Tag Archives: laptop layar ganda

Laptop Layar Ganda Lenovo ThinkBook Plus Kini Telah Tersedia di Indonesia

Setelah mejeng pertama kali di ajang CES pada bulan Januari kemarin, Lenovo ThinkBook Plus akhirnya mendarat secara resmi di Indonesia. Laptop bisnis yang satu ini unik karena, seperti yang bisa kita lihat, ada layar tambahan pada cover penutupnya.

Layar ekstra ini merupakan touchscreen berukuran 10,8 inci dengan resolusi full-HD. Namun yang membuatnya semakin unik adalah, panel yang digunakan bukan panel LCD biasa, melainkan panel e-ink yang umum dipakai di perangkat e-reader. Warna yang ditampilkan memang cuma hitam-putih, akan tetapi layar e-ink dari dulu dikenal sangat irit daya, dan hal itu tetap berlaku di sini.

Bagi yang rutin membuka file PDF setiap harinya, laptop ini bakal sangat cocok buat mereka. Daripada membuka dokumen di layar utama, kenapa tidak membukanya di layar depan saja yang memang dirancang untuk membaca. Selagi mengulas dokumen, pengguna juga bisa mencorat-coret langsung di atasnya menggunakan stylus Lenovo Precision Pen yang termasuk dalam paket penjualan.

Ketimbang mengandalkan baterai rechargeable, stylus ini justru menerima asupan dayanya dari satu baterai AAAA. Lenovo percaya ini jauh lebih praktis daripada harus mengisi ulang stylus-nya secara berkala, apalagi mengingat satu baterai AAAA itu diyakini bisa menenagai perangkat sampai sekitar 400 hari.

Anotasi dokumen baru satu dari sederet kegunaan layar depan ini, sebab tentu saja pengguna juga dapat memanfaatkannya untuk membuat catatan, atau malah menumpahkan kreativitasnya dalam bentuk gambar. Fungsi-fungsi lain seperti mengecek kalender maupun notifikasi email juga dapat dilakukan lewat layar depannya, dan yang terpenting, semua ini bisa dilakukan tanpa harus membuka laptop terlebih dulu (selama perangkat memang dalam keadaan menyala/standby).

Buat yang khawatir kemudahan seperti ini bakal disalahgunakan oleh orang lain, Anda bisa tenang mengetahui bahwa ThinkBook Plus telah dilengkapi sensor sidik jari yang terintegrasi pada tombol power sebagai mode otentikasinya. Terkait ketahanan fisik, Lenovo memastikan layar depannya ini cukup tangguh berkat lapisan kaca Gorilla Glass yang memproteksi.

Kalaupun kita mengabaikan layar depannya sejenak, ThinkBook Plus tetap merupakan sebuah laptop bisnis yang memikat. Spesifikasinya cukup mumpuni dengan mengandalkan prosesor quad-core Intel Core i7-10510U, RAM DDR4 16 GB, SSD tipe NVMe berkapasitas 512 GB, dan baterai sebesar 45 Wh. Layar utamanya sendiri merupakan panel IPS 13,3 inci dengan resolusi 1080p.

Di tanah air, Lenovo ThinkBook Plus saat ini sudah bisa dibeli seharga Rp23.900.000. Buat 50 pembeli pertama, Lenovo juga akan menyertakan headset noise-cancelling ThinkPad X1 senilai Rp2,6 juta, plus layanan garansi Premier Support selama 3 tahun.

Lenovo ThinkBook Plus Sembunyikan Layar Sentuh E-Ink pada Cover Depannya

CES 2020 rupanya menjadi saksi atas kelahiran sejumlah laptop inovatif. Dari kubu Lenovo, kita sudah melihat ThinkPad X1 Fold dengan layar fleksibelnya, namun masih ada satu laptop lagi yang tak kalah menarik untuk disorot, yaitu ThinkBook Plus.

Sebuah laptop umumnya baru bisa memikat ketika sudah dibuka. Kasusnya tidak demikian di sini. Daya tarik ThinkBook Plus justru terpusat pada cover depannya, yang dengan cerdiknya menyembunyikan sebuah layar sentuh 10,8 inci. Layarnya pun bukan sembarangan, melainkan panel e-ink seperti yang biasa kita jumpai pada perangkat e-reader macam Amazon Kindle.

Lenovo ThinkBook Plus

Untuk apa layar e-ink itu eksis? Yang paling sederhana adalah untuk me-review sekaligus menganotasi dokumen, atau bisa juga untuk membaca e-book dengan bantuan aplikasi Kindle yang terintegrasi. Skenarionya memang tidak seideal menggunakan e-reader, tapi setidaknya masih jauh lebih nyaman ketimbang harus membuka laptop terlebih dulu.

