Bank Central Asia (BCA) masih terus berupaya mengejar traksi penggunaan dari layanan uang elektronik berbasis server Sakuku dengan menggaet pengguna dari kalangan millennial.
Vice President Mobile and Internet Product Development BCA Fera Agustina mengatakan, hingga November 2016 jumlah pengguna Sakuku mencapai 160 ribu orang. Diharapkan pada tahun depan, jumlahnya bisa meningkat dua kali lipat menjadi 300 ribu orang. Untuk itu, pihaknya akan fokus melakukan sosialisasi dan memperkenalkan Sakuku lebih masif ke masyarakat.
“Target produk kami adalah generasi millennial dan tidak harus nasabah BCA,” ucapnya seperti dikutip dari Republika.
BCA juga akan terus menambah kerja sama dengan merchant, baik online maupun offline. Sementara ini, Sakuku sudah bisa digunakan untuk transaksi belanja 276 merchant fisik dengan total 1.200 outlet tersebar di seluruh Indonesia dan tujuh merchant e-commerce, di antaranya, Blibli, Bhinneka, Dinomarket, GaleriGadget, Kaskus, Perkakasku, dan RajaGame.
Fera melanjutkan, BCA juga akan terus menambah fitur Sakuku agar dapat menjangkau seluruh kebutuhan nasabah yang kini semakin beragam. Hal ini sejalan dengan inovasi Sakuku yang ingin menawarkan kemudahan dari dunia digital, agar bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat maupun nasabah setia BCA.
“Kami merespon minat masyarakat, khususnya generasi muda yang saat ini banyak menggunakan aplikasi layanan perbankan digital.”
Selain BCA, Bank Mandiri dengan Mandiri e-cash-nya juga sudah masif mengenalkan layanan e-money tersebut ke kalangan millennial dengan menggandeng Line sebagai mitranya.
Adopsi e-money masih kecil
Blibli merupakan salah satu merchant e-commerce pertama yang digandeng Sakuku saat baru diresmikan pada tahun lalu. Dalam sistem pembayaran yang disediakan Blibli, tidak hanya Sakuku saja, tapi juga sudah ada XL Tunai dan Mandiri e-cash.
Senior Marcom Manager Blibli Lani Rahayu mengatakan, Blibli menyediakan berbagai jenis pembayaran mulai dari cash on delivery (COD), internet banking, kartu debit/kredit, transfer bank, dan bayar di toko.
Sejauh ini, sambung Lani, data dari Blibli menunjukkan jenis pembayaran yang paling banyak dipilih konsumen adalah kartu kredit porsinya porsinya mencapai 58%, internet banking 29%, transfer ATM 7%, COD 4%, kartu debit 1%, dan e-money 1%.
“Di Blibli yang paling populer adalah pembayaran dengan kartu kredit. Untuk meningkatkan transaksi di e-money, biasanya kami kerja sama untuk promo khusus dengan menggunakan e-money dari penyelenggara jasa bersangkutan,” katanya kepada DailySocial.
Menurut Lani, transaksi penggunaan Sakuku saat ini kian meningkat. Pasalnya BCA sebagai pemilik Sakuku juga giat melakukan promo akuisisi khususnya ke kalangan anak muda, baik melalui kegiatan online maupun offline.