Tag Archives: Local Talent

Alibaba Cloud Indonesia’s Main Strategy to Build up Partnership and Local Talents

Alibaba Cloud has planted 21 data centers in various countries worldwide. Two of those located in Indonesia launched in 2018 and 2019. Alibaba Cloud Indonesia Country Manager Leon Chen said, the company is currently in the process of making its third data center in Indonesia, it is to launch in early 2021.

“We see great potential, and Indonesia alone is a strategic market for Alibaba Cloud. That is also the reason why Alibaba Cloud is the first global cloud provider to deliver data centers in Indonesia,” he said.

Partnership strategy

In addition to Alibaba Cloud, DailySocial reported several other large companies have planned investments for the development of local data centers. There are Microsoft to pour funds up to US$1 billion, Amazon with US$2.5 billion, and Google with an undisclosed value (they recently launched the cloud region).

While local providers play an important role in the market share – such as Biznet Gio, Telkom Sigma, and others. In addition to technology solutions, the two brands mentioned are affiliated with other companies engaged in telecommunications and digital.

In his business strategy narrative, Leon said his team has a synergy approach in terms of market penetration. They collaborate with local partners to deliver expertise and technology to strengthen local companies. Also, various training and certification programs to become a ‘talent pool’ strategy, in order to increase the availability of local experts.

“To date, Alibaba Cloud has partnered up with around 100 locals in our ecosystem […] Earlier this year, we also announced training programs initiated with universities, incubators, and training institutions in Indonesia.”

Believe in local talents

In the interview, Max Meiden Dasuki also participated as Alibaba Cloud’s Lead Solutions Architect. The man who graduated from Surabaya Technical College took a role as a consultant for customers from startups and corporations.

“We educate customers on cloud adoption. We work with local partners to provide customized solutions to improve the efficiency of their business operations and overcome their challenges more cost-effectively,” Max said.

Furthermore, he also mentioned an example. One of the customers has a need for a relational database management system solution, they find many challenges using traditional databases. After in-depth discussion and analysis, Max and the team usually provide technical advice, in that case maybe he would suggest implementing a cloud-native database like PolarDB.

“We help them to migrate from traditional databases to PolarDB. So they can manage databases without having to worry about performance since they can measure computing resources quickly and efficiently,” Max explained.

In addition, Max also said that 80% of Alibaba Cloud in Indonesia are local staff. While 20% are female.

Target in 2020

Alibaba Cloud Indonesia has planned to launch 200 training programs this year. Targeting 20 thousand participants, it is expected that 50% of them can continue to the certification stage. In addition, the company plans to recruit 5 thousand new employees globally by the end of the year, including its business units in Indonesia.

“We have achieved three-digit business growth for three years in a row […] supporting customers from various sectors, especially e-commerce, finance, media, education; for example Adira Finance, MNC, JNE, Kopi Kenangan, Investree, Akulaku, and others,” Leon said.

Along with the construction of its third data center, Alibaba Cloud is about to set up its first ‘data scrubbing center’ in Indonesia. The need for data intelligence services is a company consideration in the release of the system – in addition to complying with regulations that require the management of strategic data in local data centers.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Leon Chen

Penguatan Mitra dan Talenta Lokal Jadi Strategi Utama Alibaba Cloud Indonesia

Alibaba Cloud saat ini memiliki 21 pusat data (data center) yang tersebar di berbagai negara di dunia. Dua di antaranya berada di Indonesia, diresmikan pada tahun 2018 dan 2019 yang lalu. Country Manager Alibaba Cloud Indonesia Leon Chen bahkan mengatakan, perusahaan saat ini sedang dalam proses pembuatan pusat data ketiganya di Indonesia, ditargetkan rampung awal tahun 2021.

“Kami melihat potensi yang besar di sini; dan Indonesia sendiri merupakan pasar strategis untuk Alibaba Cloud. Hal tersebut pula yang menjadi alasan mengapa Alibaba Cloud menjadi penyedia cloud global pertama yang menghadirkan data center di Indonesia,” ujarnya.

