Tag Archives: layanan lokal

Doktermana Usung Konsep Marketplace Saat Tawarkan Fasilitas Kesehatan Online

Doktermana adalah sebuah situs yang mengusung konsep marketplace khususnya dalam bidang kesehatan. Mereka menyuguhkan layanan yang mampu menghubungkan pasien dengan dokter, rumah sakit, klinik, farmasi serta layanan asuransi sehingga memungkinkan proses pelayanan kesehatan yang transparan dan bisa dilakukan secara online. Saat ini Doktermana masih beroperasi di kawasan ibukota, tetapi berencana melebarkan operasi ke kota-kota besar lain di Indonesia.

Berangkat dari rasa frustrasi ketika mencari informasi terkait dokter spesialis yang memakan waktu, proses antrian di rumah sakit yang lama, kekhawatiran mengenai biaya, dan kepastian diterima atau tidaknya asuransi, Firman Siahaan dan rekan-rekannya mencoba menghadirkan solusi pelayanan kesehatan yang menawarkan banyak kemudahan.

Doktermana mencoba mengusung segala kemudahan yang ada pada konsep e-commerce ke dalam pelayanan kesehatan, sehingga pasien dapat merasakan kenyamanan saat mereka berobat ke rumah sakit atau dokter. Hal ini menurut Firman akan berimbas baik pada citra dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia.

Layanan Doktermana sejauh ini telah memiliki lebih dari 10.244 member dan menyediakan 948 dokter yang siap melayani pasien sesuai dengan spesialisasinya masing-masing. Doktermana yang sementara baru berfokus di Jakarta dan sekitarnya ini juga telah menjalin kerja sama dengan 4 jaringan rumah sakit besar.

“Melalui layanan dari Doktermana konsumen bisa mengecek apakah asuransinya akan meng-cover layanan yang diinginkan, baik dari layanan konsultasi biasa dengan dokter umum atau spesialis, atau sampai hal-hal yang spesifik, seperti breast implant, capsule endoscopy, botox dan lain-lain,” jelas Firman.

Melalui Doktermana konsumen juga bisa melakukan pembelian secara online menggunakan kartu kredit untuk layanan-layanan yang sudah tertera, semisal promo untuk pasang kawat gigi, paket sunat, dan paket-paket lainnya.

Doktermana juga menyediakan fasilitas bagi konsumen yang meminta penawaran harga penyedia layanan, seperti perawatan masa kehamilan atau perawatan paliatif untuk pasien yang terkena kanker stadium 4. Hal ini memudahkan konsumen mengukur harga layanan sesuai dengan kemampuan ekonominya. Doktermana juga menyediakan layanan medical assistance priority service, sehingga pasien tidak perlu antri, dan memberikan fasilitas pengantaran obat.

Pengembangan di tahun 2015

Tahun ini Doktermana mengupayakan untuk menjalin kerja sama dengan berbagai macam perusahaan asuransi, salah satunya BPJS. Firman berharap kerja sama Doktermana dan BPJS akan membantu pemerintah dengan memberikan layanan yang prima bagi konsumen BPJS.

“Di tahun 2015 ini kita fokus untuk memperluas basis pelanggan atau anggota, kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi besar dan mudah-mudahan bisa dengan BPJS, sehingga konsumen BPJS akan mendapat layanan  yang lebih baik,” tutur Firman.

Setelah Jakarta, Firman juga berencana untuk melebarkan operasi Doktermana di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Ia juga berharap suatu saat nanti layanan Doktermana bisa mencakup kawasan Asia Tenggara.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Prayogo Ryza. 

MilaMili Permudah Pasarkan Produk Melalui Katalog Online

Penuhnya pasar e-commerce di Indonesia sebenanarnya dapat menimbulkan masalah sendiri bagi mereka, terutama ketika produk dari suatu brand yang ditawarkan terus bertambah. Menyadari hal tersebut, MilaMili hadir dengan membawa misi untuk membangun jembatan antara brand dan endorser agar dapat berkolaborasi dalam membuat suatu koleksi yang bercerita, yang diwujudkan dalam katalog online, untuk dapat menginspirasi pembeli dalam membeli barang.

