Tag Archives: Live Chat

Mengoptimalkan Fasilitas “Live Chat” untuk Mengikat Pelanggan

Salah satu bentuk dukungan pengguna bagi bisnis adalah menyediakan saluran pelayanan pengguna. Salah satu yang terbaru yang banyak diadopsi bisnis adalah layanan live chat yang sering kita jumpai muncul ketika kita membuka website e-commerce dan sejenisnya.

Jika Anda sudah mulai menggunakan fitur ini untuk bisnis Anda, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan melengkapi live chat.

Optimalkan tiket

Tiket biasanya digunakan pelanggan untuk mengirimkan keluhan mereka. Data mereka akan dicatat dan diberi ID untuk selanjutnya bisa ditindaklanjuti oleh tim yang Anda. Hal ini terlihat klasik, tapi mereka yang percaya bahwa dengan mengirimkan tiket akan membantu menyelesaikan masalah adalah mereka yang sudah percaya dan terikat dengan bisnis Anda. Mereka mempercayakan permasalahan mereka dengan sebuah keyakinan pasti bisa diselesaikan.

Salah satu kolaborasi yang bisa dikombinasikan dengan live chat adalah integrasi. Bantu pelanggan Anda untuk membuat tiket dengan mudah. Dengan demikian keluhan mereka tetap tercatat rapi namun lebih mudah dilakukan oleh mereka.

Mengingat-ingat mereka

Sebagian orang pasti akan merasa terkesan jika seorang pelayan di sebuah restoran mengenali mereka. Membicarakan menu kesukaan yang sering dipesan mereka. Konsep ini bisa diadopsi ke dalam bentuk live chat. Buatlah sebuah sistem yang bisa mengenali pelanggan, sehingga pelanggan tidak perlu memperkenalkan diri berkali-kali.

Catat apa saja yang pernah mereka keluhkan, ceritakan, atau tanyakan. Simpan itu dan jadikan rekomendasi atau hal-hal lain yang berguna. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan keterikatan pelanggan dengan bisnis Anda melalui hubungan yang baik dengan pelayanan live chat.

Menghadirkan mereka di mana saja

Salah satu hal wajib untuk dilakukan jika Anda memiliki layanan live chat adalah menempatkan mereka di banyak tempat. Jangan sampai tertutup atau hilang ketika pelanggan pindah halaman. Yang paling penting jangan sampai mengganggu pandangan.

Letakkan posisi live chat di tempat yang mudah terjangkau tapi tidak mengganggu. Usahakan juga perator atau siapa pun di balik live chat untuk proaktif dan sabar menghadapi mereka. Sebuah kunci untuk komunikasi yang baik.

Pererat Interaksi Antara Kreator dan Penonton, YouTube Luncurkan Fitur Super Chat

Salah satu kelebihan YouTube dibanding media televisi tradisional adalah interaksi langsung antara kreator dan para fansnya, dan ini semakin kelihatan saat sesi live streaming tengah berlangsung. Lewat kolom komentar, para penonton sejatinya dapat menunjukkan dukungan maupun ‘menyetir’ ke mana arah konten yang harus dibuat oleh YouTuber favoritnya selanjutnya.

Yang jadi masalah, hampir mustahil bagi para penonton untuk menarik perhatian sang kreator dalam sesi live streaming, terutama ketika yang menonton jumlahnya sudah mencapai ribuan. Untuk itu, YouTube sudah menyiapkan cara baru yang cukup efektif, menguntungkan pihak penonton sekaligus kreator itu sendiri.

Fitur baru ini bernama Super Chat. Super Chat pada dasarnya merupakan sebuah pesan khusus yang akan terus ditampilkan di bagian teratas kolom Live Chat selama 5 jam ke depan. Tujuannya tidak lain supaya sang kreator tidak melewatkan pesan tersebut, dan hubungan kedua pihak pun akhirnya jadi lebih erat.

Cara kerja fitur Super Chat / YouTube
Cara kerja fitur Super Chat / YouTube

Siapapun yang menonton berhak menggunakan fitur Super Chat, dengan catatan mereka bersedia mengeluarkan biaya sebesar $5 per pesan. Ya, Super Chat ini sekaligus menjadi opsi monetisasi baru bagi para kreator. $5 yang penonton keluarkan tersebut sederhananya merupakan wujud dukungan mereka terhadap YouTuber favoritnya masing-masing.