Selanjutnya, menggunakan stylus yang disertakan dalam paket pembelian, konsumen bisa menulis catatan pada layar monokrom tersebut selagi sedang mengikuti rapat misalnya. Lebih lanjut, Lenovo turut merancang agar layar ini dapat menampilkan sejumlah info esensial macam agenda atau notifikasi email penting yang masuk. Ya, Lenovo bilang email masih bisa masuk meski perangkat dalam posisi tertutup berkat mode standby yang cerdas.

Lenovo ThinkBook Plus

Selebihnya, ThinkBook Plus tidak ubahnya sebuah laptop modern yang mengusung layar IPS 13,3 inci beresolusi 1080p, dengan prosesor Intel Core i7 (Comet Lake) pada varian termahalnya. Pilihan RAM yang tersedia adalah 8 atau 16 GB, sedangkan storage-nya mengandalkan SSD tipe PCIe berkapasitas 256 atau 512 GB, lengkap beserta memory Intel Optane.

Fisiknya pun tergolong ringkas, dengan tebal 17,4 mm dan bobot sekitar 1,4 kg. Di samping Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5, konektivitasnya turut meliputi port USB-C, USB 3.0 biasa, dan HDMI 1.4b. Terdapat sensor sidik jari pada tombol power-nya, dan Lenovo mengklaim baterai berkapasitas 45 Wh miliknya mampu bertahan sampai 10 jam pemakaian.

Lenovo ThinkBook Plus rencananya akan dijual mulai Maret mendatang dengan banderol mulai $1.199.

Sumber: Lenovo.

Dell Tengah Mengembangkan Laptop Berlayar Ganda

Laptop telah berevolusi begitu jauh dari saat Epson HX-20 pertama kali diperkenalkan hingga kehadiran perangkat-perangkat ultra-tipis berperforma tinggi. Namun meski saat ini notebook tersaji dalam beragam pilihan rupa, bahkan rancangan convertible pun masih berkiblat pada desain clamshell dengan membagi device jadi dua elemen: layar dan input.

Eksperimen untuk memadukan pemakaian laptop tradisional dengan metode interaksi khas perangkat berlayar sentuh sempat dilakukan oleh Lenovo lewat Yoga Book. Melaluinya, Lenovo mengganti keyboard fisik dengan keyboard virtual yang juga dapat berperan sebagai tablet gambar. Tapi jika proses riset dan pengembangannya berjalan lancar, ada kemungkinan kreasi baru Dell nanti akan menjadi laptop paling radikal.

Informasi ini muncul dari pengajuan paten (di tanggal 20 Desember 2017) yang dipublikasikan Patent and Trademark Office Amerika Serikat. Dokumen tersebut menunjukkan niatan sang perusahaan komputer Texas itu untuk menciptakan notebook dengan dua layar – mirip rancangan Apple MacBook berlayar ganda yang belum lama terungkap. Menariknya, desain ini juga digarap buat mendukung penyajian sistem digital rights management.

Kedua panel di laptop punya fungsi sebagai display utama dan sekunder, tersambung via engsel putar 360 derajat, sehingga memungkinkan pengguna memanfaatkannya dalam mode berbeda: laptop, tablet, tenda dan ‘stand‘. Rangkaian sensor di sana dapat mengetahui mode apa yang sedang digunakan serta orientasinya, dan selanjutnya akan memicu sistem buat menyesuaikannya.

Di mode laptop/clamshell, layar kedua akan berfungsi sebagai keyboard virtual, di mana Anda bisa mengakses konten secara ‘tradisional’. Lalu di mode tablet atau stand (berarti salah satu display-nya menghadap ke bawah), notebook otomatis akan menonaktifkan panel sekunder.

Laptop ini kabarnya juga disiapkan agar lebih kompatibel dengan sistem DRM. Ia dapat mengenal tipe DRM, kemudian mengaplikasikannya melalui mode berbeda; ada mode extended, clone serta single. Jika developer mengizinkannya, konten dapat ditampilkan secara masif via kedua layar. Alternatifnya, konten bisa disuguhkan bersamaan di masing-masing layar (clone) atau di satu panel saja.

Agar bisa melakukan hal itu, display utama tersambung ke bagian motherboard via eDP (embedded DisplayPort), sedangkan layar sekunder memanfaatkan DisplayPort standar. Berdasarkan info di paten, eDP mempunyai sirkuit khusus yang bisa memecahkan enkripsi di konten.

Belum bisa ditebak kapan laptop dua layar Dell akan tiba di tangan konsumen. Pertanyaan saya sederhana dan diajukan buat sesama pengguna: berkenankah Anda menukarkan kenyamanan mengetik di keyboard fisik dengan layar tambahan?

Via DigitalTrends.