MilaMili sendiri hadir dari kegelisan dua orang pendirinya, Gesvyn Tjandra selaku CEO dan Aditya Pradiptadarma selaku CTO, saat membeli barang secara online. Gesvyn sendiri mengungkapkan bahwa terkadang ia melewatkan suatu brand yang benar-benar bagus saat berbelanja online karena dihadapkan pada item yang jumlahnya banyak.

Dari sanalah ide untuk membangun MilaMili mulai tercetus di kepala Gesvyn dan Adit. Mereka percaya bahwa kesan pertama dari brand sangatlah penting. Ini karena pembeli biasanya selalu mencari apa yang membuat suatu brand berbeda dengan brand lainnya, dan mengapa mereka membutuhkan produk tersebut. Kedua hal tersebutlah yang biasanya menjadi “inspirasi” pembeli dalam memilih suatu produk karena nilai produk menjadi meningkat di mata pembeli setelah mengetahui “latar belakang”-nya.

“Kami merasa bahwa katalog MilaMili adalah ‘kendaraan unik’ untuk menampilkan, menginspirasi dan menjual produk dalam koleksi yang bisa dibagi di mana saja atau bahkan disematkan pada situs mereka (pemilik situs e-commerce bersangkutan). Kami berbeda, karena katalog kami dapat ‘bercerita’ dan pelanggan dapat belajar tentang merek mereka ingin, terinspirasi dan kemudian membeli mereka produk yang sudah tersedia dalam satu paket,” ucap Gesvyn.

Gesvyn menambahkan,

“Misi kami adalah untuk membangun sebuah komunitas di mana kita dapat menghubungkan brand dan endorser untuk berkolaborasi dan menghasilkan koleksi yang menakjubkan untuk menginspirasi pembeli.”

MilaMili dan strategi bisnis

MilaMili sendiri berasal dari kata bahasa Indonesia, yakni “pilah atau memilah” dan”pilih atau memilih”. Nama tersebut dipilih karena menurut Gesvyn memang itulah yang pembeli lakukan melalui platform mereka, yakni untuk memilah dan memilih item apa yang akan dibeli. “Selain itu juga karena terdengan catchy dan mudah diingat, dan ini penting untuk memberikan brand awareness,” ujarnya.

Pada dasarnya, MilaMili adalah platform yang dapat memudahkan perusahaan dalam membuat, mengelola, dan mempublikasikan cetak dari katalog online yang ada tanpa harus menyewa desainer ataupun tenaga IT lagi. Pasar yang dibidik pun sebenarnya tidak secara langsung kepada end user melainkan pada Small Medium Business dalam segmen apapun, mulai darifashion hingga lifestyle secara keseluruhan.

Menggunakan platform MilaMili terbilang mudah. Anda hanya perlu memasukkan foto dari produk yang ingin dibuat katalognya ke dalam platform MilaMili. Selanjutnya foto tersebut akan disimpan dalam basisdata akun Anda, kemudian Anda dapat memilih foto produk mana saja yang akan dimasukkan ke dalam katalog.

Jika katalog tersebut sudah terbentuk, Anda dapat membagikannya melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain itu Anda juga dapat menyematkannya pada situs Anda juga. Jika ingin dipublikasikan secara offline, katalog yang sudah terbentuk dapat diunduh dan disimpan dalam format PDF untuk mempermudah pencetakan nantinya.

Monetisasi dan rencana ke depan

Perlu diingat bahwa saat ini MilaMili masih belum resmi meluncur dan masih berada dalam fase pengujian beta. Jika nanti sudah resmi meluncur, untuk monetisasi produk, pihak MilaMili berencana untuk menerapkan model freemium. Layanan ini dapat digunakan secara gratis, namun pengguna dapat melakukan upgrade layanan untuk mendapatkan layanan yang lebih baik lagi. Pihak MilaMili masih belum mau mengungkapkan berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan karena masih berada dalam tahap validasi pasar.

