Tag Archives: lampu pintar

Philips Hue Play HDMI Sync Box Biarkan Lampu-Lampu Pintar Anda Menari Mengikuti Tayangan TV

Berkat kerja sama antara Razer dan Philips tahun lalu, lampu pintar Hue kini dapat ‘menari’ mengikuti jalannya sesi gaming di PC. Jadi yang menyala dalam beragam warna mengikuti apa yang tampil di layar bukan cuma periferal RGB besutan Razer saja, tapi juga deretan lampu Hue yang mengisi ruangan.

Kabar baiknya, level sinkronisasi yang sama kini juga bisa diwujudkan di ruang tamu atau ruang keluarga tempat kita menikmati hiburan bersama. Semuanya berkat perangkat bernama Philips Hue Play HDMI Sync Box yang baru saja diluncurkan.

Philips Hue Play HDMI Sync Box

Sesuai namanya, perangkat ini dirancang untuk mewujudkan sinkronisasi antara lampu Hue dan TV via HDMI. Ia dilengkapi empat port input HDMI, siap disambungkan dengan beragam perangkat, mulai dari set-top box sampai game console. Setelahnya, tinggal sambungkan Sync Box ke TV via output HDMI-nya.

Perangkat ini membutuhkan bantuan Hue Bridge agar bisa berkomunikasi dengan deretan lampu Hue di ruangan. Setelah semuanya siap, lampu-lampu Hue yang tersambung akan berganti-ganti warna dengan sendirinya menyesuaikan dengan apa yang sedang ditayangkan oleh TV. Istimewanya, setiap unit Hue yang tersambung bisa menyala dalam warna yang berbeda, menyesuaikan dengan posisinya masing-masing di sekitar TV.

Philips Hue Play HDMI Sync Box

Sync Box juga hadir bersama aplikasi pendampingnya sendiri. Lewat aplikasi ini, konsumen dapat menyesuaikan beragam parameter, mulai dari kecepatannya berganti warna hingga intensitas efek pencahayaannya.

Yang mungkin agak mengkhawatirkan dari perangkat ini adalah harganya. Philips membanderolnya seharga $230, dan itu sama sekali belum termasuk satu pun unit lampu Hue maupun Hue Bridge. Namun bagi konsumen yang memang sudah ‘terjerumus’ ke dalam ekosistem Hue, Philips Hue Play HDMI Sync Box bisa menjadi tambahan yang menarik buat ruang keluarganya.

Sumber: Signify.

Kini Dilengkapi Bluetooth, Philips Hue Dapat Dikontrol dari Smartphone Tanpa Perlu Bergantung dengan Unit Hub

Berdasarkan observasi sekaligus pengalaman pribadi, salah satu alasan mengapa konsumen masih enggan menggunakan bohlam pintar di rumahnya adalah karena harganya cukup mahal. Banderol yang tinggi ini sebenarnya juga punya alasan tersendiri: untuk bisa berfungsi secara maksimal, bohlam pintar biasanya perlu bergantung pada sebuah unit hub yang menjadi perantaranya dengan koneksi Wi-Fi di rumah.

Problem itu sudah dipecahkan oleh Philips. Mereka baru saja merilis versi baru Hue, dan keunggulan utamanya adalah bohlam-bohlam ini turut dilengkapi konektivitas Bluetooth. Ini berarti konsumen dapat langsung mengontrolnya dari smartphone (atau via perintah suara menggunakan smart speaker Alexa), tanpa perlu membeli unit hub sebagai perantaranya.

Hilangnya ketergantungan Hue dengan unit hub ini merupakan kabar baik bagi konsumen yang belum pernah merasakan keuntungan memiliki bohlam pintar. Mereka cukup membeli satu atau dua bohlam, mencobanya selama beberapa hari, lalu kalau memang tertarik untuk menambah jumlahnya di kediaman masing-masing, mereka tinggal membeli unit hub-nya saja.

