Tag Archives: liga esports

Sisa Pertandingan Call of Duty League Akan Digelar Online

Sudah enam bulan lebih Call of Duty League berjalan. Dimulai sejak Januari 2020 lalu, liga ini berjalan dengan cukup baik, dan menorehkan jumlah penonton yang cukup memuaskan, walaupun sedang dalam situasi pandemi COVID-19. Namun demikian, menghadapi keadaan ini, perubahan tetap harus dilakukan.

Salah satunya adalah perubahan dari format offline ke online untuk gelaran Playoff yang direncanakan hadir sekitar bulan Agustus 2020. Sampai saat ini masih tersisa dua Regular Season Call of Duty League yaitu: New York Home Series yang diselenggarakan 10-12 juli, London Home Series yang diselenggarakan 17-19 Juli, dan Toronto Home Series yang diselenggarakan 24-26 Juli 2020. Lebih jelas soal perubahaan format, Call of Duty League menuliskan sebuah pengumuman lewat sebuah blog post:

“Karena risiko COVID-19 yang masih berlanjut, dan prioritas kami adalah melindungi keamanan bagi para tim, pemain, staf liga, dan personil dari partner, maka sisa jadwal Call of Duty League akan diselenggarakan secara online. Keputusan ini dibuat dengan sangat hati-hati, komunikasi, dan pertimbangan setelah melalui berbagai diskusi yang panjang.”

Call of Duty League 2020 Season 2020-02-09 / Photo: Robert Paul for Activision Blizzard
Walau meniadakan pengalaman menonton yang menyenangkan, namun format online jadi sesuatu yang perlu dilakukan selama situasi pandemi COVID-19 ini.| Call of Duty League 2020 Season 2020-02-09 / Photo: Robert Paul for Activision Blizzard

Lebih lanjut, blog post tersebut juga menjelaskan bagaimana pihak penyelenggara menjaga integritas turnamen walau ada perubahan format. Dijelaskan bahwa penyelenggara liga akan memberikan setup kamera universal yang akan aktif selama pertandingan. Kamera tersebut digunakan untuk memudahkan panitia liga untuk memeriksa konsol, joystick, dan monitor para peserta.

Berhubung Call of Duty League diikuti oleh tim asal Amerika Utara dan Eropa, maka dari itu akan ada kebijakan memilih server untuk peserta yang bertanding selama format pertandingan online berjalan. Nantinya peserta bertanding diberikan 3 opsi server (dari total 9 server yang dimiliki). Dari 3 opsi tersebut, peserta bertanding diperkenankan menguji, dan memilih server terbaik untuk digunakan dalam pertandingan.

Sumber: Call of Duty League Official
Sumber: Call of Duty League Official

Terakhir, pihak panitia juga menjelaskan bahwa mereka akan menambah jumlah staf di berbagai lini, baik untuk urusan produksi, teknis, ataupun panitia lainnya. Dijelaskan bahwa hal ini merka lakukan agar tim penyelenggara Call of Duty League selalu siaga untuk menangani berbagai masalah dan isu yang dapat terjadi selama gelaran online berjalan.

Memang ada tantangan tersendiri bagi penyelenggara turnamen selama situasi pandemi COVID-19 terjadi. Ketika format pertandingan berubah bentuk menjadi online, harus ada penyesuaian pada beberapa bagian, seperti penyesuaian untuk menjaga integritas turnamen, dan penyesuaian konten agar tetap menghibur penonton dan memuaskan para sponsor.

Menolak Mati, Liga Esports Starcraft Kembali Hadir di Korea Selatan

Walau fenomena esports terbilang baru mulai booming belakangan, nyatanya fenomena ini sudah terjadi sejak lama di Korea Selatan sana. Salah satu yang jadi bibit fenomena ini adalah ketika jagat kompetitif game RTS StarCraft diubah menjadi sebuah industri hiburan yang disebut esports pada sekitar tahun 2002.

Alhasil, StarCraft mengakar di industri esports Korea Selatan sehingga Blizzard berani untuk kembali menghadirkan kelanjutan dari Korea StarCraft League (KSL) di tahun 2019 ini. KSL adalah liga StarCraft lokal Korea yang dijalankan oleh Blizzard sendiri selaku pengembang dan penerbit dari salah satu franchise RTS tertua tersebut.