Gesvyn mengatakan, “Saat ini kami sedang bekerja dengan beberapa platform e-commerce yang terpilih secara private untuk pengujian beta. Ke depannya, kami akan senang untuk bekerja dengan brand lokal lebih banyak lagi yang fokus pada segmen fashion ataupun industri lifestylelain yang percaya dengan cara ‘branding‘ yang baik.”

“Dalam jangka pendek ini, fokus utama kami adalah untuk menumbuhkan konten dan validasi pasar lebih mendalam,” tambahnya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada

PasarPolis Ramaikan Segmen Perbandingan Asuransi Online

Meski saat ini Pola dan gaya hidup masyarakat Indonesia telah meningkat baik dari segi pendapatan maupun kebutuhan, tetapi kesadaran akan proteksi diri melalui jasa asuransi masih rendah. Di tengah-tengah pertumbuhan e-commerce yang semakin bergairah, muncul satu lagi layanan yang menawarkan konsumen kemudahan untuk membandingkan dan memilih produk asuransi sesuai dengan kebutuhannya yaitu PasarPolis.

PasarPolis resmi diperkenalkan pada masyarakat pada Selasa 3 Maret 2015 kemarin di Jakarta. Meskipun demikian, sesungguhnya layanan ini masih berada dalam tahap beta ketika diperkenalkan kemarin. Walau mengklaim portal e-commerce pertama di Indonesia yang menyediakan beragam produk asuransi melalui kemtraan dengan perusahaaan asuransi terkemuka di Indonesia, namun kenyataannya tidak seperti itu. Sebenarnya layanan yang serupa dengan PasarPolis di Indonesia sudah cukup banyak, seperti CekPremi, Asuransi88, CekAja, Raja Premi, dan Halo Money.

Untuk memilih dan membeli sebuah jasa asuransi tentunya membutuhkan pertimbangan yang matang. Dengan hadirnya PasarPolis yang turut meramaikan pasar di segmen perbandingan asuransi ini, maka konsumen memiliki satu lagi alternatif dalam memilih jasa asuransi yang ada sesuai dengan kebutuhannya.

Founder PasarPolis Cleosent Randing (Cleo) mengatakan, “Kita ingin menjawab kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan asuransi secara mudah dan dengan harga yang terjangkau. Selain itu, melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan asuransi ternama, PasarPolis juga dapat memberikan saran terpercaya kepada konsumen dari sudut pandang yang obyektif.”

Lebih lanjut Cleo menjelaskan bahwa PasarPolis akan mengedepankan direct partnership dengan perusahaan asuransi sehingga dapat memberikan harga yang lebih murah dan transparan. Saat ini PasarPolis sudah bermitra dengan ACE Jaya Proteksi, AIG, Allianz, Asuransi Rama, Bess Insurance, Cigna, Jaya Proteksi Takaful, Mega Insurance, MNC Insurance, Panin Insurance, QBE POOL, Zurich, dan Jagadiri. Jagadiri merupakan layanan asuransi pertama yang berbasis online.

Dengan mengusung tema “One Stop Insurance Shopping”, PasarPolis akan lebih fokus untuk memberikan pilihan jasa asuransi dan bukan produk finansial lainnya. Saat ini PasarPolis sudah menyediakan produk Asuransi Kendaraan, Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Properti, dan Asuransi Jiwa yang akan segera hadir.

Untuk menggenjot promosi PasarPolis, Cleo mengungkapkan bahwa perseroan berencana untuk mengalokasikan dana investasi sekitar 1 juta dollar. Ia menyebutkan, “Sekitar 40% dana akan digunakan untuk digital marketing, 30% untuk membangun jaringan dan teknologi, dan 30% sisanya akan diarahkan untuk membentuk tim e-commerce.”