Unit hub ini masih diperlukan sebab kelemahan konektivitas Bluetooth adalah perihal jarak. Hue berkonektivitas Bluetooth ini hanya dapat dioperasikan dari jarak paling jauh 10 meter. Lebih dari itu, atau ketika Anda sudah meninggalkan kediaman dan ternyata lupa mematikan lampu di kamar, Anda pun sudah sepenuhnya kehilangan kendali.

Terlepas dari itu, Hue berbekal Bluetooth ini tetap sangat ideal buat sebagian besar konsumen, terutama mereka yang tinggal di apartemen berukuran tidak terlalu besar. Menurut Philips, unit hub baru dibutuhkan apabila konsumen menggunakan lebih dari 10 bohlam di kediamannya.

Sejauh ini, varian Philips Hue yang sudah kebagian jatah Bluetooth adalah A19 dan BR30. Menariknya, harganya tidak berubah terlalu signifikan: $15 untuk bohlam standar (menyala putih saja), $25 untuk bohlam ambiance (bisa diatur temperatur warnanya dari putih sampai kuning), dan $50 untuk bohlam unggulan yang bisa menyala warna-warni tergantung keinginan.

Sumber: The Verge.

Glow Adalah Lampu Tidur Pintar yang Dirancang untuk Membantu Kita Tidur Lebih Nyenyak

Saya yakin mayoritas dari kita tidur dengan posisi lampu kamar dipadamkan. Alasannya sederhana saja, keberadaan cahaya membuat mata kita sulit untuk terpejam. Namun pada prakteknya, saya yakin mayoritas dari kita juga masih sibuk dengan ponsel ketika lampu kamar sudah dipadamkan.

Skenario seperti ini malah sebenarnya membuat kita makin sulit tertidur. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pancaran sinar biru dari layar digital dapat mengganggu pola tidur manusia. Masalahnya, menghilangkan kebiasaan memakai smartphone sesaat sebelum tidur bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Itulah mengapa sejumlah pabrikan membekali smartphone bikinannya dengan fitur yang dapat membuat pancaran cahaya dari layar tampak menguning seiring hari semakin malam – kalau di iPhone, fitur ini dinamai Night Shift. Ini juga yang mendorong produsen kasur memory foam asal AS, Casper, untuk mengembangkan perangkat elektronik perdananya, yaitu sebuah lampu tidur pintar bernama Glow.

Casper Glow

Glow merupakan sebuah lampu portable. Baterainya diyakini mampu bertahan lebih dari sehari dalam satu kali charge, dan charging-nya sendiri sudah mengadopsi prinsip wireless dengan memanfaatkan sebuah charging pad. Namun yang paling menarik dari Glow adalah cara pengoperasiannya yang berbasis gesture.

Untuk menyalakan Glow, kita tinggal membalik perangkat. Tidak ada sisi atas maupun bawah pada Glow, sebab Casper sengaja mendesain kedua sisi agar identik. Untuk mengatur tingkat kecerahannya, putar perangkat. Terakhir, kalau hanya membutuhkan sedikit pancaran cahaya, semisal ketika terbangun di tengah malam untuk ke kamar mandi, cukup goyangkan Glow sedikit, maka ia akan menyala dalam tingkat kecerahan paling minimum.

Casper Glow

Tentunya Glow memiliki sebuah aplikasi pendamping untuk bisa dikustomisasi lebih lanjut. Fitur menarik lain dari Glow adalah semacam fungsi timer, di mana saat Anda belum tidur, tingkat kecerahannya akan menurun sedikit demi sedikit hingga berwarna nyaris merah dan akhirnya mati total, dengan harapan Anda sudah terlelap di titik terakhir ini.

