Tag Archives: Land Rover

Jaguar Land Rover Kembangkan Teknologi Contactless Touchscreen untuk Mengurangi Risiko Kecelakaan

Layar sentuh yang tidak perlu disentuh sepintas terdengar aneh sekali, tapi itulah teknologi yang baru-baru ini dikembangkan oleh Jaguar Land Rover (JLR) bersama dengan University of Cambridge. Dinamai “predictive touch“, teknologi ini mereka rancang supaya pengemudi tidak terlalu banyak menghabiskan waktunya melihat layar ketimbang jalanan.

Problemnya, kalau menurut JLR, adalah sering kali getaran yang diakibatkan permukaan jalan yang tidak rata bisa menyulitkan pengemudi untuk mengklik tombol yang tepat pada sebuah layar sentuh. Ujung-ujungnya pengemudi harus mengalihkan perhatiannya ke layar, dan tentu saja ini berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Nah, ketika sistem bisa tahu lebih dulu bagian mana yang akan kita klik sebelum jari kita menyentuh layar, pandangan kita pasti tetap akan lebih banyak tertuju ke jalanan. Itulah premis dari teknologi berbasis gesture semacam ini. Konsepnya sendiri bukanlah hal baru, akan tetapi di sini tim peneliti JLR dan Cambridge sudah memanfaatkan artificial intelligence guna mempercepat kinerja sistemnya.

Namun ternyata para peneliti di baliknya punya visi yang lebih besar dari sekadar mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Mereka percaya teknologi predictive touch juga bisa bermanfaat untuk mengurangi penyebaran bakteri dan virus – topik yang demikian penting di masa pandemi seperti sekarang – mengingat tidak ada kontak fisik antara jari dan permukaan layar.

Jadi ketimbang hanya diimplementasikan di dashboard mobil, teknologi predictive touch ini sebenarnya juga dapat diaplikasikan ke banyak perangkat di tempat umum yang memang dilengkapi layar sentuh. Contoh yang paling gampang tentu saja adalah mesin ATM, mesin check-in mandiri di bandara, mesin ticketing di stasiun kereta api maupun bioskop, dan masih banyak lagi.

Dalam beberapa kasus, predictive touch juga bisa membantu kaum difabel yang memiliki keterbatasan motorik. Tim riset JLR dan Cambridge bilang teknologinya sudah benar-benar matang dan siap diintegrasikan ke berbagai perangkat dengan mudah, sebab predictive touch tidak memerlukan hardware tambahan seandainya suatu perangkat sudah memiliki akses ke berbagai data sensori yang tepat untuk mendukung algoritma machine learning-nya.

Sumber: Engadget dan Jaguar Land Rover.

Land Rover Jejalkan Segala Macam Teknologi Canggih ke Dalam Varian Defender Baru

Teknologi driverless mungkin dianggap sebagai perwujudan ideal alat transportasi masa depan. Tapi konsep pintar di ranah otomotif sebetulnya menjelma menjadi berbagai hal, dan Jaguar Land Rover ialah salah satu brand yang paling gemar bereksperiman. Mereka mengembangkan drone pendamping kendaraan, sistem kemudi otomatis khusus off-road, hingga mengusahakan agar pintu mobil bisa buka-tutup sendiri.

Perusahaan asal Inggris itu juga sudah menyiapkan sesuatu untuk memeriahkan pasar otomotif di tahun depan. Para teknisi Land Rover saat ini sedang mendesain ulang varian Defender dan mencoba menyematkan berbagai teknologi anyar di sana, terutama pada seri Defender 90 dan 110. Land Rover Jaguar mengklaim bahwa teknologi-teknologi mutakhir tersebut dihadirkan demi membuat pengendara tetap terkoneksi, terhibur dan tidak ketinggalan berita.

Jantung dari kapabilitas ‘pintar’ di Land Rover Defender 90 dan 110 terletak pada teknologi Electronic Vehicle Architecture versi kedua – disingkat EVA 2.0. Ia bertanggung jawab untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan fungsi kelistrikan di kendaraan, dan semuanya dapat diakses dan didiagnosis lewat panel sentuh di depan (tetap tersedia bahkan buat varian entry-level sekalipun).

Kehadiran teknologi canggih tentu saja tidak akan lengkap tanpa dukungan software. Dan Land Rover Jaguar berkomitmen untuk memastikan sisi piranti lunak kendaraan tetap up-to-date lewat metode distribusi pembaruan Software-Over-The-Air. SOTA merupakan elemen esensial dalam penyajian sistem infotainment Pivi Pro. Sistem ini sengaja dirancang dengan antarmuka mirip smartphone yang dimaksudkan agar lebih intuitif.