PasarPolis juga ditargetkan untuk mendapatkan penguasaan pangsa pasar sekitar 1% dari total pasar asuransi di Indonesia yang tahun 2018 mendatang diprediksi menyentuh nilai tiga miliar dollar. Tahun ini PasarPolis ingin menggandeng lebih banyak perusahaan asuransi besar dan terpercaya di Indonesia hingga kuartal tiga nanti.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Aplikasi WisataLokal Hadir Sebagai Portal Informasi Lokasi Wisata di Indonesia

Dengan 34 provinsi dan lebih dari 13.000 pulau, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki berbagai macam kekayaan alam serta budaya yang beragam. Berbagai tempat indah yang belum diketahui oleh banyak orang, termasuk orang Indonesia sendiri. Aplikasi WisataLokal hadir sebagai aplikasi yang berupaya untuk menyediakan informasi mengenai tempat wisata lokal di Indoenesia.

WisataLokal yang meluncur 9 Desember 2014 lalu tampil dengan desain yang sangat sederhana dengan warna hijau yang mendominasi. Pengguna dapat langsung menggunakan aplikasi ini jika mereka hanya sekedar ingin mencari informasi mengenai lokasi wisata lokal. Untuk mendaftar atau masuk ke aplikasi, pengguna harus mentautkan aplikasi ini dengan akun Facebook terlebih dahulu.

Ketua tim pengembang WisataLokal Mico Wendy mengatakan, “Saat ini baru melalui akun Facebook saja, alasannya karena cukup banyak user di Indonesia yang memiliki akun Facebook dan mau login melalui Facebook. Untuk login melalui jejaring sosial lain, atau registrasi manual melalui email akan segera tersedia.”

Aplikasi ini menyediakan berbagai macam fitur di dalamnya seperti Point of Interest (POI), Photo, Maps, Artikel, Rating, Search dan Review, Sharing, dan Tag Favorit POI. Menariknya pada fitur POI, selain dibagi berdasarkan provinsi, informasi tempat wisata dibagi kembali berdasarkan kota atau kabupaten, taman nasional, dan juga pulau (jika ada). Tidak hanya tempat wisata terkenal saja yang dapat dicari informasinya, tetapi juga tempat-tempat yang popularitasnya rendah namun tak kalah menarik dengan yang sudah dikenal.

Untuk provinsi yang sudah masuk ke daftar aplikasi ini sendiri, berdasarkan halaman Google Play-nya per tanggal 6 Januari 2015 sudah ada 21 provinsi yang terdaftar.

Screenshot_2015-01-07-10-35-25

Pengguna dapat menemukan menu utama dari aplikasi ini pada sudut kanan atas. Dalam menu utama tersebut tersedia menu untuk Login, Province, Gallery, Article, Settings, Help, dan About. Sayangnya menu Settings dan Help saat ini masih belum bisa diakses, padahal menurut saya kedua menu tersebut termasuk menu yang penting dalam aplikasi apapun.

Pada menu Article pengguna akan menemukan kumpulan artikel dari berbagai sumber yang berkaitan dengan lokasi wisata yang terdapat pada aplikasi. Sedangkan pada menu Gallery pengguna akan menemukan kumpulan berbagai foto dari loksai wisata. Namun saya masih kurang tahu pasti fitur ini mengumpulkan foto berdasarkan parameter apa, karena pada lokasi wisata yang lebih spesifik juga terdapat tab Images yang menampilkan foto-foto dari lokasi wisata yang bersangkutan.

Terlepas dari menu utama yang menurut saya masih kurang rapih pengemasannya, informasi yang ditampilkan pada lokasi wisata yang ada sudah sangat baik dan lengkap. Saat masuk ke lokasi wisata lokal, pengguna akan segera dihadapkan pada tampilan yang rapih. Menu Maps dapat digunakan untuk mencari lokasi tempat wisata, menu Images untuk melihat kumpulan foto-foto, Review untuk melihat ulasan pengguna lain, dan Share untuk berbagi melalui sosial media. Sayangnya fitur untuk menambahkan foto saat ini masih belum tersedia dan masih direncanakan untuk segera hadir.

