Tag Archives: leo tanady

Rencana dan Ambisi Aplikasi Sewa Mobil HipCar Sepanjang Tahun Ini

Aplikasi sewa mobil HipCar berencana untuk mulai bergerak lebih agresif seiring usianya yang kini memasuki tahun kedua. Salah satu yang gencar dilakukan ialah mulai rajin mengakuisisi mobil sebagai rekanan dan mempersiapkan diri untuk ekspansi ke kota besar lainnya di luar Jakarta. Ambisi yang ingin dicapai dari HipCar adalah meningkatkan utilitas mobil untuk kebutuhan orang lain, mengurangi kemacetan, sekaligus sebagai alat sharing economy layaknya Airbnb.

“Airbnb adalah contoh terdekat dari bentuk nyata sharing economy. Kami ingin menjadikan utilitas mobil yang menganggur jadi lebih meningkat, meningkatkan sumber pendapatan pemilik mobil dengan menyewakan mobilnya secara online,” kata Founder HipCar Leo Tanady, Selasa (16/5).

Leo melanjutkan, “Setelah tahun lalu kami fokus ke perbaikan sistem, layanan, dan mempelajari kondisi pasar, kami mulai yakin untuk memulai meningkatkan volume bisnis dan ekspansi ke kota lainnya.”

Berdasarkan catatan HipCar, sejak tahun lalu hingga kini terjadi kenaikan jumlah unit mobil yang direntalkan dari awalnya 4 unit kini menjadi 10 unit. Lokasi pangkalan pun juga ikut bertambah dari 3 titik menjadi 7 titik, tersebar sekitar Karet, Kuningan, S. Parman, Tanjung Duren, dan lainnya.

Seluruh mobil rental tersebut berstatus full time, sehingga dapat dipakai selama 24/7 oleh semua pengguna. Ke depannya, HipCar akan mulai merambah mobil berstatus part time. Maksudnya pemilik mobil yang hanya sesekali menggunakan kendaraannya dapat digandeng sebagai rekanan HipCar.

Leo mengatakan dari hasil riset yang dilakukan, secara potensi mobil berstatus part time memiliki waktu terbuang minimal 160 jam dalam sebulannya. Angka tersebut didapat dari lama rata-rata seorang karyawan masuk dan keluar kantor, antara jam 10 pagi sampai 6 sore dalam lima hari kerja.

Jumlah jam mobil menganggur akan semakin besar bergantung kebutuhan pemilik mobil itu sendiri. Bila mereka sudah berusia tua dan jarang bepergian dengan mobil pribadi, jumlah jam yang bisa dimanfaatkan pun akan semakin besar.

“Kami akan mulai menyasar mobil rental berstatus part time. Mobil tersebut akan kami bantu kelola dan keamanannya dijaga dengan sistem GPS. Mereka juga bisa mengunci status kendaraannya secara remote meski mobil sedang dipakai orang lain.”

Untuk mobil berstatus part time, setiap penggunaan mobil harus menunggu konfirmasi persetujuan dari pemilik, tidak harus diletakkan di pangkalan. Ini sedikit berbeda dengan mobil berstatus full time yang dapat dipakai kapan saja. Adapun batasan usia produksi mobil yang bisa disewakan antara 5 tahun sampai 8 tahun.

Untuk kisaran tarif yang dibebankan oleh pengguna, setiap pemakaian selama 15 menit besaran tarifnya sebesar Rp15 ribu, satu jam sebesar Rp30 ribu, dan 24 jam sebesar Rp450 ribu. Tarif tersebut diklaim adalah harga bersih tanpa pengguna harus mengisi bensin terlebih dahulu.

Diklaim sekitar 70% pengguna HipCar menyewa mobil selama 2 jam hingga empat jam lebih. Sedangkan 80% pengguna berusia di bawah 28 tahun, belum pernah meminjam mobil dari rental sebelumnya.

Belum terapkan monetisasi

Leo mengklaim saat ini HipCar belum menerapkan proses monetisasi dalam bisnisnya. Sebab pihaknya masih fokus pada peningkatan pengguna. Selama enam bulan pertama sejak mendaftar, pemilik mobil dapat memperoleh seluruh pendapatan dari hasil sewaannya.

Kemudian, setelah itu HipCar baru akan menetapkan besaran komisi yang harus diberikan kepada perusahaan sebesar 20% untuk setiap transaksi.

“Untuk saat ini kami belum lakukan monetisasi. Car owner dapat mengambil seluruh bagian dari pendapatan per transaksinya, tapi setelah enam bulan kami akan menetapkan besaran komisi yang harus diberikan, yakni sebesar 20%.”

Proses transaksi yang dilakukan dalam HipCar harus dilakukan dalam bentuk non tunai. Pengguna diwajibkan mengisi dompet virtual untuk setiap pembayaran atau menggunakan opsi lainnya yakni kartu kredit.

Application Information Will Show Up Here

Hipcar Andalkan Teknologi Canggih untuk Hadirkan Layanan Car Sharing di Indonesia

Satu lagi layanan transportasi on-demand hadir di Indonesia. Kali ini berupa car sharing dengan sistem otomatis khusus untuk warga Jakarta. Didirikan oleh Founder Leo Tanady, Hipcar yang telah hadir sejak akhir tahun 2015 merupakan layanan transportasi car sharing pertama di Indonesia.

“Berawal dari pengalaman pribadi saya saat studi di Amerika Serikat, saya melihat layanan car sharing di sana yaitu Zipcar cukup populer dan terbilang sukses, melihat makin maraknya layanan on-demand di Indonesia kemudian saya coba terapkan teknologi tersebut di Indonesia,” ujar Leo kepada DailySocial.

