Tag Archives: layoff

Startup payment gateway Xendit kembali PHK sejumlah karyawannya, gelombang kedua setelah rumahkan 5% karyawan pada Oktober 2022

Xendit Kembali PHK Karyawan

Startup payment gateway Xendit kembali merumahkan sejumlah karyawannya. Perusahaan berdalih langkah ini ditempuh untuk memaksimalkan ketahanan jangka panjang dan peningkatan profitabilitas.

Secara resmi tidak disampaikan berapa banyak karyawan yang terdampak dari keputusan tersebut, namun dari rumor yang beredar sekitar 200 pegawai dirumahkan dalam gelombang PHK kedua ini. Sebelumnya, gelombang PHK pertama telah ditempuh pada Oktober 2022, saat itu sebanyak 5% karyawan Xendit dirumahkan, menyisakan sekitar 800-an lebih pegawai.

Dalam keterangan resmi, Managing Director Xendit Indonesia Mikiko Steven menyampaikan proses ini sulit dilakukan, namun harus tetap ditempuh demi menyelaraskan sumber daya dengan strategi bisnis, dan memastikan Xendit berada di posisi terbaik untuk mengejar pertumbuhan baru.

“Kami berterima kasih kepada semua anggota tim kami atas kontribusi mereka terhadap kesuksesan dan pertumbuhan kami sepanjang perjalanan kami,” ujarnya, Senin (22/1).

Mikiko juga memastikan penyeimbangan organisasi dan tenaga kerja tidak akan berdampak pada komitmen perusahaan untuk memberdayakan klien dan membangun solusi fintech yang inovatif.

“Kami tetap menjadi gerbang pembayaran terkemuka di Indonesia dan Filipina, dan kami berharap dapat membangun infrastruktur pembayaran di seluruh Asia Tenggara,” pungkasnya.

Xendit beroperasi sejak Juli 2016. Tak hanya di Indonesia, startup yang digawangi oleh Moses Lo ini telah melebarkan bisnisnya ke Filipina (2020) dan Malaysia (2023). Di Malaysia, Xendit beroperasi melalui Payex, startup sejenis yang memperoleh suntikan dana dari Xendit.

Solusi Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran, menjalankan marketplace dan banyak lagi, melalui platform integrasi yang mudah dan didukung oleh layanan pelanggan selama 24 jam. Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran dari debit langsung, rekening virtual, kartu kredit dan debit, eWallet, QRIS, gerai ritel, dan cicilan online.

Secara grup, Xendit juga memiliki lini bisnis di luar gerbang pembayaran, yakni Bank Sahabat Sampoerna dan BPR Nex.

Perusahaan terakhir kali mengumumkan pendanaan seri D pada Mei 2022. Putaran yang bernilai $300 juta ini dipimpin oleh Coatue dan Insight Partners, dengan partisipasi Accel, Tiger Global, Kleiner Perkins, EV Growth, Amasia, Intudo, dan Goat Capital.

Startup fintech khusus pembayaran Flip mengumumkan telah memberhentikan sebagian karyawannya (PHK) dalam rangka reorganisasi internal / Flip

Flip Tempuh PHK Dalam Rangka Reorganisasi Internal

Startup fintech khusus pembayaran Flip mengumumkan telah memberhentikan sebagian karyawannya (PHK). Tidak disebutkan berapa banyak karyawan yang terdampak dari keputusan tersebut.

Dalam keterangan resmi, Co-founder & CEO Flip Rafi Putra Arriyan menyampaikan kondisi ekonomi global yang masih tidak menentu, jadi dalang di balik keputusan ini ditempuh. “Demi menjamin keberlangsungan bisnis Flip, manajemen dengan berat hati melakukan reorganisasi internal,” ujarnya.

Dia melanjutkan, seluruh pihak yang terdampak akan menerima kompensasi secara adil dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Selain itu, sejumlah benefit akan diberikan, seperti: asuransi kesehatan, pemberian laptop, serta memanfaatkan jaringan perusahaan untuk mempermudah akses mencari pekerjaan baru.

Data terakhir perusahaan

Sebelumnya dalam tulisan yang dimuat DailySocial.id, Flip berawal dari tiga orang sejak pertama kali berdiri di 2015. Data terakhir yang diungkap, total karyawannya mencapai 400 orang yang hampir sepenuhnya adalah talenta lokal. Tim engineer dan operasional menempati posisi terbesar dari struktur perusahaan.

Flip memiliki dua target konsumen: individu dan bisnis (Flip for Business). Flip for Business merupakan solusi B2B yang membantu bisnis dan perusahaan untuk manajemen keuangan melalui layanan Money Transfer dan International Transfer melalui platform web dashboard atau integrasi API (Application Programming Interface).

Sementara itu, solusi B2C dapat digunakan melalui aplikasi Flip yang terdiri atas layanan transfer uang ke luar negeri (Flip Globe), transfer uang domestik, isi ulang (top-up) e-money, dan produk digital (pulsa, paket data, token listrik, tagihan listrik, dan tagihan air/PDAM).