Sebaliknya, ketika sudah mendekati waktu Anda untuk bangun, Glow akan menyala secara gradual sampai ke titik yang paling terang, seolah-olah Anda terbangun karena pancaran sinar matahari yang sedang terbit. Terakhir, pengguna juga dapat menyinkronkan hingga enam unit Glow sekaligus, dan yang perlu dioperasikan hanya satu unit saja.

Secara fisik, Glow tampak begitu minimalis. Wujudnya sepintas mirip speaker Apple HomePod, dan rangka polycarbonate-nya yang merangkap sebagai diffuser punya tinggi 133 mm dan diameter 95 mm. Bobotnya juga cuma 350 gram, yang berarti ia lulus dengan nilai A untuk urusan portabilitas.

Di balik rangkanya yang simpel itu, tersimpan 36 titik LED yang dapat menyala putih, ditemani oleh 12 titik LED dengan aksen warna merah. Tingkat kecerahan maksimumnya mencapai angka 280 lumen, sedangkan suhu warnanya sendiri berkisar 2700K sehingga sangat membantu menimbulkan suasana tenteram di malam hari.

Saat ini, Casper sudah memasarkan Glow seharga $89 atau $169 untuk bundel isi dua unit. Sayangnya, seperti kasur buatan Casper, Glow juga hanya dipasarkan di kawasan AS dan sekitarnya. Saya pribadi berharap Casper juga dapat menyanggupi pengiriman internasional mengingat proses pengirimannya jelas tak sesulit mengirimkan sebuah kasur.

Sumber: The Verge.

Philips Hue Kini Mendukung Fitur Siri Shortcuts di iOS 12

Dibandingkan Google Assistant, Siri memang tertinggal jauh hampir di segala aspek. Namun sejak iOS 12, Siri setidaknya sudah bisa berkomunikasi dengan aplikasi pihak ketiga, yang berarti pengguna dapat meminta bantuannya untuk mengakses fitur dari bermacam aplikasi.

iOS 12 juga menghadirkan Siri Shortcuts, yang memungkinkan pengguna untuk menginstruksikan Siri memakai frasa bikinannya sendiri. Kabar baiknya, Philips Hue kini sudah mendukung fitur Siri Shortcuts.

Menggunakan frasa “dinner time” misalnya, Siri dapat memerintahkan Hue untuk berganti warna menjadi “Savannah Sunset”, lalu sekaligus mengaktifkan Do Not Disturb, memutar musik, dan lain sebagainya. Semua ini dapat dikustomisasi melalui aplikasi bawaan bernama Shortcuts di iOS 12.

Philips Hue App

Di samping itu, Siri rupanya juga bisa mempelajari pola penggunaan Hue, lalu menyajikan rekomendasi shortcut secara proaktif berdasarkan waktu yang tepat. Jadi semisal Anda sering mengganti tema warna Hue menjadi “Yoga” di sore hari, ke depannya Siri bakal menampilkan shortcut-nya secara otomatis di waktu yang sama.

Sebelum ini, pengguna sebenarnya sudah bisa menikmati fungsi yang sama melalui aplikasi pendamping Philips Hue sendiri. Namun Siri Shortcuts semestinya dapat semakin memudahkan prosesnya. Satu hal yang perlu dicatat, fitur ini memerlukan Philips Hue Bridge 2.0 untuk bisa berfungsi.

Kehadiran Siri Shortcuts semestinya bisa mendorong pengguna perangkat iOS untuk lebih sering meminta bantuan Siri, yang pada akhirnya bisa membuatnya jadi semakin pintar (karena sifat dasarnya yang selalu mempelajari pola penggunaan).

Sumber: 9to5Mac.

Philips Umumkan Cermin Kamar Mandi dengan Bohlam Hue Terintegrasi

Philips belum lama ini mengumumkan deretan produk baru untuk lini bohlam pintar Hue, termasuk satu model tipe Lightstrip untuk di luar ruangan. Model lain yang tak kalah menarik datang dalam wujud sebuah cermin, yang sekarang sudah beredar informasi lebih mendetailnya.