“Saat ini masih dari admin kami dan search engine yang menambahkan. Pada versi berikutnya fitur add Photo sudah bisa (digunakan),” ujar Mico.

Screenshot_2015-01-07-10-36-46

Ide dari aplikasi ini sebenarnya sangat menarik, dan saya percaya pihak pengembang akan mengemas aplikasi ini menjadi lebih baik lagi ke depannya. Ketika disinggung mengenai model bisnisnya, Mico menjelaskan bahwa mereka akan menjalankan program afiliasi dengan penyedia layanan hotel online, dan kerja sama dengan travel yang menyediakan paket travel. Saat ini aplikasi WisataLokal sudah tersedia untuk diunduh melalui Google Play dan Windows Phone Store.

(Header: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada.

DyCode Resmi Luncurkan Aplikasi Jepret Story untuk Perangkat Android

Setelah unjuk gigi dalam ajang SingTel-Samsung Mobile App Challenge dan dinobatkan sebagai jawara di ajang Indonesia Next App, kemarin (19/12) DyCode secara resmi meluncurkan aplikasi Jepret Story di Bandung. Jepret Story merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna mengumpulkan foto dan video dari jejaring sosial atau hasil kolektif dari teman yang berkolaborasi. Saat ini aplikasi Jepret Story sudah tersedia untuk perangkat Android dan dapat diunduh melalui Google Play.

Sebenarnya, aplikasi Jepret Story tidak berdiri sendiri. Di balik layar terdapat Jepret Cloud, sebuah platformcloud berbasis Microsoft Azure yang mendukung kinerja dari aplikasi ini. Dengan memanfaatkan tagar (hashtag) tertentu sesuai kebutuhan penggunanya, Jepret Cloud akan merangkum keseluruhan foto yang dibubuhkan tagar tersebut menjadi sebuah cerita visual dalam bentuk album online, slideshow video, atau bahkan langsung dicetak.

“Dengan menggunakan Jepret Story, kita dapat mengumpulkan foto dan video dari kamera smartphone dan juga media sosial yang akan dikumpulkan secara otomatis berdasarkan hashtag tertentu. Semua foto dan video akan terkumpul ke dalam sebuah Story atau cerita dan dapat diterbitkan sebagai Live Galery atau Slideshow Movie,” ungkap CEO DyCode Andri Yadi.

Lebih lanjut Andri menjelaskan bahwa Jepret Story sendiri dapat dikatakan masih keluarga dari aplikasi Jepret yang merupakan layanan media sosial berbasis gambar yang dapat diakses oleh pengguna Nokia S40 dan S60. Namun karena aplikasi dengan konsep serupa sudah banyak tersedia di smartphone maka Andri memutuskan untuk mengkonsep sesuatu yang baru, karena menurutnya masih belum ada aplikasi yang dapat mengumpulkan momen dan membuat cerita berdasarkan media tersebut.

“Saya yakin Jepret Story dapat membantu pengguna di Indonesia hingga Asia tenggara untuk mengumpulkan dan mengggambarkan cerita dalam kehidupan mereka secara visual dan instan,” tambahnya.

Walaupun secara pribadi digunakan untuk mengumpulkan momen yang tersebar dari banyak akun media sosial dan juga hasil kolaborasi dengan teman yang diundang, aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai media promosi bagi mereka yang ingin berjualan. Pihak penjual dapat membuat Story dari produk mereka dan jika pengguna mengklik Story tersebut, maka akan diarahkan ke halaman dari produk yang dijual.

Selain berniat menyediakan API yang kabarnya sudah siap rilis untuk dimanfaatkan oleh pengembang-pengembang lain, pihak DyCode juga akan segera merilis aplikasi ini untuk tersedia di platform iOS pada Februari 2015. Di samping itu, terkait dengan nama Jepret Story sendiri, pihak DyCode mengungkapkan mereka berencana mengganti nama aplikasi ini per 1 Januari 2015.