Berdasarkan data internal perusahaan, total pengguna individu mencapai 13 juta orang dan lebih dari 1.000 pengguna bisnis. Transaksi yang diproses Flip diklaim mencapai miliaran per bulannya. Flip telah terhubung dengan lebih dari 100 bank dan transfer internasionalnya dapat terhubung ke lebih dari 50 negara.

Pengguna individu ini memiliki demografi usia rentang 25-35 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia. Sesuai dengan kondisi ekonominya, rentang usia tersebut adalah kelompok yang baru mulai bekerja dan punya banyak kebutuhan. Berkaitan dengan itu, layanan yang paling sering mereka gunakan adalah transfer dana antar bank dan produk digital.

Sementara untuk pengguna bisnis cukup beragam skala bisnisnya, ada yang level UMKM hingga skala besar. Wajar saja, sebab kebutuhan transfer dana itu adalah kebutuhan semua bisnis. Produk untuk bisnis ini berbentuk dasbor dengan fitur yang sudah terhubung ke sistem user dengan direct API. Fitur yang tersedia adalah transfer dana (domestik dan internasional) dan penerimaan pembayaran.

Application Information Will Show Up Here
Startup healthtech Halodoc merumahkan (PHK) sejumlah karyawannya karena perubahan besar dalam situasi makroekonomi, politik, dan geopolitik

Halodoc Rumahkan Karyawan untuk Jaga Pertumbuhan

Startup healthtech Halodoc merumahkan (PHK) sejumlah karyawannya. Perusahaan berdalih, langkah ini diambil dalam rangka merespons perubahan besar dalam situasi makroekonomi, politik, dan geopolitik secara global dan domestik.

“Mengharuskan seluruh pelaku bisnis untuk terus beradaptasi, mengevaluasi strategi bisnis secara berkala, hingga bertransformasi demi memastikan strategi terbaik untuk menghadapi dinamika industri,” ujar VP Government Relations & Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto dalam keterangan resmi.

Dia melanjutkan, sebagai perusahaan teknologi di industri kesehatan, adaptasi dan kelincahan menjadi mantra perusahaan sejak hadir di Indonesia. Menghadapi iklim industri saat ini, perusahaan perlu menyiapkan organisasi yang tanggap dengan perubahan masa depan, dan untuk itu perusahaan harus melakukan rightsizing.

Tidak disebutkan total karyawan yang terdampak dari keputusan ini. Sumber menyebutkan dari sekitar 1.300 karyawan tersisa 950 orang, atau hampir 30% yang terkena PHK.

Adeline memastikan perusahaan tetap memenuhi hak-hak karyawan sesuai peraturan dan hukum yang berlaku. Setiap karyawan akan memiliki perlindungan asuransi kesehatan hingga Desember 2024.

Menurutnya, langkah transformasi ini diambil dengan pertimbangan matang demi menjaga relevansi dan keberlanjutan perusahaan di masa mendatang. Dipastikan ke depannya, Halodoc akan terus fokus untuk meningkatkan layanan dan memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat, dengan berorientasi pada produktivitas, agility dan keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Menurut catatan kami, saat ini Halodoc menjadi pemain healthtech terbesar di Indonesia dengan kisaran valuasi $600 juta. Startup ini juga digadang-gadang berpotensi menjadi unicorn berikutnya dari sektor kesehatan. Layanan Halodoc cukup menyeluruh, khususnya di sisi consumer healthcare. Selain telemedis, mereka juga menjalankan model bisnis e-farmasi, layanan kesehatan on-demand, produk wellness, hingga layanan kesehatan mental.

Baru umumkan pendanaan seri D

Pada Juli 2023, Halodoc baru mengantongi pendanaan seri D yang dipimpin oleh Astra Digital sebesar $100 juta, beserta investor lainnya Openspace dan Novo Holdings yang berpartisipasi dalam putaran tersebut.

Investasi ini diharapkan dapat membawa integrasi antara Grup Astra, melalui Hermina dan Halodoc, dan ekosistem Astra, dalam rangka menciptakan pengalaman pasien yang lebih lancar. Juga, membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan secara merata dan berkualitas seantero negeri.

Halodoc menggunakan dana tersebut untuk empat hal:

  1. Memperkuat ekosistemnya yang terintegrasi dengan lebih banyak pelaku kesehatan mulai dari dokter, apoteker, rumah sakit, klinik, hingga penyedia asuransi;
  2. Mengembangkan berbagai layanan kesehatan bersifat preventif, di antaranya layanan Home Lab yang memungkinkan pengguna mendapatkan berbagai layanan tes kesehatan dari rumah secara nyaman dan privat;
  3. Mengembangkan Asuransiku, agar pengguna bisa mendapatkan layanan kesehatan yang telah terintegrasi dengan layanan asuransi secara lebih seamless dan terjangkau;
  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan pentingnya menjaga kesehatan sebelum sakit.