Land Rover Defender 2020 1

Di sana, Anda bisa segera mengakses informasi yang diinginkan seperti kondisi lalu lintas, bantuan navigasi, perkiraan waktu tiba, menampilkan harga bensin dan ketersediaan slot parkir, serta menggunakan fitur-fitur lainnya. Di panel sentuh itu Anda dapat menggunakan gesture seperti pinch untuk zoom-in atau -out, atau mengaktifkan sistem panduan suara jika berada di daerah yang kurang familier.

Land Rover Defender 2020 juga dibekali teknologi Bluetooth terbaru yang memungkinkan kita menyambungkan dua smartphone sekaligus. Dan sembari berendara, baterai perangkat bergerak bisa Anda isi ulang dengan menaruhnya di pad wireless charging. Lalu di sisi hiburan, tersedia On Line Package yang menawarkan streaming musik tanpa batas, ditopang oleh sistem audio enam speaker (dapat di-upgrade menjadi 10 atau 14 plus sub-woofer).

Berbekal machine learning, pengemudi dipersilakan buat memanfaatkan sistem panduan cerdas untuk memperoleh rute terbaik atau yang paling familier. Lalu jika pandangan ke spion terhalang benda atau penumpang, tampilannya bisa diubah ke kamera belakang. Terdapat pula kamera di sisi bawah yang memperkankan Anda melihat kondisi jalan atau genangan air.

Land Rover Defender edisi 2020 rencananya akan dipasarkan beberapa bulan lagi, dibanderol seharga mulai dari US$ 50 ribu (buat versi empat silindernya).

Via DigitalTrends.

Jaguar Land Rover Uji Sistem Proyeksi untuk Menunjukkan Arah Pergerakan Mobil Kemudi Otomatis

Mengembangkan mobil kemudi otomatis tentunya ada banyak sekali tantangan, namun salah satu yang terbesar yang dihadapi pabrikan otomotif adalah masalah kepercayaan; bagaimana mereka bisa meyakinkan publik bahwa mobil kemudi otomatis itu aman dikendarai, sekaligus aman untuk pengguna jalan lain di sekitarnya, termasuk para pejalan kaki.

Menurut Jaguar Land Rover (JLR), salah satu caranya adalah membuat mobil kemudi otomatis yang dapat memberitahukan ke sekitar apa yang sedang dan akan dilakukannya. Sistem yang mereka kembangkan mengandalkan proyektor untuk menampilkan indikator visual ke jalanan di depannya.

Indikatornya berupa garis-garis horizontal yang berjajar. Ketika mobil melaju, jarak antar garisnya akan melebar. Sebaliknya, ketika mengerem, jarak antar garis akan menyempit hingga akhirnya nyaris berdempet ketika berhenti total.

Jaguar Land Rover self-driving car projection system

Lalu ketika hendak membelok, garis-garis yang diproyeksikan juga akan melengkung mengikuti arah belokan. Harapannya, baik pengemudi lain atau pejalan kaki di sekitar dapat memahami ke mana arah pergerakan sang mobil kemudi otomatis. Ibaratnya seperti lampu sein, tapi untuk lebih dari sekadar arah membelok saja.

Saat ini sistemnya tengah dicoba bersama sebuah autonomous pod garapan Aurrigo. Implementasinya masih belum diketahui, sebab JLR untuk sekarang baru sekadar ingin mempelajari seberapa banyak informasi yang harus dibagikan sebuah mobil kemudi otomatis agar bisa memperoleh kepercayaan dari para pejalan kaki di sekitarnya.

Sumber: SlashGear dan Jaguar Land Rover.

Jaguar Land Rover Pamerkan Prototipe Mobil yang Pintunya Bisa Membuka dan Menutup Sendiri

Fitur keyless entry merupakan salah satu fitur yang sepele namun sangat penting bagi para pemilik mobil. Cukup dengan mengantongi remote kunci mobil saja, kunci pintunya akan otomatis terbuka ketika pemiliknya mendekat. Sebaliknya, ketika pemiliknya menjauh, pintu mobil pun akan otomatis terkunci.

Buat Jaguar Land Rover (JLR), rupanya fitur ini masih bisa dieksplorasi lebih lanjut. Jadi ketimbang hanya membuka kuncinya saja, kenapa tidak sekalian membuka pintunya? Bukan, ini bukan dimaksudkan untuk orang yang kelewat malas, melainkan kaum difabel maupun mereka yang kerap membawa barang berukuran besar dan berat, atau yang tengah menggendong anak.