Nama resminya adalah Philips Hue Adore Bathroom, dan ia merupakan sebuah cermin berbentuk bulat yang bagian pinggirnya dikeliling bohlam LED. Bohlam dengan umur sampai 30.000 jam ini tingkat kecerahannya mencapai angka 2.400 lumen, namun Philips telah melengkapinya dengan diffuser sehingga menyalanya tampak soft dan berwarna kekuningan.

Satu hal yang tidak biasa (setidaknya untuk lini Philips Hue) adalah kemampuannya menyala cuma dalam satu warna saja. Namun ini bisa dimaklumi kalau melihat skenario penggunaannya yang ideal untuk ditempatkan di kamar mandi. Itulah mengapa konstruksinya dirancang tahan cipratan air dan telah mengantongi sertifikasi IP44.

Philips Hue Adore Bathroom mirror

Secara fisik Adore Bathroom yang memiliki diameter 22 inci ini terkesan tangguh, terutama berkat bingkai logam yang membuat bobot totalnya jadi mencapai sekitar 5 kilogram. Perangkat datang bersama sebuah remote control yang bisa dipasangkan di tembok layaknya saklar biasa.

Mengingat ini Philips Hue yang kita bicarakan, sudah pasti ia dapat dikendalikan via smart speaker macam Google Home atau Amazon Echo, dengan catatan konsumen memang memiliki unit Hue Bridge di rumahnya. Kabarnya, perangkat ini bakal dipasarkan di dataran Inggris mulai bulan Agustus seharga £230.

Sumber: SlashGear.

C by GE Sol Adalah Lampu Pintar dengan Integrasi Alexa

General Electric (GE) memang bukan yang pertama kali meluncurkan lampu pintar, namun mereka adalah yang pertama mengintegrasikan asisten virtual Alexa ke dalam sperangkat smart home tersebut. Dinamai C by GE Sol, ia bisa Anda anggap sebagai Amazon Echo yang bisa menyinari ruangan.

Interaksi dengan Alexa pada lampu ini sejatinya identik dengan pada speaker Echo. Anda bisa menanyakan beragam informasi, atau bahkan meminta tolong Alexa untuk membelikan sesuatu di Amazon.

Secara fisik, ia memiliki desain yang cukup futuristis. Pun begitu, desain membulat ini bukan sekadar kosmetik saja, namun juga ada aspek fungsionalnya: ia dapat merangkap tugas sebagai penunjuk waktu dengan menampilkan indikator pada bagian jarum jam dan menitnya.

Pengguna bebas mengatur temperatur warna cahaya yang dipancarkan C by GE Sol / GE Lighting
Pengguna bebas mengatur temperatur warna cahaya yang dipancarkan C by GE Sol / GE Lighting

Lampunya sendiri bisa diatur temperatur warnanya, sehingga pengguna bisa menciptakan suasana yang cozy dengan cahaya kekuningan. Lebih menarik lagi, jika Anda punya lampu C by GE lain, Sol dapat membuatnya jadi bisa dikendalikan dengan Alexa, asalkan posisinya berdekatan.

C by GE Sol rencananya bakal masuk ke pasaran mulai September mendatang dengan harga $200, atau pengguna juga bisa melakukan pre-order dari sekarang dan menerima potongan harga $40. Bersamaan dengan itu, GE juga akan memasarkan sebuah smart hub bernama C-Reach yang akan menghadirkan kompatibilitas Alexa dan Apple HomeKit pada lini lampu pintar C by GE.

Sumber: The Verge dan GE.