Di Indonesia sendiri, Halodoc berkompetisi langsung dengan sejumlah pemain. Beberapa di antaranya adalah Alodokter, Good Doctor, KlikDokter, Prixa, dan beberapa lainnya.

Application Information Will Show Up Here
Eden Farm Pivot

Eden Farm Bidik Profitabilitas pada Akhir 2023

Menyusul upaya restrukturisasi perusahaan, startup agritech Eden Farm mengambil sejumlah langkah untuk mencapai profitabilitas yang ditargetkan dapat terealisasi pada akhir 2023.

Pada September lalu, Eden Farm merumahkan 300 karyawan buntut menurunnya permintaan distribusi sayur di luar Jabodetabek–terutama dari segmen restoran dan pasar. Ditelusuri, Co-Founder Eden Farm David Setyadi Gunawan berujar pelemahan permintaan ini terjadi sejak awal tahun, ikut dipicu juga oleh faktor cuaca yang mengakibatkan harga komoditas turun.

“Kami tidak tahu pelemahan permintaan ini bakal terjadi sampai kapan. Maka itu, kami memutuskan untuk menghentikan distribusi di luar Jabodetabek dan kami tukar dengan produk bumbu [TuangTuang] saja, ini lebih banyak dibutuhkan. Ini keputusan sulit karena kami memotong 300 orang lebih,” tuturnya saat dihubungi DailySocial.id.

Namun, David mengungkap bahwa perusahaan sebetulnya telah menyiapkan langkah antisipasi sejak akhir 2022 mengingat tech-winter dan pelemahan ekonomi terus berlanjut di Indonesia. Pihaknya mulai meriset pasar untuk mengembangkan produk bumbu TuangTuang sebagai strategi menuju profitabilitas dan keluar dari lingkaran fluktuasi harga komoditas.

“Kami lihat sulit untuk dapat funding tahun ini dibanding tahun lalu. Dulu, kalau belum break even, masih ada pendanaan. Sekarang, kami harus hati-hati sekali dengan uang yang ada karena fluktuasi ini sangat berpengaruh terhadap upaya kami menuju profitabilitas tahun ini. Langkah menuju profit sudah ditargetkan di akhir 2022 begitu kami memperoleh pra-seri B. Kami berupaya memperkuat sisi suplai. Ketika venture funding berkurang, tidak ada lagi banting-banting harga, sehingga [pasar] tidak perlu berkompetisi dengan ketat,” jelas David.

TuangTuang telah meluncur secara resmi sejak awal September yang diklaim menuai traksi positif dari pasar. Produk Tuang-Tuang kini sudah tersedia di 10 kota, dalam dua bulan ke depan akan masuk ke gerai supermarket.

David menambahkan, bahwa pengembangan dan pemasaran TuangTuang tidak memakan biaya besar. Jika dibandingkan dengan bisnis intinya, distribusi sayur membutuhkan sekitar 600 orang, sedangkan TuangTuang butuh satu orang untuk memegang satu kota/provinsi.

Produk aneka bumbu dapur di bawah brand TuangTuang / Eden Farm
Produk aneka bumbu dapur di bawah brand TuangTuang / Eden Farm

Saat ini, pendapatan utama EdenFarm masih disumbang oleh distribusi sayur di kawasan Jabodetabek. “TuangTuang baru meluncur jadi porsi [penjualannya] masih kecil, sekitar Rp1,5 miliar. Kami target tahun depan TuangTuang bisa berkontribusi sebesar 30% terhadap total pendapatan Eden Farm.”

Pendanaan Eden Farm

Terakhir kali, Eden Farm menerima pendanaan pra-seri B pada akhir 2022 yang dipimpin oleh Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). Beberapa investor terdahulu yang pernah berpartisipasi pada pendanaan Eden Farm adalah AC Ventures, AppWorks, Y Combinator, hingga Investible.

David mengungkap fokusnya saat ini adalah mencapai profitabilitas sebelum membuka opsi penggalangan dana baru. Hal ini juga dikarenakan tahun depan memasuki tahun Pemilu. Investor berpotensi menahan diri untuk berinvestasi sehingga kemungkinannya kecil untuk menggalang dana pada kuartal I 2024.

Dengan tren penurunan pendanaan startup, ia mengakui bahwa situasinya memang sudah berbeda sekarang dibandingkan dulu. Jika pada 2019-2020, kesepakatan pendanaan bernilai jutaan dolar misalnya, dapat diteken dalam 1-2 bulan saja, kini sudah tidak bisa lagi.

“Dulu fundraising dilakukan dari [metrik] pendapatan saja karena VC berinvestasi dari high growth company. Sekarang tidak bisa begitu. Kami pun [terakhir penggalangan dana pra-seri B] butuh proses sekitar delapan bulan, dan itupun kita memakai metrik data dari apa yang sudah kami lakukan beberapa tahun–dan terbukti hasilnya,” tuturnya.

