Minggu ini merupakan waktu menggembirakan bagi pengguna Steam karena update library yang ditunggu-tunggu tiba untuk semua orang. UI yang tadinya terlihat padat kini jadi lebih atraktif, informatif serta ringkas. Steam juga memperkenankan kita mengumpulkan game-game favorit ke satu tempat, membuat akses jadi lebih simpel. Detail mengenai desain Steam library baru bisa Anda simak di sini.
Dengan bertambahnya fitur Steam, ada banyak hal yang harus dilakukan kompetitor demi mengejar ketinggalan mereka. Sejak meluncur di penghujung tahun lalu, Epic Games Store mengambil sejumlah langkah agresif: menawarkan pembagian keuntungan lebih besar ke developer hingga melakukan kesepakatan-kesepakatan eksklusif. Epic juga terus memperkaya kapabilitas platform distribusinya. Saat ini mereka tengah fokus pada pembaruan desain, penambahan fungsi wishlist serta integrasi ke situs OpenCritic.
Di versi terbaru Epic Games Store, developer merombak penampilan storefront. Anda dapat segera melihat judul-judul yang sedang tren serta mem-filter game berdasarkan genre. Daftar permainan juga dibagi berdasarkan kategori seperti ‘rilis terbaru’, ‘penjualan terlaris’, ‘yang akan hadir’, ‘sedang diskon’, ‘terpopuler’ dan lain-lain. Selanjutnya, permainan gratis dapat segera Anda dilhat di bagian Free Game Every Week.
Ke depannya, Epic Games berencana untuk membubuhkan wishlist. Fungsinya sama seperti wishlist di Steam, yaitu menotifikasi Anda begitu permainan yang diinginkan sedang dijual di harga lebih murah. Dan tak mau kalah dari Steam, Epic punya agenda buat memperbarui penampakan library. Nantinya, grid view akan jadi lebih rapi dan padat. Saat ini, gambar/poster permainan masih memakan ruang. Dengan koleksi game yang mulai bertambah banyak, banyak orang mau tak mau memanfaatkan list view.
Bagi saya, aspek paling menarik dari update Epic Store adalah upaya developer mengintegrasi layanan OpenCritic ke layanannya. Beroperasi lebih transparan dari Metacritic, OpenCritic ialah situs agregat review khusus permainan video. Ke depan, Anda bisa langsung melihat rata-rata skor sebuah game berdasarkan ulasan dari media. Fitur ini sangat unik karena melaluinya, Epic mencoba menyaingi integrasi skor Metacritic di Steam library (dapat diakses via menu Sort By).
Semua ini terdengar menjanjikan, tapi sejujurnya, Epic Games Store masih menyimpan banyak kendala teknis. Hal ini yang seharusnya jadi fokus utama developer.
Terkadang, software client Epic Store sangat lambat dalam memuat gambar dan informasi. Lalu saya perlu melewati proses yang cukup kompleks untuk mendapatkan versi terkini Epic Store. Karena software client tak kunjung ter-update, saya mengunduh file installer dari website dan mencoba menghapus Epic Store terlebih dulu dari Windows.
Namun prosedurnya jadi rumit karena software berjalan di background, dan selama masih beroperasi, app tidak bisa dihapus. Akhirnya, saya terpaksa menonaktifkannya via Task Manager. Baru setelah itu, instalasi bersih dapat dilakukan. Itu juga, instalasi tetap tidak bebas dari masalah. Saya sempat menemui pesan error ketika software tengah melakukan update dan mesti mengulang beberapa tahapan…
Sumber: Epic Games.