Strategi kemitraan

Tidak hanya Alibaba Cloud, DailySocial mencatat beberapa perusahaan besar lainnya sudah canangkan investasi untuk pengembangan pusat data lokal. Ada Microsoft yang akan gelontorkan dana hingga US$1 miliar, Amazon dengan US$2,5 miliar, dan Google dengan nominal yang tidak disebutkan pasti (belum lama ini mereka rilis cloud region).

Sementara penyedia lokal juga punya andil besar dalam menggarap pangsa pasar – sebut saja nama-nama seperti Biznet Gio, Telkom Sigma, dan lain-lain. Selain solusi teknologi, dua brand yang disebutkan tersebut terafiliasi dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang telekomunikasi dan digital.

Menceritakan strategi bisnisnya, Leon mengatakan, untuk penetrasi pasar pihaknya memiliki pendekatan sinergi. Mereka menjalin kerja sama dengan mitra lokal untuk membawa keahlian dan teknologi guna memperkuat perusahaan-perusahaan lokal. Selain itu, berbagai program pelatihan dan sertifikasi untuk menjadi strategi ‘talent pool’, guna meningkatkan ketersediaan tenaga ahli lokal.

“Saat ini, Alibaba Cloud memiliki sekitar 100 mitra lokal pada ekosistem kami […] Awal tahun ini, kami juga mengumumkan program-program pelatihan yang kami inisiasi bersama universitas, inkubator, dan institusi pelatihan di Indonesia.”

Mempercayakan talenta lokal

Dalam wawancara turut hadir Max Meiden Dasuki selaku Lead Solutions Architect Alibaba Cloud. Pria lulusan Sekolah Tinggi Teknik Surabaya tersebut berperan sebagai konsultan bagi para pelanggan dari kalangan startup dan korporasi.

“Kami mengedukasi pelanggan tentang bagaimana mengadopsi cloud. Kami bekerja bersama mitra lokal untuk menyediakan solusi khusus guna meningkatkan efisiensi operasi bisnis mereka dan mengatasi tantangan mereka dengan biaya yang lebih efektif,” ujar Max.

Lebih detail ia mencontohkan mengenai tugasnya. Misalnya salah satu pelanggan mempunyai kebutuhan solusi sistem manajemen basis data relasional, mereka menemukan banyak tantangan menggunakan basis data tradisional. Setelah diskusi dan analisis yang mendalam, Max dan tim biasanya memberikan saran teknis, dalam kasus tadi mungkin ia akan menyarankan penerapan cloud-native database seperti PolarDB.

“Kami membantu mereka untuk bermigrasi dari database tradisional ke PolarDB. Sehingga mereka dapat mengelola database tanpa perlu khawatir dengan kinerja mengingat mereka dapat mengukur sumber daya komputasi dengan cepat dan efisien,” terang Max.

Selain itu Max turut menyampaikan, tim Alibaba Cloud di Indonesia 80% adalah staf lokal. Sementara 20% merupakan staf perempuan.

Target tahun ini

Alibaba Cloud Indonesia telah berkomitmen mengadakan 200 pelatihan tahun ini. Menargetkan 20 ribu peserta, diharapkan 50%-nya bisa melanjutkan sampai ke tahap sertifikasi. Di samping itu, perusahaan merencanakan perekrutan 5 ribu pegawai baru secara global sampai akhir tahun, termasuk untuk unit bisnisnya di Indonesia.

“Kami telah mencapai tiga digit pertumbuhan bisnis selama tiga tahun berturut-turut […] mendukung pelanggan dari berbagai sektor, terutama e-commerce, keuangan, media, pendidikan; contohnya Adira Finance, MNC, JNE, Kopi Kenangan, Investree, Akulaku, dan lain-lain” kata Leon.

Bersamaan dengan pembangunan pusat data ketiganya, Alibaba Cloud juga tentang menyiapkan ‘data scrubbing center’ pertamanya di Indonesia. Kebutuhan akan layanan intelegensi data menjadi konsiderasi perusahaan dalam perilisan sistem tersebut – di samping agar comply dengan regulasi yang mengharuskan pengelolaan data-data strategis di pusat data lokal.