Pihaknya tetap membuka opsi penggalangan dana baru mengingat Eden Farm berencana untuk meluncurkan beberapa brand F&B baru yang berpotensi untuk diekspor. Adapun, saat ini pihaknya masih berupaya mendongkrak pertumbuhan distribusi sayur di segmen kuliner, menambah contract farming, dan mendorong pemasaran TuangTuang.

Application Information Will Show Up Here
Ula Pivot dan PHK

Ula Memutuskan Keluar dari Bisnis Distribusi FMCG; Kembali Lakukan PHK

Ula kembali melakukan PHK sebagai dampak atas penyesuaian strategi bisnis. Kabar ini secara resmi diumumkan melalui situs perusahaan, kendati demikian tidak menerangkan detail berapa banyak karyawan yang terdampak.

Sumber terpercaya yang kami wawancara mengatakan, ini adalah gelombang layoff ketiga dengan jumlah terbesar menyisakan 50-an pegawai di level VP dan Head saja. Perusahaan telah berkomitmen memberikan kompensasi pemutusan hubungan kerja yang adil sesuai dengan persyaratan hukum lokal yang berlaku.

Ia juga menyebutkan, bahwa rencana pivot Ula dilandasi atas performa bisnis yang kurang baik dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini diindikasi dengan penjualan yang sulit dan jumlah pemesanan kecil. Melayani usaha dii tingkat mikro, Ula turut dihadapkan dengan tantangan margin tipis dan biaya akuisisi konsumen yang besar.

Sebelumnya pada akhir 2022, Ula juga mengumumkan PHK. Berdampak pada 134 karyawan (23% dari total keseluruhan).

Dinyatakan dalam pernyataan resmi, Ula memutuskan segera keluar dari bisnis distribusi FMCG berbasis inventarisasi. Kendati demikian belum disampaikan ke mana arah bisnis selanjutnya. Mereka mengalihkan upaya ke usaha yang dapat berkembang lebih baik di lingkungan saat ini dengan memanfaatkan teknologi, juga fokus pada bisnis yang memiliki margin tinggi dan efisiensi modal yang lebih besar.

“Kami memulai perjalanan Ula dengan impian untuk mengubah perdagangan B2B. Saat dunia berjuang dengan dampak Covid, kami menciptakan platform distribusi komprehensif untuk mengirimkan barang kebutuhan sehari-hari ketika penyedia lain tidak konsisten atau tidak tersedia. Kami menyediakan pengiriman yang andal dengan pilihan yang luas dan harga yang bagus kepada pedagang kecil di Indonesia. Melayani pedagang di lingkungan sekitar membuka peluang untuk berkembang ke inti perdagangan di lingkungan tersebut.

Upaya kami awalnya berhasil, meskipun di tengah tantangan yang dibawa oleh pandemi karena bisnis distribusi FMCG Ula menjadi nama yang dihormati di kalangan pedagang, pemasok, dan investor. Tetapi seperti banyak bisnis lainnya, kami harus menyesuaikan fokus kami menuju keberlanjutan ekonomi jangka panjang. Skala dan kompleksitas model distribusi berbasis inventarisasi memerlukan tingkat investasi yang terbukti sulit, terutama di tengah ekonomi digital yang lesu.”

Konsep bisnis Ula

Melayani warung dan ritel tradisional, Ula mencoba memberdayakan teknologi untuk mengefisiensikan rantai pasok barang FMCG. Solusinya terdiri dari tiga fitur. Pertama ada “Sobat Ula”, berupa aplikasi marketplace B2B yang menyediakan berbagai produk dengan harga kompetitif. Kemudian ada “Teman Ula”, didesain sebagai program penjualan berbasis komunitas yang memungkinkan siapa saja untuk membantu orang lain mendapatkan barang dagangan.

Terakhir ada “Titik Ula”, menawarkan kepada mitra (individu) yang memiliki tempat kosong sebagai titik antar-jemput barang pesanan pelanggan. Statistik terakhir, ada sekitar 200 ribu Sobat Ula yang telah memanfaatkan ekosistem Ula untuk mengakses 10 ribu SKU produk.

