Tag Archives: Logistic Aggregator

BukaSend Logistik Bukalapak

Bukalapak Lengkapi Fitur BukaSend, Mudahkan Penjual Media Sosial Terhubung Solusi Logistik

Bukalapak mengembangkan fitur terbaru untuk BukaSend, layanan agregator logistik satu platform, untuk memudahkan penjual di media sosial terhubung dengan solusi logistik yang sudah tersedia di Bukalapak. Selama ini solusi logistik di sana masih terpecah belah, tidak selayaknya ketika mereka sudah menjadi merchant di platform marketplace seperti Bukalapak.

Director of Payment, Fintech, and Virtual Products Bukalapak Victor Lesmana menjelaskan, sejatinya fitur ini sudah dirilis sejak Agustus tahun lalu, namun ada banyak pengembangan agar tetap relevan dengan target penggunanya. Pada saat itu skalanya masih dalam tahap uji coba. Sekarang ada perbaikan dari sisi tampilan, tracking yang jauh lebih baik, dan mitra logistik yang jauh lebih banyak.

Sementara fitur yang terdahulu adalah memudahkan pelapak untuk pengiriman barang secara sekaligus dalam satu pintu. Mitra kurir yang dipilih akan mendatangi lokasi untuk mengambil paket tersebut dan memantau secara berkala posisi barang tersebut dalam fitur live tracking.

“Bedanya social commerce dengan e-commerce adalah logistik yang masih menjadi kendala. Saat ini berjualan di social media belum terlayani dengan baik, beda dengan di platform Bukalapak semuanya sudah dilayani dari pembayaran hingga logistik,” terangnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (29/9).

BukaSend tidak hanya menyasar penjual di media sosial, tapi juga kantor yang memiliki keperluan pengiriman barang, dan pengguna yang ingin membuka jasa agen pengiriman.

Selain kemudahan memilih jasa kurir, BukaSend menawarkan kemudahan lainnya, seperti penjemputan barang, pembayaran cashless, resi otomatis, dan penggunaan kapan saja dan di mana saja melalui multi platform (aplikasi, desktop, dan API), live tracking, dan coverage luas karena bermitra dengan Si Cepat, J&T Express, JNE, Lion Parcel, dan Ninja Express.

“Jika ada rekan bisnis yang tertarik dengan BukaSend, tanpa harus integrasi dengan Bukalapak, bisa pakai API di toko online-nya agar proses pengiriman pesanan jadi lebih mudah.”

Menurut Victor, solusi BukaSend ini sejalan dengan semangat perusahaan yang ingin membantu menciptakan perekonomian yang adil untuk semua orang di Indonesia. Bahwa semua masyarakat dapat meraih kesempatan yang sama demi hidup yang lebih baik.

“Karena itu, kami selalu berusaha agar semua layanan dan produk yang kami hadirkan bisa menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan untuk mewujudkan misi tersebut.”

Ditanya pula mengenai kemungkinan Bukalapak tertarik untuk masuk ke layanan pergudangan seperti yang sudah dilakukan oleh Shopee dan Tokopedia. Victor mengatakan kalau memang itu menjadi kebutuhan para pelapak, maka tidak menutup kemungkinan Bukalapak akan terjun ke sana.

“Kami terus mencari feedback dari UKM dan pelapak tentang kebutuhan yang belum terjawab sebab selama ini logistik masih menjadi masalah utama. Lalu kita ingin tetap gotong royong, tidak mengembangkannya sendiri.”

Solusi BukaSend ini tidak jauh berbeda dengan dengan solusi yang ditawarkan oleh Shipper. Sementara, Shipper sendiri baru bekerja sama dengan DANA untuk DANA Delivery buat kemudahan pengguna mengirim paket dengan jasa kurir last mile.

Application Information Will Show Up Here

A Logistics Aggregator Platform Shipper is Reportedly Securing 294 Billion Rupiah Worth of Series A Funding

Shipper, the logistics aggregator platform is reported to have secured Series A funding of $ 20 million or equivalent to 294.3 billion Rupiah. The round was led by Naspers with the participation of previous investors, AC Ventures, Insignia Ventures Partners, and Lightspeed Venture Partners.

This news was first released by DealStreetAsia; we have contacted Shipper’s Co-Founder Budi Handoko and AC Venture Managing Partner Adrian Li to get detailed confirmation, however, both are reluctant to comment on the news.

Previously the company closed its seed round in September 2019, raising funds worth $ 5 million or equivalent to 70.3 billion Rupiah. Investors involved included Lightspeed Ventures Partners, Floodgate Ventures, Insignia Ventures Partners, Convergence Ventures, and Y Combinator.

Since it was founded in 2017, Shipper has presented an integrated dashboard to help online sellers in e-commerce manage customer order shipments. In this dashboard, business people can easily get the most efficient logistics service recommendations, including pickup scheduling and integrated reporting.

Shipper’s internal data showed there are currently around 2500 logistic providers in Indonesia with various business scales. The Shipper service has also been used by around 25 thousand online merchants in Indonesia. This year they are targeting to have 1000 micro hubs for pick up and 20 logistics centers. The regional expansion has also been announced, targeting markets in Thailand, Vietnam, and the Philippines.

Shipper has other founder, besides Budi, he is Phil Opamuratawongse. Last year, the startup successfully joined the Y Combinator accelerator program in Silicon Valley, precisely in the Winter 2019.

