Tag Archives: Logee

Digitalisasi Logistik di Indonesia

Laporan DSInnovate: Digitalisasi Logistik di Indonesia 2022

Makanan yang kita santap setiap hari akan melalui proses logistik, dimulai dari petani, ke pengepul, ke pasar, hingga sampai ke dapur kita. Pun demikian dengan barang-barang lain, termasuk barang yang dibeli dari online marketplace. Sistem logistik berperan krusial dalam sistem ekonomi di sebuah negara, bahkan menjadi penopang utama industri seperti ritel, manufaktur, sampai dengan pertanian.

Faktanya, permasalahan di lini logistik juga pelik, mengakibatkan inefisiensi secara sistemis dari proses di hulu hingga ke hilir. Contoh paling sederhana pada sistem transportasi. Di Indonesia, moda logistik utamanya adalah truk. Kebanyakan truk hanya memiliki muatan saat berangkat melakukan pengantaran saja, sementara saat balik ke gudang kondisinya kosong. Padahal sebenarnya banyak pihak yang mau atau bisa memanfaatkannya, sehingga bisa menekan biaya dan waktu tempuh dengan lebih baik.

Selain itu masih banyak lagi isu-isu lainnya, termasuk terkait konektivitas antarstakeholder di sistem logistik itu sendiri.

Melihat permasalahan tersebut, inovator teknologi mencoba menghadirkan sebuah transformasi di sistem logistik. Mengedepankan pendekatan berbasis digital, diharapkan bisa memberikan model bisnis yang lebih efisien. Digitalisasi ini sudah dilangsungkan sejak beberapa tahun ke belakang.

Untuk melihat sejauh mana digitalisasi logistik di Indonesia, DSInnovate meluncurkan sebuah laporan bertajuk “Indonesia’s Digital Logistics Landscape 2022”. Merangkum data dan tren terkait transformasi digital di industri logistik lokal.

Dalam laporan tersebut ditemukan sejumlah data, seperti minat investor terhadap startup yang bergerak di bidang logistik. Sepanjang tahun 2022 ini 14 transaksi pendanaan yang diberikan, membukukan $169,6 juta atau setara 2,6 triliun Rupiah. Selain itu turut dibahas tahapan transformasi digital yang umum diterapkan oleh pelaku industri dan tren dari digitalisasi logistik di masa mendatang.

Selengkapnya, unduh laporan tersebut melalui tautan berikut ini: Indonesia’s Digital Logistics Landscape 2022.

LOGEE (part of Leap by Telkom Group) mendukung pembuatan laporan ini

Logee menghubungkan seluruh pemain logistik ke dalam satu ekosistem terintegrasi / Logee

Logee Hadirkan Solusi Rantai Pasok Logistik di Indonesia

Pandemi Covid-19 telah mendorong transformasi digital di berbagai sektor, tidak terkecuali logistik. Salah satu pemain yang sudah mendigitalkan layanannya adalah “Logee”. Startup ini merupakan salah satu inisiatif baru dari Leap Digital Telkom untuk memajukan efisiensi dan efektivitas rantai pasok logistik.

Logee merupakan platform digital yang menawarkan solusi lengkap bagi berbagai kategori pemain logistik lokal. Tidak hanya mendigitalkan proses supply chain, mereka turut menghubungkan ekosistem secara luas untuk proses perdagangan yang lebih optimal. Salah satu fitur andalannya adalah Logee Trans, sebuah marketplace untuk armada truk.

Head of Logee Trans Dumoli HM Sirait mengungkapkan, Logee Trans hadir sebagai platform B2B yang menjembatani kebutuhan dan pasokan pemilik barang dan pemilik armada. Aplikasi Logee menyediakan fitur yang bisa diandalkan pemilik kargo dengan pemilik armada truk guna menginput dan menyimpan rute pengiriman rutin.

“Logee Trans memiliki visi menjadi platform yang netral dan aman yang mengutamakan kepentingan para pemilik barang dan pemilik truk dalam ekosistem pengangkutan barang di Indonesia. Ke depan, kami juga akan full menjadi perusahaan DigiCo dengan melepas saham ke publik,” ungkapnya pada keterangan resmi.

Jangkauan dan model bisnis

Sebagai aplikasi, Logee Trans disebut menyasar perusahaan-perusahaan yang ingin dimudahkan dalam pengiriman barang, dan juga para pemilik armada yang menginginkan kemudahan mendapatkan pesanan untuk meningkatkan produktivitas bisnis, efisiensi, dan efektivitas. Dua produk andalan mereka, yakni Logee Truck Apps dan Ecologee Web (Logee Port).

Dumoli memaparkan, Logee Trans Truck Marketplace memiliki dua model bisnis. Pertama, Pay As You Use atau penggunaan aplikasi sebagai marketplace B2B. Logee Trans memberikan akses kemudahan, kecepatan, transparansi mencari armada guna mendapatkan muatan yang dilengkapi fitur-fitur digitalisasi. Selain itu, Charge Per Transaction yang memungkinkan pemilik barang akan dibebankan charge fee.

Kedua model bisnis ini dinilai memberikan fleksibilitas, baik kepada pemilik kargo dan pemilik truk. Adapun,skema pembayaran Logee Trans Truck Marketplace yang ditawarkan adalah Internal B2B, Non 4th PL, dan 4th PL. Dengan menggabungkan dua model bisnis dengan tiga skema pembayaran tersebut, pihaknya mengklaim dapat mendorong produktivitas pengiriman barang dari pemilik kargo.

Saat ini, ekosistem Logee menyediakan setidaknya 84. 215 armada, dengan 507 trucker, dan 606 distributor yang menjangkau seluruh Indonesia.
Perusahaan juga telah bekerja sama dengan beragam pemain logistik untuk menciptakan ekosistem yang saling terhubung, seperti KAI Logistik, Pupuk Indonesia Pangan, dan Bangun Bantala Indonesia.

Belum lama ini, perusahaan meresmikan kerja sama dengan startup penyedia software business di bidang supply chain dan transportasi, McEasy. Kerja sama lintas sektoral ini dipercaya efektif untuk menjangkau lebih banyak pengguna hingga ke pelosok daerah yang belum tersentuh teknologi.

Perkembangan sektor logistik

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada tahun 2021 sektor logistik mampu tumbuh 3,24%. Banyak faktor yang melandasinya, mulai dari permintaan tinggi dari sektor e-commerce, sampai dengan transformasi digital yang ada di bisnis logistik itu sendiri.

Penetrasi digital diperlukan untuk membantu berbagai proses, membuatnya efisien, dan mengarah pada akselerasi bisnis. Pelaku sektor logistik juga dituntut harus memahami berbagai teknologi terkini guna dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha, di antaranya big data analytics, artificial intelligence, internet of things, cloud logistics, serta robotics & automation.

Di Indonesia, tren positif bisnis logistik juga menjadi kesempatan tersendiri bagi startup digital yang fokus menggarap sektor logistik untuk turut mengakomodasi pasar. Saat ini ada berbagai startup dengan solusi unik di bidang logistik, mulai dari layanan agregator, pengantaran, sampai dengan manajemen armada.

Beberapa jasa logistik yang fokus pada pengantaran, termasuk AnterAja, Paxel, Sicepat, dan J&T Express yang sudah menyandang gelar decacorn melalui putaran pendanaan sebesar $2,5 miliar atau setara Rp35,6 triliun valuasi mencapai $20 miliar (sekitar Rp285 Rupiah).