Ula didirikan pada awal 2020 oleh 4 orang founder yang memiliki pengalaman cukup panjang di industri teknologi dan startup, yakni Alan Wong, Derry Sakti, Riky Tenggara, dan Nipun Mehra. Sejak debut, mereka telah mengumpulkan sekitar $140,6 juta pendanaan dari para investor. Berikut daftar putaran investasi yang berhasil dibukukan Ula:

Putaran  Nilai Investor
Seed  $10.500.000 Pemimpin: Sequoia Capital India dan Lightspeed India. Partisipan: SMDV, Quona Capital, Saison Capital, Alter Global, angel investor (Patrick Walujo, Willy Arifin, Sujeet Kumar, Vaibhav Gupta, Amod Malviya, Rohan Monga, dan Rahul Mehta).
Series A  $20.000.000 Pemimpin: Quona Capital dan B Capital Group. Partisipan: Sequoia Capital India, Lightspeed India.
Series B  $87.000.000 Pemimpin: Prosus Ventures, Tencent, dan B-Capital. Partisipan: Bezos Expeditions, Northstar Group, AC Ventures, Citius, Lighstpeed India, Sequoia Capital India, Quona Capital, dan Alter Global.
Series B+  $23.100.000 Tiger Global dan angel investor (Binny Bansal)
Application Information Will Show Up Here
Startup fintech Hijra (sebelumnya ALAMI) menempuh jalur PHK (layoff) untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang perusahaan

Startup Fintech Hijra Tempuh PHK Demi Jaga Pertumbuhan

Startup fintech Hijra (sebelumnya ALAMI) menempuh jalur PHK. Manajemen berdalih langkah ini diambil untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.

Tidak disebutkan jumlah karyawan yang terdampak dan berlaku untuk divisi mana saja. Hijra sendiri merupakan ekosistem grup fintech, terdiri dari p2p lending ALAMI, Hijra Bank, ARQAM Accelerator, dan ALAMI Institute.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan manajemen, ini adalah pertama kalinya mengambil keputusan yang paling menantang tersebut. Selama pandemi di tiga tahun terakhir, perusahaan memastikan untuk mempertahankan karyawannya di saat banyak perusahaan sudah memangkas jumlah karyawan.

“Namun, keadaan telah berubah. Didorong oleh komitmen kami terhadap keberlanjutan jangka panjang, kami dengan cermat menjajaki langkah-langkah penting, termasuk mengoptimalkan ukuran organisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan,” ucap manajemen Hijra.

Mereka menilai, langkah strategis ini memungkinkan pihaknya untuk melanjutkan inovasi produk, memberikan layanan optimal kepada pengguna, dan menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat luas. Dipastikan pula bahwa keputusan PHK ini tidak akan memengaruhi produk atau layanannya.

Kepada karyawan terdampak, perusahaan menyiapkan dukungan finansial dan non-finansial yang komprehensif untuk menjadikan perjalanan karier yang lebih lancar.

Secara grup, sepanjang tahun lalu perusahaan mengantongi dua investasi berbentuk ekuitas dan satu berbentuk debt. Yakni, ParagonCorp dengan nominal dirahasiakan pada Desember 2022, pendanaan Pra-Seri B dari Growth Fund dan partisipasi dari Capria Ventures pada Oktober 2022, dan pendanaan debt senilai $30 juta dari Lendable pada April 2022.

Hijra didirikan pada 2018 dengan kantor pusat di Jakarta. Startup ini memegang lisensi untuk p2p lending syariah dan perbankan syariah digital. Pada kuartal I 2023, Hijra telah menyalurkan pembiayaan sekitar $300 juta kepada lebih dari 10,000 usaha UMKM di seluruh Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Startup brand agregator Hypefast merumahkan (PHK) 30% karyawan yang tersebar di Asia Tenggara (Jakarta, Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok)

Hypefast PHK 30% Karyawan Demi Kejar Target Profit

Startup brand agregator Hypefast mengonfirmasi telah merumahkan 30% karyawan, termasuk kontrak dan tetap dengan posisi yang tumpang tindih. Perusahaan berdalih langkah ini diambil demi mengejar pertumbuhan berkelanjutan, ditandai dengan profitabilitas yang lebih baik dan arus kas yang positif.

Tak hanya itu, Founder & CEO Hypefast Achmad Alkatiri menyampaikan langkah tersebut juga diambil sebagai bentuk respons perusahaan menghadapi beberapa tantangan yang diperkirakan terjadi pada tahun depan, termasuk peningkatan biaya penjualan seperti biaya merchant yang lebih tinggi yang ditetapkan berbagai channel, biaya logistik dan biaya terkait lainnya, serta kondisi makroekonomi.

“Kami telah memperoleh EBITDA yang menguntungkan sejak awal tahun 2022, namun ini adalah upaya kami untuk merespons dan bersiap menghadapi beberapa tantangan yang diperkirakan terjadi tahun depan [..] Tujuannya adalah untuk terus menghasilkan keuntungan dan mencapai arus kas bebas yang positif sambil meningkatkan pendapatan kita,” ucap dia dalam keterangan resmi, Rabu (23/8).

Dalam data terakhir yang diungkap perusahaan, tercatat jumlah karyawan Hypefast mencapai lebih dari 350 orang yang tersebar di Asia Tenggara (Jakarta, Kuala Lumpur, Singapura, dan Bangkok). Dengan demikian, diestimasi karyawan terdampak mencapai 105 orang.

