVR. | Sumber: Game Informer

Twin Suns merupakan studio game baru yang didirikan oleh sejumlah veteran dunia game, seperti Tim Longo, Forest Swartout Large, dan Jeff Morris. Longo pernah ikut serta dalam pembuatan game-game ternama seperti Star Wars: Republic Commando, Halo, dan Tomb Raider, menurut laporan VentureBeat. Sementara Swartout large pernah menjadi bagian dari tim pembuat Hitman dan Tomb Raider. Dan Morris pernah membuat Gears of War serta Unreal Tournament.

babak final the real race

Babak Final The Real Race dari Lamborghini Adu 12 Sim Racer Terbaik

Pandemi COVID-19 membuat banyak kompetisi olahraga harus ditunda atau bahkan dibatalkan. Terkadang, pertandingan olahraga itu digantikan dengan turnamen esports. Karena itu, tidak heran jika kompetisi sim racing berkembang pesat di tengah pandemi. Beberapa perusahaan pembuat mobil juga memutuskan untuk terjun ke esports dengan mengadakan turnamen balapan virtual, seperti Ferrari dan Lamborghini.

Lamborghini mengumumkan kompetisi sim racing pertama mereka, The Real Race, beberapa bulan lalu. Turnamen tersebut memiliki 5 babak kualifikasi yang diadakan selama 5 minggu, sejak Mei 2020 sampai Agustus 2020. Dari babak kualifikasi ini, Lamborghini akan memilih 12 sim racer terbaik untuk datang ke markas mereka di Italia. Di sana, 12 pembalap simulasi tersebut akan ikut serta dalam babak final The Real Race, yang akan diadakan pada 24 September 2020.

babak final the real race
Posisi 12 sim racer yang akan berlaga di babak final The Real Race. | Sumber: Lamborghini

Dalam babak final The Real Race, 12 sim racer yang ikut serta akan saling beradu dengan satu sama lain di 2 lintasan. Balapan pertama akan diadakan di Barcelona, sementara balapan kedua di Mount Panorama. Juara pertama dari babak final The Real Race akan mendapatkan scale model dari mobil Lamborghini yang mereka gunakan dengan skala 1:18, lapor Dupont Registry.

Tak hanya itu, 3 orang yang menjadi juara dari The Real Race juga akan mendapatkan tur VIP ke markas Lamborghini, menurut situs resmi Lamborghini. Tur tersebut akan berlangsung selama 3 hari dan Lamborghini akan menanggung seluruh biaya bagi para juara.

Dalam tur tersebut, 3 sim racer yang memenangkan babak final The Real Race akan mengunjungi departemen riset dan pengembangan Lamborghini. Di sana, mereka akan dapat menguji mobil terbaru buatan perusahaan Italia tersebut. Mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan berlatih bersama pembalap resmi Lamborghini di lintasan balap sebenarnya menggunakan mobil Lamborghini.

Saat ini, posisi nomor satu dari The Real Race diduduki oleh Nils Naujoks. Dia dikenal sebagai esports racer sejak 2003, meski saat ini, dia lebih fokus untuk menjadi manajer dari tim racing G2 Esports. Dia berhasil menjuarai babak kualifikasi pertama yang diadakan di Monza. Sementara posisi ke-2 dan ke-3 diisi oleh Arnaud Lacombe dan Matthias Egger.

Lamborghini esports

Lamborghini Terjun ke Esports, Adakan Turnamen Balapan Virtual The Real Race

Mobil Lamborghini biasanya identik dengan dua hal, yaitu kemewahan dan kecepatan. Memang, tidak semua orang bisa membeli mobil buatan Lamborghini, yang dihargai mulai dari US$200 ribu sampai US$5 juta. Namun, itu tidak menghentikan perusahaan Italia tersebut untuk masuk ke dunia esports demi marketing.

Berbeda dengan BMW yang bekerja sama dengan 5 organisasi esports, Lamborghini memilih untuk mengadakan turnamen balapan bersama game Assetto Corsa Competizione. Kompetisi itu akan berlangsung selama 5 minggu, mulai 29 Mei 2020 sampai Agustus 2020. Pada babak final, yang diadakan di Italia pada September, pemenang akan melawan para pembalap terbaik Lamborghini. Semua orang boleh ikut serta dalam kompetisi esports itu, yang mengharuskan semua pesertanya menggunakan satu tipe mobil.