Seriusi Segmen Smart Home, Ikea Perkenalkan Lini Lampu Pintar Trådfri

Sebagai salah satu produsen furniture terbesar sejagat, Ikea rupanya juga tertarik mencicipi peruntungan di segmen smart home. Dua tahun silam, pabrikan asal Swedia tersebut memulai debutnya lewat deretan perabot yang merangkap peran sebagai wireless charger

Dalam rangka memperluas portofolio produk smart home-nya, Ikea memperkenalkan Trådfri, lini sistem pencahayaan pintar ala Philips Hue. Fitur-fitur yang ditawarkannya memang belum secanggih Hue; pada kenyataannya, Trådfri ini lebih pantas dijadikan pesaing langsung untuk Philips Hue Wireless Dimming Kit yang cukup terjangkau.

Seperti penawaran Philips, komponen utama yang membentuk Trådfri adalah bohlam dan sebuah remote. Perpaduannya memungkinkan pengguna untuk menyala-matikan lampu, mengatur tingkat kecerahan, sampai mengubah suhu warna cahaya yang dipancarkan – suhunya saja, jadi kemerahan atau kebiruan.

Remote ini memiliki jarak maksimum 10 meter, dan satu remote bisa digunakan untuk mengontrol hingga 10 unit bohlam Trådfri. Proses instalasinya pun sederhana; pasangkan bohlam seperti biasa, lalu dekatkan remote dan tahan tombol selama sepuluh detik untuk melakukan pairing.

Paket paling mendasarnya terdiri dari sebuah bohlam dan remote / Ikea
Paket paling mendasarnya terdiri dari sebuah bohlam dan remote / Ikea

Seandainya Anda lebih nyaman menggunakan ponsel atau tablet, Ikea juga menyediakan aplikasi untuk mendampingi Trådfri. Ke depannya, Ikea bahkan bakal menambahkan fitur timer sekaligus kemampuan untuk menyala-matikan lampu saat sedang berada di luar rumah pada aplikasi ini.

Trådfri sebenarnya sudah dipasarkan di kawasan Eropa sejak tahun lalu, namun Ikea berniat untuk memperluas pemasarannya di bulan April ini, dimulai dari dataran Inggris. Paket paling mendasarnya yang terdiri dari satu unit bohlam dan remote control ditawarkan seharga £15, atau sekitar Rp 250 ribu. Ikea juga akan memasarkan aksesori opsional macam panel LED atau motion sensor.

Sumber: Ikea dan Dezeen.

Xiaomi Juga Punya Lampu Meja Pintar Berkonektivitas Bluetooth

Meski seluruh dunia mengenalnya sebagai pabrikan smartphone, lahan bisnis Xiaomi jauh lebih luas dari itu. Pabrikan asal Tiongkok tersebut juga memasarkan perangkat-perangkat smart home, dan salah satunya adalah lampu meja pintar bernama Xiaomi Yeelight Bedside Lamp berikut ini.

Tipikal Xiaomi, desain Yeelight tampak minimalis sekaligus elegan. Berbentuk tabung, tiga perempat bagiannya dapat menyala dalam 16 juta warna dan dengan tingkat kecerahan mencapai 300 lumen. Semua ini tentunya bisa dikontrol dengan smartphone via Bluetooth, tapi Xiaomi tak membatasinya di situ saja.

Bagian atas Yeelight dilengkapi sebuah tombol On/Off yang dikitari oleh panel sentuh. Lewat panel ini, Anda bisa menyentuh dan menggeser jari untuk mengatur tingkat kecerahan atau mengganti warnanya. Namun kalau Anda memakai aplikasi pendampingnya di smartphone, Anda bisa mengakses fitur yang lebih lengkap, sepertinya misalnya menetapkan timer supaya lampu bisa mati sendiri beberapa saat setelah Anda tertidur.

Xiaomi Yeelight Bedside Lamp

Bagian dalam Yeelight terbentuk dari 14 buah LED dan desain optik yang fungsional. Hasilnya, Yeelight punya Color Rendering Index (CRI) senilai 90+ – semakin dekat ke angka 100, semakin bagus kemampuan suatu sumber cahaya untuk membuat suatu benda terlihat di mata manusia dalam warna yang sebenarnya.