Kepada karyawan terdampak, ia memastikan akan terus mendukung mereka dengan penempatan kerja dan peluang karier di masa depan semaksimal mungkin. Berikut benefit yang akan diberikan:

  • Karyawan yang terkena dampak akan menerima pesangon yang sepenuhnya sesuai dengan peraturan Indonesia;
  • Asuransi kesehatan lanjutan untuk seluruh keluarga sampai akhir tahun;
  • Norma ESOP yang dilonggarkan;
  • Dukungan pekerjaan:
    • Daftar Bakat Alumni — Hypefast akan meluncurkan situs web untuk membantu talenta yang terkena dampak menemukan pekerjaan baru. Terdapat halaman profil karyawan, resume, dan contoh pekerjaan yang dapat diakses oleh calon pemberi kerja.
    • Tim Penempatan Alumni — Selama beberapa bulan ke depan, sebagian besar tim perekrutan akan diubah menjadi Tim Penempatan Alumni untuk memberikan dukungan kepada karyawan yang akan berangkat guna membantu mereka menemukan pekerjaan berikutnya.
    • Dukungan Alumni yang Ditawarkan Karyawan — Hypefast juga mendorong semua karyawan yang tersisa untuk ikut serta dalam program ini guna membantu talenta yang keluar menemukan peran mereka selanjutnya.

“Setiap pemberi kerja akan beruntung memiliki para alumni Hypefast karena kualitas, dedikasi, dan anti-kerapuhan mereka yang telah terbukti. Para talenta ini bekerja bersama kami untuk menskalakan dengan cepat sambil membangun bisnis yang menguntungkan, dan kami berkomitmen untuk membantu mereka menemukan pemberi kerja yang ingin memiliki bakat seperti itu,” tutup Achmad.

Diklaim, Hypefast mencapai pendapatan bersih sebesar $43 juta pada 2022, tumbuh dari $22 juta pada 2021. Kinerja tersebut dicapai tanpa adanya akuisisi merek baru pada portofolionya, sehingga sebagian besar didorong oleh pertumbuhan organik pada merek-merek utama sekaligus mendiversifikasi kehadiran saluran ritel.

Perusahaan telah berinvestasi untuk lebih dari 15 brand lokal dengan nilai mencapai Rp 434 miliar. Beberapa brand tersebut antara lain, Luxcrime, Roughneck, Bonnels, Soleram, Nyonya Nursing Wear, Adeola Scarf, dan lainnya.

Rumah.com Tutup

PropertyGuru Segera Tutup Layanan Rumah.com dan FastKey

Startup proptech PropertyGuru segera menutup layanan marketplace di Indonesia yang selama ini beroperasi melalui platform Rumah.com pada 30 November 2023. Keputusan ini berdampak pada sekitar 61 karyawan Rumah.com.

Selain itu, perusahaan juga akan menghentikan operasional layanan FastKey di seluruh pasar, termasuk Indonesia pada 31 Juli 2024, serta di Malaysia dan Singapura pada 15 Oktober 2024.

Group CEO & Managing Director Hari V. Krishnan dalam surat terbuka kepada para karyawan PropertyGuru mengungkapkan, bahwa ini merupakan keputusan yang sulit. Langkah strategis ini diambil dengan memikirkan tentang masa depan bisnis perusahaan ke depannya.

“Sangat penting untuk terus meninjau kemajuan dan secara berkala merampingkan operasional kita, sambil secara hati-hati menata kembali prioritas terhadap sumber daya kita di mana mereka diperlukan. Upaya dan fokus kita harus diarahkan pada bisnis-bisnis yang sudah berjalan atau telah menunjukkan potensi untuk mencapai pertumbuhan yang bisa terus meningkat sembari memastikan nilai unit ekonomi yang kuat.” tulisnya.

Perusahaan memastikan bahwa karyawan yang terdampak akan mendapatkan dukungan yang semestinya serta membantu mereka dalam transisi menuju peluang-peluang baru. Perusahaan juga berjanji akan mengembalikan fee yang telah dibayar sesuai dengan kontrak masing-masing. Begitu pula para mitra vendor, perusaaan akan tetap membayar kewajiban sesuai komitmen.

Didirikan pada 2011, Rumah.com merevolusi proses pembelian rumah menjadi lebih transparan dan dapat diakses secara online. Rumah.com membantu para pencari properti di Indonesia dengan menyediakan beragam pilihan yang relevan, informasi mendalam, dan solusi yang akan membuat pencari properti mengambil keputusan yang tepat.

Pada akhir tahun  2015, PropertyGuru melalui Rumah.com mengumumkan akuisisi terhadap Rumahdijual.com untuk mengukuhkan posisi sebagai pemimpin pasar situs properti. Namun, pada 17 Desember 2021, perusahaan mengumumkan langkah efisiensi bisnis dengan menghentikan operasional RumahDiJual.