Dalam kesempatan yang sama, DyCode juga mengumumkan kompetisi bertajuk Holiday Story yang diadakan pada tanggal 22 Desember 2014 hingga 9 Januari 2014 sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan adaptasi penggunanya. Kompetisi ini merupakan hasil kerja sama dengan Samsung, Tripvisto, Whatever Backpacker, TeaStory, dan Majalah Selular.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Aksaramaya Gandeng LIPI Press Luncurkan ePustaka Ilmiah Melalui Moco

Setelah menggandeng UGM Press, aplikasi Social Reading Moco besutan PT Woolu Aksara Maya kali ini bekerja sama dengan LIPI Press. Kerja sama ini bertujuan untuk menyebarluaskan bacaan ilmiah berkualitas kepada masyarakat. Buku-buku terbitan dari LIPI press ini akan dikonversi menjadi format eBook dan dapat dinikmati dengan akses melalui ePustaka LIPI Press pada aplikasi Moco. Saat ini sudah tersedia 22 judul buku terbitan LIPI Press yang ada di ePustaka LIPI Press dan akan terus bertambah.

Kepala UPT Balai Media dan Reproduksi LIPI (LIPI Press) Rahmi Lestari Helmi mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Moco dalam membuat ePustaka ini adalah salah satu upaya LIPI Press untuk mendistribusikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas dengan cara yang lebih cepat dan mudah.

“Dengan digital, proses distribusi buku menjadi lebih mudah, terutama dari segi waktu, biaya dan jangkauan. Kemudahan inilah yang dibutuhkan oleh kami sebagai penerbit dan juga oleh masyarakat. Kami akan terus bekerjasama dengan Moco untuk menambah koleksi buku ePustaka LIPI Press, sehingga semakin banyak buku terbitan LIPI Press yang bisa diakses oleh masyarakat,” jelas Rahmi dalam rilis persnya.

Saat ini Moco tersedia di Google Play untuk smartphone Android, App Storeuntuk perangkat Apple dan juga untuk Windows yang bisa diunduh di Windows Store dan  ePustaka ini sendiri telah diluncurkan pada 8 Desember 2014, bersamaan dengan acara Pemberian Penghargaan dan Bedah Buku LIPI di Ged. PDII LIPI, Jakarta.

Selain LIPI Press, puluhan penerbit dan institusi lain telah dan segera bergabung dengan MOCO untuk membuat ePustaka. Dibuatnya ePustaka ini memberikan kemudahan bagi pemiliki konten untuk mendistribusikan buku-bukunya dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengaksesnya.

Founder Moco dan CEO PT. Woolu Aksara Maya Sulasmo Sudharno mengatakan, “Buku-buku tersebut dapat diakses oleh masyarakat secara gratis. Buku-buku ilmiah hasil penelitian para peneliti atau sivitas LIPI ini melengkapi koleksi buku yang sudah ada di Moco dan diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam menambah khazanah keilmuannya melalui buku-buku yang berkualitas, dan dengan cara yang lebih mudah dan sangat terjangkau”.

Dengan kerja sama ini akan semakin melengkapi koleksi buku-buku digital Aksarama. Sebelumnya Aksaramaya sudah terlebih dahulu mengkonversi buku-buku yang masuk kategori bestseller, seperti Ayat-Ayat Cinta atau Ketika Cinta Bertasbih terbitan Penerbit Republika. Selain itu Aksaramaya juga telah melakukan digitalisasi pada buku karya sastra Indonesia yang selama ini tersimpan di Pusat Dokumentasi Sastra H. B. Jassin yang dipublikasi di E-Pustaka.

“Kami sangat terbuka bagi pihak-pihak yang ingin bekerja sama untuk mendistribusikan buku secara digital. Karena di era sekarang ini, digital menjadi salah satu channel yang efektif dan efisien dalam menyebarluaskan dan mempromosikan buku kepada masyarakat luas. Waktu yang digunakan lebih singkat dan biaya produksi lebih hemat,” tutup Sulasmo.