Walau lawas, StarCraft: Remastered sebagai esports terbukti masih menjadi tontonan favorit para gamers di Korea sana. Sumber:
Walau lawas, StarCraft: Remastered sebagai esports terbukti masih menjadi tontonan favorit para gamers di Korea sana. Sumber: Youtube StarCraft Esports

Menariknya liga StarCraft ini justru membawa nostalgia tersendiri bagi para penontonnya karena mempertandingkan StarCraft: Remastered. Game tersebut merupakan versi yang sudah diperbaharui dari game StarCraft yang rilis pertama tahun 1998 lalu. Dengan gameplay serta mekanik yang sama persis dengan versi aslinya, StarCraft: Remastered menawarkan pembaruan dari segi grafis, sehingga bisa dimainkan dalam resolusi 4k, dan suara yang direkam ulang agar jadi lebih jernih serta berkualitas tinggi.

KSL musim pertama diadakan pada Juli 2018 dan berhasil sukses keras sampai ke musim kedua. Mengutip data ESC, KSL musim kedua sudah ditonton oleh 3.963.825 penonton, ditonton selama 703.558 jam, dengan jumlah penonton terbanyak pada saat bersamaan sebanyak 40.137 penonton.

Kompetisi StarCraft yang akan diadakan pada April 2019 ini merupakan musim ketiga dari seri KSL yang sudah diadakan. Masuk musim ketiga, KSL hadir menggunakan venue VSG Arena. Menurut rilisan resmi Blizzard, VSG Arena merupakan esports cultural complex serba guna yang menawarkan teknologi audio-visual state-of-the-art.

SoulKey, jagoan StarCraft Korea Selatan yang jadi juara KSL musim kedua. Sumber:
SoulKey, jagoan StarCraft Korea Selatan yang jadi juara KSL musim kedua. Sumber: Red Bull Esports

Walau menyandang nama Korea, namun kompetisi ini terbuka bagi para penantang dari berbagai belahan dunia. Nantinya KSL akan melalui beberapa tahap, pertama adalah tahap qualifier yang dibuka mulai Maret 2019 mendatang. Dari qualifier pertandingan berlanjut ke regular season dengan mengambil 16 pemain terbaik dari tahap sebelumnya.

Musim lalu, KSL dimenangkan oleh Kim “Soulkey” Min Chul, pemain Zerg yang sudah bermain secara kompetitif sejak tahun 2010. Tahun ini, Korea StarCraft League hadir dengan memperebutkan total hadiah sebesar 80 Juta Won Korea atau hampir Rp1 Milyar.

JD.ID High School League Kembali Hadir di 2019, Kini dengan Format Liga

Bermain game lalu dijadikan profesi bisa dibilang belum pernah terpikirkan oleh generasi orang tua kita. Namun seiring perkembangan zaman, hal ini menjadi mungkin untuk dilakukan apalagi seiring dengan fenomena esports yang sedang membahana kini.

Dulu anak generasi 90-an tentu akan dimarahi jika terlalu banyak main game. Sekarang, para siswa SMA malah didorong untuk jadi atlet esports berkat kehadiran JD.ID High School League (HSL). Kompetisi ini sudah ada sebelumnya di tahun 2018, yang dijuarai oleh tim dari SMA 7 Bandung, namun dengan format berupa turnamen.

Tahun ini JD.ID HSL 2019 kembali hadir dengan namun dengan format liga. Seperti liga sepakbola, JD.ID HSL 2019 kini menggunakan dua tingkatan. Tingkat pertama disebut sebagai liga seri A lalu di bawahnya ada divisi dua yang disebut sebagai seri B. Pembagian divisi ini sudah dimulai saat 2018 kemarin lewat season qualifier. Dari tim peserta yang ada, diambil 36 tim terbaik, yang mana 20 tim masuk ke seri A, dan 16 tim sisanya masuk ke seri B.

Diana Chong, sedang bercerita tentang perjuangan HSL mengedukasi sekolah soal esports. Dokumentasi Hybrid - Novarurozaq Nur
Diana Chong, sedang bercerita tentang perjuangan HSL mengedukasi sekolah soal esports. Dokumentasi Hybrid – Novarurozaq Nur

Pada gelaran roadshow pembukaan JD.ID HSL 2019 yang diadakan 13 Februari kemarin, Diana Chong selaku Direktur Turnamen JD.ID HSL 2019 cerita banyak soal visi jangka panjang dari kompetisi ini yang fokus dalam pembibitan atlet esports baru. Salah satunya adalah komitmen dari JD.ID untuk memaksimalkan potensi anak muda dalam persaingan di dunia yang disebut oleh Diana sebagai industri ekonomi digital 4.0.