PropertyGuru FastKey sendiri merupakan solusi khusus yang menawarkan serangkaian produk teknologi dan layanan terkini yang memungkinkan otomatisasi sejak sebuah proyek properti launching hingga memasuki proses closing. Beberapa fitur unggulan FastKey termasuk visualisasi kinerja, kustomisasi laporan, serta integrasi dengan sistem ERP seamless.

Dalam keterangan resmi, Grup PropertyGuru juga mengungkapkan bahwa kedua keputusan bisnis ini diperkirakan tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap prospek keuangan di tahun 2023.

Seperti diketahui, PropertyGuru telah berhasil melakukan IPO di Bursa Saham New York (NYSE) senilai US$254 juta pada 18 Maret 2022. Aksi korporasi ini direalisasikan usai perusahaan merampungkan proses peleburannya dengan Bridgetown 2 Holdings, perusahaan akuisisi tujuan khusus yang dibentuk Pacifik Century Group dan Thiel Capital LLC.

Pasar proptech di Indonesia

Di Indonesia sendiri, Rumah.com bukan satu-satunya pemain proptech yang melakukan efisiensi. Sebelumnya, startup proptech Lamudi Indonesia juga mengumumkan perampingan bisnis mencakup pengurangan sejumlah karyawan di beberapa divisi.

Meskipun begitu, pasar proptech di Indonesia masih dianggap seksi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terbukti dari pendanaan yang masih terus mengalir untuk startup di sektor ini. Salah satunya adalah platform yang memfasilitasi kredit untuk hunian, Ringkas, yang belum lama ini mengumumkan pendanaan tahap awal lebih dari Rp52,4 miliar.

Selain itu, sektor ini juga masih melahirkan pemain baru seperti Briix yang menawarkan proses efisien untuk melakukan investasi properti. Selain Briix, ada juga platform marketplace investasi properti GORO yang belum lama ini memperoleh pendanaan pra-awal lebih dari Rp 15,2 miliar yang dipimpin oleh Iterative.

Beberapa pemain di sektor ini juga terus menumbuhkan inovasi baru seperti Pinhome yang belum lama ini meluncurkan fitur pengajuan KPR berjenjang. Dengan fitur ini, calon pembeli properti akan mendapatkan informasi suku bunga terbaru di program KPR berjenjang di berbagai bank yang menawarkan program tersebut.

Terkait pasar properti di Indonesia, data Rumah.com Property Market Index menunjukkan sentimen positif pada kuartal pertama 2023 dibandingkan kuartal sebelumnya, baik dari sisi penjual maupun konsumen. Hal ini juga terlihat pada indeks harga dan permintaan.

Dalam laporan ini, indeks harga menunjukkan kenaikan 1,7% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ) pada kuartal pertama 2023. Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada kuartal sebelumnya. Kenaikan harga pada kuartal ini juga terlihat secara tahunan (year-on-year/YoY) sebesar 7,1%. Kenaikan secara tahunan ini juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya.

Startup wealthtech Pluang merumahkan (PHK/layoff) sebanyak 10% karyawan yang berada di Indonesia, Singapura, dan India

Pluang PHK 10% Karyawan, Ingin Fokus ke Bisnis Utama

Startup wealthtech Pluang merumahkan (PHK) sebanyak 10% karyawan yang berada di Indonesia, Singapura, dan India. Seluruh divisi ikut terdampak atas keputusan tersebut.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada hari ini (18/8), Co-founder Pluang Claudia Kolonas menyampaikan perekonomian global yang masih berada dalam tekanan memiliki korelasi yang sangat erat dengan kinerja pasar keuangan, khususnya sektor investasi. Perusahaan pun tidak kebal terhadap situasi yang tidak menentu tersebut.

Manajemen pun mengambil langkah vital berdasarkan hasil evaluasi dan peninjauan menyeluruh terhadap tujuan strategis perusahaan. Mulai dari pemantapan bisnis inti perusahaan, penyusunan ulang prioritas, optimalisasi, biaya operasional, hingga restrukturisasi organisasi yang berdampak kepada pemutusan hubungan kerja terhadap 10% karyawan.

Dalam data terakhir yang diungkap perusahaan, jumlah karyawan per tahun lalu mencapai lebih dari 300 orang.

“Rangkaian upaya ini dilakukan untuk memberikan ruang gerak yang cukup untuk mengantisipasi tantangan dan ketidakpastian ekonomi guna menjaga masa depan pertumbuhan dan kinerja perusahaan yang berkesinambungan,” kata Claudia.

Claudia juga menyampaikan simpati sekaligus apresiasinya terhadap karyawan yang terdampak karena kesuksesan Pluang sebagai aplikasi investasi multi-asset tidak dapat dicapai tanpa dukungan mereka. Ia pun memastikan karyawan yang terdampak mendapatkan kompensasi yang adil dan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan, perpanjangan masa asuransi untuk karyawan dan keluarga, dan dukungan untuk bekerja di luar Pluang.