YouTube cukup percaya diri dengan Super Chat, sehingga mereka memutuskan untuk menghentikan fitur Fan Funding pada 28 Februari nanti. Fan Funding selama ini dinilai kurang efektif karena penonton pada dasarnya tidak mendapat insentif apa-apa. Lain halnya dengan Super Chat, dimana mereka akan mendapat perhatian ekstra dari sang kreator.

YouTube saat ini sudah menguji Super Chat bersama sejumlah kreator terpilih. Mereka berencana untuk meluncurkan fitur ini pada tanggal 31 Januari mendatang untuk kreator di 20 negara dan penonton di lebih dari 40 negara.

Sumber: YouTube Blog. Gambar header: Pexels.

Cozora Sediakan Pengalaman Belajar Online Interaktif

Cozora merupakan sebuah portal “live cast” yang dapat dimanfaatkan untuk menggelar acara secara online. Dibekali dengan kemampuan live audio, live presentation dan live chat, seseorang dapat menyelengarakan acara yang diikuti oleh banyak audience. Dalam beberapa kali percobaan, bahkan Cozora juga berhasil meng-online-kan sebuah acara dengan mode live streaming interaktif.

Untuk berpartisipasi dalam sebuah live cast, peserta diwajibkan memiliki akun Cozora. Platform yang dikembangkan di atas platfrom ASP.NET dan Microsoft Azure ini saat ini masih dalam fase beta, akan tetapi sudah terdapat rangkaian acara rutin yang dapat diikuti oleh penggunanya, untuk berbagai jenis tema bahasan.

Menurut pemaparan Co-founder Cozora Riza Herzego, Cozora diambil dari kata “ozora”, dalam Bahasa Jepang artinya langit.

“Kita sengaja tidak membuat nama yang artinya jelas, karena kami tidak mau menentukan produk kita dari nama kita. Sehingga seandainya produknya berubah, nama tidak harus berubah.” ujar Zego.

Tim Cozora sampai saat ini terdiri dari 3 orang, semua berasal dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia angkatan 2011. Mereka bertiga telah memulai Cozora sejak tahun 2015, namun awal idenya adalah online course. Melihat hasilnya yang kurang baik, akhirnya Zego dan tim melanjutkan riset dan memutuskan untuk pivot ke ide live broadcasting. Cozora launch live session pertama tanggal 1 Januari 2016.

Saat ditanya terkait dengan investasi, Zego menjawab:

“Kita sudah memiliki angel investor, cukup untuk makan sehari-hari.”

Cozora sendiri masih belum bisa menyebutkan kapan versi full akan launch. Sekarang tim Cozora sedang melakukan banyak eksperimen untuk memilih fitur dan use-case baru yang bisa difokuskan di Cozora. Salah satunya sedang menyiapkan fitur video untuk melengkapi experience live session itu sendiri.

“Sebenarnya kami fokus ke masalah. Masalah kami yang ingin kami selesaikan adalah masalah pendidikan. Awalnya kami pikir, dengan membuat video bagus saja kita bisa menggantikan pendidik di kelas, kita bisa langsung mendorong orang untuk belajar. Namun itu ternyata salah. Pendidik itu tidak bisa digantikan, karena pendidik itu yang memberi motivasi, yang membimbing social process of learning dari para murid. Maka dari itu, kami ingin memfasilitasi pendidik untuk berinteraksi dengan murid. Cara yang kita pilih adalah live broadcasting, dengan suara, karena kita melihat itu bisa lebih efektif dan nyaman dibanding hanya menggunakan teks,” ungkap Zego.

Untuk tahun ini, target Cozora bukan angka pengguna, namun kualitas manfaat yang diberikan oleh produk. Zego dan rekan sadar tantangan Cozora ini banyak, mulai dari teknologi live streaming yang dibilang terlalu dini melihat kesiapan infrastruktur internet di Indonesia, sampai fokus Cozora ke arah pendidikan yang mungkin minatnya tidak sebesar bidang entertainment. Cozora masih mengejar product market fit serta mencari model bisnis yang cocok. Karena tim Cozora yakin, hal tersebut yang perlu diraih sebagai amunisi, agar bisa berkembang pesat ke depannya.