Setelah masuk di dalam mobil, pintunya bisa ditutup dengan menekan tombol yang terletak di atas, tidak perlu meraih handle pintu dan menariknya secara manual. Status setiap pintu bisa dipantau langsung melalui sistem infotainment dalam kabin.

Jaguar Land Rover automatic door

Saat keluar dan hendak meninggalkan mobil, pintunya juga bisa tertutup dan terkunci secara otomatis selagi pemilik bergerak menjauh. Hasil akhirnya kira-kira seperti memiliki petugas valet pribadi, dan ini dimungkinkan berkat perkawinan antara fitur keyless entry yang sudah ada sekarang dengan motion sensor.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, JLR turut melengkapi sistemnya dengan radar guna mendeteksi keberadaan objek di dekat pintu mobil, sehingga pintunya tidak asal membuka dan menghantam objek begitu saja.

JLR mengaku menghabiskan waktu sekitar enam bulan untuk mengembangkan prototipe sistemnya, sebelum mengujinya di sebuah unit Range Rover Sport bersama seorang veteran perang asal Inggris yang dua kaki dan satu tangannya telah diamputasi.

Implementasinya pada mobil versi produksi masih belum direncanakan, akan tetapi JLR berharap teknologi semacam ini bisa menjadi relevan untuk semua mobil buatan mereka ke depannya di samping sebatas membantu kaum difabel.

Sumber: Jaguar Land Rover via SlashGear.

Range Rover Evoque Generasi Baru Disingkap, Lebih Manis, Lebih Lega dan Lebih Canggih Teknologinya

Nama Land Rover mungkin akan selalu diasosiasikan dengan mobil berbentuk kaku yang jago melahap segala medan. Namun sejak kehadiran Range Rover Evoque pertama kali di tahun 2011, pabrikan asal Inggris itu membuktikan bahwa mereka juga mampu merancang mobil berpenampilan seksi yang cocok untuk area perkotaan, selagi di saat yang sama masih sanggup diajak ber-offroad ria.

Tujuh tahun dan setelah beberapa varian facelift kemudian, generasi kedua Evoque akhirnya disingkap. Bentukannya masih mirip, akan tetapi dengan polesan di beberapa bagian, dan sejumlah inspirasi yang diambil dari kakaknya yang berukuran sedikit lebih besar, yakni Range Rover Velar.

Range Rover Evoque 2020

Berhubung bodinya sedikit memanjang, kabin Evoque 2020 terkesan lebih lega, terutama di area penumpang belakang dan bagasinya. Balutan material-material mewah masih menjadi sorotan ketika memasuki interiornya, dan yang unik adalah bagaimana Land Rover sukses menyulap plastik daur ulang menjadi lapisan suede yang premium.

Range Rover Evoque 2020

Melengkapi interior mewah tersebut adalah seabrek teknologi modern yang bisa memenuhi ekspektasi konsumen di tahun 2018 dan seterusnya. Sepasang layar sentuh 10 inci menjadi pusat kendali sistem infotainment-nya, dan Land Rover tak lupa menyematkan dukungan Apple CarPlay sekaligus Android Auto.

Range Rover Evoque 2020

Juga unik adalah ClearSight Rear View Mirror, yang pada dasarnya merupakan kombinasi spion tengah sekaligus kamera pada belakang mobil. Jadi ketika bangku belakang penuh penumpang, pengemudi tinggal mengganti tampilan spion dengan kamera, dan visibilitas ke belakang pun jadi bebas dari kepala penumpang ataupun bagasi yang terlampau penuh.

Range Rover Evoque 2020

Lebih lanjut, ada pula ClearSight Ground View, dan ini bukan sembarang kamera pada moncong mobil seperti pada umumnya. Tampilan yang dihasilkan kelihatan seperti menembus dari dalam kap mesin, dan sudut pandangnya pun cukup luas di angka 180°. Hasilnya, visibilitas ke depan jadi lebih menyeluruh, meliputi bagian dasar sekaligus.

Range Rover Evoque 2020

Urusan performa, untuk pertama kalinya lini Evoque bakal kebagian varian bermesin hybrid. Perpaduan mesin bensin dan motor elektrik ini sanggup menggelontorkan daya sebesar 296 hp dan torsi 400 Nm. Sayangnya Land Rover masih bungkam soal akselerasi maupun estimasi konsumsi bahan bakarnya.