“Pluang akan terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta kenyamanan dan keamanan para pengguna Pluang dalam berinvestasi, diversifikasi aset, dan melakukan aktivitas trading.”

Sebagai aplikasi investasi, Pluang memosisikan dirinya sebagai penyedia multi-asset, berbeda dengan aplikasi kebanyakan di pasar. Disebutkan saat ini, Pluang menyediakan akses pada lima kelas aset investasi seperti Emas Digital, indeks dan Saham AS, Aset Kripto, dan Reksa Dana. Total pengguna terdaftarnya tembus ke angka 10 juta orang.

Berbagai inovasi terus dilakukan perusahaan untuk akses yang merata bagi para investor ritel Indonesia untuk mengambil bagian di pasar keuangan global. Salah satunya adalah memberikan akses ke pasar saham Amerika Serikat (S&P 500), melalui micro e-mini S&P 500 index futures yang ditransaksikan pada bursa Chicago Mercantile Exchange (CME).

Application Information Will Show Up Here
Delos Layoff

DELOS Tempuh PHK untuk Capai Profitabilitas Lebih Cepat

Startup aquatech DELOS dikabarkan menempuh jalur PHK dalam upaya memfokuskan diri pada bisnis yang lebih cepat membawa perusahaan dalam jalur profitabilitas. Sumber terpercaya DailySocial.id memberikan konfirmasinya terkait informasi tersebut, walau tidak bisa menyebutkan berapa karyawan yang terdampak.

Menurut sumber, langkah ini diambil karena perusahaan ingin berfokus pada proyek-proyek jangka pendek dan menengah yang dapat membawa dampak lebih signifikan untuk industri dan perusahaan, dalam hal menuju profitabilitas.

“Tim yang tersisa sekarang dianggap bisa fokus ke inisiatif penting untuk jangka pendek dan menengah, dan mereka dipercaya bisa mengeksekusinya dengan baik,” ujarnya.

DELOS didirikan pada 2021 oleh Guntur Mallarangeng, Bobby Indra Gunawan, dan Alexander Farthing. Startup ini berambisi ingin memodernisasi industri akuakultur di Indonesia, dalam hal ini tambak udang, yang selama ini nilai ekonomi maritimnya kalah dibandingkan negara lain.

Solusi yang ditawarkan di antarnya adalah AquaHero: aplikasi manajemen tambak yang menghadirkan aksesibilitas dan transparansi kinerja aqua farm; AquaLink: solusi rantai pasok dari hulu ke hilir, menghubungkan produsen, pemasok, dan pembeli dari seluruh Indonesia, dengan benur, pakan, probiotik udang, alat tambak, logistik, hingga panen.

DELOS telah menyelesaikan penggangan dana tahap awal bernilai lebih dari $8 juta. Sejumlah investor yang berpartisipasi dalam putaran ini, di antaranya Arise, Centauri –keduanya dana kelolaan dari MDI Ventures, Alpha JWC Ventures, Hendra Kwik (Number Capital), Irvan Kolonas (JAPFA Eksekutif), dan iSeed Asia.

Prospek akuakultur

Setiap tahun, akuakultur meningkatkan kontribusinya terhadap produksi makanan laut global. Sektor ini menghasilkan 110,2 juta ton pada tahun 2016, senilai $243,5 miliar dan merupakan 53% dari pasokan makanan laut dunia. Menurut data FAO, 90% volume produksi diproduksi di Asia.

Akan tetapi masih terjadi masalah klasik terkait rantai pasok di Indonesia. Dengan garis pantai sepanjang 54.000 km, sumber daya manusia pesisir yang melimpah, dan iklim tropis, Indonesia tampaknya akan menjadi pemimpin global yang jelas untuk akuakultur berkelanjutan, terutama dengan udang Indonesia yang bersaing dalam skala global sebagai produk akuakultur paling berharga kedua di dunia, yaitu ekspor makanan laut terbesar.

Pemerintah Indonesia menargetkan budidaya dan produksi udang untuk tumbuh 250% selama tiga tahun ke depan. Namun, adopsi teknologi yang rendah, praktik pengelolaan yang tidak sesuai standar, dan akses yang buruk ke pembiayaan telah membatasi pertumbuhan akuakultur Indonesia –terutama menghambat produktivitas akuakultur.

Faktor-faktor tersebut telah menciptakan hambatan di tengah-tengah rantai nilai, dan membatasi output prosesor hilir hingga rata-rata 40%-60% kapasitas. Kurang dari 5% pertanian 4 kali lebih produktif daripada pertanian tetangganya (40 ton vs 10 ton/Ha).

Kesenjangan produktivitas inilah yang membuat industri senilai $2 miliar tidak dapat memenuhi potensi terpendamnya dan menjadi industri senilai $4 miliar, menurut Kementerian Perikanan Indonesia.

Di Indonesia, terdapat sejumlah startup akuakultur, yakni eFishery, Aruna, dan Jala.