“Niat kami menyelenggarakan JD.ID HSL adalah mengusung misi edukasi dalam rangka menguatkan karakter anak bangsa yang akan menjadi aktor utama dunia esports Indonesia masa depan. Kami berharap JD.ID HSL akan melahirkan talenta potensial yang memahami filosofi esports, berdedikasi, disiplin, dan sportivitas tinggi.” Diana menjelaskan dalam roadshow tersebut.

Namun melihat komitmen ini, pertanyaan sebenarnya adalah soal integrasi kompetisi ini dengan ekosistem esports di Indonesia. Seperti yang Anda mungkin pernah dengar, saat ini banyak bermunculan kompetisi untuk kelas pelajar di Indonesia. Selain JD.ID HSL ini, ada juga Youth National Esports Championship (YNEC) yang digagas oleh Kemenpora, lalu juga ada IEL University Series kompetisi esports kelas mahasiswa yang digagas IESPA.

Satu hal yang saya bayangkan, tentunya akan sangat menarik misal, tim juara JD.ID HSL 2019 ini berkesempatan mendapat beasiswa dalam salah satu kampus peserta IEL. Contoh lain misal menjadi juara JD.ID HSL membuka kesempatan para siswa SMA untuk karir yang sesungguhnya di dunia esports profesional.

JD.ID HSL adalah usaha yang baik untuk menciptakan bibit pro player baru di ekosistem esports, namun akan lebih baik lagi jika ada integrasi dengan bagian lain dari ekosistem. Dokumentasi Hybrid - Novarurozaq Nur
JD.ID HSL adalah usaha yang baik untuk menciptakan bibit pro player baru di ekosistem esports Indonesia, namun akan lebih baik lagi jika ada integrasi dengan bagian lain dari ekosistem. Dokumentasi Hybrid – Novarurozaq Nur

Diana mengatakan bahwa wacana ini sebenarnya menarik, namun ia mengatakan bahwa dari sisi JD.ID dan Yamisok selaku penyelenggara, masih fokus menjalankan JD.ID HSL itu sendiri. “Kerjasama tersebut mungkin saja dilakukan dan tentunya akan berdampak sangat baik. Tetapi kami saat ini fokus kepada JD.ID HSL terlebih dahulu untuk dapat mengedukasi masyarakat terutama para orang tua murid tentang dampak positif dari esports.” Jawab Diana kepada Hybrid.

Menurut opini saya pribadi, hal ini yang dirasa masih kurang dalam ekosistem esports Indonesia. Walaupun secara ukuran industri sudah cukup besar, sayangnya kolaborasi dan integrasi antar bagian ekosistem masih kurang terjadi. Padahal integrasi dan kolaborasi antar bagian ekosistem pada saat tertentu bisa mempercepat perkembangan industri esports di Indonesia. Contohnya seperti, integrasi JD.ID HSL, IEL University Series, dengan organisasi esports lokal, diharapkan bisa mempercepat regenerasi atlet esports yang juga selama ini terbilang jadi masalah.

JD.ID High School League akan diselenggarakan mulai Februari ini dengan rangkaian roadshow edukasi soal esports, dengan kompetisi seri A dimulai pada 16 Maret 2019 mendatang. Untuk informasi lebih lanjut seputar JD.ID HSL 2019 Anda bisa langsung pergi ke laman resmi ihsl.id.

High School League 2018 Digelar Untuk Saring Talenta Esports di Bangku SMA

Ada banyak sekali turnamen gaming profesional dilangsungkan di Indonesia belakangan ini. Animo publik terhadap beberapa perhelatan itu sangat positif, mendorong penyelenggara mengadakan acara lanjutan secara berkala. Namun baru di bulan Agustus lalu sebuah agenda ambisius dicetus oleh IESPL. Dan kabar gembiranya, akan ada lebih banyak acara esport bertema liga dilaksanakan di tanah air.

Tepat di tanggal 6 September 2018 kemarin, diresmikanlah Indonesia High School League 2018, yaitu liga esports yang dikhususkan untuk kalangan pelajar dengan tujuan buatmenyaring bibit-bibit berpotensi baru di ranah gaming profesional. Sesuai judulnya, hal paling menarik dari HSL 2018 adalah upaya penyelenggara menggapai institusi pendidikan di Indonesia secara resmi untuk berkolaborasi dalam program mereka.