Terlepas dari itu, kehadiran motor elektrik dan baterai ini semestinya dapat membantu menggenjot performa ketika berakselerasi. Ketika berada di jalanan macet dan mobil melaju kurang dari 17 km/jam, motor elektriknya juga bisa mengambil alih kinerja mesin bensin sepenuhnya, sehingga jarak tempuhnya bisa ditingkatkan lebih lagi.

Range Rover Evoque 2020

Terkait offroad, tentunya kita sudah tidak perlu meragukan apapun yang mengusung logo Land Rover pada tubuhnya. Mobil ini baru akan dipasarkan tahun depan. Harganya masih belum diketahui, tapi seharusnya Evoque 2020 bakal selalu menjadi “Land Rover termurah” seperti generasi pertamanya.

Sumber: SlashGear.

Land Rover Kembangkan Sistem Kemudi Otomatis Khusus Off-Road

Bukan hal yang mengejutkan lagi apabila banyak pabrikan mobil tengah sibuk mengembangkan sistem kemudi otomatisnya masing-masing. Namun saya yakin penggemar otomotif bakal sedikit heran mendengar nama Land Rover sebagai salah satunya.

Alasannya simpel: Land Rover identik dengan mobil off-road yang sangat jago menerjang banjir, melintasi medan terjal, atau sesinting mendaki ratusan anak tangga. Kalau mereka memutuskan untuk mengerjakan sistem kemudi otomatisnya sendiri, sudah pasti ada hubungannya dengan off-road, bukan?

Benar. Bukan Land Rover namanya kalau tidak mengedepankan aspek off-roading, dan proyek baru mereka yang bernama Cortex ini punya tujuan untuk merealisasikan sebuah SUV yang sanggup mengemudikan dirinya sendiri di medan off-road. Tidak tanggung-tanggung, dana sebesar nyaris 5 juta dolar mereka kucurkan hanya untuk proyek ini.

Ini jelas bukan pekerjaan mudah bagi Land Rover, sebab di medan off-road tidak ada alat bantu seperti marka jalan yang dapat dimanfaatkan sistem untuk memprediksi pergerakan mobil selanjutnya. Itulah mengapa mereka memutuskan untuk meminta bantuan para ahli machine learning dari Myrtle AI dan University of Birmingham.

Land Rover Project Cortex

Untuk sekarang, yang sedang dikembangkan adalah bagaimana sistem dapat memaksimalkan potensi radar pada mobil. Land Rover ingin sistemnya bisa memanfaatkan lebih dari sebatas sepuluh persen data radar seperti kasusnya pada sistem active cruise control sekarang.

Untuk itu, diperlukan komponen radar yang mampu menangkap data dalam resolusi lebih tinggi, dan yang lebih sulit adalah bagaimana sistem dapat mengolah data berukuran masif tersebut setiap detiknya. Ini tentu baru sebagian cerita, sebab masih ada faktor penting lain seperti misalnya optimasi algoritma prediktif.

Ketika tujuan akhir Cortex terwujud nanti, dua premis unggulan Land Rover pun dapat semakin dipertegas, spesifiknya kapabilitas off-road dan kenyamanan dalam kabin, sebab seseorang yang berada di balik lingkar kemudi bisa bersantai menjadi penumpang dan menikmati keindahan alam selagi mobilnya melintasi medan tak bersahabat.

Sumber: Wired dan Land Rover.

Land Rover Ungkap Project Hero, Mobil Regu Penyelamat dengan Drone Terintegrasi

Berpuluh-puluh tahun bekerja sama dengan Palang Merah, Land Rover punya persembahan istimewa buat organisasi tersebut di tahun 2017. Selama ini mereka memang telah menyuplai kendaraan untuk digunakan oleh tim SAR (search and rescue), namun ada yang berbeda dengan mobil yang disiapkan kali ini.

Dinamai Project Hero, ini merupakan perwujudan visi Jaguar Land Rover akan sebuah mobil ideal untuk regu penyelamat. Divisi Special Vehicle Operations (SVO) ditugaskan untuk memodifikasi Land Rover Discovery menjadi mobil yang dapat meningkatkan responsivitas kru Palang Merah terhadap bencana.

Drone milik Land Rover Project Hero dapat mendarat meski mobil sedang bergerak / Land Rover
Drone milik Land Rover Project Hero dapat mendarat meski mobil sedang bergerak / Land Rover

Meski Discovery sendiri didesain untuk melahap hampir segala medan yang ada, pastinya ada area-area tertentu yang tidak bisa ia jangkau. Untuk itu, tim SVO telah menyematkan sebuah drone yang menghuni bagian atap mobil. Drone ini bisa diaktifkan dan dikendalikan langsung lewat dashboard.