“Menyelenggarakan turnamen balapan virtual sesuai dengan strategi Lamborghini untuk mendekatkan diri dengan generasi muda,” kata Katia Bassi, Chief Marketing Officer, Lamborghini, seperti dikutip dari The Washington Post. “Kami menjual 8 ribu mobil setiap tahun. Faktanya, kompetisi esports ini akan membantu kami meningkatkan brand awareness… Dan sejujurnya, turnamen itu juga akan membantu kami mendapatkan data untuk marketing. Semakin banyak data yang kami kumpulkan dari fans kami, semakin baik, karena kami ingin bisa melakukan marketing yang akurat.”

Lamborghini esports
Lamborghini bekerja sama dengan Assetto Corsa Competizione untuk mengadakan The Real Race.

Lamborghini bukan perusahaan mobil pertama yang mengadakan turnamen esports yang mengharuskan para pembalanya menggunakan satu tipe mobil. Pada 2018, Nissan bekerja sama dengan Gran Turismo untuk mengadakan Nissan GT Sport Cup. Sementara BMW dan Porsche masing-msaing mmenggandeng iRacing untuk mengadakan turnamen esports. Meskipun begitu, hal itu bukan berarti tidak ada ruang untuk kompetisi esports Lamborghini, menurut Joern A. Buss, konsultan perusahaan otomotif global Oliver Wyman.

“Turnamen dari satu manufaktur mobil sebenarnya lebih baik,” kata Buss. “Kompetisi tersebut akan memberikan banyak eksposur pada esports. Saya tidak keberatan melihat mobil yang sama saling beradu dengan satu sama lain. Elemen kompetitif turnamen lebih penting dari elemen-elemen lainnya.” Selain itu, dia menyebutkan, menyelenggarakan turnamen dengan satu tipe mobil menarik bagi perusahaan manufaktur mobil karena mereka bisa mendapatkan untung dengan mudah.

Buss mengungkap, dengan menjual lisensi merek perusahaan ke developer game balapan, sebuah perusahaan bisa mendapatkan keuntungan di atas 10 persen. “Perusahaan bisa mendapatkan untung dengan mudah. Mereka cukup memberikan logo dan hasil scan dari mobil mereka,” kata Buss. Selain keuntungan, alasan lain perusahaan mobil tertarik untuk bekerja sama dengan platform sim racing adalah karena mereka bisa membatasi siapa saja yang mendapatkan scan atas mobil mereka.

Melalui esports, sebuah perusahaan memang bisa mendekatkan diri dengan generasi milenial dan gen Z. Apalagi, esports balapan tumbuh pesat di tengah pandemi virus corona. Namun, keputusan perusahaan mobil untuk terjun ke esports tidak menjamin bahwa generasi muda akan membeli mobil mereka. Beberapa analis percaya, generasi milenial dan gen Z memiliki minat rendah untuk membeli mobil, terutama mobil mewah seperti Lamborghini. Buss mengakui, belum diketahui seberapa efektif marketing melalui esports bagi perusahaan mobil.

“Mengadakan turnamen balapan virtual adalah pedang bermata dua bagi perusahaan mobil,” kata Buss. “Anda bisa ikut serta dari rumah. Jadi, Anda mungkin tidak perlu membeli mobil itu dan bisa menikmati pengalaman menyetir menggunakan teknologi virtual reality. Namun, kesempatan untuk melakukan marketing dengan esports tetap menggiurkan.”

Alexa Bakal Semakin Terintegrasi ke Mobil, Dimulai dari Lamborghini Huracan

Alexa sedang bersiap untuk menginvasi ranah otomotif. Per tahun 2020 ini, asisten virtual besutan Amazon itu bakal terintegrasi lebih dalam lagi ke sistem infotainment mobil. Klien pertamanya? Lamborghini.

Di CES 2020, Lamborghini mengumumkan bahwa salah satu supercar-nya, Huracan Evo, bakal mengemas integrasi Alexa yang jauh lebih komprehensif daripada yang sudah ada sekarang. Menggunakan perintah suara, pengemudi dapat menginstruksikan Alexa untuk mengontrol beragam fitur dalam mobil; mulai dari mengatur suhu kabin, mengganti channel radio, membuka bagasi, bahkan sampai mengganti mode kemudinya.

Lamborghini Huracan Evo

Memanggil Alexa di dalam dashboard Huracan tidak berbeda dari cara memanggilnya di smart speaker, atau bisa juga dengan mengklik tombol di layar infotainment-nya. Semua ini dimaksudkan supaya pengemudi bisa tetap berfokus ke jalanan selagi kedua tangannya menggenggam lingkar kemudi.

Selain Huracan Evo, ke depannya Lamborghini bakal menghadirkan integrasi Alexa yang sama pada Aventador generasi terbaru yang ditenagai mesin hybrid. Kepada CNET, Maurizio Reggiani selaku CTO Lamborghini mengatakan bahwa Alexa dapat diinstruksikan untuk mengendalikan motor elektriknya.