(Ilustrasi: Shutterstock)

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Belajar Menulis Aksara Sunda di Android Dengan Aplikasi ‘Seseratan’

Indonesia memiliki budaya dan kultur yang beragam. Di Pulau Jawa saja, menurut informasi yang kami kutip dari laman Wikipedia, jumlah bahasa daerah selain bahasa Indonesia mencakup lebih dari 12 bahasa, diantara bahasa-bahasa itu terdapat Bahasa Sunda sebagai bahasa yang banyak digunakan setelah bahasa Jawa.

Continue reading Belajar Menulis Aksara Sunda di Android Dengan Aplikasi ‘Seseratan’

PusakaCMS Ramaikan Platform Pembuatan Situs dengan Nuansa Lokal

Nyankod, startup yang semula hanya menerbitkan majalah pemrograman, pada tanggal 27 November lalu meluncurkan sebuah Content Management System (CMS) yang bernama PusakaCMS. Mainan baru Nyankod ini diharapkan dapat menjadi senjata baru bagi para web developer dalam membangun sebuah situs dengan dukungan berbagai layanan Versioning Control System (VCS) dan penggunaan framework PHP CodeIgniter untuk kemudahan scalability.

Hadirnya Pusaka CMS dari nyankod ini menambah ramai platform pembuatan situs di Indonesia yang terlebih dahulu sudah diramaikan oleh Klakat dan Pekku. PusakaCMS ini hadir denga nuansa lokal yang dapat dilihat dari gambar logonya yang berbentuk Kujang, senjata dari tanah sunda.

Dalam artikelnya, Nyankod mengakui sengaja menghadirkan nuansa lokal agar dapat menghadirkan kebanggaan tersendiri saat menggunakannya. Selain itu nuansa developer juga terasa kental di dalam CMS ini. Menurut mereka, CMS ini memang ditujukan untuk pengembang dengan menghadirkan dukungan Markdown pada text editor yang digunakan dengan tampilan bergaya code editor.

Saat ini PusakaCMS masih dalam versi beta 1.0, namun sudah banyak keunggulan yang ditawarkan. Mengutip informasi rilisnya, beberapa keunggulan yang ditawarkan yaitu berupa Preview Lokal, Mendukung VCS, Multisite, Markdown Syntax, Dokumentasi Lengkap, Skalabel, Templating Simpel, Panel Admin dan Ekspor ke HTML Statis.

Nyankod sendiri pada awalnya hanya menyediakan terbitan majalah yang berkaitan dengan pemrograman. Seiring berjalannya waktu, Nyankod mulai meluncurkan sejumlah layanan, yaitu Codepolitan dan Devository. Codepolitan adalah sebuah media yang membahas berita-berita yang berkaitan dengan pemrograman, baik itu tools, release update, tips dan trik, tokoh dibalik sebuahtools atau framework, eventevent terkait dengan developer, hingga komik danjokes terkait gaya hidup dari seorang developer. Produk kedua, bernama Devository, rencananya akan menjadi platform untuk tanya jawab seputar pemrograman sekaligus menjadi media untuk aktualisasi diri para developerIndonesia.

PusakaCMS ini sebenarnya dibangun di atas framework CodeIgniter dengan banyak mendapatkan inspirasi dari file-based CMS lain seperti Kirby, Stacey dan Fizl. Web developer yang sudah terbiasa dengan CodeIgniter akan lebih terbiasa saat melakukan pengaturan konten yang sederhana dan mudah dikembangkan untuk proyek selanjutnya. Anda dapat mencoba CMS ini dengan mengunduh melalui situs resmi PusakaCMS dan jika ingin ikut berkontribusi dalam pengembangan, Anda dapat mengunjungi halaman Github-nya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

IndonesiaStockShot Andalkan Koleksi Stok Video Bertemakan Indonesia

Industri e-commerce Indonesia semestinya tak melulu diisi dengan bisnisfashion, gadgets, kuliner, atau pun lain sebagainya. Seperti dengan salah satu startup lokal terbaru ini, bisnis yang dijalankan malah justru bermain di ceruk pasar yang berbeda, yakni menawarkan stok klip video sebagai barang dagangannya. Perkenalkan IndonesiaStockShot, meski belum resmi meluncur secara penuh, IndonesiaStockShot menawarkan segudang stok video bertemakan wajah Indonesia.