In Indonesia, the “smart logistic” platform continues to develop. In terms of aggregator platform, besides Shipper, there is also Anjelo officially launched at the end of 2019. They offer logistics services, including last-mile delivery, cargo via air and sea, customs services, and warehousing.

In addition, with a model that is more integrated with its platform, Bukalapak also launched BukaSend. Aggregate services from logistics partners who have joined the company to facilitate consumers with shipments and courier orders.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Agregator Logistik Shipper

Platform Agregator Logistik Shipper Dikabarkan Bukukan Pendanaan Seri A 294 Miliar Rupiah

Shipper, pengembang platform agregator logistik dikabarkan telah membukukan pendanaan seri A senilai $20 juta atau setara 294,3 miliar Rupiah. Putaran tersebut dipimpin Naspers dengan keterlibatan investor sebelumnya yakni AC Ventures, Insignia Ventures Partners, dan Lightspeed Venture Partners.

Kabar ini pertama kali dirilis oleh DealStreetAsia; kami telah menghubungi Co-Founder Shipper Budi Handoko dan Managing Partner AC Venture Adrian Li untuk mendapatkan konfirmasi lebih lanjut, hanya saja keduanya enggan berkomentar mengenai kabar tersebut.

Sebelumnya perusahaan menutup seed round mereka pada September 2019, kumpulkan dana senilai $5 juta atau setara 70,3 miliar Rupiah. Investor yang terlibat meliputi Lightspeed Ventures Partners, Floodgate Ventures, Insignia Ventures Partners, Convergence Ventures, dan Y Combinator.

Sejak didirikan pada tahun 2017, Shipper menyuguhkan sebuah dasbor terpadu untuk membantu online seller di e-commerce mengelola kiriman pesanan pelanggan. Dalam dasbor tersebut pelaku bisnis dapat dengan mudah mendapatkan rekomendasi layanan logistik yang paling efisien, termasuk untuk melakukan penjadwalan penjemputan dan pelaporan secara terpadu.

Dari data internal Shipper pun tercatat saat ini ada kurang lebih 2500 penyedia logistik di Indonesia dengan berbagai skala bisnis. Layanan Shipper juga sudah digunakan sekitar 25 ribu pedagang online di Indonesia. Tahun ini mereka menargetkan bisa memiliki 1000 hub mikro untuk penjemputan dan 20 pusat logistik. Ambisi ekspansi regional juga sudah disampaikan, targetnya juga bisa layani pasar Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Selain Budi, Shipper turut didirikan oleh Phil Opamuratawongse. Tahun lalu, mereka berhasil tergabung dalam program akselerator Y Combinator di Silicon Valley, tepatnya pada periode Winter 2019.

Di Indonesia platform “smart logistic” terus berkembang. Untuk platform agregator, selain Shipper ada juga Anjelo yang diresmikan akhir 2019 lalu. Jenis layanan logistik yang ditawarkan meliputi last mile delivery, kargo via udara maupun laut, layanan kepabeanan, hingga pergudangan.

Selain itu, dengan model yang lebih terintegrasi dengan platformnya, Bukalapak juga luncurkan BukaSend. Mengagregasi layanan dari mitra logistik yang telah tergabung ke perusahaan untuk memudahkan konsumen melakukan pengiriman dan pemesanan kurir.

Anjelo Agregator Logistik

Anjelo Perkenalkan Diri sebagai Platform Agregator Logistik

Anjelo hadir sebagai startup agregator logistik di tengah perkembangan pesat layanan e-commerce di Indonesia. Platform yang dikembangkan memberikan kemudahan kepada pengguna untuk membandingkan harga, durasi pengiriman, serta memesan jasa pengambilan paket.

Jenis layanan logistik yang ditawarkan meliputi last mile delivery, kargo via udara maupun laut, layanan kepabeanan, hingga pergudangan.

“Kami melihat saat ini para pelaku bisnis maupun masyarakat memiliki banyak sekali pilihan jasa pengiriman tetapi, mereka tidak tahu apakah pilihan tersebut sudah tepat atau belum. Karena untuk bisa membandingkan beberapa jasa pengiriman memakan banyak waktu. Dengan adanya Anjelo mereka bisa membandingkan harga maupun durasi waktu dari beberapa jasa pengiriman dengan sekaligus dan hanya dalam satu platform,” jelas Co-Founder Anjelo Oky Kurniawan.

Untuk penggunaan, konsumen cukup mendaftar dan memesan kurir logistik yang sesuai melalui situs. Saat ini belum tersedia aplikasi untuk Android maupun iOS, kendati akan diluncurkan di waktu mendatang. Selanjutnya proses penjemputan barang akan dilakukan oleh mitra logistik yang sudah dipilih pengguna. Kiriman dapat dilacak melalui laman Anjelo.

Oky menambahkan, startup besutannya ini juga memberikan berbagai macam pilihan layanan logistik sehingga dapat menjangkau segmen business to business (B2B) maupun customer to customer (C2C). Anjelo dengan fitur yang dimilikinya berharap bisa memberikan efisiensi waktu dan menekan biaya operasional melalui pemilihan jasa logistik yang tepat.

Sebelumnya juga sudah ada beberapa startup serupa. Salah satunya Shipper. Pasca lulus dari program akselerasi Y Combinator mereka bukukan pendanaan tahap awal hingga 70,3 miliar Rupiah.

Dengan model yang lebih terintegrasi dengan platformnya, Bukalapak juga luncurkan BukaSend. Mengagregasi layanan dari mitra logistik yang telah tergabung ke perusahaan untuk memudahkan konsumen melakukan pengiriman dan pemesanan kurir.