HSL 3

High School League 2018 akan mempertandingkan dua permainan, yaitu Dota 2 (liga) dan Mobile Legends (sebagai ekshibisi). Dua judul ini dipilih penyelenggara karena diyakini dapat meningkatkan kemampuan kerja sama, kekompakan tim, pengambilan keputusan, kecerdasan berstrategi, serta mendorong sifat disiplin serta sportif. Dari pengamatan saya, kedua game MOBA ini mendapatkan lampu hijau karena mereka tidak terlalu mengekspos aspek kekerasan dan juga cukup populer di kalangan gamer.

HSL 4

Gerbang pendaftaran HSL 2018 telah dibuka, dan panitia akan terus menerima registrasi hingga tanggal 12 Oktober 2018 nanti. Tiap tim akan mewakili nama sekolah mereka, dan harus mendapatkan izin resmi. Itu berarti, siswa tidak bisa serta-merta mendaftar tanpa dukungan sekolah. High School League juga didesain agar tidak menggangu kegiatan belajar mengajar. Turnamen-turnamennya diadakan tiap hari Sabtu dan Minggu.

HSL 5

Setelah periode registrasi berakhir, tim HSL 2018 akan menggelar babak penyisihan di sepuluh game center bersertifikasi GeForce yang berlokasi di delapan kota di Indonesia pada tanggal 20 Oktober sampai 12 November. iCafe-iCafe terpilih itu di antaranya adalah BarracX (Jakarta), Redfox (Bogor), Immortal (Bandung), Poseidon (Solo), Three Kingdoms (Surabaya), Hardcore (Malang), Noblenation dan iCafe Medan (Medan), GIX (Makassar), lalu final akan dilangsungkan pada bulan Desember di High Grounds Pantai Indah Kapuk.

HSL 6

Presiden HSL, Stevanus, menjelaskan bahwa esports ialah jenis olahraga yang masih tergolong baru di kalangan masyarakat, terutama di sekolah. Meski begitu, ada banyak hal positif yang bisa ditumbuhkan olehnya, misalnya mengajarkan sportivitas, membangun mental, sebagai cara aktualisasi diri, dan berpotensi meningkatkan prestasi akademis. Dan bagi mereka, sekolah menengah atas merupakan mitra terbaik buat mencari bibit-bibit berbakat.

HSL 78

Dalam presentasinya, Anna Surti Ariani selaku pakar kejiwaan anak dan keluarga dari Universitas Indonesia menekankan bahwa ada batasan nyata antara aktivitas esports dengan sindrom ketergantungan game. Faktor nomor satunya adalah, esports menuntut disiplin, lalu mereka yang berpartisipasi di sana harus memiliki target yang jelas – bukan bermain buat sekadar menghilangkan rasa bosan atau bergantung mood.

HSL 9

HSL mengajak pihak pengajar untuk melihat esports sebagai ekstrakulikuler, sehingga kegiatan ini tetap punya kaitan erat dengan aktivitas belajar formal di sekolah. Jadi jika nilai akademis siswa menunjukkan penurunan, guru dapat mengurangi jatah waktu mereka buat berlatih esport. Melalui cara ini, interaksi anak-anak dan konten digital lebih terkontrol. Selain itu, panitia juga sudah menentukan umur termuda para peserta liga, yaitu 15 tahun – tidak bisa kurang dari itu.

HSL 2

Penyelenggaraan High School League 2018 didukung oleh JD.id dan Lenovo. Bagi JD.id, menopang ranah gaming profesional ialah salah satu wujud dari misi mereka dalam ‘advancing Indonesia’. Sedangkan Lenovo sendiri sudah lama berkecimpung di bidang esports lewat sub-brand Legion. Mereka terus melakukan kemitraan dengan tim Evos, bahkan mengadakan turnamennya sendiri.

Jumlah hadiah yang disediakan panitia HSL 2018 juga tidak mengecewakan, namun mereka memutuskan buat mengambil arahan yang bersifat edukatif. Para pemenang kompetisi ini akan memperoleh beasiswa, bantuan penyediaan kurikulum esports, ada pula biaya untuk guru pembimbing kegiatan ekstrakulikuler esports, sampai perlengkapan lab. Total nilainya mencapai Rp 1,2 miliar.

Silakan kunjungi situs resmi Indonesia High School League untuk melakukan pendaftaran serta mendapatkan informasi lebih jauh mengenai HSL 2018.