Dulu, mungkin cukup sulit bagi para film maker atau sinematografer untuk mencari stok potongan klip video yang bisa digunakan segala kebutuhan tanpa hak cipta yang mengikat. Di era serba digital dan terhubung seperti saat ini, kehadiran IndonesiaStockShot bisa menjadi solusi yang tepat. Sebelumnya, platform berskala global seperti Shutterstock, GettyImages, Dissolve, dan lain sebagainya mungkin telah cukup dikenal, namun koleksi stok video yang bertemakan Indonesia tentu tidak selengkap yang dibutuhkan.

indonesia-stock-shot

IndonesiaStockShot punya keandalan tersebut, dengan tagline “Capturing Indonesia Through Lenses”, menggapai pasar yang niche dan berpotensi tentu bukan jadi persoalan yang sulit bagi IndonesiaStockShot. Dalam platform ini pengguna bakal disuguhi ratusan jenis video dengan kategori tema yang bisa dipilih sesuai pencarian, seperti kategori Art, Building, City, Culinary, Culture, Economy, Nature, dan People. Tak perlu khawatir akan kualitas video yang rendah, IndonesiaStockShot hanya menyediakan stok video beresolusi 25fps agar sedap dipandang oleh mata. Dan juga tak lupa, untuk memudahkan format video yang disediakan juga dalam berbagai format umum seperti MP4, MOV, dan AVI.

Dengan predikatnya sebagai “e-commerce khusus stok video”, model bisnis dari IndonesiaStockShot jelas terletak pada penjualan stok video yang dibanderol dengan harga yang beragam. Sejauh penelusuran kami, paling murah harga yang dipatok sebesar US$ 5 per video, dan ada pula yang mencapai harga US$ 88, variasi harga mungkin tergantung dari jenis konten yang disajikan.

Mengenai harga yang dipasangnya dalam satuan kurs dollar Amerika Serikat, pihak IndonesiaStockShot mengatakan dalam halaman resminya, harga dalam kurs tersebut dipasang agar dapat dengan mudah menyesuaikan standar royalty free yang bisa dipakai untuk kebutuhan komersial atau editorial. Dengan kurs tersebut pengguna dalam skala global juga dapat dengan mudah membeli stok video dalam platform-nya.

Untuk pembayaran, metode yang baru dipasangnya saat ini masih mengandalkan platform PayPal dan belum terlihat ada metode pembayaran lain yang dimanfaatkannya. Cara ini mungkin kembali demi menyesuaikan terhadap sasaran pasar yang dicakupnya dengan skala global.

Terlihat jelas bahwa potensi pasar yang dimiliki IndonesiaStockShot telah berada dalam ceruk pasar tertentu, hal ini otomatis bakal bisa memberikan peluang yang baik bagi IndonesiaStockShot untuk meraup performa bisnis yang menjanjikan di tengah pasar Indonesia yang hingga saat ini sepertinya belum ada kompetitor dalam persaingan pasarnya.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro. 

Folio Hadirkan Layanan Manajemen Usaha Berbasis Cloud Secara Gratis

Mengatur serta mengetahui kemajuan sebuah bisnis berupa ritel atau toko waralaba dapat dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk menggunakan layanan point of sale yang kini sudah mulai merambah teknologi cloud computing. Jika sebelumnya Pawoon hadir dengan layanan manajemen penjualan dengan skema biaya berlangganan untuk layanannya, Folio hadir dengan layanan serupa secara gratis.

Continue reading Folio Hadirkan Layanan Manajemen Usaha Berbasis Cloud Secara Gratis