Rivian R1T

Di samping Lamborghini, level integrasi Alexa yang sama juga bakal hadir pada pickup elektrik Rivian R1T (plus saudara SUV-nya, R1S). Menariknya, Rivian bilang bahwa sejumlah fitur Alexa bakal tetap tersedia meski koneksi internet milik mobil sedang offline.

Kolaborasi antara Rivian dan Amazon ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan mengingat Amazon merupakan salah satu investor terbesarnya. Belum lama ini, Amazon bahkan telah memesan 100.000 van elektrik dari Rivian untuk dijadikan mobil pengirim barang, dan tentu saja integrasi Alexa yang sama juga bakal hadir di situ.

Sumber: CNET 1, 2, 3.

Lamborghini Ungkap Mobil Hybrid Perdananya, Sián

Tren elektrifikasi di dunia otomotif tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Bahkan pabrikan sekelas Lamborghini pun akhirnya ikut terpengaruh. Padahal rival abadi Ferrari ini dari dulu dikenal sangat tradisional, selalu mengandalkan mesin naturally-aspirated ketimbang menyematkan turbocharger.

Di hadapan pengunjung Frankfurt Motor Show 2019, Lamborghini resmi menyingkap mobil hybrid perdananya, Sián. Memang belum sepenuhnya elektrik, tapi sistem hybrid-nya pun bukan seperti yang umum digunakan pabrikan lain, dan ini menunjukkan kemauan Lamborghini untuk berinovasi terlepas dari image tradisional yang melekat kuat padanya.

Lamborghini Sián

Tepat di antara mesin V12 dan sistem transmisi Sián, terdapat sebuah motor elektrik yang menerima asupan listrik dari sebuah supercapacitor, bukan dari baterai lithium seperti pada umumnya. Meski output daya yang dihasilkan motor elektrik ini cuma 34 hp, itu sudah cukup untuk menggenjot performa akselerasi Sián secara signifikan.

Sián mencatatkan waktu 2,8 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam dari posisi berhenti, sedangkan kecepatan maksimumnya disebut melebihi angka 350 km/jam. Secara total, kombinasi mesin V12 naturally-aspirated dan motor elektrik ini sanggup menyemburkan tenaga sebesar 819 hp.

Lamborghini Sián

Manfaat lain sistem hybrid buat Sián adalah untuk membantunya lebih menghemat konsumsi bahan bakar. Sián bahkan dapat mengaktifkan motor elektriknya saja dalam kecepatan yang sangat rendah, seperti ketika mobil sedang diparkir misalnya.

Secara estetika, Sián banyak mengadopsi elemen-elemen desain yang sebelumnya terdapat pada sejumlah mobil konsep Lamborghini. Interiornya tetap menjurus ke arah premium berkat dominasi balutan kulit, namun Lamborghini juga semakin berani menyematkan elemen-elemen modern seperti panel instrumen digital dan layar sentuh di bagian console.

Lamborghini Sián

Lamborghini Sián adalah mobil edisi terbatas. Lamborghini hanya akan memproduksinya sebanyak 63 unit, menyesuaikan dengan tahun berdirinya perusahaan, dan seluruhnya juga sudah habis dipesan oleh konsumen.

Tentunya ini baru langkah awal dari proses elektrifikasi bagi Lamborghini. Kemungkinan besar ke depannya bakal ada varian hybrid dari beberapa model, namun peluangnya kecil untuk model yang sepenuhnya elektrik jika melihat kecintaan Lamborghini terhadap mesin V12.

Sumber: Autoblog dan Lamborghini.

5 Mobil Mahal yang Wajib Masuk dalam Mimpi Anda

Setiap orang pasti memiliki sebuah impian, entah apapun bentuknya. Salah satu yang paling umum adalah mobil, atau lebih tepatnya, mobil mahal. Mengapa harus mahal? Well, karena semua ini hanyalah mimpi, tapi toh tidak ada salahnya dengan bermimpi. Continue reading 5 Mobil Mahal yang Wajib Masuk dalam Mimpi Anda

Tak Mau Yang Biasa? Ini Dia Smartphone Mewah Buatan Lamborghini

Berkat kesuksesan bisnis traktornya, Ferruccio Lamborghini mampu membeli Ferrari 250GT. Namun karena melihat beberapa kekurangan, ia datangi Enzo Ferrari dan mencoba memberikan masukan. Enzo malah menampiknya dengan congkak, berkata bahwa ia tidak butuh saran dari pembuat traktor. Ferruccio tak banyak berkata-kata, ia putuskan untuk merakit mobilnya sendiri. Continue reading Tak Mau Yang Biasa? Ini Dia Smartphone Mewah Buatan Lamborghini