Urusan harga, Xiaomi membanderol Yeelight seharga $59. Anda bisa memesannya secara online, namun jangan lupa tambahkan $20 sebagai biaya pengiriman internasional.

Sumber: Digital Trends.

Lampu Pintar Fluxo Dapat Memancarkan Cahaya ke Arah yang Anda Kehendaki

Ide bohlam pintar yang bisa dikontrol lewat smartphone sudah cukup umum dewasa ini. Tapi kalau sebuah lampu bisa diatur arah pancaran cahayanya menggunakan smartphone, ide tersebut tentu saja terdengar begitu menarik.

Itulah misi yang ingin dicapai seorang desainer asal Austria bernama Luke Roberts. Melalui Kickstarter, dirinya memperkenalkan Fluxo, yang diklaim sebagai lampu terpandai sejagat.

Sebelum membahas tentang fitur pintarnya, mari terlebih dulu memantau fisiknya. Fluxo tidak lain dari sebuah lampu gantung. Di dalamnya tertanam sekitar 300 LED yang dapat berpenjar hingga 2.800 lumen, atau setara dengan sebuah bohlam berdaya 200 watt, cukup untuk menerangi satu ruangan yang berukuran besar.

Pada bagian atasnya terdapat komponen heat sink berbentuk sejumlah sirip yang memastikan setiap LED milik Fluxo bisa tahan lama. Menurut pengembangnya, Fluxo bisa bertahan paling tidak sampai 10 tahun lamanya.

Oke, saatnya bicara soal apa yang membuat Fluxo pantas menyandang gelar lampu terpandai. Ia mengemas teknologi bertajuk “Paint Your Light, dimana pengguna bisa memilih warna pancaran cahaya, lalu mengatur arahnya ke titik yang diinginkan hanya dengan mengusap layar smartphone yang tersambung via Bluetooth.

Fluxo Smart Lamp

Jadi semisal Anda tengah duduk di atas sofa dan membaca majalah, Anda bisa mengarahkan pancaran cahaya tepat ke posisi Anda duduk, dan di sekitar Anda pun jadi sedikit redup. Aplikasi pendamping Fluxo bisa menyimpan sejumlah preset sehingga Anda dapat mengganti mood ruangan hanya dengan sejumlah tap.

Fluxo Smart Lamp

Contoh lain adalah ketika Anda hendak menonton film dan menginginkan ruangan jadi agak gelap, tapi ada orang lain yang sedang membaca buku. Arahkan saja pancaran cahaya Fluxo ke orang tersebut, dan Anda pun siap menonton dengan nyaman tanpa gangguan sinar yang menyilaukan.

Lebih lanjut, Fluxo juga dibekali sensor pendeteksi gerakan. Jadi ketika Anda meninggalkan ruangan, lampu akan mati dengan sendirinya. Sebaliknya, saat Anda memasuki ruangan, Fluxo pun akan menyala secara otomatis, dan Anda tinggal memilih preset yang diinginkan pada saat itu.

Fluxo terdengar sangat menarik, terutama jika ditempatkan di ruangan keluarga yang biasa dipakai untuk bermacam kegiatan. Sayang harganya sedikit mahal. Di Kickstarter, ia ditawarkan seharga €369, atau kurang lebih sekitar Rp 5,7 juta.

Cuma $40, Philips Hue Wireless Dimming Kit Ajak Anda Cicipi Tren Smart Home

Lampu bohlam yang bisa dikontrol lewat smartphone adalah salah satu langkah awal yang paling ideal guna ‘mencicipi’ kecanggihan smart home. Namun dalam kasus Philips Hue, tidak semua orang bersedia mengucurkan dana $200 hanya untuk sebuah starter kit bohlam pintar. Continue reading Cuma $40, Philips Hue Wireless Dimming Kit Ajak Anda Cicipi Tren Smart Home