Secara keseluruhan teknologi yang digunakan oleh Hipcar diandalkan hanya dalam aplikasi dengan sistem remote control yang dibuat dan diterapkan secara khusus dalam Hipcar. Dengan melakukan pemesanan penyewaan mobil dalam aplikasi, pengguna bisa langsung mengambil sendiri mobil yang telah dipesan dengan menggunakan remote control.

“Teknologi yang digunakan oleh Hipcar dibuat secara khusus dari Eropa, dengan menggabungkan sistem yang ada pengguna bisa mengakses mobil tanpa adanya kunci hanya dalam satu sentuhan di aplikasi, mudah, aman dan cepat itulah keistimewaan dari Hipcar,” kata Leo.

Saat ini Hipcar sudah bisa diunduh di aplikasi mobile platform Android dan iOS. Usai pengguna melakukan registrasi nantinya bisa memilih mobil berdasarkan lokasi terdekat atau nearby. Setelah ada informasi ketersediaan mobil pengguna akan diberikan informasi berupa tipe mobil dilengkapi dengan transmisi dan jumlah seat penumpang yang tersedia dan estimasi harga per jamnya.

Setelah proses pemesanan dilakukan timer secara otomatis akan berjalan sampai pengguna tiba di pick-up point Hipcar. Saat ini Hipcar baru memiliki dua lokasi pick-up point, yaitu di sekitar kawasan kampus Universitas Tarumanegara dan Universitas Bina Nusantara.

“Kami sengaja menargetkan kalangan mahasiswa untuk konsumen dari Hipcar, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan pemesanan pengguna kami minta untuk menyertakan foto diri, KTP dan SIM,” kata Leo.

Untuk pembayaran Hipcar memberlakukan credit point yang bisa ditransfer oleh pengguna melalui bank-bank ternama, nantinya dalam akun masing-masing biaya penyewaan mobil akan di potong credit oleh Hipcar saat check-out atau waktu penyewaan selesai.

“Saat ini Kami memiliki 4 unit mobil yang terdiri dari Toyota Avanza dan Agya, perjamnya untuk Agya kami kenakan biaya Rp 30 ribu sementara untuk Avanza Rp 40 ribu,” kata Leo.

Kebanyakan pengguna yang menyewa mobil di Hipcar menggunakan mobil minimal 2-3 jam dan maksimal sampai satu hari penuh. Jika waktu sudah mencapai lebih dari 24 jam, secara otomatis biaya akan dikenakan hanya Rp 450 ribu saja tanpa adanya tambahan.

“Sejak awal kami telah melakukan monetisasi dan tidak memberikan subsidi, sehingga biaya oprasional bisa kami gunakan untuk mengembangkan produk dan menambah jumlah tim yang ada,” kata Leo.

Menargetkan 2 ribu mobil dalam 5 tahun ke depan

Mencoba untuk menjadi perusahaan teknologi yang menjalankan bisnisnya secara efisien, Hipcar yang mendapatkan pendanaan awal dari angel investor dan saat ini masih menjalani program akselerator dari GnB Accelerator. Hipcar juga masih terus melakukan penggalangan dana yang nantinya diharapkan dapat digunakan untuk menambah jumlah mobil, mengembangkan produk dan menambah fitur terbaru.

“Target kami hingga 5 tahun kedepan telah memiliki 2 ribu mobil, menambah inovasi di fitur dan memperluas layanan lokasi, saat ini kami hanya bisa melayani pengguna di kawasan Jakarta bagian barat saja,” kata Leo.

Tanpa memanfaatkan pemasaran digital seperti Google Ads dan Facebook Ads, saat ini Hipcar mengklaim telah memiliki sekitar 300 pengguna terdaftar dan 50 pengguna aktif setiap harinya. Promosi yang dilakukan sepenuhnya berupa kegiatan offline saja seperti mendirikan booth di kampus hingga menyebarkan brosur saja.

Enggan bermitra dengan kalangan individu dan rental mobil konvensional

Layanan car sharing yang ditawarkan Hipcar sekilas memang mirip dengan layanan yang ditawarkan oleh rental mobil umumnya, namun Leo menegaskan sebagai perusahaan teknologi Hipcar memiliki perbedaan yang cukup signifikan mulai dari layanan, fitur serta pendekatan yang ada kepada pengguna.

“Dengan mengedepankan layanan on-demand tentunya Hipcar mengandalkan kecepatan dan kenyamanan dalam hal ketersediaan mobil, dengan alasan itulah Hipcar melihat tidak akan melakukan kemitraan dengan car rental atau kalangan individu karena kami membutuhkan dedicated car yang selalu siap 24 jam untuk disewa kepada pengguna,” kata Leo.

Leo menambahkan saat ini sudah banyak jasa rental mobil dan kalangan individu yang menawarkan untuk menjadi mitra dari Hipcar, namun untuk saat ini dan diperkirakan seterusnya kemitraan tersebut tidak akan dilancarkan.

Bukan hanya mengembangkan produk dan layanan di Indonesia, produk Hipcar yang saat ini sudah dipatenkan di Dirjen HAKI Hak Kekayaan Intelektual, rencananya akan dikembangkan secara regional. Hal ini dilakukan melihat lanskap dan tren layanan transportasi yang sama dengan Indonesia.

“Untuk ke depannya kita berencana untuk melebarkan ekspansi produk Hipcar ke negara lainnya di Asia Tenggara seperti Thailand dan Filipina, tentunya setelah Hipcar sudah menjadi layanan car sharing favorit di Indonesia,” pungkas Leo.