Area yang tadinya tidak terjangkau pandangan kini bisa langsung dipantau dari layar dashboard, dan kru yang diutus pun bisa langsung mengeksekusi prosedur penyelamatannya tanpa perlu membuang banyak waktu. Efisiensi inilah yang sejatinya ingin ditawarkan Jaguar Land Rover lewat Project Hero.

Sebagai bagian dari regu penyelamat, Land Rover Project Hero telah dibekali dengan segala perlengkapan sekaligus kemudahan aksesnya / Land Rover
Sebagai bagian dari regu penyelamat, Land Rover Project Hero telah dibekali dengan segala perlengkapan sekaligus kemudahan aksesnya / Land Rover

Tim SVO tidak lupa merancang sistem pendaratan terintegrasi yang memungkinkan drone untuk memosisikan dirinya sendiri secara tepat, dan bahkan mendarat di saat mobil sedang bergerak. Sesudahnya, atap mobil akan kembali ditutup sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari drone tersebut.

Usai dipamerkan di event Geneva Motor Show, Land Rover Project Hero rencananya akan diuji coba bersama tim tanggap darurat Palang Merah Austria selama satu tahun mulai bulan Juni mendatang. Drone-nya sendiri akan ‘dilatih’ dalam sejumlah simulasi guna mengembangkan teknik-teknik penyelamatan baru dalam beragam skenario.

Sumber: Land Rover.

SUV Terbaru Land Rover Dibekali Integrasi Teknologi Pelacak Barang Berbasis Bluetooth

Berangkat terburu-buru umumnya bisa berakibat pada sejumlah barang penting yang tertinggal. Untuk itulah perangkat Bluetooth tracker eksis. Sederhananya, perangkat semacam ini dirancang agar pengguna bisa melacak lokasi benda-benda penting seperti kunci, dompet, paspor dan lain sebagainya menggunakan smartphone.

Salah satu Bluetooth tracker yang cukup populer adalah Tile. Begitu populernya, pabrikan mobil Land Rover tidak segan mengintegrasikan teknologinya ke dalam dashboard salah satu SUV andalannya, Discovery Sport.

Integrasi ini hadir dalam wujud aplikasi Tile yang tertanam di sistem InControl besutan Land Rover. Saat pengguna mengakses lewat layar sentuh di dashboard, semua objek yang telah di-tag dengan Tile akan ditampilkan. Dan ketika salah satu benda itu tidak ada di dalam mobil, pengguna akan langsung mendapat peringatan sekaligus petunjuk terkait di mana lokasi terakhirnya.

Kunci yang di-tag dengan Tile seperti ini bisa dipastikan tidak akan tertinggal berkat integrasi pada dashboard / JLR
Kunci yang di-tag dengan Tile seperti ini bisa dipastikan tidak akan tertinggal berkat integrasi pada dashboard / JLR

Lebih lanjut, pengguna juga bisa membuat daftar barang-barang yang wajib dibawa pada aplikasi. Dengan begitu, keberadaan barang-barang itu akan langsung dicek setiap kali aplikasi dibuka, memastikan pengguna tidak meninggalkannya di dalam rumah.

Integrasi Tile ini juga memungkinkan pengguna untuk mencari benda yang telah di-tag seandainya hilang di dalam mobil. Perangkat Tile yang terpasang akan membunyikan alarm dengan volume 90 dB untuk membantu pengguna menemukannya.

Sumber: Jaguar Land Rover via Engadget.

Mobil Anda Bisa Mendeteksi Lubang di Jalanan Berkat Teknologi Ini

Harus kita akui, jalanan berlubang itu sangat-sangat menyebalkan. Semahal apapun mobil Anda dan secanggih apapun suspensinya, lubang-lubang di jalanan masih bisa membuat kita naik darah saat berkendara melewatinya. Continue reading Mobil Anda Bisa Mendeteksi Lubang di Jalanan Berkat Teknologi Ini

Land Rover Pamerkan Concept Car yang Bisa Dikendalikan dengan Smartphone

Dalam film Tomorrow Never Dies, kita sempat tercengang melihat bagaimana Bond mengendalikan BMW 750iL miliknya dengan kontrol layar sentuh di ponsel Ericsson. 17 tahun kemudian, produsen mobil Land Rover asal Inggris mengenalkan sebuah mobil konsep yang bisa dikendalikan dengan perangkat pintar berlayar sentuh. Mobil ini bernama Discovery Vision. Continue reading Land Rover Pamerkan Concept Car yang Bisa Dikendalikan dengan Smartphone